Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/2022.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Aprilia Mayasari

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043954625

Tanggal Lahir : 17 April 1988

Kode/Nama Mata Kuliah : BIOL4327/Ekologi Laut

Kode/Nama Program Studi : 78/Biologi S-1

Kode/Nama UPBJJ : 23/Bogor


Hari/Tanggal UAS THE : Rabu/29 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Aprilia Mayasari


NIM : 043954625
Kode/Nama Mata Kuliah : BIOL4327/Ekologi Laut
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Studi : Biologi S-1
UPBJJ-UT : Bogor

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bogor, 29 Juni 2022
Yang Membuat Pernyataan

Aprilia Mayasari
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A. - Spesies/individual merupakan satuan dasar dalam mempelajari ekologi, contohnya:


spesies udang jerbung (Penaeus merguensis).
- Populasi merupakan satu kelompok individu dari satu spesies yang hidup dalam satu
tempat tertentu, contohnya: kelompok dari satu spesies seperti kepiting dan
kerang.
- Komunitas merupakan kelompok dari populasi-populasi, contohya: komunitas
bakau, komunitas bentos, dan komunitas fitoplankton.
- Ekosistem merupakan kelompok dalam komunitas-komunitas, contohnya: ekosistem
estuaria, ekosistem lautan, dan ekosistem pantai.
B. - Hubungan ilmu ekologi laut dengan ilmu fisika diantaranya adalah, menjelaskan
proses gelombang, arus, pasang surut, dan up welling.
- Hubungan ilmu ekologi laut dengan ilmu kimia diantaranya adalah, teknik dan prinsip
yang digunakan untuk mengukur unsur organik dan anorganik dalam air laut, selain
itu meneliti senyawa yang ada di dalam biota laut yang dapat digunakan untuk
sumber bahan baku industri dan pengobatan yang berguna bagi manusia. Seperti
bakau, lamun, dan rumput laut yang mengandung senyawa kimia alam yang dapat
digunakan sebagai anti virus.
- Hubungan ilmu ekologi laut dengan ilmu geologi laut diantaranya adalah, dalam
penyajian prinsip dan proses terjadinya basin dan palung. Dimana palung
merupakan bentukan dasar laut yang terbentuk pada zona subduksi lempeng
samudra dan lempeng benua, yang terbentuk karena aktivitas tektonik dan dan
erosi, seperti pergerakan lempeng.
- Hubungan ilmu ekologi laut dengan ilmu biologi diantaranya adalah, dalam penelitian
fisiologi, taksonomi, tingkah laku, dan evolusi. Dimana pada penelitian fisiologi
melihat bagaimana organisme dapat mengapung di dalam air, tentang taksonomi,
tingkah laku, dan juga genetik satu populasi. Serta penelitian mengenai evolusi
biologis yang dilakukan oleh Charles Darwin sejak tahun 1854, yang berpendapat
bahwa organisme berevolusi dari generasi ke generasi melalui pewarisan ciri fisik
atau perilaku.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. A. Persamaan dari Zona Batipelagik dan Batialbentik diantaranya adalah, sama-sama


berada pada kedalaman 1.000-4.000 meter. Serta memiliki kondisi lingkungan batial
dengan temperatur dibawah 40C.
B. Persamaan dari zona Abyssopelagik dan Abyssal bentik diantaranya adalah, sama-
sama memiliki kedalaman antara 4.000-6.000 meter. Terdapat di dalam palung dengan
kedalaman lebih dari 6.000 meter, serta merupakan bagian terdalam dari lautan.
C. Zona tepi littoral merupakan zona yang meluas dari bagian teratas yang tertutup air
laut hingga ke kedalaman kurang lebih 30-50 meter. Bagian atasnya disebut sebagai zona
intertidal, dimana zona ini gerak airnya sangat dipengaruhi oleh aksi pasang dan aksi
gelombang. Sehingga tercipta suatu habitat yang ditempati organisme khusus yang dapat
beradaptasi terhadap terendam air laut pada saat pasang dan terpapar ke udara waktu
surut. Pada daerah littoral memiliki komunitas yang beragam, contohnya komunitas alga,
komunitas padang lamun (sea grasses), komunitas mangrove, dan komunitas terumbu
karang.

3. A. Pasang merupakan peristiwa naiknya permukaan air laut yang dihasilkan dari gaya
tarik-menarik gravitasional dari matahari dan bulan terhadap bumi. Tarikan gravitasional
paling kuat adalah pada saat sisi bumi menghadap bulan. Pada sisi belakang bumi
memiliki gaya sentrifugal selaras dengan rotasi bumi, sehingga mempengaruhi kombinasi
dari tarikan gravitasional dan tarikan sentrifugal dari matahari, bulan, dan bumi yang
menyebabkan dua pembengkakan air pada sisi-sisi berlawanan pada permukaan bumi.
Matahari dan bulan mempengaruhi tinggi pasang diatas bumi, tetapi pengaruh matahari
paling besar terjadi ketika matahari dan bulan berada dalam satu garis lurus dengan
bumi. Gabungan tarik menarik gravitasional matahari, bulan, dan bumi akan
menghasilkan pasang purnama. Pasang purnama dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan
terjadi ketika bulan purnama. Pada pasang purnama akan maksimum pada saat terjadi
gerhana matahari karena gravitasi bulan dan dan matahari memiliki arah yang sama atau
searah. Sedangkan pada pasang perbani terjadi ketika permukaan air laut turun
serendah-rendahnya. Pasang perbani terjadi jika matahari dan bulan membentuk sudut
dengan bumi dan terjadi dalam waktu 14,5 hari dengan kisaran pasang kecil. Pasang ini
terjadi pada saat bulan kuartir pertama dan ketiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

gravitasi bulan dan matahari yang saling tegak lurus.


B. Jenis-jenis pasang di Indonesia:
1. Pasang Semidiurnal: merupakan jenis pasang yang terjadi 2 kali pasang dan 2 kali
surut serta tinggi pasang selalu sama pada setiap harinya.
Contoh: pasang di Bagan Siapi-api di Selat Malaka.
2. Pasang Campuran Condong Semi Diurnal: merupakan jenis pasang yang terjadi 2
kali pasang dan 2 kali surut, tetapi tinggi pasang dan waktu berbeda pada setiap
harinya.
Contoh: pasang di Selat Muli, Lautan Arafura.
3. Pasang Campuran Condong Diurnal: merupakan jenis pasang yang umumnya terjadi
1 kali pasang dan 1 kali surut setiap harinya. Tetapi kadang terjadi 2 kali pasang dan
2 kali surut dalam satu hari.
Contoh: pasang di Sungai Kotawaringin di Laut Jawa Utara.
4. Pasang Diurnal: merupakan jenis pasang yang umumnya terjadi 1 kali pasang dan 1
kali surut dalam setiap harinya.
Contoh: pasang di Tanjung Pandan, Selat Gelasa.

4. Zonasi di lingkungan terumbu:


a. Rataan Terumbu (Reefs Plat)
Terdapat pada pantai pasir atau pantai batu kapur kearah laut yang memiliki
kedalaman + 0,6 meter dan akan kering pada saat air surut. Akumulasi sedimen yang
mencegah karang tumbuh meluas. Terbagi atas 3 bagian, diantaranya adalah rataan
terumbu dekat dengan pantai, rataan terumbu tengah, dan rataan terumbu arah laut
lepas. Di rataan terumbu dekat dengan pantai terdapat alga Padina spp, Halimeda,
dan tumbuhan lamun. Sedangkan pada daerah rataan terumbu tengah terdapat
berbagai karang batu dari genus Porites, Diploria, Goniastrea, Heliophora, Leptoria,
Favia, Pacillopora, Favites, dan Acropora. Pada rataan terumbu arah laut lepas,
kondisi lingkungan terkena adukan gelombang sehingga menciptakan lingkungan
yang baik untuk pertumbuhan karang batu, contohnya koral bercabang dari genus
Acropora.
b. Gudus atau Puncak Terumbu (Reefs Crest)
Merupakan satu bentuk batu kapur yang agak tinggi yang akan tampak pada waktu
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

surut rendah. Lebar puncak terumbu tergantung lokasi setempat dan pada umumnya
tempat gelombang memecah yang dilengkapi dengan sebuah parit (moat) yang
memisahkan puncak terumbu dengan penyangga terumbu. Pada puncaknya dapat
ditemukan alga koraline. Sedangkan pada kedalaman 0,1-1 meter terdapat karang
dari genus Acropora dan Millepora. Pada kedalaman + 1-3 meter didominasi oleh
genus Acropora, sedangkan pada kedalaman 3-5 meter didominasi oleh karang dari
genus Agaricia, Montastrea, dan Millepora.
c. Tubir atau Lereng Terumbu (Reefs Slope)
Terletak diantara puncak terumbu dan lereng terumbu yang terpisah oleh alur taji
pada terumbu tepi. Alur dan taji letaknya bergantian dengan lebar beberapa meter
dan panjang hingga 300 meter. Alur dan taji ini dibentuk dari erosi gelombang dan
pertumbuhan karang kearah laut lepas yang berfungsi untuk mencegah pengaruh
aksi gelombang yang kuat. Lereng terumbu berada pada kedalaman 5-20 meter. Pada
daerah atas didominasi oleh genus Acropora, sedangkan pada lereng terumbu tengah
dengan kedalaman 5-15 meter terdapat genus Acropora, Montastrea, dan Diploria.
Pada lereng terumbu bawah dengan kedalaman 15-20 meter, gerak air dan intensitas
cahaya akan menurun serta taji dan alur makin nyata. Pada daerah ini didominasi
oleh genus Montastrea, tetapi dapat juga ditemukan genus lain seperti Diploria,
Sideastrea, dan Agarcia.

Anda mungkin juga menyukai