Jurnal Kelompok 1-1
Jurnal Kelompok 1-1
php/abdimasmahakam
E-ISSN : 2549-5755
Juni 2019, Vol. 3 No. 02
Gunaedy Utomo
Universitas Balikpapan
gunaedy@uniba-bpn.ac.id
Wahidin Alauddin
Universitas Balikpapan
wahidin@uniba-bpn.ac.id
Fachruddin Harami
Universitas Balikpapan
fachruddin.uniba@gmail.com
Fathurrahman Noorwahyudi
Universitas Balikpapan
fathur8795@gmail.com
Irham Romadhon
Universitas Balikpapan
irhamrm2003@gmail.com
https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam
E-ISSN : 2549-5755
Juni 2019, Vol. 3 No. 02
Abstrak
Pengetahuan merupakan faktor dalam kesiagaan tentang bahaya tanah longsor dan
dalam kesiap siagaan menghadapi tanah longsor. Potensi bencana alam yang
tinggi pada dasarnya tidak lebih dari sekadar refleksi fenomena alam yang secara
geografis sangat khas untuk wilayah tanah air kita. Indonesia merupakan negara
kepulauan tempat dimana tiga lempeng besar dunia bertemu, yaitu Lempeng Indo-
Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Interaksi antar lempeng-
lempeng tersebut lebih lanjut menempatkan Indonesia sebagai wilayah yang
memiliki aktivitas kegunungapian dan kegempaan yang cukup tinggi. Lebih dari
itu, proses dinamika lempeng yang cukup intensif juga telah membentuk relief
permukaan bumi yang khas dan sangat bervariasi, dari wilayah pegunungan
dengan lereng-lerengnya yang curam dan seakan menyiratkan potensi longsor
yang tinggi hingga wilayah yang landai sepanjang pantai dengan potensi ancaman
banjir, penurunan tanah, dan tsunaminya. Rangkaian bencana yang dialami
Indonesia, khususnya pada beberapa tahun terakhir ini, telah mengembangkan
kesadaran mengenai kerawanan dan kerentanan masyarakat.
Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, atau
pun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya
kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor juga
seringkali dipicu oleh curah hujan tinggi dan terjadi selama beberapa hari.
https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam
E-ISSN : 2549-5755
Juni 2019, Vol. 3 No. 02
Struktur tanah yang labil sangat mudah mengalami longsor hingga mengakibatkan
bencana khususnya bagi masyarakat yang berada di posisi lebih rendah. Tanah
longsor juga dapat dipicu oleh getaran gempa hingga merontokkan struktur tanah
di atas.
Pendahuluan
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,
bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau
keluar lereng. Tanah longsor terjadi karena adanya Erosi, Erosi adalah salah satu
faktor penyebab tanah longsor. Erosi disebabkan oleh aliran air permukaan atau
air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut, yang menggerus kaki lereng hingga
bertambah curam. Yang berikutnya adalah lereng dari bebatuan dan tanah yang
semakin lemah karena saturasi yang diakibatkan oleh hujan lebat. Gempa bumi
menimbulkan getaran, tekanan pada partikel-partikel, dan bidang lemah pada
massa batuan serta tanah. Oleh sebab itu, gempa bumi dapat menjadi faktor
penyebab tanah longsor. Gunung berapi dapat menciptakan simpanan debu yang
lengang, hujan lebat, dan aliran debu-debu. Tanah longsor yang disebabkan oleh
gunung berapi juga dapat mengandung abu vulkanik panas dan lahar dari letusan.
Berat atau beban yang berlebihan juga menjadi salah satu faktor penyebab tanah
longsor, contohnya adalah kumpulan saju. Aktivitas manusia seperti pertanian dan
kontrusi dapat meningkatkan risiko tanah longosor. Penebangan pohon,
penggalian, dan kebocoran air juga termasuk aktivitas manusia yang membantu
melemahkan lereng.
Bencana tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah semakin sering terjadi di
Indonesia dari tahun ketahun. Tanah longsor merupakan salah satu kejadian alam
yang terjadi di wilayah pegunungan, terutama di musim hujan. Kondisi tektonik di
Indonesia yang membentuk morfologi tinggi, patahan, batuan vulkanik yang
mudah rapuh serta ditunjang dengan iklim di Indonesia yang berupa tropis basah,
https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam
E-ISSN : 2549-5755
Juni 2019, Vol. 3 No. 02
Adapun juga tanda-tanda terjadinya Tanah Longsor yang harus kita perhatikan
yaitu dengan ada nya muncul retakan-retakan di lereng, Munculnya mata air baru
secara tiba-tiba, Tebing dan kerikil mulai berjatuhan, Runtuhnya bagian tanah
dalam jumlah besar, Pohon / tiang banyak yang miring,Halaman / rumah
mendadak mengalami kemiringan. Bencana tanah longsor juga memberikan
dampak positif maupun negatif terhadap masyarakat contohnya dari Dampak
Positifnya, Meningkatkan rasa peduli pada sesame, Tanah Kembali gembur,
Meningkatkan kewaspadaan manusia, Meningkatkan Kesadaran Manusia. Dan
juga ada Dampak Negatifnya yaitu, Tingginya angka kematian, Masalah
Kesehatan lingkungan, kurangnya suplai makanan dan obat-obatan, kerusakan
infrastruktur. Karena itu juga perlu tau apa saja yang harus kita lakukan agar
terhindar dari bencana tanah longsor yaitu, Jangan mencetak sawah dan membuat
kolom pada lereng di atas pemukiman, Buatlah terasering pada lereng yang terjal
bila membangun pemukiman, Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar
air tidak masuk kedalam melalui retakan, Jangan melakukan penggalian di bawah
lereng terjal, Jangan menebang pohon di lereng, Jangan membangun rumah di
bawah tebing, Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam
E-ISSN : 2549-5755
Juni 2019, Vol. 3 No. 02
Jika bencana tanah longsor sudah terjadi adapun cara menyelamatkan diri dari
Bencana Tanah Longsor yaitu dengan,Evakuasi, Jangan pernah sepelekan
peringatan evakuasi dini yang di sarankan oleh Badan Penanggulangan Bencana
Daerah. Saat evakuasi, pastikan anda membawa barang penting dan darurat.
Menyingkir, Jika Anda sedang berada di luar ruangan tanpa ada tempat
berlindung, segeralah menyingkir ke tempat yang lebih aman. Hanya saja hal ini
dapat dilakukan ketika longsor ringan dan lambat. Hati-hati dan waspada saat
banjir, Waspada dengan jalan yang tergenang banjir, jembatan yang roboh,
jalanan yang rusak dan ingatlah untuk tidak melawan arus banjir. Menggiling
seperti trenggiling, Jika Anda terjebak di area longsor, maka buatlah posisi
menggulung dengan menekuk bahu ke arah bawah dan menempelkan dahi ke
lutut yang tertekuk. posisi ini bertujuan untuk melindungi kepala Anda.
Metode
Kegiatan ini di lakukan pada tanggal 03 November 2022 di SMK Negeri 3
Balikpapan. Metode yang digunakan adalah dengan Sosialisasi secara langsung
atau tatap muka dengan durasi kurang lebih 3 jam. Kegiatan sosialisasi ini
mengambil tema ”Menyiapkan Generasi Muda Tanggap Bencana Tanah Longsor”
Bersama BPBD Kota Balikpapan. Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan
edukasi terhadap siswa maupun siswi. Adapun alat dan tahapan kegiatan
sosialisasi yaitu :
1. Bagaimana cara menanggulangi bencana tanah longsor agar tidak terjadi lagi?
Yang pertama,dengan Pemasangan Beronjong, kedua bisa dengan
penggunaan Dinding Penahan Tanah dan yang ketiga bisa dengan
pemasangan Sheet Pile.
2. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran terhadap masyarakat yang masih
melakukan tindakan yang dampak menyebabkan terjadinya tanah longsor?
Langkah pertama kita dapat menegur secara langsung dan
memberitahukan dampak yang terjadi terhadap orang yang melakukan
tindakan tersebut dan warga sekitarnya, jika masih melakukan hal
tersebut kita dapat melaporkan ke pada RT atau Kepala Desa setempat,
terakhir apabila hal tersebut tetap di lakukan maka kita dapat
melaporkan nya terhadap pihak yang berwajib.
3. Mengapa sering terjadi tanah longsor di beberapa daerah yang sudah di
perbaiki,tetapi masih tetap terjadi longsor lagi?
Biasanya hal itu terjadi karena memang daerah tersebut berada di
daerah rawan longsor atau di kawasan lereng, bisa juga dikarenakan
Dinding Penahan Tanah yang kurang kuat sehingga tidak dapat
menahan tekanan yang berada di daerah tersebut.
Kesimpulan
Longsoran atau tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang merupakan
salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, atau pun percampuran keduanya,
menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan
penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan
pada tanah/batuan penyusun lereng. yang terjadi karena pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan
besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong
dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi
https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam
E-ISSN : 2549-5755
Juni 2019, Vol. 3 No. 02
Daftar Pustaka
Abbott, Patrick L. 2014. Natural Disaster: Ninth Edition. San Diego: McGraw-
Hill International Edition.
Supirin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam
E-ISSN : 2549-5755
Juni 2019, Vol. 3 No. 02