Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FIQIH KONTEMPORER MENGENAI :

MENGAWETKAN MAKANAN DENGAN BAHAN FORMALIN/BORAKS

OLEH :

AQILLA NURFA DINI YANTI

21254211001

DOSEN PEMBIMBING :

DAFRI HARWELI,S.Pd.I.,M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN AGRIBISNIS

JURUSAN BUDI DAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karuania-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah saya yang berjudul tentang “Mengawetkan
Makanan Dengan Bahan Formalin/Boraks“. Makalah ini telah saya susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dosen Dafri


Harweli,S.Pd.I.,M.Pd.I yang telah memberikan arahan untuk materi yang dimana materi
tersebut dapat bermanfaat untuk saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu saya, menyadari bahwa sepenuhnya masih ada kekurangan
baik dari segi susunan maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan senang hati saya
menerima kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata
saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi setiap
pembacanya.

Payakumbuh,3Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................

2.1 Pengertian ...............................................................................................................

2.2 Makanan Dikatakan Halal Dalam Islam ..................................................................

2.3 Halal Dalam Pengolahannya ....................................................................................

2.4 Kriteria Makanan Halal Menurut Islam ...................................................................

2.5 Hukum ......................................................................................................................

2.6 Dalil ..........................................................................................................................

2.7 Argumentasi Pemakalah...........................................................................................

BAB 3 PENUTUP .............................................................................................................

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................

3.2 Saran .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk Allah yang di ciptakan yang mempunyai dua sifat yaitu
individu dan sosial. Secara individu mempunyai kebutuhan sandang, pangan dan lain lain.
Secara sosial manusia memerlukan beberapa bantuan orang lain untuk mencukupi segala
kebutuhannnya, salah satu bentuk dari hubungan sosial itu adalah adanya jual beli dalam
proses produksinya sering kali yang kita jumpai dalam sehari sehari seorang pelaku usaha
atau produsennya tidak jujur dan melakukan kecurangan-kecurangan atau penipuan
kepada konsumen tersebut. Diantara kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh manusia
biasanya penggunaaan bahan yang tercemar atau mengandung bahan kimia yang dapat
merugikan atau membahayakan jiwa manusia.

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang
diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumen manusia,termasuk bahan tambahan pangan dan bahan yang berupa dalam
proses penyiapan,pengolahan dan pembuatan makanan atau minuman. Fungsi makanan
untuk tubuh sangat penting bagi pertumbuhan dan mempertahankan hidup karena
makanan merupakan sumber energi untuk membangun jaringan tubuh yang rusak serta
memelihara pertahanan tubuh dari penyakit. Agar makanan dapat berfungsi yang
semestinya kualitas makanan harus diperhatikan ,kualitas tersebut mencakup ketersediaan
zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam makanan dan pencegahan terjadinya konstaminasi zat-
zat yang dapat megakibatkan gangguan kesehatan. Makanan yang cepat saji dan praktis
sering kali jadi pilihan utama, karena islam adalah agama yang mengatur dan
membentengi seluruh aspek kita ,agar tidak terjadinya rusak dan sia sia yang sangat
pentingdalam soal makanan bukan hanya sekedar lezat tetap juga harus sehat dan halal
secara syariah.

Untuk itu umat islam harus selalu waspada terhadap perkembangan teknologi
pangan yang bisa menghasilkan bermacam produk makanan yang haram,proses kehati
hatian ini tentunya harus didukungpula yang memadai diberikan oleh penerintah dengan
perangkat UU dan lembaga yang mengurusi masalah ini. Menanggapi maraknya peredaran
makanan dengan zat yang berbahaya itu bahwa makanan yang mengandung zat berbahaya
dan akan menimbulkan penyakit,haram untuk dikonsumsi, lebih lanjutnya Ma`ruf
menyatakan, meskipun suatu makanan diketahui berasal dari bahan-bahan yang halal,
namun campuran dari makanan tidak diketahui secara pasti,dan menyarankan agar
masyarakat terutama umat islam tidak mengkinsumsinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana pandangan islam tentang hukum mengawetkan makanan mengandung


boraks?

2..Bagaimana cara menguji makanan yang mengandung boraks tersebut ?

3. Bagaiamana cara kita untuk menghindari makan makanan yang mengandung


boraks/formalin ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengidentifikasi apakah makanan tersebut mengandung boraks/formalin.

2. Untuk mengetahui pandangan islam mengenai memakan masakan yang


mengandungzat berbahaya.

3. Menganalisis pengaruh pengetahuan produk halal terhadap keputusan pembelian


produk pangan kemasa yang berlabel halal.

4. Untuk mengidentifikasi senyawa boraks pada makanan tersebu

BAB II

PEMBAHASA

2.1 Pengertian

Makanan merupakan kebutuhan utama bagi kebutuhan manusia.posisinya begitu


penting ditengah kehidupan manusia,menuntut keberadaannya harus benar-benar terjaga,oleh
karena itu sebagaian sumber bahan makanan,baik berupa jenis hewani maupun nabati,hanya
ada pada musim-musim tertentu sehingga harus menempuh cara lain untuk menghindari
kelengkapan pangan seperti, penggunaan teknologi dibidang pertanian yang lebih modern
atau impor dari luar negeri. Dalam hal ini makanan sebanarnya ada dua pengertian yang bisa
kita kategorikan kehalalannya yaitu halaldalam mendapatkannya dan halal dzat atau subtansi
barangnya.

Halal dalam mendapatkannya adalah benar dalam mencari dan memperolehnya tidak
dengan cara yang batil. Jadi,makanan yang pada dasar dzatnya halal namun cara
memprolehnya dengan jalan haram seperti mencuri, menambahkan boraks/formalin ke
makanan , dan perbuatan haram lainnya maka secara otomatis berubah status hukumnya
menjadi makanan haram. Apalagi sekarang ini banyak sekali beredar makanan dam minuman
yang berbahaya,karena sering ditemukan produk makanan yang telah dicampur dengan bahan
yang membahayakan kesehatan seperti terdapat dalam makanan seperti tahu,tempe ,mie
basah dan sejenis makanan yang lainnya lagi.hal ini merupakan suatu perilaku kriminal yang
merugikan kesehatan konsumen,sehingga bagi pelaku usaha yang curang sebaiknya diberikan
sanksi yang tegas.

Bahan pengawet merupakan bahan kimia yang berfungsi untuk memperlambat


kerusakan makanan baik yang disebabkan mikroba pembusuk,maupun jamur dengan cara
menghambat ,mencegah,menghentkan proses pembusukan dan fementasi dari bahan
makanan. Penggunaan pengawet harus mempertimbangkan keamanan pengawet tersebut,
tetapi pada kenyataannya masih sering terjadi dalam penggunaan pengawet tanpa
mengindahkan kesehatan konsumen seperti penggunaan formali pada pengawetan sejenis
makanan apapun. Jadi pada intinya makanan halal adalah makanan yang baik yang
diperbolehkan memakannya menurut ajaran islam, yaitu sesuai dalam Al-Qur`an dan Al-
hadits.

Firman Allah Swt. dalam surat Al-Baqarah ayat 168:

ُ‫ا‬
ِ ‫ط‬َ ْٞ ‫ط‬
َّ ‫ث اى‬ ُ ‫بًا َٗال حَخ َّ ِبعُ٘ا ُخ‬ِّٞ ‫ط‬
ِ ‫ط َ٘ا‬ َ ‫ض َحالال‬
ِ ‫األز‬ ُ َّْ‫ُّ َٖا اى‬َٝ‫ا أ‬َٝ
ْ ِٜ‫اس ُميُ٘ا ٍِ ََّا ف‬

ِِٞ‫إَِّّ ُٖ ىَ ُن ٌْ َعد ٌُّٗ ٍُب‬

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa

yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah setan; karena
sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”(Q.S Al-Baqarah: 861)

sabda Rasulullah SAW :

ُ‫ هللاا‬َّٚ‫صي‬
َ ِ‫س ْ٘ َه هللاا‬ ِ ‫ هللااُ َعْـْ ُٖ ََا قَا َه‬ٜ
ُ ‫سَ ْعجُ َز‬ َ ‫ض‬
ِ ‫س َز‬ٝ ِ ََ ‫ ِ َع ْب ِد هللااِ اىْـ ُّ ْع‬ٜ‫َع ِْ أَب‬
ٍ ‫اُ ب ِِْ بَ ِص‬
َ‫ـْْـ َ ُٖ ََا أ ُ ٍُ ْ٘ز ٍُ ْطخ َ ِب َٖاث ال‬َٞ‫ِ َٗبـ‬َٞ‫اً بـ‬
َ ‫ِ َٗ ِإ َُّ اى َح َس‬َٞ‫ إِ َُّ اى َحالَ َه بـ‬: ‫ـَقُ ْ٘ ُه‬ٝ ٌَ َّ‫سي‬
َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫َعي‬

ِ ‫ِْ ِٔ َٗ ِع ْس‬ْٝ ‫ث فـَقَدْ ا ْسخَبـْ َسأَ ِى ِد‬


‫ َٗ ٍَ ِْ َٗقَ َع‬،ِٔ ‫ض‬ ِ َّْ‫ـْس ٍَِِ اى‬ٞ‫ـ َ ْعيَ َُ ُٖ َِّ َم ِث‬ٝ
ُّ ‫ اى‬َٚ‫ فَ ََ ِِ احـَّق‬، ‫اس‬
ِ ‫طبـ ُ َٖا‬

َ‫ أَال‬،ِٔ ْٞ ِ‫ـَ ْسحَ َع ف‬ٝ ُْ َ‫ـ ُ ْ٘ ِش كُ أ‬ٝ ََٚ ‫اىح‬


ِ ‫ َح ْ٘ َه‬ٚ‫ع‬ َّ ‫ م‬،ً‫ ِ اى َح َس ِا‬ٜ‫ث َٗقَ َع ف‬
َ ‫ـ َ ْس‬ٝ ٜ‫َاىسا ِع‬ ُّ ‫ ِ اى‬ٜ‫ف‬
ِ ‫طبـ ُ َٖا‬

‫ضغَتً ِإذَا‬ َ ‫ ِ اى َج‬ٜ‫از ٍُُٔ أَالَ َٗ ِإ َُّ ف‬


ْ ٍُ ‫س ِد‬ َ َُّ ‫ أَالَ َٗ ِإ‬ًَٚ ‫َٗ ِإ َُّ ِى ُن ِّو ٍَيِلٍ ح‬
ِ ‫ هللااِ ٍ َح‬ٙ ٌ‫ح‬

ُ‫ ْاىقَ ْيب‬ِٜ
َ َٕٗ َ‫سدُ ُمئُُّ أَال‬ َ َ‫ث ف‬
َ ‫سدَ اى َج‬ َ َ‫سد ُ ُمئُُّ َٗإِذَا ف‬
ْ َ ‫سد‬ َ ‫ص ُو َح اى َج‬ ْ ‫صيَ َح‬
َ ‫ج‬ َ

(ٌ‫ ٍٗسي‬ٛ‫)زٗآ اىبخاز‬

Artinya: “Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia

berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa

Sallam bersabda: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang

haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang

syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang


banyak.Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah

menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang

terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam

perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang

menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang

dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan

memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan

dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah

bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka

baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah

seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “. (Riwayat

Bukhari dan Muslim)5”.

2.2 Makanan Dikatakan Halal Dalam Islam

1. Halal cara perolehannya

Makanan yang senula halal kemudian berubah menjadi haram jika cara
perolehannya ddengan cara yang tidak sah sebab itu untuk memperoleh makanan yang halal
hendaknya kita menggunakan cara yang benar dengan syariat islam. Firman allah dalam surat
An-nisa : 29

ٌۡ ‫ّٰللَ َماَُ ِب ُن‬ َ ُُ‫اض ِ ٍّ ْۡ ُن ٌۡ ۚ َٗ َال ح َۡقخُيُ ٰۡۤ٘ا اَ ّۡـ‬


‫س ُن ٌۡؕ ا َُِّ ه‬ ٍ ‫ازة ً َع ِۡ ح ََس‬ ِ َ‫َْ ُن ٌۡ ِب ۡاىب‬ٞۡ َ‫َِ ا ٍَُْ ۡ٘ا َال ح َۡا ُميُ ٰۡۤ٘ا اٍَۡ َ٘اىَـ ُن ٌۡ ب‬ٝۡ ‫ُّ َٖا اىَّ ِر‬َٝ‫ـا‬ٰٝۤ
َ ‫اط ِو ا َّ ِٰۤال ا َ ُۡ ح َ ُن َُۡ٘ حِ َج‬
‫ ًَا‬ٞۡ ‫َز ِح‬
aynitra

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama
suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu.

2.3 Halal Dalam Pengolahannya

2. Berapa banyak makanan halal yang biasa kita konsumsi, tetapi makanan makanan
itu dapat berubah menjadi haram apabila cara pengolahannya tidak sesuai dengan tuntunan
syariat islam.Adapun ajaran yang mengajarkan kita agar mengkonsumsi makanan yang
halalan thayiban adalah makanan yang baik,maka dari itu umat manusia dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin yang bermanfaat bagi tubuh manusia
,sedangkan yang dimaksud tidak menganggu kesehatan adalah berbagai jenis makanan yang
antara lain tidak menjijikkan, tidak membusuk (rusak) dan tidak mengakibatkan efek negative
bagi kesehatan manusia. Allah befirman dalam surah Al-Araf :157

َ ‫ ِٖ ٌُ ْاىخ َٰۤب ِٕى‬ْٞ َ‫ُ َح ِ ّس ًُ َعي‬َٝٗ ‫ج‬


‫ث‬ َّ ‫ ُِح ُّو ىَ ُٖ ٌُ اى‬َٝٗ
ِ ‫ِّب‬ٞ‫ط‬

Artinya : "...dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala
yang buruk ".

2.4 Kriteria Makanan Halal Menurut Islam

1.Halal zat yang terkandung di dalamnya

2. Diperoleh dengan cara yang halal

3. Diproses dengan cara yang halal

4. Disajikan dan disimpan dengan cara yang halal

2.5 Hukum

Mengingat bahayanya boraks dan formalin tersebut, para ulama bersepakat


menggunakan boraks dan formalin untuk mengawetkan makanan lalu dijual kepada
konsumen “ Haram “ hukumnya. Hal ini didasarkan kepada sabda Rasulullah SAW, “
Janganlah kamu membuat kemudaratan kepada diri sendiri dan orang lain “ ( HR.Tirmidzi ).
Penggunaan formalin dan boraks diharamkan untuk konsumsi manusia hal ini sesuai dengan
prinsip agama yang melarang mencelakkan diri sendiri.

Dalam Islam, sifat membahayakan idhrar adakalanya bisa dipastikan seperti


mengonsumsi racun. Adapula yang bersifat masih dugaan ( madhannat al idhrar ). Formalin
bisa dikategorikan dijenis yang kedua tetapi berdasrkan ilmu medis,zat tersebut tidak aman
bagi tubuh maka bisa dinyatakan haram. “ Jangka panjangnya terbukti, formalin berbahaya “

2.7 Dalil

‫ِّب ًۖا َّٗا ْض ُن ُس ْٗا ِّ ْع ََجَ ه‬ٞ‫ط‬


َُُْٗ ‫َّآُ حَ ْعبُد‬ِٝ‫ّٰللِ ا ُِْ ُم ْْخ ُ ٌْ ا‬ ‫فَ ُنيُ ْ٘ا ٍِ ََّا َزشَ قَ ُن ٌُ ه‬
َ ‫ّٰللُ َحي ًال‬

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (Qs : An-Nhal: 114 )

ٰٔۤ ٍ‫ا‬ َ ٚ‫ساُُ اِى‬


ِ ‫ط َع‬ ُ ْۡ َٞ ‫فَ ۡي‬
ِ ۡ ‫ظ ِس‬
َ ّۡ ‫اال‬

Artinya : "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”. ( Qs. Abasa :24 )

َُٗۡ ‫ ُن ٌۡ ىَعَيَّ ُن ٌۡ ح َۡط ُن ُس‬ٞۡ َ‫ُخِ ٌَّ ِّعۡ ََخ َٔٗ َعي‬ٞ‫ط ِّٖ َس ُم ٌۡ َٗ ِى‬
َ ُٞ‫د ُ ِى‬ٝۡ ‫ ُِّس‬ٝ ِۡ ‫ ُن ٌۡ ِ ٍّ ِۡ َح َسجٍ َّٗىـ ِن‬ٞۡ َ‫َ ۡجعَ َو َعي‬ٞ‫ّٰللُ ِى‬
‫د ُ ه‬ٝۡ ‫ ُِس‬ٝ ‫ٍَا‬
Artinya : "Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur". ( Al-Maidah : 6 )

2.8 Argumentasi Pemakalah

Jadi menurut pemakalah mengawetkan makananan yang menggunakan bahan


formalin atau boraks bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan bila kita gunakan,meski
pun boraks sering ditambahkan kedalam makanan oleh sebagaian produsen makanan padahal
penggunaan boraks/formalin pada makanan telah dilarang diindonesia tetapi warga indonesia
tidak ada henti hentinya menggunakan boraks/formalin sebagai bahan makanan sehari hari
mereka.

Bahkan diindonesia sendiri penggunaan boraks sebagai pengawet atau pengenyal


makanan sudah dilarang oleh pemerintah .pasalnya konsumsi makanan yang mengandung
boraks/formalin dapat menimbulkan berbagai gejala yang kita ketahui dalam kehidupan
sehari –hari. bisa kita lihat ada beberapa gejala yang pernah dialami diindonesia seperti
halnya :

-Mual

-Muntah

-Diare

-Lemas dan

-Nyeri perut

Karena dampak borak pada makanan bagi kesehatan begitu berbahaya sehingga badan
pengawas obat dan makanan republika indonesia turun tangan langsung untuk melakukan
pengecekan terhadap makanan yang mengandung boraks/formalin dan beberapa bahan kimia
yang berbahaya lainnya. Oleh karena itu diperlukan tingkat kesadaran dari masyarakat untuk
lebih proaktif dan selektif dalam membeli bahan makanan yang hendak dikonsumsi.

Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita misalnya pada makanan
bakso merupakan olahan daging yang telah dihaluskan ,lalu bakso tersebut dicampurkan
dengan bumbu. Mengingat salah satu bahan dasarnya adalah dang mentah,makanan ini
umumnya tidak bisa bertahan sampai lama ,sehingga sebagaian masyarakat
menyalahgunakan atau menambahkan formalin agar bakso tersebut dapat disimpan dan
dijual lebih lama dari waktu yang seharusnya.

Selaian dari makanan bakso adapun makanan yang lain juga menggunakan bahan
formalin yang seperti kita ketahui dalam kehidupan kita sehari sehari misalnya pada makanan
sejenis Mie Basah, Mi basah ini tidak dapat bertahan lama maka dari itu para produsen yang
tidak bertanggung jawab sering menggunakan formalin sebagai bahan campuran agar mie
basah tersebut dapat dipasarkan dalam jangka waktu yang lebih lama lagi. Mengingat
banyaknya masyarakat yang kurang peduli dengan adanya masyarakat yang lain
memanfaatkan ketidakpedulian ini dengan menggunakan bahan pengawet beracun kedalam
makanan atau minuman yang kita konsumsi. Sebut saja dalam penggunaan bahan ini
sebagian masyarakat menggunakan formalin/boraks.

Sangat di sayangkan banyak produsen ataupun penjual menambahkan beberapa zat


adiktif atau zat pengawet kimia untuk memanfaatkan keadaan tersebut, namun karna
kurangnya pengetahuan dari beberapa masyarakat sekitar tentang pengawet makanan yang
sehat bagi tubuh serta tersebar luasnya penjualan bahan kimia tadi sehingga sudah beredar
dimana mana baik dipasar maupun tempat penjual lainnya. Kita sebagai warga indonesia
seharusnya lebih harus berhati hati lagi dalam mengenai adanya bahan pengawet yang berupa
formalin/boraks agar tidak melakukan yang kedua kalinya. Meskipun pengawetan makanan
pada dasarnya dapat dilakukan secara alami dengan penggunaan garam atau dengan
mengeringkan makanan,namun tidak semua makanan dapat diawetkan menggunakan cara
ini. Oleh sebab itu dari sekian banyak nya warga indonesia banyak menggunakan bahan
kimia untuk proses pengawetan makanan.

Singkatnya bahan kimia dengan adanya aneka produk yang tersebar dimana mana
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun hal yang harus kita
waspadai adalah adanya kecendrungan penggunaan bahan yang salah.oleh karena itu
tentunya berkaitan dengan dampaknya yang merugikan kesehatan bagi semua
manusia.Dengan demekian ,secara perlahan diharapkan terjadi perubahan perilaku ksadaran
mereka sehingga mau dan mampu untuk melakukan pengamanan paling tidak untuk
lingkungan keluarganya sendiri.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari keterangan yang didapatkan menunjukkan bahwa penggunaan formalin pada


makanan cenderung dimotivasi oleh kepentingan ekonomi semata.Aktifitas tersebut dapat
dilakukan oleh pedagang atau produsen makanan yang ingin mendapat untung lebih besar
dengan cara menekan biaya produksi melalui penggunaan formalin/boraks.

Dalam pembahasan ini menyimpulkan bahwa penggunaan formalin pada makanan


untuk kepentingan konsumsi atau bisnis diharamkan karena mengandung unsur-unsur
keharaman baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan orang lain dengan
kandungan formalin sedikit atau banyak
3.2 Saran

Pemerintah harus lebih tegas lagi dan sigap dalam menanggapi masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat. Masyarakat disarankan untuk tetap waspada dan lebih berhati-hati
dalam memilih makanan maupun minuman,agar lebih meningkatkan kesadaran dan
pemahaman untuk tidak menggunakan formalin sebagai bahan tamabahan pangan karena
dapat mengganggu kesehatan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.radenfatah.ac.id/334/1/fahrurroji_SyarJinSiy.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/6625/2/BAB%201.pdf

http://sdit.alhasanah.sch.id/pengetahuan-umum/bagaimana-kriteria-makanan-halal-menurut-
islam/

https://m.republika.co.id/amp/m1042p

https://ruangkata.com/hukum-penggunaan-boraks-dan-formalin-menurut-islam/

https://kaltim.kemenag.go.id/index.php/berita/read/212852

Anda mungkin juga menyukai