Kemuhammadiyahan
Soal 1
Sebutkan 5 tokoh pembaharu Islam yang dikenal pada Masa Islam Modern! dan apa saja
kiprahnya dalam pembaharuan dan pemurnian Islam?
Jawab :
1. Muhammad Ali Pasya (1765-1849 Masehi)
Muhammad Ali adalah seorang komandan militer dalam pasukan Ottoman Albania
yang dikirim untuk memulihkan Mesir dari pendudukan Perancis di bawah Napoleon.
Upaya yang dilakukan adalah :
a. Dalam militer, beliau mengundang Perwira tinggi Perancis untuk melatih tentara
Mesir.
b. Dalam bidang pendidikan, beliau mendirikan sekolah diberbagai bidang ilmu dan
mengirimkan pelajar ke Perancis untuk belajar Sains dan teknologi.
c. Dalam bidang ekonomi, beliau mengambil alih kepemilikan tanah negara dan
hasilnya untuk kepentingan rakyat.
Soal 2
Dari latar historis masuknya Islam ke Nusantara, berikan pandanganmu apa saja faktor yang
mempengaruhi Islam mudah diterima di Nusantara!
Jawab :
Beberapa faktor yang melatarbelakangi mudahnya Islam diterima di Indonesia, yaitu :
1. Perkawinan. Pedagang Gujarat menikah dengan wanita-wanita pribumi, terutama putri
raja dan bangsawan. Sebelum menikah mengucapkan Syahadat sebagai tanda menerima
Islam sebagai agamanya. Contoh: Pernikahan Putri Campa dengan Raja Brawijaya dari
Majapahit memiliki anak Raden Patah yang menjadi pendiri Kerajaan Demak, Rara
Santang (putri Prabu Siliwangi) menikah dengan Syarif Hidayatullah.
2. Pendidikan. Para ulama mendirikan pondok-pondok pesantren. Santri mendapat
pendidikan mengenai ajaran Islam.
3. Dakwah. Perkembangan dakwah Islam di Nusantara mengalami proses yang unik dan
berliku. Ini terjadi karena dihadapkan pada kekuatan tradisi budaya dan sastra Hindu
Kejawen yang mengakar menjadi sebuah tradisi kehidupan kerajaan. Oleh sebab itu,
dakwah Islam mendapatkan sambutan hangat di lapisan bawah yang menyebar
melalui masyarakat pedesaan. Penyebaran Islam di daerah pesisir melahirkan
tradisi budaya baru yang disebut dengan budaya pesantren yang menjadi tradisi agung
kedua mengimbangi tradisi agung di lingkungan kerajaan. Adapun guru-guru agama
pendiri pesantren yang merupakan tokoh-tokoh sufi dan ahli kebatinan yang amat
dikeramatkan santrinya sebagai waliyullah (orang yang suci)-sosok yang amat ditaati
perintahnya seperti halnya raja. Penyebaran ajaran Islam dilakukan oleh para wali. Wali
merupakan sebutan bagi orang-orang yang telah mencapai tingkat pengetahuan yang
tinggi dan memiliki penghayatan yang dalam terhadap agama Islam. Wali songo antara
lain: Sunan Ampel, Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan
Muria, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga. Bentuk karya yang diambil dari tembang
macapat yang dijadikan media dakwah oleh walisongo, yaitu mijil, kinanti, pucung,
sinom, asmaradana, dhandanggula, pangkur, maskumambang, durma, gambuh, dan
megatruh.
4. Ajaran Tasawuf. Tasawuf yaitu mengajarkan cara-cara mendekatkan diri kepada
Tuhan. Ajaran ini memudahkan orang yang telah mengerti dasar-dasar ketuhanan dalam
menerima Islam.
5. Kesenian
Kesenian disesuaikan dengan keadaan Indonesia yang masih sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan Hindu-Budha. Kesenian yang biasa digunakan adalah wayang. Pentas
wayang yang dipelopori oleh Sunan Kalijaga menjadi media penyebaran ajaran Islam.
Sunan Kalijaga terkenal akrab dengan seni dan pewayangan (punakawan). Punakawan
merupakan tokoh yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga yang terdiri atas Semar, Gareng,
Petruk, dan Bagong. Melalui tokoh semar, Sunan Kalijogo menyampaikan tiga pesan:
ojo ngaku pinter yen durung biso nggoleki lupute awake dewe (Jangan mengaku pintar
apabila belum bisa mencari kesalahan diri sendiri), ojo ngaku unggul yen ijeh seneng
ngasorake wong liyo, (jangan mengaku unggul jika masih senang merendahkan orang
lain), ojo ngaku suci yen durung biso manunggal ing Gusti (jangan mengaku suci jika
masih belum bisa menyatu dengan Tuhan).
Keempat karakter punakawan tersebut memiliki karakter-karakter keislaman yang
kuat, seperti: 1) karakter “semar”, yang diambil dalam bahasa Arab yaitu “shimar”
yang artinya paku, seorang muslim diharapkan memiliki iman yang kuat bagai
paku yang tertancap; 2) karakter “gareng” diambil dari bahasa Arab “Qarin” yang
artinya teman, seorang muslim selalu berusaha mencari teman sebanyak-banyaknya
untuk diajak dalam kebaikan; 3) karakter “petruk”, diambil dari bahasa Arab “fat-ruk”
yang artinya “tinggalkan”, seorang muslim meninggalkan segala penyembahan selain
Allah atau fat-truk kullu man siwallahi; 4) karakter “bagong”, yang diambil dari
bahasa Arab “baghaa” yang artinya “berontak”, ini berarti bahwa seorang muslim harus
berontak ketika melihat kezaliman. Karakter Jawa yang dipadukan dengan unsur Islam
menjadikan wayang sebuah kesenian yang mudah diterima oleh masyarakat Jawa.
Karakter Islam yang disematkan dalam setiap tokohnya menjadikan isi cerita sarat
dengan pesan Islam yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam berinteraksi dengan
Tuhan ataupun dengan manusia. Selain wayang, proses Islamisasi juga bisa melalui seni
bangunan, seni ukir, seni lukis, seni tari, dan seni sastra.
Soal 3
Uraikan beberapa faktor yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah!
Jawab :
Berdirinya Muhammadiyah saat ini, mulanya dilatarbelakangi beberapa faktor yakni: (1)
Umat Islam tidak memegang teguh tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi, sehingga menyebabkan
merajalelanya syirik, bid’ah, dan khurafat, Islam tidak memancarkan sinar kemurniannya lagi;
(2) Ketiadaan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam serta ketiadaan suatu organisasi
yang kuat; (3) Kegagalan dari sebagian lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam memprodusir
kader-kader Islam, karena tidak lagi dapat memenuhi tuntutan zaman; (4) Umat Islam
kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid buta serta berpikir secara
dogmatis, berada dalam konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme; (5) Keinsyafan akan
bahaya yang mengancam kehidupan dan pengaruh agama Islam, serta berhubung dengan
kegiatan misi Kristen di Indonesia yang semakin menanamkan pengaruhnya di kalangan rakyat.