Anda di halaman 1dari 4

DRAFT RANCANGAN SOP

POKDARWIS BANYU LANGIT WIBOWO

1) Latar Belakang.
Salah satu aspek penting dalam mewujudkan pengelolaan wisata yang profesional, efektif dan efisien
adalah dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada seluruh proses penyelenggaraan
pengelolaan wisata. Hal ini penting karena Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan
untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan Tugas dan fungsi pokok Pokdarwis. SOP juga
merupakan alat penilaian kinerja Pokdarwis berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan
prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

SOP berisi Prosedur Kerja yaitu urutan-urutan yang telah dibuat dalam melakukan suatu pekerjaan dimana
terdapat tahapan demi tahapan yang harus dilalui sehingga terlihat jelas adanya aturan yang harus ditaati
oleh orang yang akan menjalankan prosedur kerja pada bidang tugas yang telah mereka kerjakan dan
membuat suatu pekerjaan itu mudah dimengerti dan dipahami. Dengan adanya standar operasional
prosedur kerja di Pokdarwis maka dapat dilakukan evaluasi dan peningkatan kualitas kerja yang lebih baik
seiring dengan berjalannya waktu.

Standar operasional prosedur ialah suatu rincian tertulis dalam bentuk dokumen yang berisi instruksi dan
semua aktivitas yang dijalankan dengan periodik, berulang serta rutin. Tujuan SOP adalah menciptakan
komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja. Setiap unit kerja pada sebuah organisasi
pasti memiliki sebuah SOP untuk menjaga kualitas kinerja dari masing-masing anggota.

Oleh karena itu penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pokdarwis Banyu Langit Wibowo dalam
pengelolaan wisata sangat diperlukan, SOP yang perlu diatur antara lain tentang Standar Operasional
Prosedur Bagi Pengelola, Pengunjung, Mitra, Operasional Pengelolaan Wisata Serta SOP tentang
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Adapun SOP lainnya dapat disusun menyusul sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan berdasarkan keputusan rapat anggota Pokdarwis Banyu Langit Wibowo.

Dengan adanya Standar Operasional Prosedur, penyelenggaraan dan pengelolaan wisata oleh Pokdarwis
Banyu Langit Wibowo dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berbagai bentuk masalah dan
penyimpangan dapat dihindari atau sekalipun terjadi masalah dan penyimpangan baik di dalam pokdarwis
itu sendiri maupun dalam penyelenggaraan dan pengelolaan wisata, hal tersebut dapat ditemukan
penyebabnya dan bisa diselesaikan dengan cara yang tepat. Apabila semua kegiatan sudah sesuai dengan
yang ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur, maka secara bertahap kualitas pelayanan publik
Pokdarwis Banyu Langit Wibowo akan lebih profesional, ramah, efektif dan efisien.

2) Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP).


a) Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam
organisasi atau unit kerja.
b) Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
c) Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
d) Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi
lainnya.
e) Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.
3) Fungsi Standar Operasional Prosedur (SOP).
a) Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
b) Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
c) Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
d) Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
e) Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin. Oleh karena itu diperlukan standar-standar
operasi prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumberdaya manusia
yang profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi Pokdarwis Banyu Langit Wibowo.

4) Manfaat Standar Operasional Prosedur(SOP).


a) Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang sesuai
tugasnya.
b) Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas.
c) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual pegawai dan
organisasi secara keseluruhan.
d) Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada intervensi manajemen, sehingga
akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
e) Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
f) Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara konkrit untuk memperbaiki
kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
g) Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai
situasi.
h) Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai dalam
melaksanakan tugasnya.
i) Memberikan informasi dalam upaya peningkatan kompetensi pegawai.
j) Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikuloleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya.

5) Ketentuan- Ketentuan yang diatur dalam SOP Pokdarwis Banyu Langit Wibowo.
a) Pengelola
i) Pengelola adalah seluruh anggota Pokdarwis Banyu Langit Wibowo ataupun orang yang terlibat
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan wisata di Desa Argomulyo.
ii) Setiap pengelola berhak mendapatkan hak dan perlakuan yang sama.
iii) Pengelola berhak mendapatkan honor sesuai unit/beban kerja.
iv) Pengelola harus bekerja dan bertanggung jawab sesuai tupoksinya.
v) Pengelola wajib menyusun laporan bulanan sesuai unit kerjanya.
vi) Pengelola wajib menciptakan sapta pesona (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan,
Keindahan, Keramahan, Kenangan) dilingkungan wisata dan desa Argomulyo pada umumnya
dengan mengedepankan budaya 3S (senyum, salam, Sapa).
vii) Pengelola yang bertugas wajib beramah tamah terhadap pengunjung dan mengutamakan
keamanan dan keselamatan pengunjung.
viii)Pengelola wajib melakukan pengecekan terhadap sarana prasarana yang ada di lokasi wisata
secara berkala.
ix) Pengelola yang tidak bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku akan dikenai teguran atau sanksi.
x) Pengelola yang terbukti melakukan tindakan penggelapan/korupsi akan ditindak sesuai aturan
yang berlaku.
xi) Petugas yang melakukan tindakan asusila atau mencoreng nama baik wisata akan diberikan
teguran bahkan sanksi pengeluaran.
xii) Pengelola harus mematuhi segala tata tertib yang ada.

b) Pengunjung
i) Jadwal berkunjung adalah Hari Sabtu dan minggu pukul 07.30- 17.00 WIB kecuali untuk event
khusus.
ii) Pengunjung wajib memiliki tiket masuk wisata, bagi pengunjung yang tak bertiket maka akan di
proses sesuai ketentuan yang ada.
iii) Pengunjung Wajib menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban selama di lokasi wisata
iv) Pengunjung dilarang melakukan hal- hal yang betentangan dengan norma agama dan negara.
v) Pengunjung harus mengormati tradisi, adat-istiadat dan budaya yang ada di desa Argomulyo.
vi) Pengunjung di larang merubah, merusak segala sarana prasarana, wahana serta kekayaan alam
yang ada di lokasi wisata.
vii) Apabila terjadi kecelakaan pengunjung, maka pengunjung akan mendapat asuransi atau diberikan
bantuan pengobatan sesuai dengan kesepakatan dalam rapat anggota Pokdarwis Banyu Langit
Wibowo.
viii)Pengunjung yang melanggar tata tertib serta norma yang ada akan di tegur bahkan di proses
secara hukum.
ix) Pengunjung wajib mematuhi tata tertib yang ada di lingkungan wisata dan desa Argomulyo
c) Mitra
i) Mitra diutamakan dari Masyarakat Desa Argomulyo
ii) Mitra dapat menjalin kerjasama dengan Pokdarwis dalam pengadaan barang dan jasa yang di
perlukan dalam operasional Pokdarwis, serta kerjasama lain yang di sepakati dalam rapat rutin
Pokdarwis.
iii) Mitra dilarang melakukan persaingan secara tidak sehat sesama mitra.
iv) Mitra diharuskan mewujudkan sapta pesona (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan,
Keindahan, Keramahan, Kenangan) dilingkungan wisata dan desa Argomulyo pada umumnya
dengan mengedepankan budaya 3S (senyum, salam, Sapa).
v) Mitra diwajibkan membayar retribusi dengan jumlah yang di sepakati.
vi) Mitra dilarang mendirikan bangunan tambahan tanpa izin tertulis Pokdarwis.
vii) Mitra wajib menjaga kebersihan dan keindahan lokasi wisata.
viii)Mitra dilarang merubah, merusak, atau mengganti bahan material bangunan tanpa seizin
Pokdarwis.

d) Pendapatan
i) Pembagian pendapatan dari hasil tiket adalah 30% : 70% yaitu 30% untuk pihak perhutani dan
70% untuk Pokdarwis.
ii) Pendapatan dari wahana, penggunaan sarana prasarana, parkir, dan pendapatan lain yang sah
dalam pengelolaan wisata sepenuhnya milik Pokdarwis.
e) Biaya Operasional
i) Biaya operasional adalah seluruh pembiayaan yang dikeluarkan dalam proses penyelenggaraan
dan pengelolaan wisata.
ii) Biaya operasional meliputi : honor pegawai, biaya listrik, air, ATK (alat tulis kantor), pengadaan
alat/sarana prasarana penunjang, biaya kebersihan, event kegiatan, biaya rapat, biaya dokumentasi
dan publikasi, serta biaya lainnya yang bersangkutan dengan kegiatan wisata.
iii) Honor pegawai maksimal sebesar 30% dari pendapatan atau sesuai dengan beban kerja/resiko dari
unit usaha yang dikelola setiap bulannya
iv) Pembelanjaan barang atau material tidak melebihi Rp 500.000 dalam satu bulan.
v) Biaya pengadaan barang/material yang nilainya melebihi Rp 500.000 harus mendapat persetujuan
anggota pengurus Pokdarwis Banyu Langit Wibowo.
vi) Biaya yang dikeluarkan untuk pembelanjaan alat dan material yang tidak habis pakai harus masuk
inventaris.
vii) Biaya operasional dikeluarkan setiap bulan setelah pengurus atau anggota Pokdarwis Banyu
Langit Wibowo mendapatkan laporan dari petugas penglola unit wisata.
viii)Biaya opersional dalam satu tahun pertama maksimal 40% dari total pendapatan yang diterima
Pokdarwis Banyu Langit Wibowo dalam bulan tersebut.

f) Sisa Hasil Usaha


i) SHU adalah keseluruhan pendapatan kotor (tiket, kuliner, parkir, bagi hasil keramba, sewa
tempat, dan lain-lain) dikurangi keseluruhan biaya operasional dalam satu tahun.
ii) Minimal 55% dari SHU digunakan untuk pengembangan wisata.
iii) Maksimal 20% dari SHU dialokasikan sebagi pendapatan asli desa (PAD).
iv) Maximal 20% dari SHU akan dibagikan secara proporsional kepada anggota Pokdarwis.
v) Maksimal 5% dari SHU digunakan untuk kegiatan sosial dan pemeliharaan linkungan.

g) Hadiah (Reward)
i) Reward diberikan kepada petugas yang memiliki loyalitas lebih terhadap pengelolaan wisata.
ii) Reward dapat berupa uang atau barang dengan niali sesuai dengan keputusan Pokdarwis Jalatuda
Berjaya.

6) Penutup
a) Segala tata tertib dan peraturan yang belum tercantum didalam AD/ART maupun SOP akan diatur
dalam rapat anggota.
b) Seluruh anggota Pokdarwis Banyu Langit Wibowo atau pihak lain yang terlibat dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan wisata harus mentaati segala perturan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai