PENDAHULUAN
Inovasi-inovasi makanan dan minuman terus berkembang. Salah satunya
adalah produk bioteknologi konvensional yang mengandalkan proses-proses
fermentasi. Produk bioteknologi konvensional terdiri dari kecap, keju, yoghurt,
kefir, nata, tape dan tempe. (Pramashinta et al. 2014). Nata adalah salah satu jenis
makanan produk bioteknologi konvensional berbentuk gel (agar-agar) dengan
tekstur agak kenyal, padat, putih dan sedikit transparan, dihasilkan dari air kelapa
dengan bantuan mikroorganisme Acetobacter xylinum (Sutarminingsih, 2004).
Mengingat nata dapat terbentuk jika terdapat substrat yang menganduk
glukosa, oleh karena itu dilakukan variasi nata yang menggunakan sari buah apel
dan pepaya. Apel merupakan buah dengan kandungan gula total yang cukup
tinggi, yaitu sekitar 14.19 ± 1.18 g/100 ml (Wosiacki et al., 2007), sehingga sari
apel berpotensi sebagai substrat pembuatan nata. Nata dikenal sebagai makanan
serat berwarna putih yang pada umumnya dijadikan campuran minuman seperti
es campur dan cocktail. (Ghazali, 2016). Pepaya termasuk buah yang kaya gizi,
mengandung kalori, karbohidrat, protein, lemak, serat, antioksidan, vitamin A,
vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, asam folat, vitamin
C, vitamn E dan vitamin K. Buah papaya dapat dikatakan buah yang sangat
bergizi . Yaitu dengan mengandung tinggi Vitamin , magnesium , besi , tembaga
dan beberapa asam amino esensial, dan juga mengandung sejumlah besar
riboflavin, niacin, kalsium, fosfor dan seng (Wurochekke, dkk., 2013).
Dalam pembuatan nata de coco, salah satu faktor berhasil tidaknya
pembuatan sangat tergantung oleh kualitas starter yang digunakan. Penggunaan
starter merupakan syarat yang sangat penting yang bertujuan untuk
memperbanyak jumlah koloni Acetobacter xylinum yang menghasilkan enzim
pembentuk nata. Disamping itu starter juga berguna untuk adaptasi bakteri
sebelum proses fermentasi nata de coco (Iguchi, Yamanaka et al. 2000). Starter
adalah populasi mikroba dalam jumlah memadai dan kondisi fisiologis yang siap
diinokulasikan pada media fermentasi (Nurmiati 2010). Acetobacter xylinum
dapat melakukan fermentasi pada substrat yang mengandung glukosa. Pembuatan
olahan nata dapat dibuat meggunakan berbagai bahan yang ada di alam dengan
syarat mengandung glukosa untuk aktivitas metabolisme bakteri. Dalam
penelitian ini digunakan sari buah papaya dan sari buah apel yang dijadikan
substrat nata dan kemudian dibandingkan hasilnya. Acetobacter xylinum adalah
starter yang digunakan dalam pembentukan nata. Kriteria penting bagi mikroba
sebagai starter, yaitu sehat dan berada dalam keadaan aktif, tersedia dalam jumlah
yang cukup, berada dalam bentuk morfologi yang sesuai, bebas dari kontaminasi
dan kemampuannya dalam membentuk produk nata (Rahman, 1992).
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terdapat
rumusan masalah adalah bagaimana proses pembuatan variasi nata menggunakan
sari buah apel dan sari buah pepaya serta bagaimanan pengaruh umur kultur
bakteri Acetobacter xylinum terhadap pembentukan nata
2
TUJUAN
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan inovasi produk nata yang dapat
digunakan sebagai variasi nata di pasaran serta yang kemudian variasi ini dapat
digunakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menggunakan
buah-buahan disekitar. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh umur kultur bakteri terhadap pembentukan nata.
METODE
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif dengan cara mengamati proses pembuatan dan
pembentukan Nata de Paya serta Nata de Apple. Pembuatan Nata dengan bahan
dasar sari buah pepaya dan sari buah apel dilakukan pada tanggal 24 Oktober
kemudian diinkubasi selama 7 hari setelah pembuatan substrat nata yang
semuanya dilakukan di Ruang Laboratorium IPA Gedung C12 Lantai 2 FMIPA
Unesa. Dalam pembuatan Nata de Paya dan Nata de Apple ini alat yang
digunakan adalah gelas ukur 100 mL, pengaduk, kaca arloji, saringan, neraca
digital, beaker glass 1000 mL, kompor, spet, Bunsen, pipet, gelas plastik, sendok,
kardus, masker, karet gelang dan label. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
sari buah papaya, kultur Acetobacter xylinum baru dan kultur Acetobacter xylinum
yang telah disimpan 1 tahun lalu, urea, gula, aquades , pH universal, dan asam
asetat.
Cara pembuatan Nata yang pertama adalah dengan memanaskan dengan
api sedang sari buah pepaya dan sari apel secara terpisah sebanyak 400 ml dengan
ditambahkan air sebanyak 200 mL. Kemudian menambahkan gula sebanyak 60
gram dan dibiarkan sampai mendidih. Kemudian ditambahkan urea sebanyak 4,8
gram dan aduk. Setelah tercampur seluruhnya kompor dimatikan dan ditambahkan
asam asetat hingga pH substrat menunjukkan antara 3-4. Kemudian menuangkan
substrat pada 4 gelas plastik yang telah disterilkan sebelumnya. Kemudian
menutup gelas berisi substrat dengan kain kasa dan karet gelang. Kemudian
ditambahkan Actobacter xylinum sebanyak 2-3 ml dengan menggunakan teknik
aseptik. Untuk pembuatan nata dengan sari buah pepaya digunakan kultur bakteri
yang telah disimpan 1 tahun lalu, sedangkan untuk membuat nata dari sari buah
apel digunakan kultur yang masih baru. Setelah kultur dimasukkan, kemudian
substrat ditutup kembali dengan kain kasa dan karet gelang. Setelah itu, susbtrat
difermentasikan di tempat yang aman dan tertutup selama 7 hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan nata dari sari buah pepaya dan buah apel ditempatkan pada
gelas plastik dengan konsentrasi dan komposisi yang sama dengan tingkat
3
2. B 6,3
3. C 2,8
4. D 9,7
4
2. B 7, 56
3. C 11,13
4. D 9,32
5
digunakan starter yang telah lama disimpan dan sudah pernah digunakan
sebelumnya. Sehingga pada starter telah terkontaminasi udara dari luar. Kemudian
ketika menambahkan bakteri Acetobacter xylinum terjadi perbedaan temperatur.
Bakteri Acetobacter xylinum sendiri dapat bertahan dalam suhu 28oC hingga
30oC.
KESIMPULAN
Nata yang dihasilkan dari sari bauh pepaya dan sari buah apel ini
membuktikan bahwa sari buah pepaya dan sari buah apel dapat dijadikan inovasi
dari nata. Sari buah pepaya dan sari buah apel dapat digunakan sebagai alternatif
bahan baku pembuatan nata yang dapat dibuat dengan mudah karena bahan baku
yang digunakan sangat mudah didapatkan. Umur dari kultur bakteri dapat
mempengaruhi pembentukan nata yang dibuat, berdasarkan penelitianyang telah
dilakukan semakin lama umur kultur bakteri Acetobacter xylinum maka akan
menghasilkan rendemen nata yang sedikit.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT sehingga kami bisa
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini dengan baik. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Laily Rosdiana, S.Pd, M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing yang telah membimbing kami. Terima kasih kepada para Co-ass
mata kuliah Dasar-dasar Bioteknologi yang telah membantu dan membimbing
kami dalam percobaan ini. Rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-
teman yang telah terlibat dalam proses pembuatan produk ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arviyanti, E. dan Yulimartani, N. 2009. Pengaruh Penambahan Air Limbah
Tapioka Pada Proses Pembuatan Nata. Semarang : Teknik Kimia
Universitas Diponegoro.
Balai Penelitian Tanaman Buah. 2001. Laporan Hasil Penelitian. Solok : Balai
Penelitian Tanaman Buah.
Ghazali, Ahmad. Anita Munawaroh. 2016. Nata De Apel, Solusi Alternatif
Pemanfaatan Buah Apel Lewat Matang. Proceeding Biology Education
Conference.
Hamad, A., N. A. Handayani, dan E. Puspawiningtyas. 2014. Pengaruh umur
starter Acetobacter xylinum terhadap produksi nata de coco. Techno 15(1):
37-49.
Hasbullah. 2009. Nata de Soya. Padang : Teknologi Tepat Guna Agroindustri
Kecil.
Iguchi, M., S. Yamanaka, et al. 2000. Review Bacterial Cellulose—A Masterpiece
Of Nature’s Arts. Journal Of Materials Science 35: 261-270.
7
2. Jenis Kelamin P
4. NIM 18030654004
1.
2.
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Surabaya, 31-10-2019
Ketua,
9
2. Jenis Kelamin L
4. NIM 18030654033
1.
10
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Surabaya, 31-10-2019
Anggota Pelaksana,
2. Jenis Kelamin P
4. NIM 18030654065
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Surabaya, 31-10-2019
Anggota Pelaksana,
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) saya
dengan judul:
Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Nata de Paya yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2019 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.
Surabaya, 31-10-2019
Mengetahui,
Ketua Jurusan IPA, Yang menyatakan,
1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
- Tugas kelompok yang telah dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak
lain
- Nata de Paya
- 2019, Surabaya
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.