Anda di halaman 1dari 5

NAMA : CHANIFAN IBADI FAJAR HERLAMBANG

ASAL CABANG : KEDIRI

CRITICAL REVIEW IDEOPOLITOR STRATAK


Ideopolstratak merupakan kompilasi dari berbagai gagasan yang berangkat dari ktitik
politik, yang melahirkan paradigma serta mengaharapkan suatu perubahan sosial, yakni
terwujudunya suatu cita-cita. Paradigma yang dimaksud adalah suatu ajaran-ajaran, pandangan
hidup (gagasan), dan merupakan bagian dari suatu sistem operasional yang kemudian
mentradisi di kalangan masyarakat. Akan tetapi, pada umumnya, sebagian orang merasa anti
terhadap metode ideopolstratak, tentu hal tersebut mengartikan bahwa seseorang masih belum
dapat memahami kebutuhan dan maksud dari idepolstratak sendiri.
Sementara ideopolstratak pada hakikatnya sangat melekat dan melembaga dalam fitrah
manusia. ‘Ideopolstaratak’ berasal dari kata ‘ideologi’, ‘politik’, ‘strategi’, dan ‘taktis’.
Masing-masing dari kata tersebut memiliki maknanya masing-masing. Ideologi pun juga
berasal dari ‘ide’ dan ‘logos’ yang berarti ide dan gagasan. Kemudian ‘politik’ yang berarti
suatu cara atau metode untuk mencapai sesuatu. Sementara ‘strategi’ berarti mengerjakan
sesuatu yang benar dan ‘taktis’ adalah mengerjakan sesuatu dengan benar.
Menurut Francis Bacon, ideologi merupakan hasil sintesa dari pemikiran mendasar dari
suatu konsep hidup. Sementara Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah
seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-
cita hidup.
Sehingga ideopolstratak dapat disimpulkan dengan sederhana bahwa ideopoltsratak
merupakan suatu cara untuk mencapai cita-cita baik individu maupun komunal yang benar
dengan cara efektif dan efisien atau dengan cara yang benar. Lalu bagaimana yang dimaksud
dengan ‘ideopolitor stratak’? Berangkat dari pemahaman diatas yang di spesifikan pada
ideopolitor stratak berarti suatu cara untuk mencapai cita-cita organisasi dengan suatu nilai-
nilai yang benar dengan benar dengan harapan mampu untuk merubah suatu kondisi yang lebih
baik dari sebelumnya.

IDEOLOGI

Paradigma

Idealis Materialis
Sebagai kader HMI perlu memandang ideopolitor stratak merupakan suatu hal yang
dibutuhkan pada setiap insan yang didalamnya. Kader HMI memiliki suatu landasan dasar
ideologis yang disebut dengan NDP (nilai-nilai dasar perjuangan) yang berisikan nilai-nilai dan
merupakan derivasi dari Al-Quran. Disisi lain dengan adanya mission HMI yakni ‘Terbinanya
Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang Bernafaskan Islam dan Bertanggungjawab atas
Terwujudunya Masyarakat Adil Makmur yang di Ridhloi Allah SWT’. Korelasi dan integrasi
kedunya sangat menjadi landasan pergerakan dan perjuangan bagi para kader HMI.Oleh karena
itu sangat diperlukan suatu cara dan metode untuk merih cita-cita yang terkandung dalam NDP
dan Mission tersebut. Maka jawabannya adalah dengan menggunakan ideopolitor stratak.

Realitas KeIndonesiaa
Sosial n

metodolgis
KeIslaman
berfikir
Perubahan
individu
dan Sosial

Sudah barang tentu HMI sebagai organisasi perjuangan dan kader1, maka setiap insan yang
didalamnya juga memiliki kewajiban secara sadar untuk memperjuangkan cita-cita tersebut.

Dalam mewujudkan cita-cita yang terkadung dalam mission, NDP membutuhkan syarat-syarat
untuk mencapai kemenangannya dengan menggunakan ideopolitor stratak yang terdiri atas :
1. Kebenaran
2. Nilai-nilai kemanusiaan
3. Kekuatan moral
4. Kekuatan politik/siasat
Syarat-syarat tersebut dilakukan dengan srategi pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan perencanaan dan eksekusi dalam sebuah aktifitas dalam
kurun waktu yang tidak dapat ditentukan atau terus berkelanjutan dengan dua hal yakni :
1. Tim Kerja
2. Tema

1
Pasal 8 dan 9 Anggaran Dasar HMI
Kedua hal tersebut diatas berguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan
prinsip rasional, efektif dan efisen yIdeopolstratak yang umumnya hadir dari kritik politik yang
berisikan nilai-nilai. Hal tersebut dapat dipahami dengan flow chart dibawah ini.

Cita-Cita

Perubahan
Kritik Politik
Sosial

Dalam memahami ideopolitor stratak untuk mencapai tujuan HMI perlu diketahui
bahwa terdapat diksi ‘Terbinanya Insan’. Pemilihan kata tersebut diinterpretasikan dalam
makna ‘intelektual organik’ yakni memiliki kewajiban yang secara tidak sadar/reflektif
dilakukan demi mencapai kesempurnaan makhluk. Intelektual organik inilah yang kemudian
harus melekat dalam HMI. Hal tersebut dapat dianalogikan sebagai berikut.

Ideologi

Strategi
dan Taktik

Organisasi > HMI

Kemudian suatu organisasi yakni HMI sudah barang tentu juga harus memiliki syarat
ideal dalam perjuangannya. Hal tersebut dikarenakan agar tidak jauh dari nilai-nilai yang benar
dan tetap menggunakan metode yang benar.
Syarat ideal perjuangan :
1. Iman atau keyakinan teguh
2. Ilmu yang cukup
3. Ideologi yang harus jelas
4. Organisasi yang baik dan disiplin
5. Strategi dan taktik yang tepat
6. Kemampuan teknis dan teknologis yang memadai
Adapun strategi juga harus dilandasi beberapa hal yang bergunua untuk mendukung
pelaksanaan taktik, yakni :
1. Waktu
2. Alternatif
3. Strategi unggulan
4. Medan
5. SDM
6. Logistik
Hal-hal diatas juga perlu ditunjang dengan adanya rekayasa sosial yang digunakan
untuk menganalisa suatu situasi dan kondisi dikarenakan kita tidak tau tujuan HMI tercapai
kapan, oleh karena itu HMI sebagai organisasi perjuangan dan perkaderan. Rekayasa sosial
tersebut dapat dilihat dalam flow chart dibawah ini.

STRATEGI

Grand Design
Mapping Sosial
Strategi

Analisa Aktor :
kepentingan dan
kekuatan pengaruh

Sementara disisi lain juga perlu diketahui terdapat beberapa hal yang dapat merusak
manusia dalam menjalankan ideopolstratatak yakni :
1. Serakah
2. Bodoh
3. Ragu
4. Hilang kontrol
5. Tergesa-gesa
6. Lambat
Lantas bagaimana ketika ideopolitor stratak ini justru disalah gunakan oleh individu
dan beberapa kelompok? Tentu hal tersebut akan merugikan bagi individu yang lain, kelompok
lain, atau bahkan dapat mengancam umat manusia. Terlebih hal tersebut dilakukan oleh para
kader HMI sendiri, hal ini tidak dapat dibenarkan dengan berbagai alasan apapun. Kembali
pada jalan yang benar, kembali memahami nilai-nilai kebenaran, berani menyampaikan
kebenaran adalah keharusan. Kader HMI perlu segera berbenah diri, berani mengakui salah,
tanpa kemunafikan. Para kader HMI perlu untuk merefleksikan diri, HMI butuh revolusi!

Anda mungkin juga menyukai