Oleh:
NIM : D1B121095
KELAS : AGT-B
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rida
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kultur
Jaringan Tanaman kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.)”. Tidak lupa, kami
mengucapkan terima kasih kepada yang telah membimbing dan membantu kami dalam
proses penyusunan Makalah ini. Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan
kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun material sehingga
makalah ini dapat terwujud .
Makalah ini menjelaskan tentang mengapa tanaman kelapa sawit (Elaeis
Guineensis Jacq.) harus dikembangkan dalam konsep pertanian kultur jaringan dan
bagaiamana cara perbanyakan bibit pisang dengan menggunakan system kultur jaringan.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam makalah yang
dibuat. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari
pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke
depannya.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
DAFTARPUSTAKA.........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini ialah untuk mengetahui sifat abnormalitas tanaman
kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) hasil dari kultur jaringan. Tujuan pokok
penerapan perbanyakan dengan teknik kultur jaringan adalah produksi tanaman
dalam jumlah besar pada waktu singkat, terutama untuk varietas-varietas unggul
yang baru dihasilkan.
1.2 Manfaat
Banyak metode dalam teknik kultur jaringan, selain untuk tujuan pokok yaitu
perbanyakan dalam jumlah besar dan cepat juga metode-metode untuk tujuan
pemuliaan tanaman, menghasilkan jenis tanaman yang baru yang kita inginkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip dasar kultur jaringan berpegangan pada teori sel dari Schwan dan
Schleiden pada tahun 1834. Teori sel atau yang lebih dikenal dengan teori
totipotensi menyatakan bahwa setiap sel tanaman hidup mempunyai informasi
genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman utuh jika kondisinya sesuai. Sel-sel tersebut
merupakan kesatuan biologis terkecil yang mempunyai kemampuan untuk
mengadakan berbagai aktivitas hidup, seperti: metabolisme, reproduksi,
pertumbuhan dan beregenerasi.
Orang pertama yang membuktikan teori totipotensi sel adalah Haberlant pada
tahun 1902. Penelitian ini didasari oleh teori sel dan pemikiran bahwa setiap sel
tumbuhan di dalam medium dan lingkungan yang cocok pada hakekatnya mampu
mengadakan regenerasi membentuk organ yang sama atau membentuk organisme
serupa. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel
pada metode kultur jaringan adalah sumber eksplan, media, hormon, zat pengatur
tumbuh (ZPT), dan lingkungan fisik kultur jaringan (Jaligot et al., 2004)
Teknik kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang
diperlukan terpenuhi. Syarat-syarat tersebut meliputi pemilihan eksplan sebagai
bahan dasar untuk pembentukkan kalus, penggunaan medium yang cocok,
keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik terutama untuk kultur cair.
Meskipun pada prinsipnya semua jenis sel dapat ditumbuhkan, tetapi sebaiknya
dipilih bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian
meristem, seperti: daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji dan
sebagainya. Bila menggunakan embrio bagian bji-biji yang lain sebagai eksplan,
yang perlu diperhatikan adalah kemasakan embrio, waktu imbibisi, temperatur
dan dormansi.
3.1 Kesimpulan
Kelapa sawit dapat dibudidayakan dengan menggunakan kultur jaringan
hasil yang diperoleh dari kultur jaringan sangat baik. Kultur jaringan kelapa sawit
akan memberikan dampak positif dalam perindustrian kelapa sawit sehingga
didapatkan bibit yang unggul untuk menghasilkan minyak yang baik untuk
kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA