Anda di halaman 1dari 14

Skema 2-5 Pendekatan Holistik dalam Perawatan Klien Hiperemesis Gravidarum

Sumber : Tiran, 2004.

Nutrisi
Perawatankonservatif
Vitamin B6, zinc
Bedrest, istirahat/tidakbekerja Relaksasi
Makan porsi kecil dan sering
Penjelasan bahwa mual dan muntah sebagai hal yang normal Aromaterapi, yoga
Menghindari makanan tertentu
Stimulasi vestibular Latihan pernafasan
Menghindari terjadinya hipoglikemia
Tai chi

Parmakologi Pitoterapi
Antiemetik Jahe, peppermint, slippery, elm,
Antihistamin nettle, camomile

Wanita hamil dengan


hipermesisgravidarum

Akupuntur Homeopati
P6 ditambah akupuntur di tempat Nux vomica, sepia, epercacuancha,
lain pulsatilla, cocculus, cocchium
Acupressure p6

Hospitalisasi
Terapi IM
Pasikoterapi
Terapi manipulasi Terapi IV
Hipnoterapi, blofeedback, autogenic
Reflesiologi, osteopati, Perawatan dan pencegahan
training
chiropractic komlikasi

1
RENCANA DAN STRATEGI KOMUNITAS DI RW 04 BERADA PADA WILAYAH DESA. MARGO RUKUN, PACITAN, JAWA
TIMUR
No. Diagnosis Rencana Implementasi Indikator Kriteria Hasil Penanggung Waktu
Keperawatan Kegiatan Jawab
1. Gangguan nutrisi pada Pembekalan 1.Berkoordinasi dengan 1. Koordinasi 1. Seluruh warga Dr. Rian tamrin, Selasa, 7
ibu hamil kurang dari dengan ahli gizi penanggung jawab dengan ahli gizi dan ibu hamil Sp.Og April 2015
kebutuhan tubuh dan kader ahli gizi untuk pada semua hadir dalam Jam 07.00
akibat ketidak patuhan posyandu KIA mengenai gizi pada warga dan ibu kegiatan WIB
diet hiperemesis untuk ibu hamil semua warga dan ibu hamil berjalan 2. Ahli gizi
gravidarum di RW 04 hamil. dengan baik. mengerti
berada pada wilayah 2.Mengadakan 2. Semua warga tentang
Desa. Margo Rukun, pertemuan dengan ahli dan ibu hamil pemberian
Pacitan, Jawa Timur gizi pada semua warga menghadiri nutrisi pada
berhubungan dengan dan ibu hamil pertemuan. semua warga
kurangnya 3.Memberikan 3. Ahli gizi dapat dan ibu hamil.
pengetahuan pada ibu demonstrasi cara memberikan 3. Ahli gizi dapat
hamil tentang diet mengukur kebutuhan kebutuhan memberikan
hiperemesis nutrisi pada semua nutrisi pada nutrisi pada
gravidarum warga dan ibu hami. semua warga semua warga
dan ibu hamil. dan ibu hamil.
Pelaksanaan ahli 1. Menyiapkan tempat 1. Semua warga 1. Kegiatan Dr. Rian tamrin, Selasa, 7
gizi dan kader dan peralatan yang dan ibu hamil penyuluhan ahli Sp.Og April 2015
posyandu KIA diperlukan untuk menghadiri gizi berjalan Jam 10.00
ahli gizi penyuluhan dengan lancar. WIB
2. Mengundang semua tentang ahli gizi 2. Kegiatan
warga dan ibu hamil 2. Data demografi penyuluhan
di RW 04 berada dan status diikuti oleh
pada wilayah Desa. kesehatan semua warga
Margo Rukun, semua warga dan ibu hamil di
Pacitan, Jawa Timur dan ibu hamil RW 04 berada
3. Mencatat data dapat di pantau. pada wilayah
demografi dan data 3. Semua warga Desa. Margo
kesehatan pada dan ibu hamil Rukun, Pacitan,

2
semua warga dan ibu memperoleh Jawa Timur
hamil pelayanan 3. Kegiatan
kesehatan penyuluhan ahli
(kebutuhan gizi dapat
nutrisi) melaporkan
status kesehatan
pada semua
warga dan ibu
hamil.

Pendidikan 1. Mempersiapkan 1. Semua warga 1. Semua warga Dr. Rian tamrin, Selasa, 7
kesehatan tempat dan peralatan dan ibu hamil dan ibu hamil Sp.Og april 2015
hiperemesis yang di perlukan. tidak mengerti hadir di tempat jam 15.00
gravidarum 2. Menyampaikan izin tentang pelaksanaan wib
pemakaian tempat hiperemesis yang telah
penyuluhan. gravidarum ditentukan
3. Berkoordinasi 2. Semua warga 2. Kegiatan
dengan ahli gizi dan dan ibu hamil berjalan dengan
kader posyandu tidak dapan lancar.
KIA. melakukan 3. Semua warga
4. Mengundang seluruh penanganan dan dan ibu hamil
warga dan ibu hamil pencegahan berantusias
RW 04 berada pada hiperemesis mendengarkan
wilayah Desa. gravidarum materi
Margo Rukun, 3. Semua warga penyuluhan dan
Pacitan, Jawa Timur. dan ibu hamil bertanya.
dapat 4. Penyuluan
memahami hiperemesis
tentang gravidarum
penyuluhan diikuti semua
hiperemesis warga dan ibu
gravidarum. hamil di RW
04 berada pada
wilayah Desa.
Margo Rukun,

3
Pacitan, Jawa
Timur

2. Gangguan Penyuluhan diet 1. Mempersiapkan 1. Semua warga 1. Semua warga Dr. Rian tamrin, Sabtu, 11
keseimbangan cairan kebutuhan nutrsi bahan penyuluhan dan ibu hamil dan ibu hamil Sp.Og April 2015
dan elektrolit ibu pada ibu hamil yaitu poster dan tidak mengerti menghadiri Jam 07.00
hamil di RW 04 hiperemesis leaflet tentang penyuluhan WIB
berada pada wilayah 2. Berkoordinasi hiperemesis hiperemesis
Desa. Margo Rukun, dengan ahli gizi dan gravidarum gravidarum.
Pacitan, Jawa Timur kader posyandu KIA 2. Semua warga 2. Kegiatan
berhubungan dengan tentang hiperemesis dan ibu hamil penyuluhan
kurangnya gravidarum. mengikuti gravidarum
pengetahuan pada ibu 3. Menyampaikan izin kegiatan berjalan dengan
hamil tentang untuk melaksanakan penyuluhan lancar.
penyebab dari penyuluhan pada tentang 3. Semua warga
hiperemesis masing-maring RW hiperemesis dan ibu hamil
gravidarum. 4. Menjelaskan tentang gravidarum antusias
hiperemesis 3. Semua warga terhadap
gravidarum pada ibu dan ibu hamil penyuluhan
hamil tidak mengeluh hiperemesis
atau keberatan gravidarumdan
saat mengikuti bertanya
kegiatan tentang
penyuluhan hiperemesis
gravidarum gravidarum.
4. Semua warga 4. Semua warga
dan ibu hamil dan ibu hamil
mengikuti dapat
penyuluhan memahami
hiperemesis tentang materi
gravidarum hiperemesis
sampai selesai gravidarum
Penyuluhan KIA 1. Membuat 1. Warga dan ibu 1. Warga dan ibu Dr. Rian tamrin, Sabtu, 11
perencanaan hamil tidak hamil mengikuti Sp.Og April 2015
kegiatan penyuluhan mengerti kegiatan Jam 10.00

4
KIA janin ibu hamil. tentang penyuluhan WIB
2. Menentukan dan perkembangan KIA janin ibu
prasarana yang akan janin. hamil
digunakan untuk 2. Warga dan ibu 2. Warga dan ibu
melaksanakan hamil dapat hamil antusias
pendidikan mengerti dan terhadap materi
kesehatan . memantau penyuluhan dan
3. Berkoordinasi tumbuh mengajukan
dengan kader kembang janin pertanyaan yang
posyandu KIA pada 3. Warga dan ibu berkaitan
masing-masing RW hamil dapat dengan materi
4. Mengundang seluruh memahami KIA janin ibu.
ibu-ibu hamil dan materi tentang 3. Warga dan ibu
semua warga. penyuluhan hamil tidak ada
5. Memberikan KIA janin ibu yang
penjeskan hamil. meninggalkan
perkembangan janin. tempat
penyuluhan dan
mengikuti
penyuluhan dari
awal hingga
akhir
4. Warga dan ibu
hamil
memahami
materi
penyuluhan
KIA janin ibu
5. Jumlah warga
dan ibu hamil
hadir semua.
3. Resiko terjadinya Melakukan senam 1. Mempersiapkan 1. Semua ibu 1.Peserta hadir di Dr. Rian tamrin, Minggu, 12
konstipasi pada ibu ibu ibu hamil tempat dan peralatan hamil mengikuti tempat Sp.Og April 2015
hamil di RW 04 pada hiperemesis senam ibu hamil senam hamil. pelaksanaan Jam 15.00
berada pada wilayah gravidarum 2. Menyampaikan izin 2. Semua ibu senam ibu hamil WIB

5
Desa. Margo Rukun, pelaksanaan senam hamil tidak pada waktu yang
Pacitan, Jawa Timur ibu hamil serta mengalami ditentukan
berhubungan dengan pemakaian tempat kesulitan saat 2.Ibu hamil
defisiensi nutrisi pada senam ibu hamil. melakukan antusias
ibu hamil. 3. Mengundang semua gerakan senam mengikuti senam
ibu hamil di RW 04 dari awal sampai
berada pada wilayah akhir
Desa. Margo Rukun, 3.Pelaksanaan
Pacitan, Jawa Timur senam ibu hamil
berjalan dengan
lancar

6
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS IBU HAMIL (PELAKSANAAN KEGIATAN) DI RW 04 BERADA
PADA WILAYAH DESA. MARGO RUKUN, PACITAN, JAWA TIMUR

No. Diagnosis Kegiatan Waktu/Tempat Peserta Pelaksana Hambatan Solusi


1. Gangguan nutrisi pada ibu 1. Pembekalan Selasa, 7 april Semua warga  Mahasiswa Peserta ragu-ragu Memberikan
hamil kurang dari dengan ahli 2015 (jam 07.00- dan ibu hamil UNUSA S1 apakah posyandu pengarahan
kebutuhan tubuh akibat gizi dan 08.30) di balai dari masing- Keperawatan ibu hamil bisa kepada para
ketidak patuhan diet kader RW 04 masing RT di . dilaksanakan di kader ibu hamil
hiperemesis gravidarum di posyandu RW 04  Kader masing-masing untuk tetap
RW 04 berada pada wilayah KIA untuk posyandu RT sehubungan berkoordinasi
Desa. Margo Rukun, ibu hamil KIA dengan peserta dengan pihak
Pacitan, Jawa Timur  Ahli gizi ibu hamil dan puskesmas.
berhubungan dengan semua warga
kurangnya pengetahuan
pada ibu hamil tentang diet
hiperemesis gravidarum
2. Pelaksanaan Selasa, 7 april Semua warga  Mahasiswa Semua warga dan
ahli gizi dan 2015 (jam 10.00- dan ibu hamil UNUSA S1 ibu hamil hadir
kader 11.00) di balai dari masing- Keperawatan tetapi tidak tepat
posyandu RW 04 masing RT di . waktu
KIA RW 04  Kader
posyandu
KIA
 Ahli gizi

3. Pendidikan Selasa, 7 april Semua warga  Mahasiswa Acara sempat Memindahkan


kesehatan 2015 (jam 15.00- dan ibu hamil UNUSA S1 terhambat karena letak layar LCD
hiperemesis 16.00) di balai dari masing- Keperawatan gambar di LCD
gravidarum RW 04 masing RT di . tidak terlihat
RW 04  Kader (terlalu terang)
posyandu
KIA
 Ahli gizi

7
2. Gangguan keseimbangan 1. Penyuluhan Sabtu, 11 April  Kader  Mahasiswa acara tidak ada
cairan dan elektrolit ibu diet kebutuhan 20015 (Jam posyandu UNUSA S1 hambatan pada
hamil di RW 04 berada pada nutrsi pada 07.00-09.00) di KIA Keperawatan saat acara
wilayah Desa. Margo ibu hamil Balai RW04  Ahli gizi . berlangsung
Rukun, Pacitan, Jawa Timur hiperemesis  Kader
berhubungan dengan posyandu
kurangnya pengetahuan KIA
pada ibu hamil tentang  Ahli gizi
penyebab dari hiperemesis
gravidarum.
Penyuluhan KIA Sabtu, 11 April Semua warga  Mahasiswa Keterlambatan Membantu ibu
2015 (Jam 10.00- dan ibu hamil UNUSA S1 waktu untuk kader posyandu
selesai) di Balai dari masing- Keperawatan memualai KIA dan ahli gizi
RW 04 masing RT di . penyuluhan untuk memanggil
RW 04  Kader karena semua semua warga dan
posyandu warga dan ibu ibu hamil agar
KIA hamil tidak segera datang di
Ahli gizi tepat waktu. tempat
penyuluhan.
Resiko terjadinya konstipasi Melakukan Minggu, 12 April Semua warga  Mahasiswa Acara tidak ada
3. pada ibu hamil di RW 04 senam ibu ibu 2015 (Jam 07.00- dan ibu hamil UNUSA S1 hambatan
berada pada wilayah Desa. hamil pada selesai) di Balai dari masing- Keperawatan karena semua
Margo Rukun, Pacitan, hiperemesis RW 04 masing RT di . warga dan ibu
Jawa Timur berhubungan gravidarum RW 04  Kader hamil antusias
dengan defisiensi nutrisi posyandu mengikuti
pada ibu hamil. KIA senam
 Ahli gizi

8
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNTAS IBU HAMIL DI RW 04 BERADA PADA WILAYAH DESA. MARGO
RUKUN, PACITAN, JAWA TIMUR

Diagnosa
Keperawatan Stength Weakness Opportunity Threatened Tidak Lanjut
Komunitas
Potensial Peningkatan  Sudah terbentuk  10% ibu hamil  Adanya dukungan  Terbatasnya jumlah  Posyandu sebagai
kesehatan nutrisi ibu kader posyandu belum dari puskesmas tenaga puskesmas sarana kesehatan
hamil hiperemesis KIA di RW 04 dan mendapatkan dengan selalu yang menangani yang dibentuk oleh
gravidarum di RW 04 tempat kegiatan imunisasi TT mengirimkan program posyandu masyarakat
berada pada wilayah yang menetap  Sangat sedikit ibu- petugas (bidan) KIA hendaknya dapat di
desa. Margo rukun,  Telah dilakukan ibu hamil yang untuk bertugas di  Warga RW 04 kritis optimalkan
pacitan, jawa timur pembekalan kader menditeksi secara meja 5 (pelayanan terhadap pelayanan fungsinya dengan
berhubungan dengan tentang program dini dan rutin kesehatan) pada kesehatan pembina yang lebih
tingginya kesadaran diet pada ibu hamil memerikskan setiap kegiatan  Terbatasnya jumlah intensif
warga dan ibu hamil hiperemesis kehamilannya posyandu tenaga puskesmas  Posyandu KIA RW
terhadap kesehatan gravidaru di RW 04 ketempat  Wilayah di RW 04 yang menangani 04 desa. Margo
nutrisi yang ditunjang  Telah dilakukan pelayanan dekat dengan program kesehatan rukun, pacitan, jawa
dengan keaktivan kader penyuluhan tentang kesehatan terdekat puskesmas margo ibu hamil timur tiap bulan
dan petugas keshatan hiperemesis  Sebagian besar  Puskesmas sudah dilaksanakan 1 bulan
gravidarum ibu-ibu hamil di menyediakan sekali kader
 100% ibu hamil wilayah RW 04 pelayanan posyandu KIA dan
memeriksakan belum mengetahui pemeriksaan ahli gizi
kehamilannya program diet sehat kehamilan (USG)  Kader yang telah
 90% ibu hamil hiperemesis  Adanya dukungan dibentuk dengan
sudah mendapatkan gravidarum. dari pihak sukarela perlu
imunisasi.  puskesmas akan diberikan pendidikan
 Terdapat forum kesehatan ibu hamil kesehatan yang
arisan setiap bulan dan janin. cukup dan
yang dapat berkesinambungan
dimanfaatkan untuk  Perlu dilakukan
pemberian pendidikan kesehatan
penyuluhan pada oleh kader terutama
ibu hamil. secara perorangan

9
 Warga mendukung yang
dan antusias berkesinambungan
terhadap pemberian kepada warga
pendidikan tentang persepsi
kesehatan tantang kesehatan yang benar
tumbuh kembang  Diharapkan kader
janin dan diet KIA meneruskan
nutrisi. penyuluhan dan
pendidikan kesehatan
tentang tumbuh
kembang pada janin
pada setiap
pertemuan ibu-ibu
baik pengajian
ataupun arisan
diwilayah RW 04
 Kader
mensosialisasikan
program KIA di
puskesmas kepada
warga RW 04
khususnya pada ibu-
ibu hamil.

Gangguan  Ibu hamil dan


keseimbangan cairan semua warga
dan elektrolit ibu hamil menerima
di RW 04 berada pada kehadiran
wilayah Desa. Margo mahasiswa dalam
Rukun, Pacitan, Jawa memberikan
Timur berhubungan pendidikan
dengan kurangnya kesehatan tentang
pengetahuan pada ibu hiperemesis
hamil tentang penyebab gravidarum
dari hiperemesis

10
gravidarum.

Resiko terjadinya  Sudah  Belum  Adanya program  Keterbatasan tenaga  Diharapkan kegiatan
konstipasi pada ibu terbentuknya kader disepakatinya kesehatan pada ibu dari puskesmas posyandu ibu hamil
hamil di RW 04 berada posyandu ibu hamil kegiatan senam ibu hamil dari dinas dalam menangani yang telah terbentuk
pada wilayah Desa. di RW 04 hamil diwilayah kesehatan kota kegiatan posyandu di wilayah RW 04
Margo Rukun, Pacitan,  Telah dilaksanakan RW 04 secara rutin  Adanya program ibu hamil dapat dilaksanakan
Jawa Timur pembekalan kader setiap bulannya dan pemeriksaan  Semakin secara rutin tiap
berhubungan dengan posyandu ibu hamil  Tidak semua ibu kesehatan gratis menurunnya minat bulan
defisiensi nutrisi pada pada tanggal 12 hamil mengikuti pengobatan gratis ibu hamil untuk rutin  Perlu peran serta
ibu hamil. april 2015 senam dan bagi ibu hamil yang memeriksakan kader posyandu ibu
 Telah dilaksanakan posyandu mempunyai kartu kesehatan pada hamil dalam
pendidikan  Kader ibu hamil askesmas melalui pelayanan kesehatan mengsukseskan
kesehatan tentang kesulitan posyandu ibu hamil di lingkungan margo posyandu ibu hamil
hiperemesis memahami tentang  Semakin meningkat  Sosialisasi ibu hamil
gravidarum pada pengukuran tekanan penyakit hiperemesis oleh kader posyandu
tanggal 12 april darah (tensi) gravidarum pada ibu ibu hamil kepada ibu
2015 hamil hamil di wilayah
 Telah dilaksanakan desa margo RW 04
senam ibu hamil  Pelatihan senam ibu
pada tanggal 12 hamil diharapkan
april 2015 di desa dapat bermanfaat
margo untuk pelaksanaan
 Kader posyandu senam lansia yang
ibu hamil telah akan dengan secara
diberikan rutin oleh kader tiap
pembekalan dan 2 minggu sekali
pelatihan  Puskesmas
pemeriksaan fisik diharapkan
(tekanan darah) memberikan
 Telah terbentuknya dukungan penuh
posyandu ibu hamil terhadap kegiatan
diwilayah margo posyandu ibu hamil
RW 04 yang telah ternentuk

11
 Kader posyandu
ibu hamil 90%
tampak antusias
dan aktif pada saat
kegiatan posyandu
ibu hamil
 Puskesman dan
dinas kesehatan
mendukung adanya
posyandu ibu hamil
yang bisa
dilaksanakan saat
pusling(puskesmas
keliling) setiap hari
rabu

12
PENAMPISAN MASALAH/SKORING

No. Diagnosis Keperawatan Kriteria Jumlah Keterangan


A B C D E F G H I J K L
1. 5 3 4 5 3 3 5 4 5 3 5 2 47 Keterangan kriteria :
Gangguan nutrisi pada ibu hamil kurang A. Sesuai dengan peran
dari kebutuhan tubuh akibat ketidak perawat komunitas
patuhan diet hiperemesis gravidarum di B. Resiko terjadi
RW 04 berada pada wilayah Desa. Margo C. Resiko parah
Rukun, Pacitan, Jawa Timur berhubungan D. Potensi untuk pendidikan
dengan kurangnya pengetahuan pada ibu kesehatan.
hamil tentang diet hiperemesis E. Interest untuk komunitas
gravidarum F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan program
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya sumber daya
 2. Gangguan keseimbangan cairan dan Keterangan pembobotan :
elektrolit ibu hamil di RW 04 berada pada 5 5 5 4 4 4 3 3 5 2 3 2 45 1. Sangat rendah
wilayah Desa. Margo Rukun, Pacitan, 2. Rendah
Jawa Timur berhubungan dengan 3. Cukup
kurangnya pengetahuan pada ibu hamil 4. Tinggi
tentang penyebab dari hiperemesis 5. Sangat tinggi
gravidarum.

 3. Resiko terjadinya konstipasi pada ibu 4 3 2 3 3 4 4 3 5 2 4 3 40


hamil di RW 04 berada pada wilayah
Desa. Margo Rukun, Pacitan, Jawa Timur
berhubungan dengan defisiensi nutrisi
pada ibu hamil.

13
Skema 2-3. Kerangka Kerja Holistik untuk Mengidentifikasi Dampak Hiperemesis Gravidarum pada ibu Hamil, Keluarga, dan Masyarakat
(Sumber: Tiran, 2004).

MEDIA PATOFISIOLOGI SPIRITUAL


Gambaran keliru yang berkembang tentang wanita. Heatrhburn, saliva berlebih. Merasa tidak berdaya.
Keadaan medis dari kehamilan. Perubahan nafsu makan. Mengevaluasi kembali kehidupan.
Mual dan muntah bukan hal yang baru jika tidak menghebat. Gangguan eliminasi BAB dan BAK. Menjadi wanita, bekerja, menjadi orang tua.
Penurunan BB, perubahan TTV.
Kelelahan, sakit kepala, kulit kering.
PJT, keguguran, BBLR, kelahiran prematur, malformasi pada bayi baru lahir.
PENGETAHUAN
PSIKOLOGI Ibu perlu memehami mual dan muntah sebagai hal yang normal, tetapi tenaga kesehatan perlu memahami
Cemas, rasa bersalah, marah.
Self pity : jika masalah menjadi serius.
Konflik : antara ketergantungan/kehilangan kontrol.

KOMUNIKASI
Perlu difasilitasi komunikasi antara ibu dengan pasangan, ibu dengan pemberi pelayanan dan diant
SEXUALITAS
Gambaran diri/harga diri.
Mengganggu hubungan.
Mengurangi libido.
Wanita hamil dengan hiperemesis gravidarum
SOSIAL
PEKERJAAN Hiperemesis gravidarum tidak membedakan golongan sosial.
Kemampuan unttuk melanjutkan bekerja. Mengurangi kontak sosial.
Efek dari pekerjaan seperti : aroma, zat kimia, postur, radiasi komputer. Kemampuan keluarga untuk merawat.
Sikap dari teman kerja.
BUDAYA
Hiperemesis gravidarum dapat terjadi pada berbagai budaya.
Pada
PENDAPATAN masyarakat barat yang kontemporer tetap menginginkan ibu menjalani kehidupan normal.
ETIK/HUKUM
Pendapatan membutuhkan kerja.  Etik sistem legal untuk mempekerjakan
Sakit mengakibatkan ibu istirahat. ibu yang sedang sakit.
Biaya untuk pegawai yang cuti.  Tidak legal memberikan sangsi pada
waita hamil yang cuti bekerja. 14

Anda mungkin juga menyukai