Anda di halaman 1dari 32

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Perilaku Organisasi – 3 SKS


Semester III – Program Studi Akuntansi
Andi Iswoyo, SE., MM.
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

•Agar setiap organisasi menunjukkan kinerja


yang efektif, individu dan kelompok yang saling
tergantung harus membangun hubungan kerja
melampaui batasan-batasan organisasi, antara
individu, dan kelompok.
•Kesalingtergantungan semacam ini dapat
meningkatkan kerja sama maupun konflik.
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Konflik tidaklah baik atau buruk, tapi tidak


terhindarkan
• Dalam menangani konflik, hal yang penting adalah
bagaimana mengelolanya
• Konflik didefinisikan berdasarkan dampaknya pada
organisasi
• konflik fungsional
• konflik disfungsional
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Konfrontasi antar kelompok yang meningkatkan dan


menguntungkan kinerja organisasi
• Tanpa konflik jenis ini dalam organisasi:
• Sedikit komitmen untuk perubahan
• Sebagian besar kelompok akan menjadi stagnan
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Konflik fungsional dapat:


• mengarah pada kesadaran yang meningkat tentang masalah
yang perlu diatasi
• menimbulkan pencarian solusi-solusi yang lebih luas dan
lebih produktif
• pada umumnya memfasilitasi perubahan positif, adaptasi,
dan inovasi
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Setiap konfrontasi atau interaksi antarkelompok yang


membahayakan organisasi atau menghambat
organisasi mencapai tujuannya
• Manajemen harus mencari cara untuk menghilangkan
konflik disfungsional
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Tingkat Kemungkinan Tingkat


Konflik Dampak pada Organisasi yang Memiliki Karakter Kinerja
Organisasi Organisasi
Situasi I Rendah Disfungsional Adaptasi lambat terhadap perubahan Rendah
atau tidak Sedikit Perubahan
ada Stimulasi gagasan yang minim
Apatis
Stagnasi
Situasi II Optimal Fungsional Gerakan Positif ke Perubahan Tinggi
Inovasi dan perubahan
Mencari solusi perubahan
Kreativitas dan adaptasi yang cepat
terhadap perubahan lingkungan
Situasi Tinggi Disfungsional Gangguan berat Rendah
III Mengganggu aktivitas
Sulit berkoordinasi
Kekacauan
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Konflik • Konflik
yang antarkelompok
Termanife
stasi berkembang dalam
jangka waktu yang
Konflik lama
yang
Dirasakan

Konflik yang
Dipersepsikan
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Ketergantungan kerja
• Ketergantungan berkelompok
• Ketergantungan berurutan
• Ketergantungan resiprokal
• Perbedaan sasaran
• Sasaran-sasaran yang berbeda
• Perbedaan persepsi
• Inkongruensi status
• Persepsi yang tidak akurat
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Kelompok
BERKELOMPOK A
Tujuan
Kelompok
B

BERURUTAN Kelompok Kelompok


Tujuan
A B

Kelompok Kelompok
RESIPROKAL Tujuan Tujuan
A B
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Kelompok-kelompok dengan sasaran yang saling


berbeda dapat terlibat konflik
• Mengalokasikan sumber daya terbatas antar
kelompok meningkatkan saling ketergantungan dan
perbedaan sasaran jadi lebih nyata
• Horison waktu berbeda yang dibutuhkan oleh
kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan dapat
menjadi sumber konflik
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Berkomunikasi secara efektif!


• Bantu kembangkan sensitivitas sosial kelompok.
• Menekankan flexibilitas perilaku.
• Berkomunikasi secara efektif!
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Perubahan dalam Kelompok Perubahan Antar Kelompok


• Peningkatan kohesivitas • Persepsi terdistorsi
kelompok • Pembentukan stereotip
• Penekanan kesetiaan negatif
• Meningkatnya kepemimpinan • Komunikasi yang menurun
otokratis
• Fokus pada aktivitas
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Penyelesaian
Menghindar Mendominasi
masalah

Berkompromi Mengakomodasi
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Mengakomodasi atau Menyelesaikan Masalah atau


Memperlancar Berkolaborasi
TINGGI Membiarkan Bekerja sama
kelompok lain menyelesaikan
menang Berkompromi masalah
FOKUS Mencari solusi yang
EKSTERNAL Menghindar dapat diterima semua Mendominasi
orang
Mengabaikan atau Berupaya untuk
RENDAH menghindari mendominasi dan
kelompok lain mengontrol

RENDAH TINGGI
FOKUS INTERNAL
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Pendekatan mendominasi – digunakan pada hal-hal


penting
• Ketika Anda yakin Anda pasti benar, dan
• Ketika keuntungan resolusi melebihi kerugian perasaan
negatif dari kelompok yang terdominasi
• Pendekatan mengakomodasi – digunakan pada
perselisihan yang lebih penting bagi kelompok lain
daripada bagi kelompok Anda
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Pendekatan menyelesaikan-masalah – digunakan bila


kedua kelompok bersedia meluangkan waktu dan
usaha untuk mencapai resolusi yang memaksimalkan
hasil semua orang
• Pendekatan menghindar – digunakan terutama untuk
mendapatkan lebih banyak waktu
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Pendekatan berkompromi – digunakan sebagai jalan


tengah
• Pendekatan jalan-tengah ketika pendekatan lain gagal
menyelesaikan masalah
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Membawa individu luar ke dalam kelompok


• Mengubah struktur organisasi
• Merangsang kompetisi
• Menggunakan konflik yang terprogram
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Negosiasi – proses di mana dua pihak atau lebih yang


berbeda pendapat berupaya mencapai kesepakatan
• Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi:
1. Antara dua orang
2. Dalam kelompok
3. Antara kelompok
4. Melalui Internet
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Adanya ketidaksepakatan atau konflik


• Ada derajat saling ketergantungan antara kedua pihak
• Situasi harus kondusif untuk interaksi oportunistis
• Ada kemungkinan kesepakatan
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Pandangan klasik bahwa negosiasi adalah bentuk


zero-sum game
• yakni, bila salah satu pihak menang, pihak lain kalah
• Juga disebut negosiasi distributif
• yakni, proses “mendistribusikan” sumber daya yang terbatas
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Pendekatan positive-sum
• Situasi di mana tiap pihak mendapat keuntungan tanpa
menyebabkan kerugian pada pihak lain
• Tidak berarti semua orang dapat apa yang diinginkan
• Kesepakatan telah dicapai yang membuat semua
pihak lebih baik daripada sebelum ada kesepakatan
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

1. Tim Orang-
baik / Orang- 2. The Nibble
jahat

3. Pemecahan
4. Kekuatan 5. Menawarkan
masalah
persaingan Jalan Tengah
bersama-sama
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Tak ada cara terbaik dalam bernegosiasi


• Pemilihan strategi dan taktik negosiasi tertentu
bergantung pada:
1. Masalah yang dinegosiasikan
2. Lingkungan di mana negosiasi terjadi
3. Karakteristik hasil yang diinginkan dari negosiasi
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Hasil Substantif Hasil Hubungan


• Berkenaan dengan cara • Bernegosisi dengan cara
masalah tertentu yang dirancang terutama
diselesaikan untuk memelihara
• Berupaya mendapatkan hubungan baik antara
hasil yang lebih besar kedua pihak
dari pihak lain • Hasilnya tidak selalu
sama dengan hasil
substantif
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Obtaining hasil substantial


• Mempengaruhi keseimbangan kekuasaan
• Promoting iklim konstruktif
• Obtaining fleksibilitas prosedural
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

1. Mediasi 2. Arbitrase

3. Konsiliasi 4. Konsultasi
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Bernegosiasi dengan individu dari berbagai negara dan


budaya memiliki sejumlah masalah
• Menunjukkan pengetahuan tentang budaya seseorang
adalah salah satu cara membangun hubungan dan
respek dengan negosiator lain
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Mulai tawar menawar dengan sikap positif dan


lanjutkan dengan memberi konsesi pada pihak lawan
• Fokus pada hal negosiasi dan faktor-faktor situasional,
bukan pada karakteristik lawan
• Lihatlah di balik penawaran lawan bicara Anda dan
coba menentukan strateginya
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

• Jangan biarkan pihak lawan mengetahui keadaan kita


sehingga meningkatkan daya tawar mereka
• Jika Anda punya kekuasaan, gunakanlah untuk
mengarahkan lawan ke kesepakatan
• Terbuka menerima bantuan pihak-ketiga
• Perhatikan lingkungan dan sadari perilaku dan
kekuasaan lawan bicara dipengaruhi oleh lingkungan
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Next …

Anda mungkin juga menyukai