Anda di halaman 1dari 13

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Journal UNTAG Semarang

Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang


ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, KAPABILITAS


DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(Studi Empirik Pada Inspektorat Kabupaten Pemalang)
Ida Respatiningsih
respatiida@gmail.com
Frans Sudirjo
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang.
frans_sudirjo@yahoo.co.uk

Abstrak
Penelitian ini dilakukan di Inspektorat Kabupaten Pemalang, dimana alasan pemilihan Inspektorat
Kabupaten Pemalang sebagai obyek penelitian karena adanya penurunan capaian kegiatan laporan
hasil pemeriksaan. Hal ini tentunya menjadi masalah yang harus dicari solusinya dengan tujuan
penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi, motivasi, kapabilitas dan
kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Populasi penelitian yaitu sebanyak 54 responden. Jumlah
sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara total sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dengan mengambil semua populasi yaitu sebesar 54 responden. Metode analisis data yang
digunakan analisis kuantitatif menggunakan statistik inferensial dengan regresi linier sebagai
pengujian hipotesisnya. Hasil penelitian menemukan (1) secara parsial (individu) terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai; (2) secara parsial
(individu) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai;
(3) secara parsial (individu) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kapabilitas
terhadap kinerja pegawai; dan (4) secara parsial (individu) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.
Kata kunci: komitmen organisasi, motivasi, kapabilitas, kepuasan kerja dan kinerja pegawai

Abstract
This research was conducted at Inspectorate Pemalang, where reason twisting Pemalang
Inspectorate as an object of research because of the decline in performance of activities report the
results of the examination. This is certainly an issue that should be addressed with the aim of this
study was to analyze the influence of organizational commitment, motivation, capabilities and job
satisfaction on employee performance. The study population as many as 54 respondents. The
number of samples in this study is determined by the total sampling, the sampling technique by
taking all the populations in the amount of 54 respondents. Methods of data analysis used
quantitative analysis using inferential statistics with linear regression as hypothesis testing. The
results found (1) there is a partial (people) positive and significant influence between organizational
commitment to employee performance; (2) there is a partial (people) positive and significant effect
of motivation on employee performance; (3) partially (people) there is a positive and significant
influence on the performance capabilities of the employee; and (4) partially (people) there is a
positive and significant effect between job satisfaction on employee performance.
Keywords: organizational commitment, motivation, capabilities, job satisfaction and employee
performance

dan perlu diketahui bahwa dalam


pelaksanaan pemeriksaan berpedoman
1. Latar Belakang pada Peraturan Pemerintah Republik
Alasan pemilihan Inspektorat Indonesia Nomor 60 Tahun 2008
Kabupaten Pemalang sebagai obyek tentang Sistem Pengendalian Intern
penelitian berdasarkan Data Capaian Pemerintah (SPIP) dan Program Kerja
Hasil Program Pemeriksaan dan Pemeriksaan telah ditentukan sesuai
pengawasan reguler tahunan khususnya standar pemeriksaan jangka waktu
penanganan laporan Naskah Hasil selama 60 (enam puluh) hari tentang
Pemeriksaan (NHP) / Laporan Hasil Sistem NHP/LHP harus sudah terbit
Pemeriksaan (LHP) dari Tahun 2011 s/d Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
2013 se Kabupaten Pemalang dalam bentuk laporan yang berisi
mengalami penurunan capaian kegiatan beberapa temuan yang harus

56
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

ditindaklanjuti oleh obyek pemeriksaan bulan Januari masih ada empat belas
(obrik) yang menjadi sasaran bahkan sampai enam belas Laporan
pemeriksaan. Namun kenyataannya dari Hasil Pemeriksaan (LHP) belum tersaji,
delapan tim pemeriksa dalam oleh karena itu menurut peneliti hal ini
pelaksanaannya masih kurang diduga sebagai akibat turunnya dan
memperhatikan ketentuan tersebut. kurangnya komitmen , motivasi,
Adapun penyebab terjadinya penurunan kapabilitas pemeriksa bahkan tingkat
capaian kegiatan Laporan Hasil kepuasan yang diterima oleh pegawai
Pemeriksaan, karena : (1) Masih dalam rangka untuk upaya penyelesaian
kecilnya besaran biaya operasional proses Naskah Hasil Pemeriksaan
(bahan bakar) untuk perjalanan (NHP)/Laporan Hasil Pemeriksaan
pemeriksaan, (2) Kurangnya (LHP) kurang, sehingga hasil kinerja
penyelenggaraan pelaksanaan menurun.
pendidikan dan latihan (diklat) Sumber Permasalahan lainnya yaitu adanya
Daya Manusia bagi pejabat pemeriksa research gap atau hasil temuan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah penelitian terdahulu yang berbeda-beda
Daerah dan (3) Keterlambatan Kenaikan yang dapat dilihat dari penelitian yang
Pangkat bagi pejabat fungsional dilakukan oleh Carmeli dan Freund
pengawas mengingat persyaratan (2006) menemukan bahwa komitmen
kenaikan pangkat untuk meraih angka organisasi tidak berpengaruh terhadap
kredit cukup sulit; (4) Kurangnya kinerja pegawai. sedangkan Pahmi,
pengiriman peserta diklat pejabat Idrus dan Mahlia (2011) menemukan
fungsional pengawas ke tingkat bahwa komitmen organisasi
provinsi/pusat sebagai media berpengaruh positif terhadap kinerja
peningkatan SDM ( Sumber Daya pegawai.
Manusia); (5) Kurangnya sarana Research gap lainnya dapat dilihat dari
komputer sebagai dukungan pemrosesan temuan penelitian yang dilakukan oleh
terbitnya Laporan Hasil Pemerksaan Crossman dan Abou Zaki (2003)
(LHP). Hal ini dapat disajikan dalam menemukan bahwa kepuasan kerja
bentuk data seperti pada tabel 1. tidak berpengaruh terhadap kinerja,
Dari data diatas untuk tahun 2011 sedangkan hasil penelitian oleh A.
sampai dengan 2013 capaian prosentase Sugiharto (2012), dan Pahmi, Idrus dan
dalam penanganan proses NHP/LHP Mahlia (2011) menemukan bahwa
yang ditangani oleh Tim Pemeriksa kepuasan kerja berpengaruh positif
serta unsur pendukungnya mengalami terhadap kinerja pegawai.
penurunan capaian dan andaikata di Untuk mengetahui fenomena research
akhir tahun delapan obyek pemeriksaan gap atau hasil temuan terdahulu yang
masih terdapat delapan Laporan Hasil berbeda-beda dapat dilihat pada tabel 2
Pemeriksaan (LHP) yang belum tersaji,
hal ini wajar karena ada kelonggaran
waktu 30 (tiga puluh) hari khususnya 2. TINJAUAN PUSTAKA
pemeriksaan di bulan Desember tetapi
kenyataannya yang semestinya di bulan 2.1. Kinerja
Januari dari delapan Laporan Hasil Penilaian kinerja karyawan sangat
Pemeriksaan (LHP) sudah terbit bermanfaat bagi perkembangan
Laporan Hasi Pemeriksaan (LHP) yang organisasi. Penilaian terhadap individu
belum jadi sejumlah delapan LHP pada dasarnya merupakan hasil kerja
namun pada kenyataannya rata – rata di yang diharapkan berupa suatu hasil kerja

57
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

yang optimal. Kinerja mencakup dan keuntungan lain atau karena


kerjasama, kepemimpinan, kualitas karyawan tersebut tidak menemukan
pekerjaan, kemampuan tekhnis inisiatif pekerjaan lain, karena dia membutuhkan
dan semangat kerja. Informasi penilaian (need to).
kinerja tersebut dapat digunakan oleh c. Normative Commitment.
pimpinan untuk mengelola kinerja Normative Comitment timbul dari nilai-
pegawainya dan mengungkapkan kinerja nilai diri karyawan. Karyawan bertahan
bawahannya sehingga pimpinan dapat menjadi anggota organisasi karena ada
menentukan tujuan maupun target yang kesadaran bahwa berkomitmen terhadap
harus diperbaiki. Penilaian kinerja organisasi merupakan hal yang memang
digunakan untuk melihat performance seharusnya dilakukan, jadi karena dia
dari pegawai itu sendiri. Yang menjadi merasa berkewajiban (ought to).
indikator penilaian kinerja adalah uraian Komitmen dapat tercapai apabila
kerja. Bila pekerjaan sesuai atau melebihi individu dalam organisasi sadar akan
uraian pekerjaan maka dapat dikatakan hak dan kewajibannya dalam organisasi
berhasil dan begitu juga sebaliknya tanpa melihat jabatan dan kedudukan
apabila pelaksanaan pekerjaan di bawah masing-masing individu, karena
uraian pekerjaan yang telah ditentukan pencapaian tujuan organisasi merupakan
maka pekerjaan itu kurang berhasil hasil kerja semua anggota organisasi
(Junus Kweju, 2004). yang bersifat kolektif (Christina T.S,
Ivancevich dalam Budi Listyowati 2012).
(2006) menilai kinerja karyawan dalam
dua kategori yaitu : 2.3. Motivasi
Pertama : Motivasi adalah pemberian daya
Mencakup kompetensi tekhnis, penggerak yang menciptakan kegairahan
kesanggupan mencukupi kebutuhan kerja seseorang agar mereka mau
sendiri, hubungan dengan orang lain, bekerjasama, bekerja efektif dan
kompetensi komunikasi, inisiatif, terintegrasi dengan segala daya dan
kompetensi administrasi, keseluruhan upayanya untuk mencapai kepuasan
hasil kinerja karyawan. (Hasibuan, 2004). Motivasi diartikan
Kedua : sebagai keadaan dalam pribadi seseorang
Evaluasi terhadap managerial yang yang mendorong individu untuk
mencakup kreatifitas, kontribusi yang melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
diberikan dan keseluruhan hasil kerja . guna mencapai tujuan organisasi
(Handoko, 2005). Luthans (1998)
2.2. Komitmen Organisasi menjelaskan bahwa motivasi yang ada
Studi Allen dan Meyer ( 2009 ) dalam diri individu berasal dari dua
membagi komitmen organisasi menjadi indikator yaitu faktor intern dan ekstern.
tiga komponen, yaitu : Faktor internal muncul karena adanya
a. Affektive Commitment kebutuhan dan keinginan yang ada dalam
Affektive Comitment terjadi apabila diri individu, kemudian mempengaruhi
karyawan ingin menjadi bagian dari pikiran dan mengarahkan perilakunya.
organisasi karena adanya ikatan Sedangkan faktor ekstern adalah faktor
emosional, (emotional attachment). yang mempengaruhi pikiran seseorang
b. Continuance Comitment yang akan mengarahkan perilakunya
Continuance Comitment muncul apabila yang berasal dari luar diri orang itu.
karyawan tetap bertahan pada suatu Motivasi dibedakan antara motivasi
organisasi karena membutuhkan gaji intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi

58
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

intrinsik mendorong kerja yang yang dikemukakan oleh sejumlah ahli.


bersumber dari dalam diri individu Menurut Miner (1998), kepuasan kerja
berupa kesadaran tentang pentingnya seringkali disamakan dengan sikap
pekerjaan yang dilaksanakan, sedangkan seseorang terhadap pekerjaan.
motivasi ekstrinsik yaitu pendorong kerja Sikap disini diartikan sebagai tingkat
yang bersumber dari luar diri individu perasaan positif atau negatif yang
berupa kondisi yang mengharuskan dirasakan seseorang terhadap obyek-
melakukan pekerjaan secara maksimal. obyek tertentu, seperti tempat, benda
atau orang lain. Robbins (2006)
2.4. Kapabilitas mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
Robbins mendefinisikan kapabilitas sikap secara umum dan tingkat perasaan
sebagai kapasitas individu untuk positif seseorang terhadap pekerjaannya.
melaksanakan berbagai macam tugas Noe dkk (1994) menyatakan bahwa
dalam sebuah pekerjaan (Robbins, 2006). kepuasan kerja merupakan perasaan
Setiap orang mempunyai kekuatan dan senang seorang pegawai yang timbul dari
kelemahan dalam hal kemampuan yang bagaimana cara dia mempersepsikan
membuatnya secara relative superior atau pekerjaannya.
inferior terhadap yang lain dalam
melaksanakan tugas atau aktivitas Pengaruh Komitmen Organisasi
tertentu. Manajemen harus mengetahui terhadap Kinerja Pegawai
bagaimana orang berbeda dalam hal Hasil penelitian yang dilakukan oleh
kapabilitas dan menggunakan Pahmi, Idrus, Mahlia (2011);
pengetahuan untuk meningkatkan A.Sugiharto (2012); Christina T.S (2011)
kemungkinan bahwa seorang pekerja serta Suwardi dan Joko Utomo (2011)
akan melaksanakan pekerjaannya dengan menunjukkan bahwa komitmen
baik. organisasi berpengaruh positif terhadap
Krietner (2005) menjelaskan bahwa kinerja pegawai.
kapabilitas memberikan andil yang Berdasarkan tinjauan pustaka diatas,
cukup besar bersama-sama dengan usaha maka hipotesis pertama yang diajukan
dan ketrampilan untuk kinerja seseorang. dari penelitian ini, yaitu :
Membagi kapabilitas menjadi dua H1: Ada pengaruh yang positif antara
bagian, yaitu : komitmen organisasi terhadap kinerja
a. Kapabilitas kognitif atau kecerdasan pegawai.
yang menggambarkan kapabilitas
Pengaruh Motivasi terhadap
individu untuk berfikir konstruktif,
Kinerja Pegawai
mempertimbangkan dan penyelesaian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ida
masalah.
Ayu Brahmasari, Agus Suprayitno
b. Kapabilitas fisik yang unik pada
(2008); Muktiyorini (2005); Suwardi dan
setiap tugas dalam pekerjaan.
Joko Utomo (2011) serta FX.Suwarno
2.5. Kepuasan kerja (2012) menunjukkan bahwa motivasi
Kepuasan kerja mempunyai peran berpengaruh positif dan signifikan
penting dalam mencapai tujuan terhadap kinerja pegawai.
organisasi diantaranya memberikan Berdasarkan tinjauan pustaka diatas,
sumbangan yang besar terhadap maka hipotesis kedua yang diajukan dari
keefektifan organisasi serta merangsang penelitian ini yaitu :
semangat kerja dan loyalitas pegawai. H2 : Ada pengaruh yang positif antara
Banyak definisi tentang kepuasan kerja motivasi terhadap kinerja pegawai.

59
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

Pengaruh Kapabilitas terhadap 2.7. Hipotesis


Kinerja Pegawai Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis
Hasil penelitian yang dilakukan oleh dan model penelitian tersebut, maka
Sujian (2004) dan Nurhani EM (2005) hipotesis penelitian ini adalah sebagai
menunjukkan bahwa kapabilitas berikut :
berpengaruh positif dan signifikan H1 : Ada pengaruh yang positif antara
terhadap kinerja. komitmen organisasi terhadap
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, kinjera pegawai.
maka hipotesis ketiga yang diajukan dari H2 : Ada pengaruh yang positif antara
penelitian ini yaitu : motivasi terhadap kinerja
H3 : Ada pengaruh yang positif antara pegawai.
kapabilitas terhadap kinerja pegawai. H3 : Ada pengaruh yang positif antara
kapabilitas terhadap kinerja
Pengaruh Kepuasan terhadap
pegawai.
Kinerja Pegawai
H4 : Ada pengaruh yang positif antara
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
kepuasan kerja terhadap kinerja
Pahmi, Idrus, Mahlia (2011);
pegawai.
A.Sugiharto (2012); Carmeli dan Freund
(2004); Nurhani EM (2005); Suwardi
dan Joko Utomo (2011) serta 3. METODE PENELITIAN
FX.Suwarno (2012) bahwa kepuasan
kerja berpengaruh positif terhadap 3.1. Jenis dan Sumber Data
kinerja pegawai.
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, Jenis Data
maka hipotesis keempat yang diajukan Data Kuantitatif yaitu data yang
dari penelitian ini yaitu : diperoleh dalam bentuk angka yang
H4 : Ada pengaruh yang positif antara dapat dihitung. Data kuantitatif dapat
kepuasan kerja terhadap kinerja diolah atau dianalisis menggunakan
pegawai. teknik perhitungan matematika atau
statistik.
2.6. Penelitian Terdahulu
Disajikan pada tabel 3 pada lampiran. Sumber Data
Gambar 1 Data Primer
Kerangka Pemikiran Teoritis
Data primer yaitu data penelitian yang
Komitmen diperoleh secara langsung dari sumber
H1
organisasi asli dan data dikumpulkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang
Motivasi sesuai dengan keinginan peneliti (Fuad
Kinerja pegawai
H2 Mas’ud, 2004).
Kapabilitas
H3 3.2. Populasi dan Sampel
Kepuasan H4
Kerja Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang,
Sumber : dikembangkan untuk studi ini kejadian, atau segala yang mempunyai
karakteristik tertentu (Supomo dan
Indriantono, 1998). Adapun yang
menjadi alasan objek penelitian ini

60
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

adalah seluruh pegawai Inspektorat variabel bebas. Persamaan regresi


Kabupaten Pemalang. Jumlah populasi tersebut adalah sebagai berikut : (Sujana,
adalah 54 orang yang terbagi atas staf 1992)
pelaksana, pejabat struktural, pejabat Y1 = bo + b1x 1 + b2x2 + b3x3 +
fungsional. b4x4+e
Y1 = Kinerja pegawai
Sampel X1 = Komitmen organisasi
Sampel adalah sebagian dari populasi. X2 = Motivasi
Artinya tidak akan ada sampel jika tidak X3 = Kapabilitas
ada populasi. Sampling adalah metode X4 = Kepuasan kerja
yang digunakan untuk memilih dan Bo = Konstans
mengambil sejumlah individu dari b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi.
anggota populasi untuk digunakan Untuk menunjukkan ada atau tidaknya
sebagai sampel yang representatif. pengaruh variabel bebas terhadap
Jumlah sampel dalam penelitian ini variabel terikat maka dilakukan
ditentukan dengan cara total sampling, pengujian terhadap hipotesis yang
yaitu teknik pengambilan sampel dengan diajukan dalam penelitian ini.
mengambil semua populasi (Arikunto, Pengujian hipotesis ini penyusun
2002). Jumlah sampel yaitu sebanyak 54 menggunakan pengujian secara parsial
responden. atau sendiri-sendiri setiap variabel diuji
yang dikenal dengan uji t.
Metode Pengumpulan Data
Skala yang dipakai dalam pengukuran Uji t ( Uji variabel bebas secara
jawaban responden dalam penelitian ini sendiri-sendiri )
menggunakan skala likert. Skala ini Uji t digunakan untuk menguji apakah
digunakan untuk mengukur tingkat variabel bebas ( X1, X2, X3 dan X4 )
persetujuan atau ketidaksetujuan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y)
responden terhadap serangkaian secara individual dengan menggunakan
pernyataan yang mengukur suatu obyek nilai kritis sebesar 5%. Langkah-langkah
(Istijanto, 2005). yang ditempuh dalam pengujian secara
Dengan menggunakan skala 1 sampai parsial ini adalah :
dengan 5. Skala pengumpulan data a. Perumusan Hipotesa
dengan skala 1 s/d 5 dapat Ho : b1, b2, b3, b4 ≥ 0
diinterprestasikan sebagai berikut : H1 : b1, b2, b3, b4 ≤ 0
1. STS = Sangat Tidak Setuju b. Penentuan nilai kritis
2. TS = Tidak Setuju Nilai kritis dalam pengujian
3. N = Netral hipotesa terhadap koefisien regresi
4. S = Setuju dapat ditentukan dengan
5. SS = Sangat Setuju menggunakan table distribusi
normal dengan memperhatikan
3.3. Teknik Analisis Data
tingkat signifikan dan banyaknya
Analisis Regresi Berganda sample yang digunakan dalam ilmu
Analisis regresi berganda digunakan sosial tingkat signifikan yang
untuk melihat bagaimana pengaruh dari mendekati adalah 5%.
variabel bebas terhadap variabel terikat. c. Menghitung nilai t hitung
Analisis ini dilakukan dengan Nilai t hitung masing-masing
menggunakan beberapa model variabel koefisien dapat dilihat dari hasil
pemisahan serta pengelompokkkan antar proses komputer. Besarnya masing-

61
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

masing koefisien regresi terdapat bahwa motivasi berpengaruh positif dan


dalam kolom t. signifikan terhadap kinerja pegawai,
d. Pengambilan keputusan diterima. Hasil temuan ini sesuai dengan
1. Bila nilai t hitung lebih besar penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu
dari t table maka hipotesa nol (Ho) Brahmasari. Agus Suprayitno (2008)
ditolak atau dengan kata lain menunjukkan bahwa motivasi
menerima Hipotesa alternatif (H1) berpengaruh positif dan signifikan
atau, terhadap kinerja pegawai.
2. Bila nilai probabilitas t lebih
kecil dari 0,05 maka Ho ditolak Pengaruh Kapabilitas
dan menerima H1. terhadap Kinerja Pegawai
3. Bila nilai t hitung lebih kecil dari Hasil pengujian hipotesis ketiga
t table maka hipotesa nol (Ho) menunjukkan bahwa secara parsial
diterima atau menolak hipotesa (individu) terdapat pengaruh yang positif
alternatif (H1) atau bila nilai dan signifikan antara kapabilitas terhadap
probabilitas t lebih besar dari 0,05 kinerja pegawai. Dengan demikian
maka Ho diterima dan menolak H1. hipotesis ketiga (H3) yang diajukan
bahwa kapabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai,
4. PEMBAHASAN diterima. Hasil temuan ini sesuai
penelitian yang dilakukan oleh Sujian
Pengaruh Komitmen (2004) menunjukkan bahwa kapabilitas
Organisasi terhadap Kinerja berpengaruh positif dan signifikan
Pegawai terhadap kinerja.
Hasil pengujian hipotesis pertama
menunjukkan bahwa secara parsial Pengaruh Kepuasan Kerja
(individu) terdapat pengaruh yang positif terhadap Kinerja Pegawai
dan signifikan antara komitmen Hasil pengujian hipotesis keempat
organisasi terhadap kinerja pegawai. menunjukkan bahwa secara parsial
Dengan demikian hipotesis pertama (individu) terdapat pengaruh yang positif
(H1) yang diajukan bahwa komitmen dan signifikan antara kepuasan kerja
organisasi berpengaruh positif dan terhadap kinerja pegawai. Dengan
signifikan terhadap kinerja pegawai, demikian hipotesis keempat (H4) yang
diterima. Hasil temuan ini sesuai dengan diajukan bahwa kepuasan kerja
penelitian yang dilakukan oleh Pahmi, berpengaruh positif dan signifikan
Idrus, Mahlia (2011) menunjukkan terhadap kinerja pegawai, diterima. Hasil
bahwa komitmen organisasi berpengaruh penelitian ini sesuai dengan temuan
positif terhadap kinerja pegawai. A.Sugiharto (2012) bahwa kepuasan
kerja berpengaruh positif terhadap
Pengaruh Motivasi terhadap kinerja pegawai.
Kinerja Pegawai
Hasil pengujian hipotesis kedua
menunjukkan bahwa secara parsial 5. Kesimpulan
(individu) terdapat pengaruh yang positif Berdasarkan hasil penelitian pada bab
dan signifikan antara motivasi terhadap sebelumnya, maka dapat diambil
kinerja pegawai. Dengan demikian beberapa kesimpulan sebagai berikut :
hipotesis kedua (H2) yang diajukan

62
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

1. Angka t-hitung antara komitmen sesuai dengan penelitian yang


organisasi terhadap kinerja pegawai dilakukan oleh Sujian (2004); dan
sebesar 3,502 > t tabel sebesar 1,6759 Nurhani EM (2005) menunjukkan
dan angka probabilitas sebesar 0,001 bahwa kapabilitas berpengaruh positif
< taraf signifikansi α = 5% (0.05); dan signifikan terhadap kinerja.
berarti secara parsial terdapat 4. Angka t-hitung antara kepuasan kerja
pengaruh yang positif antara terhadap kinerja pegawai sebesar
komitmen organisasi terhadap kinerja 2,342 > t tabel sebesar 1,6759 dan
pegawai, diterima. Hasil temuan ini angka probabilitas sebesar 0,023 <
sesuai dengan penelitian yang taraf signifikansi α = 5% (0,05);
dilakukan oleh Pahmi, Idrus, Mahlia berarti secara parsial (individu)
(2011); A.Sugiharto (2012); Christina terdapat pengaruh yang positif dan
TS (2011) serta Suwardi dan Joko signifikan antara kepuasan kerja
Utomo (2011) menunjukkan bahwa terhadap kinerja pegawai. Dengan
komitmen organisasi berpengaruh demikian hipotesis keempat (H4)
positif terhadap kinerja pegawai. yang diajukan bahwa ada pengaruh
2. Angka t-hitung antara motivasi yang positif antara kepuasan kerja
terhadap kinerja pegawai sebesar terhadap kinerja pegawai, diterima.
2,996 > 1 tabel sebesar 1,6759 dan Hasil penelitian ini sesuai dengan
angka probabilitas sebesar 0,004 < temuan Pahmi, Idrus, Mahlia (2011);
taraf signifikansi α = 5% (0,05); A.Sugiharto (2012); Carmeli dan
berarti secara parsial terdapat Freund (2004); Nurhani EM (2005);
pengaruh yang positif dan signifikan Suwardi dan Joko Utomo (2011) serta
antara motivasi terhadap kinerja FX.Suwarno (2012) bahwa kepuasan
pegawai. Dengan demikian hipotesis kerja berpengaruh positif terhadap
kedua (H2) yang diajukan bahwa ada kinerja pegawai.
pengaruh yang positif antara motivasi
terhadap kinerja pegawai, diterima.
Hasil temuan ini sesuai dengan 6. Saran
penelitian yang dilakukan oleh Ida Saran-saran penelitian ini antara lain :
Ayu Brahmasari, Agus Suprayitno 1. Guna meningkatkan kinerja pegawai,
(2008); Muktiorini (2005); Suwardi upaya yang dapat ditingkatkan pihak
dan Joko Utomo (2011) serta Inspektorat Kabupaten Pemalang yaitu
FX.Suwarno (2011) menunjukkan meningkatkan indikator-indikator
bahwa motivasi berpengaruh positif komitmen organisasi dengan cara
dan signifikan terhadap kinerja meningkatkan : pegawai memiliki
pegawai. komitmen dalam bekerja melampaui
3. Angka t-hitung antara kapabilitas target, pegawai bangga pada Inspektorat
terhadap kinerja pegawai sebesar Kabupaten Pemalang, pegawai menerima
2,294 > 1 tabel sebesar α = 5% (0,05); semua tugas yang diberikan pimpinan,
berarti secara parsial (individu) pegawai peduli pada instansinya, dan
terdapat pengaruh yang positif dan pegawai memiliki kebanggaan bekerja
signifikan antara kapabilitas terhadap sebagai pegawai Inspektorat.
kinerja pegawai. Dengan demikian 2. Motivasi juga menentukan
hipotesis ketiga (H3) yang diajukan peningkatan kinerja pegawai. Indikator-
bahwa ada pengaruh yang positif indikator yang perlu diperhatikan pihak
antara kapabilitas terhadap kinerja pimpinan Inspektorat Kabupaten
pegawai, diterima. Hasil temuan ini Pemalang berkaitan dengan motivasi

63
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

yaitu pegawai merasa bahwa kondisi ada faktor-faktor lain yang berpengaruh
ruangan kerja, keamanan kerja, dan terhadap kinerja pegawai selain keempat
rekan kerja mampu mendukung dalam variabel bebas yang diteliti.
menyelesaikan pekerjaan di instansi, 2.Penelitian ini mengambil responden
pegawai mendapat pengakuan dari atasan hanya pada pegawai Inspektorat
membuat saya bertambah semangat Kabupaten Pemalang, dimana responden
dalam bekerja dan pegawai memiliki merupakan homogen atau sejenis.
tanggung jawab yang tinggi dalam Responden penelitian hanya sebanyak 54
menyelesaikan tugas yang diamanahkan orang yaitu pegawai yang bekerja di
oleh pimpinan. Inspektorat Kabupaten Pemalang.
3. Kapabilitas juga mempengaruhi
kinerja pegawai. Beberapa upaya yang
dilakukan berkaitan dengan kapabilitas 8. Agenda Penelitian Yang
yaitu pegawai selalu menyelesaikan Akan Datang
pekerjaan dengan tepat waktu dan benar, Dari keterbatasan penelitian di atas,
pegawai memiliki inisiatif dalam maka rekomendasi penelitian yang akan
menyelesaikan pekerjaan, pegawai serius datang antara lain :
dan bekerja sama dengan rekan kerjanya 1. Faktor yang berpengaruh terhadap
dalam menyelesaikan pekerjaan di kinerja pegawai tidak hanya dibatasi
instansinya serta setiap melakukan suatu pada variabel Komitmen Organisasi,
pekerjaan pegawai mampu menggunakan Motivasi, Kapabilitas dan Kepuasan
sarana prasarana seperti laptop atau Kerja. Hal ini tentunya menjadikan
komputer. informasi bagi penelitian mendatang
4. Variabel kepuasan kerja penting untuk menganalisis faktor lain yang
ditingkatkan karena mempengaruhi mempengaruhi kinerja pegawai selain
kinerja pegawai. Indikator-indikator yang variabel-variabel bebas tersebut, seperti :
perlu ditingkatkan berkaitan dengan disiplin kerja, lingkungan kerja, budaya
kepuasan kerja yaitu : pegawai merasa organisasi dan kepemimpinan.
puas dengan honor yang diberikan 2. Obyek penelitian diharapkan tidak
instansi, pegawai merasa senang dengan hanya di satu lokasi saja, namun
promosi jabatan yang selama ini diperluas di beberapa kantor pemerintah
diterapkan di instansi, pegawai senang maupun swasta agar hasil penelitian
dengan rekan kerja yang mendukung dan dapat digeneralisasi.
pekerjaan sekarang sesuai dengan
kepribadian pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Allen.NJ, Meyer PJ, And Smith CA,
7. Keterbatasan Penelitian 2009, Commitment to Organization
Keterbatasan penelitian ini antara lain : and Occupations: Extension and Test
1.Penelitian ini dibatasi pada faktor of a Three-Component
Komitmen Organisasi, Motivasi, Conceptualization, Journal of
Kapabilitas dan Kepuasan Kerja dan Applied Psychology, volume 78,
variabel terikatnya Kinerja Pegawai, No.4
dengan indikator masing-masing variabel Arikunto, Suharsini, 2002, Prosedur
sebanyak 5 pertanyaan. Hasil penelitian Penelitian, Pendekatan Praktek.
ditemukan besarnya pengaruh keempat Rineka Cipta, Jakarta
variabel bebas terhadap kinerja pegawai
sebesar 68,8% mengindikasikan masih

64
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

A.Sugihartono, 2012, Pengaruh Herzberg.F, 2000, The Motivation to


Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Work, John Willey and Sons, Inc. New
terhadap Kinerja dengan Mediasi York
Komitmen, Jurnal Mitra Ekonomi Hasibuan, Malayu SP, 2004, Organisasi
dan Manajemen Bisnis, volume 3 dan Motivasi Dasar Peningkatan
No.1 Produktifitas, Bina Aksara, Jakarta
Budi Listyowati, 2006, Motivasi Istijanto, 2005, Riset Sumber Daya
Pengaruhnya terhadap Komitmen Manusia, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Kerja dan Kinerja Pegawai dengan Jakarta
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Junus Kweju, 2004, Pengaruh Motivasi,
Intervening Perilaku Pimpinan dan Kesempatan
Brahmasari, Ida Ayu dan Suprayitno, Pengembangan Karier terhadap
2008, Pengaruh Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan pada Dinas
Kepemimpinan dan Budaya Pendapatan Daerah Kabupaten Pulau
Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Buru, Jurnal Ekonomi, Universitas
Karyawan serta Dampaknya pada Merdeka, vol.8
Kinerja Perusahaan. Studi Kasus pada Krietner, Robeth, Kinicki, Angelo, 2005,
PT.Pei Hai International Wiratama Perilaku Organisasi, Edisi 5,
Indonesia, Jurnal Manajemen dan Salemba Empat, Jakarta
Kewirausahaan, volume 10 No.2 Luthans Fred, 1998, Organizational
September : 124-135 Behavior, Mc.Grow Hill, NewYork
Carmeli dan Freund, 2004, Work Miftachun Ni’mah, 2010, Pengaruh
Commitment, Job Satisfaction and Dukungan Sosial dan Kepemimpinan
Job Performance: An Empirical Transformasional terhadap Komitmen
Investigation Organisasi dengan Mediator
Christina T.S, 2012, Pengaruh Motivasi Kerja, Jurnal Psikologi,
Komitmen Organisasi, Budaya volume 37 no.1
Organisasi dan Keterlibatan Kerja Miner, John B, 1998, Organizational
terhadap Kinerja Karyawan BMT. Behavior, Performance dan
Media Riset Akuntansi, volume 2 Productivity, State University
No.1 New York at Bufflo
Crossman dan Abou Zaki, 2003, Job Muktiyorini, 2005, Analisis Pengaruh
Satisfaction and Employee Kemampuan Kerja, Motivasi dan
Performance of Lebanese Banking Budaya Organisasi terhadap
Staff Prestasi Kerja Petugas Pengelola
Fuad Mas’ud, 2004, Survai Diagnosis Adminstrasi Kearsipan pada Dinas
Organisasional (Konsep dan Perindustrian dan Perdagangan,
Aplikasi), Badan Penerbit Universitas Thesis, Program Magister
Diponegoro Managemen, Universitas Semarang
FX.Suwarno, 2012, Pengaruh Gaya Noe, dkk, 1994, Human Resources
Kepemimpinan terhadap Kinerja Management Gainning A
Dosen dengan Kepuasan Kerja dan Competitive Advantage II, Richard
Motivasi Kerja sebagai Mediator, D.Irwin, United State of America
Jurnal Aplikasi Manajemen, Nurhani E.M, 2005, Pengaruh
volume 10 no.3 Kemampuan Kerja, Kepuasan
Hani Handoko, 2005, Manajemen Kerja dan Budaya Organisasi
Personalia dan Sumber Daya terhadap Kinerja Karyawan Dinas
Manusia, BPFE, Yogyakarta Kebersihan Kota Semarang

65
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

Pahmi, Idrus, Mahlia, 2011, Pengaruh Kerja dan Komitmen terhadap


Gaya Kepemimpinan dan Kinerja di Dinas Kebakaran Kota
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Semarang
Pegawai melalui Komitmen Supomo, Bambang dan Indriantono,
Organisasi, Makasar. Universitas 1998, Pengaruh Struktur dan
Hasanudin Kultur Organisasional terhadap
Robbins, Stephen P, 1998, Keefektifan Anggaran Partisipatif
Organizational Behavior Concepts, dalam Peningkatan Kinerja
Controversies, Applications, Eight Manajerial: Studi Empiris Pada
Edition. Prentice-Hall , Inc.New Perusahaan Manufaktur Indonesia,
Jersey Kelola No.18/VIII
----------------------------, 2006, Suriasumantri, Jujun, 1990, Filsafat
Perilaku Organisasi, Edisi Ilmu, no.1.PPIS Unibraw Malang
Kesepuluh, Jakarta : PT.Indeks Suwardi dan Joko Utomo, 2011,
Sujian, 2004, Analisis Pengaruh Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan
Motivasi, Kemampuan Kerja Kerja dan Komitmen Organisasional
terhadap Kinerja Pegawai Dinas terhadap Kinerja Pegawai. Analisis
Pendapatan Propinsi Jawa Tengah Manajemen, volume 5 No.1
Sumargono, 2006, Analisis Pengaruh
Budaya Organisasi, Kepuasan

Lampiran
Tabel 1 Fenomena Bisnis
Data Capaian Hasil Program Pemeriksaan Reguler
Se-Kabupaten Pemalang Tahun 2011 s/d 2013
Jumlah Jumlah Jumlah
Tahun Sasaran LHP yang telah LHP yang belum
pemeriksaan dibuat laporan dibuat laporan
tiap tahun
2011 192 180 12
2012 216 201 15
2013 224 208 16
Sumber : Tiap Inspektur Pembantu (Irban) Inspektorat Kabupaten Pemalang, 2014
Tabel 2
Research Gap
Gap Temuan Peneliti Metode
-Komitmen organisasi tidak -Carmeli dan Regresi
1 berpengaruh terhadap kinerja Freund (2004)
pegawai
-Komitmen organisasi -Pahmi, Idrus
berpengaruh positif terhadap dan Mahlia
kinerja pegawai (2011)
-Kepuasan kerja tidak -Crossman dan Regresi
2 berpengaruh terhadap kinerja Abou Zaki
pegawai (2003)
-Kepuasan kerja berpengaruh -A. Sugiharto
positif terhadap kinerja (2012), dan
pegawai Pahmi, Idrus
dan Mahlia
(2011)

66
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

Tabel 3
Penelitian Terdahulu
Nama Judul
No Peneliti dan Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Tahun
1 Pahmi, Idrus, Pengaruh gaya Variabel bebas : Adanya pengaruh yang
Mahlia kepemimpinan dan gaya kepemimpinan Positif antara
(2011) kepuasan kerja dan kepuasan kerja komitmen organisasi
terhadap kinerja dan kinerja pegawai
pegawai melalui Variabel
komitmen intervening :
organisasi komitmen
organisasi

Variabel terikat
kinerja
2 Ida Ayu Pengaruh motivasi Variabel bebas : Adanya pengaruh yang
Brahmasari. kerja, motivasi kerja, positif antara motivasi
Agus kepemimpinan dan kepemimpinan dan dan kinerja pegawai
Suprayitno budaya organisasi budaya organisasi
(2008) terhadap kepuasan
kerja karyawan Variabel
serta dampaknya intervening :
pada kinerja kepuasan kerja
perusahaan.
Variabel terikat
kinerja
3 Sujian (2004) Analisis pengaruh Variabel bebas : Adanya pengaruh
motivasi, motivasi, yang positif antara
kapabilitas terhadap kapabilitas kapabilitas dan
kinerja pegawai kinerja pegawai
Dinas Pendapatan Variabel terikat
Propinsi Jawa kinerja
Tengah
4 A.Sugiharto Pengaruh Variabel bebas : Adanya pengaruh
(2012) kepemimpinan dan kepemimpinan dan yang positif antara
kepuasan terhadap kepuasan kepuasan dan kinerja
kinerja dengan pegawai
mediasi komitmen.
Variabel
intervening :
komitmen
Variabel terikat
kinerja

5 Crossman dan Job Satisfaction Variabel bebas : Kepuasan kerja tidak


Abou Zaki and Employee kepuasan berpengaruh terhadap
(2003) Performance of kinerja pegawai
Lebanese Banking Variabel terikat :
Staff kinerja

Tabel 4
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Indikator Peneliti
1 Komitmen organisasi bukan 1. Bekerja melampaui target Miftachun
sekedar loyalitas karyawan 2. Membanggakan organisasi Ni’mah,
yang pasif tetapi juga kepada orang lain 2010
menggambarkan hubungan 3. Menerima semua tugas

57
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 4 No. 3, 2015

karyawan dengan organisasi 4. Peduli terhadap nasib


secara aktif, yang ditunjukkan Organisasi
dengan keterlibatannya dalam 5. Bangga menjadi bagian dari
kegiatan organisasi, terhadap organisasi ini
keberhasilan organisasi serta
kemajuan yang berkelanjutan
2 Keberadaan dan motivator 1. Kondisi kerja Frederick
intrinsik dan bahwa 2. Keamanan kerja Herzberg,
ketidakpuasan kerja berasal 3. Pengakuan 2000
dari ketidak beradaan faktor- 4. Tanggungjawab
faktor ekstrinsik 5. Belajar hal baru dalam
bekerja
3 Kapabilitas adalah sebagai 1. Mampu menyelesaian Robbins, 1998
kapasitas individu untuk pekerjaan dengan tepat
melaksanakan berbagai waktu dan benar
macam tugas dalam sebuah 2. Inisiatif kerja
pekerjaan 3. Keseriusan kerja
4. Kerjasama tim
5.Ketrampilan menggunakan
sarana prasarana yang
tersedia
4 Kepuasan kerja merupakan 1.Honor yang sepadan Luthan, 2000
hasil keseluruhan dari derajat 2.Promosi
suka atau tidaknya karyawan 3.Hubungan dengan rekan
atas berbagai aspek kerja
pekerjaannya. 4.Hubungan dengan atasan
5.Kepuasan dengan pekerjaan
itu sendiri
5 Kinerja adalah perilaku nyata 1.Dapat menyelesaikan sesuai Budi Listyowati,
yang ditampilkan setiap orang standar kerja yang telah 2006
sebagai prestasi kerja yang ditetapkan
dihasilkan oleh karyawan 2.Dapat menyelesaikan
sesuai dengan perannya dalam pekerjaan yang dibebankan
perusahaan. 3.Menyelesaikan laporan
pelaksanaan dengan tepat
waktu
4.Kemandirian
5.Kreatif dan inovasi kerja

58

Anda mungkin juga menyukai