Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN

HAK PASIEN DAN KELUARGA

RUMAH SAKIT RIDOGALIH

Disusun Oleh :

Instalasi Rekam Medik

2018
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ...................................................................................................................................... ii

Surat Keputusan Direktur RS Ridogalih ................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ............................................................................................................................ v

Daftar Isi ................................................................................................................................................. vi

BAB I Definisi ........................................................................................................................................ 1

BAB II Ruang Lingkup ........................................................................................................................ 2

BAB III Tata Laksana ......................................................................................................................... 3

BAB IV Dokumentasi ......................................................................................................................... 8

BAB V Penutup ..................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 10

 
BAB I

DEFINISI

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, maka


diperlukan pemahaman dan dukungan mengenai penyelenggaraan hak pasien
dan keluarga, serta tanggungjawab rumah sakit sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Untuk mendukung penyelenggaraan hak pasien dan keluarga dapat
berjalan dengan baik, perlu adanya Panduan tentang Hak Pasien dan Keluarga.
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung pada kita sendiri contohnya hak mendapatkan pengajaran, hak
mengeluarkan pendapat.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan
hak dan kewajiban kita dengan tertib.
Hak merupakan kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang
atau suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat
sesuatu. Seperti halnya dengan pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan
di rumah sakit Ridogalih wajib dipandu dan didukung mengenai informasi dan
penjelasan terkait pelayanan kesehatan yang diterima melalui hak pasien dan
kerluarga.
Menurut UU Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit Pasal 32 membahas tentang Hak Pasien. Dan Permenkes nomor 69 tahun
2014 tentang Kewajiban Pasien.
1 Hak adalah Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu
badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
2 Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan
oleh seseorang atau suatu badan hukum.
3 Pasien adalah penerima jasa pelayanan di rumah sakit Ridogalih baik dalam
keadaan sehat maupun sakit
4 Dokter adalah tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di
rumah sakit Ridogalih mencakup dokter dan dokter gigi.
5 Keluarga adalah suami atau istri ayah atau ibu kandung, anak‐anak kandung,
saudara‐saudara kandung atau pengampunya.









 

 
BAB II
RUANG LINGKUP


Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang
bertujuan agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan
bantuan dari tenaga kesehatan.
Semua pasien yang dilayani dan yang dilakukan tindakan medis di rumah sakit
Ridogalih mecakup pasien di Instalasi IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat
Inap, Kamar Operasi, VK, laboratorium, Radiologi dan Farmasi.
































vi

 
BAB III
TATA LAKSANA

Standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
1 Prinsip Dalam Pelayanan Kesehatan:
a. Bahwa upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada upaya
penyembuhan penderita, secara berangsur‐angsur berkembang kearah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.
b. Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
seluruh masyarakat perlu adanya pelindungan hak pasien dan keluarga.
c. Bahwa keberhasilan pembangunan diberbagai bidang dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat dan kesadaran akan hidup sehat.
d. Bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang
mencakup tenaga, sarana prasarana baik jumlah maupun mutu.
e. Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada
pasien yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik dan
dapat memuaskan para pasien.
f. Perlindungan merupakan hal yang essensial dalam kehidupan karena
merupakan sifat yang melekat pada setiap hak yang dimiliki.
g. Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi
kewajibannya oleh karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama
dilakukan.
h. Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan
hal yang bersifat timbal balik artinya pihak pihak tersebut dapat
melindungi atas hak haknya bila melakukan kewajibannya.
i. Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk
mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga akan
disampaikan melalui keluarga.
j. Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan
keluarga harus ada pedoman sebagi acuan bagi seluruh personil rumah
sakit.
k. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit Ridogalih yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang‐undangan






vi

 
2 Hak Pasien dan Keluarga
Hak hak pasien dan keluarga di rumah sakit Ridogalih yaitu:
a. Memperoleh ionformasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit Ridogalih
b. Memperoleh informasi hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa deskriminasi
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi
f. Mengajukan pengajuan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku dirumah sakit Ridogalih
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang memiliki surat izin praktek (SIP) baik didalam maupun diluar rumah
sakit Ridogalih
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya
termasuk data‐data medisnya
j. Mendapatkan informasi meliputi diagnosis dan tatacara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko, dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya perawatan
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
l. Didampiungi keluarganya dalam keadaan kritis
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianut selama
hal itu tidak mengganggu paisen lainnya
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di rumah sakit Ridogalih
o. Mengajukan usul , saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya
p. Menolak layanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
q. Menggugat dan atau menuntut rumah sakit Ridogalih apabila diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana
r. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melaui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang‐undangan.



vi

 

3. Kewajiban pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit Ridogalih
menurut PERMENKES Nomor 4 pasal 26 tahun 2018 tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien yaitu:
a. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
b. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara tanggunng jawab
c. Menghormati hak‐hak pasien yang lain, pengunjung dan tenaga kesehatan
serta petugas lainnya yang bekerja dirumah sakit
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan
dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finasial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan
dirumah sakit dan dosetujui oleh pasien yanng bersangkutan setelah
mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang‐
undangan.
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/atau
tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam
rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatan
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

4. Kewajiban rumah sakit Ridogalih dalam menghormati hak pasien dan
keluarga yaitu :
a. Memberikan informasi apa saja yang berhubungan dengan pelayanan
yang boleh disampaikan kepada keluarga atau pihak lain
b. Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dalam Rekam Medik
pasien
c. Pembukaan atas kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam Rekam
Medik diperbolehkan dalam undang‐undang no.29 tahun 2004 yaitu
sebagai berikut:
1) Diminta oleh aparat penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum misalnya visum et repertum
2) Atas permintaan pasien sendiri
3) Untuk kepentingan kesehatan pasien itu sendiri
4) Berdasarkan ketentuan perundang‐undangan yang berlaku,
misalnya undang‐undang wabah, undang‐undang karantina, dsb.
d. Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang tidak
tercakup dalam undang‐undang dan peraturan
e. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien
dengan membatasi akses keruang penyimpanan rekam medik, tidak
meletakan rekam medis pasien ditempat umum
vi

 

f. Rumah sakit merespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya
untuk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan
kepercayaan pasien.
g. Menyediakan partisi/ sekat pemisah untuk menghormati privasi pasien
diruang perawatan
h. Menyediakan loker/ lemari untuk menyimpan harta benda pasien
i. Memasang cctv pada area yang perlu pengawasan tetap (kamar bayi,
ruang terpencil, area rumah sakit yang jauh dari keramaian
j. Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan memantau ketat
pengunjung yang masuk ruang perawatan serta mewajibkan pengunjung
memakai ID Card
k. Menyediakan stiker warna ungu dalam menghormati hak pasien dan
keluarga terhadap pilihan keputusan DNR
l. Membentuk tim management nyeri untuk mengatasi nyeri pada pasien
m. Membentuk tim Code Blue untuk memberikan pelayanan Resusitasi bagi
pasien yang membutuhkan
n. Memberikan informasi bila terjadi penundaan pelayanan
o. Menyediakan formulir permintaan kerohanian
p. Menyediakan formulir permintaan menyimpan harta benda
q. Menyediakan formulir pelepasan informasi
r. Menyediakan formulir permintaan privasi

5. Pada Saat Pendaftaran
Pada saat pendaftaran, baik dirawat jalan maupun rawat inap, petugas
administrasi pendaftaran memberi penjelasan kepada pasien dengan bahasa
yang mudah dimengerti mengenai 18 butir hak pasien dan keluarga
berdasarkan UU No 44 tentang Rumah Sakit, selama dirawat di RS Ridogalih
pasien diberi pemahaman bahwa pasien sesungguhnya adalah PENENTU
keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri. Seperti yang tertera pada
undang‐undang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, dimana undang‐
undang ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pasien ,
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis serta
memeberikan kepastian hukum bagi pasien maupun dokter. Adanya hak
pasien membantu meningkatkan kepercayaan pasien dengan memastikan
bahwa sistem pelayanan dirumah sakit Ridogalih bersifat cukup adil dan
responsif terhadap kebutuhan mereka. Memberitahukan kepada pasien
mekanisme untuk memenuhi keinginan mereka dan mendorong pasien
untuk mengambil peran aktif serta kritis dalam meningkatkan kesehatan
mereka. Selain itu hak dan kewajiban pasien juga dibuat untuk menegaskan
pola hubungan yang kuat antara pasien dengan dokter.

vi

 
6. Pada Saat Pengobatan
Pada saat pasien berkunjung ke poliklinik atau sedang dirawat di
ruang perawatan akan berlangsung tanya jawab antara pasien dengan
dokter (anamnesis). Pasien harus bertanya (berusaha mendapatkan hak
pasien sebagai konsumen). Bila berhadapan dengan dokter yang tidak mau
memebantu mendapatkan hak pasien itu saatnya pasien mencari dokter lain
atau mencari second opinion ditempat lain.
Pasien menjadikan dirinya sebagai partner diskusi yang sejajar bagi dokter.
Ketika pasien memperoleh penjelasan tentang apapun dari pihak manapun
tentunya sedikit banyak harus mengetahui apakah penjelasan tersebut benar
atau salah. Semua profesi memiliki prosedur masing‐masing dan semua
kebenaran tindakan dapat diukur dari kesesuaian tindakan tersebut dengan
standar prosedur yang seharusnya. Begitu juga dengan dunia kedokteran
ada yang disebut dengan guideline atau Panduan Praktek Klinik (PPK) dalam
mengenai penyakit.
Lalu posisi sebagai pasien setelah kita menegetahui peran penting kita dalam
tindakan medis apa yang dapat dilakukan? Karena tindakan medis apapun
harusnya disetujui oleh pasien (informed consent) yang sebelumnya dokter
telah memberikan informasi yang cukup. Bila pasien tidak menghendaki
maka tindakan medis seharusnya tidak dapat dilakukan. Pihak dokter atau
RS seharusnya memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyatakan
persetujuan atau sebaliknya menyatakan penolakan. Persetujuan itu dapat
dinyatakan secara tulisan.
Selanjutnya UU no29/2004 pasal 46 menyatakan dokter WAJIB mengisi
rekam medis untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan terhadap
pasien secara clear, correct, complete. Dalam pasal 47 dinyatakan rekam
medis merupakan milik rumah sakit yang wajib dijaga kerahasiaanya tetapi
ISInya merupakan milik pasien. Artinya pasien BERHAK mendapatkan
salinan rekam medis dan pasien BERHAK atas kerahasiaan dari isi rekam
medis miliknya tersebut, sehingga rumah sakit tidak bisa memberi informasi
terkait data‐data medis pasien kepada orang pribadi/ perusahaan asuransi
atau kemedia cetak tanpa seizin dari pasiennya.

7. Pada saat perawatan
Selama dalam perawatan pasien berhak mendapatkan privasi baik
saat wawancara klinis, saat dilakukan tindakan ataupun menentukan siapa
yang boleh mengunjunginya. Begitu pula untuk pelayanan rohani, pasien
berhak mendapatkan pelayanan rohani baik secara rutin maupun secara
insidensial manakala dibutuhkan



vi

 
BAB IV
DOKUMENTASI


Dokumentasi pada perlindungan Hak dan Kewajiban Pasien dirumah sakit
Ridogalih adalah :
1. Formulir hak dan kewajiban pasien
2. Formulir general consent
3. Formulir pemberian informasi bila terjadi penundaan pelayanan
4. Formulir permintaan rohaniawan
5. Formulir permintaan menyimpan harta benda
6. Formulir pelepasan informasi
7. Formulir permintaan privasi
8. Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran
9. Formulir persetujuan/ penolakan tindakan kedokteran
10. Formulir DNR.


























vi

 
BAB V
PENUTUP

A. Dengan dikeluarkannya Penduan ini maka setiap personil Rumah Sakit agar
senantiasa memperhatikan hak dan kewajiban pasien, dokter dan seluruh staf
Rumah Sakit agar dapat mengerti, memahami dan melaksanakannya dalam
lingkup kerja masing‐masing.
B. Panduan Hak dan Kewajiban Pasien serta keluarga, dokter dan Rumah Sakit ini
agar dijalankan sebaik‐baiknya.

































vi

 
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang‐undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Undang‐undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 tahun 2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/2008 tentang Rekam
Medis
5. PERMENKES Nomor 4 pasal 26 tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit
dan Kewajiban Pasien

vi

Anda mungkin juga menyukai