Anda di halaman 1dari 47

1

Nama : Elissa Wati


Npm : 0219066
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara Reg Sore
Smester : VI ( Enam )
Mata Kuliah : Analisis Dampak Kebijakan Publik
Dosen Pengampu : Dr. Arif Rahman H, M.Si

TUGAS REVIEW 10 JURNAL EVALUASI DAMPAK


KEBIJAKAN PUBLIK

JURNAL : 1
JUDUL ARTIKEL Evaluasi Kebijakan
Penanggulangan Kemiskinan
Melalui Program
Pelatihan Keterampilan Di
Kelurahan Mangunharjo
Kecamatan
Tembalang Kota Semarang.
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun http://www.fisip.undip.ac.id
Penulis Yenchilia Tresna Damanik,
Aufarul Marom
Metode Penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif.
Teori yang digunakan
2

Teori Perspektif ( Cresswell


(2009))

Temuan Berdasarkan temuan penelitian


yang telah dilakukan diperoleh
data bahwa Penurunan ini
menjadi bukti bahwa adanya
program penanggulangan
kemiskinan yang ada di
Kelurahan Mangunharjo
berhasil menurunkan angka
kemiskinan di wilayah
tersebut.
Pemerintah telah melakukan
program pelatihan
keterampilan ini sesuai dengan
target yaitu warga miskin yang
ada pada pdatabese warga
miskin Kota Semarang.
Kesimpulan dan Rekomendasi Kemiskinan merupakan
permasalahan yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan
bangsa Indonesia. Pemerintah
Kota Semarang mengeluarkan
Peraturan Daerah Kota
Semarang nomor 4 Tahun
2008 Tentang Penanggulangan
Kemiskinan di Kota Semarang
yang salah satu program
penanggulangan kemiskinan
tersebut yaitu pelatihan
3

keterampilan.
Kelurahan Mangunharjo
merupakan salah satu
kelurahan sasaran program
pelatihan
keterampilan dengan jumlah
warga miskin yang mengalami
penurunan.
Relevansi dengan Public Evaluasi kebijakan
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
1. Untuk mengetahui
apakah tujuan program
pelatihan keterampilan di
Kelurahan Mangunharjo
Kecamatan Tembalang
sesuai tujuan yang telah
dibuat.
2. Untuk mengetahui
faktor pendorong dan
penghambat program
pelatihan keterampilan di
Kelurahan Mangunharjo
Kecamatan Tembalang.

2. Faktor-faktor apa sajakah


yang mendorong dan
menghambat?
● Modal
● Program pelatihan
4

dilaksanakan tidak
secara periodik
● Program yang di
laksanakan tidak
berkelanjutan
● Peran pendamping
masih lemah
3. Bagaimana Model?
Metode penelitian yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif.
Penelitian
deskriptif bertujuan untuk
mendiskripsikan
yang saat ini berlaku
dengan kondisi-
kondisi sekarang yang
berlaku. Kirk dan
Miller (dalam Moleong
2009: 4)
mendefiniskan bahwa
penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu
dalam ilmu
pengetahuan sosial yang
secara
fundamental bergantung
dari pengamatan
pada manusia baik dalam
5

kawasannya
maupun dalam
peristilahannya.

JURNAL : 2
JUDUL ARTIKEL Evaluasi Kebijakan
Pengelolaan Keuangan Di
Dinas Pendidikan
Kabupaten Kutai Timur
(Studi Di UPT Pendidikan
Muara Bengkal)
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun Jurnal Administrative Reform,
Vol.3 No.3 , Juli - September
2015
Penulis 1. Aweq Ampung
2. Adam Idris,
3. Achmad Djumlani
Metode Penelitian Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah metode
deskriptif eksploratif dengan
pendekatan survey.
Teori yang digunakan Observasi, wawancara,studi
pustaka,studi dokumen,
kuesioner
6

Temuan Berdasarkan temuan penelitian


yang telah dilakukan diperoleh
data bahwa Setiap kebijakan
tentunya memiliki kendala
khususnya dalam
pelimpahan wewenang.
Bentuk kendala tersebut antara
lain adalah staf yang
menerima delegasi tidak
memiliki kemampuan atau
kapabilitas tugas yang di
delegasikan padanya yang
akan berdampak pada kurang
bertanggung
jawabnya atasan terhadap apa
yang semestinya ia lakukan.
Oleh karena itu,
perlu ditekankan bahwa
pelimpahan wewenang tidak
berarti juga terjadi
pelimpahan tanggung jawab.
Kesimpulan dan Rekomendasi Penyediaan sumber daya yang
dibutuhkan agar pelimpahan
wewenang bisa berjalan
efektif. Penentuan tenaga yang
layak mengerjakan
pengelolaan keuangan, Kepala
UPT Pendidikan harus mampu
menentukan siapa yang
memiliki kemampuan untuk
menerima pelimpahan
7

wewenang. Kadangkala
ketidakpercayaan Kepala UPT
Pendidikan Muara Bengkal
terhadap bawahan justru akan
menghambat dalam
keefektifan pelimpahan
wewenang. Oleh karena itu
berikan tugas yang akan
dilimpahkan itu sepenuhnya.
Relevansi dengan Public Evaluasi kebijakan
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui
sistem pengelolaan
keuangan di Dinas
Pendidikan Kabupaten
Kutai Timur khususnya
UPT Pendidikan Muara
Bengkal dan Untuk
mengetahui Evaluasi
kebijakan berkaitan
dengan pengelolaan
keuaangan di Dinas
Pendidikan Kabupaten
Kutai Timur khususnya
pelimpahan keuangan ke
UPT Pendidikan Muara
Bengkal.
8

2. Faktor-faktor apa sajakah


yang mendorong dan
menghambat?
banyak ditemukan
keluhan pada Pegawai di
UPT. Pendidikan Muara
Bengkal yang berkaitan
dengan pengalokasian
anggaran yang tidak
sesuai dengan kebutuhan
dan
skala prioritas, serta
kurang mencerminkan
aspek ekonomi, efisiensi
dan
efektivitas, keadilan dan
pemerataan.

3. Bagaimana Model?
Model analisis data yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
analisis data model
interaktif dari Miles dan
Huberman (1992 : 20)
9

JURNAL : 3
JUDUL ARTIKEL EVALUASI KEBIJAKAN
PROGRAM MOBILE
PUSAT LAYANAN
INTERNET KECAMATAN
(MPLIK)
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun mulyonoyalia@gmail.com
Penulis Mulyono Yalia
Metode Penelitian Metode penelitian yang
digunakan adalah metode
kualitatif.
Teori yang digunakan Teori yang dipakai sebagai
pendekatan terhadap masalah
penelitian ini adalah
Evaluasi Kebijakan dari
Bardach.
Temuan Berdasarkan temuan dari
penelitian bahwa program
MPLIK di daerah sangat
didukung oleh masyarakat, hal
ini dibuktikan hasil
wawancara dengan informan
yang menyatakan bahwa:
1. Penerima MPLIK ternyata
bukan suatu lembaga yang
dikelola oleh masyarakat,
tetapi adalah masyarakat biasa
pengelola wartel dan laundry
yang diberi tanggung
jawab untuk mengelola aset
10

negara, yang akhirnya mereka


tidak sanggup untuk
mengelola lebih lanjut.
2. Secara perangkat sangat
memadai, tetapi secara
finansial tidak ada sama
sekali, karena Pemda
sebenarnya bisa dilibatkan
dalam pengeloaaan MPLIK
ini, sehingga scara finansial
bisa turut mambantu
kelangsungan MPLIK.
3. Begitu pula peran Provinsi
dalam program ini, dukungan
tidak memadai terbukti tidak
ada pemantaun dalam
pengelolaan MPLIK, apalagi
dukungan dana tidak ada sama
sekali.
Kesimpulan dan Rekomendasi Pelaksanaan kebijakan
Diskominfo Kabupaten
Kuningan dalam program
MPLIK yang tujuannya untuk
meningkatkan
kesejahteraan dan
perekonomian masyarakat
di perdesaan, terutama dalam
hal penciptaan jaringan
komunikasi yang mudah,
murah, dan cepat telah sesuai
dan tepat sasaran, belum
11

terwujudkan secara optimal.


Efektivitas program untuk
meningkatkan kesejahteraan
dan perekonomian masyarakat
di perdesaan
melalui penciptaan jaringan
komunikasi yang mudah,
murah, dan cepat belum
sesuai dan tepat sasaran.
Relevansi dengan Public Evaluasi kebijakan
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
Kriteria pokok dari
evaluasi kebijakan
adalah sejauhmana
keberhasilan telah
diperoleh setelah
pelaksanaan program-
program kebijakan.
Tujuan evaluasi
kebijakan
adalah untuk
memperoleh informasi
yang
akurat tentang derajat
keberhasilan program
dan kelancaran
pelaksanaan program
yang memungkinkan
diketahuinya kelemahan-
12

kelemahan dan
kekurangan-kekurangan
yang terdapat dalam
program dan bagaimana
cara memperbaikinya.
2. Faktor-faktor apa sajakah
yang mendorong dan
menghambat?

Berdasarkan hasil penelitian


ditemukan
beberapa hambatan atau
kendala dalam
Penyediaan fasilitas USO
program MPLIK di
Kabupaten Kuningan Jabar
sebagai berikut :

1. Secara teknis
pemanfaatan perangkat
jaringan internet V SAT
tidak bisa
digunakan karena untuk
di daerah itu
penerimaannya jelek,
sehingga untuk
sementara diganti dengan
speedy
Telkom, yang dibayar
dari hasil rental
MPLIK dari masyarakat
13

pengguna
MPLIK.
2. Hambatan finasial
pengelola MPLIK
tidak memilki anggaran
untuk
mengoperasionalkan
secara optimal.
3. Dari segi dukungan
pelaksanaan
kebijakan tidak ada
dukungan baik dari
Pemda maupun dari para
legislatif/eksekutif
karena awalnya
mereka tidak dilibatkan
atau koordinasi dalam
pelaksanaan pengelolaan
MPLIK
oleh masyarakat.
4. Hambatan sarana dan
prasana tidak bisa
berjalan dengan baik
karena perangkat
MPLIK diam di tempat
tidak bisa
beroperasional mobile
secara penuh
disebabkan tidak ada
anggaran serta
kualitas kendaraan sesuai
14

dengan kondisi
di lapangan bahkan salah
satu mobil
rusak total setelah
digunakan secara
mobile ke daerah-daerah.
3. Bagaimana Model?

Model rekomendasi program


yang telah
dilakukan oleh Kemkominfo
tersebut
sepertinya telah
komprehensif, tetapi hingga
saat ini dalam
implementasinya masih belum
berlangsung optimal dan
masih menyisakan
banyak persoalan baik yang
menyangkut kepentingan
masyarakat maupun yang
terkait dengan kemampuan
institusi pelaksana di
daerah. Kenyataan tersebut
hingga saat ini menyebabkan
institusi pelaksana dianggap
belum optimal dalam
mendorong tercapainya
tujuan sebagaimana telah
ditetapkan dalam
kebijakan.
15

JURNAL : 4
JUDUL ARTIKEL EVALUASI KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN
PERDAGANGAN
MANUSIA
(TRAFFICKING)
TERUTAMA PEREMPUAN
DAN ANAK
DI KABUPATEN
MINAHASA SELATAN
PROVINSI SULAWESI
UTARA
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun e-journal “Acta Diurna”
Volume IV. No.5. Tahun
2015
Penulis 1. Debby D. V. Kawengian
2. Joyce Jacinta Rares
Metode Penelitian Penelitian ini adalah
penelitian evaluasi dengan
pendekatan evaluasi formal
yaitu merupakan pendekatan
yang menggunakan metode
deskriptif untuk mendapatkan
informasi yang valid dan
dapat dipercaya, tentang
16

hasil-hasil kebijakan.
Metode pengumpulan data
untuk penelitian ini adalah
wawancara mendalam (in
depth-interview).
Teori yang digunakan Pada dasarnya pelaksanaan
penelitian ini adalah
menggunakan teori evaluasi
kebijaakan dari Jones
(1984:359) sebagai guidence
penelitian.
Temuan Berdasarkan temuan dari
penelitian bahwa
berlandaskan pada skema di
atas maka kemudian
penelitian evaluasi ini
akan dilakukan dengan
merujuk pada tipe evaluasi
kebijakan yang dikemukakan
oleh Jones
( 1984:359) yaitu bahwa
evaluasi kebijakan meliputi
political evaluation,
organizational
evaluation, dan substantive
evaluation.
Kesimpulan dan Rekomendasi 1. Political aspects.
Kebijakan pencegahan
perdagangan perempuan dan
anak yang
dikeluarkan oleh Pemerintah
17

Daerah Sulawesi Utara,


belum berhasil menjadi alat
untuk
melindungi nasib perempuan
di kabupaten Minahasa
Selatan dari kejahatan
trafficking
yang ada. Dengan demikian
ini juga berarti kebijakan ini
belum mampu menjadi alat
untuk menjaga nama baik
daerah Sulawesi Utara.
2. Organizational aspects.
Kegagalan pelaksanaan
kebijakan ini ternyata sangat
dideterminasi oleh aspek
organizational aspects yaitu:
a) Tidak adanya koordinasi
antar instansi terkait.
b) Tidak adanya sosialisasi
kebijakan dan program
kepada masyarakat di tingkat
bawah.
c) Tidak adanya
kesungguhan untuk
melaksanaan kebijakan ini
(buruknya disposisi dari
para pelaksana kebijakan).
3. Substantive aspects.
Sumber kelemahan yang
paling utama dari kebijakan
18

ini, termyata
adalah pada tidak adanya
kejelasan bentuk sanksi
hukum yang akan diterima
oleh para
pelaku kejahatan trafficking
di Sulawesi Utara, khususnya
pada kasus-kasus kejahatan
trafficiking yang terjadi di
kabupaten Minahasa Selatan.
Relevansi dengan Public Evaluasi kebijakan
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
1. Mengungkapkan
temuan-temuan tentang
kegagalan dari
implementasi kebijakan
pencegahan dan
perdagangan orang
terutama prempuan dan
anak-anak di Sulawesi
Utara.
2. Memberikan
rekomendasi akademik
untuk perbaikan
implementasi kebijakan
ini.
2. Faktor-faktor apa sajakah
yang mendorong dan
menghambat?
19

Substantive aspects.
Sumber kelemahan yang
paling utama dari
kebijakan ini, termyata
adalah pada tidak
adanya kejelasan bentuk
sanksi hukum yang akan
diterima oleh para
pelaku kejahatan
trafficking di Sulawesi
Utara, khususnya pada
kasus-kasus kejahatan
trafficiking yang terjadi
di kabupaten Minahasa
Selatan.

3. Bagaimana Model?
Model evaluasi
kebijakan.
Menurut Menurut Jones
(1985:355) kemudian
bahwa evaluasi
kebijakan dimaknai dari
bagaimana evaluasi
kebijakan itu
dikategorikan dalam
pemerintahan, yaitu
mengarah kepada
“program kepada
pemerintah”. Sementara
itu program yang
20

bersifat individual
dikembalikan kepada
pemerintah untuk
pembahasan dan
pertimbangan bagi
pengembangan
selanjutnya.

JURNAL : 5
JUDUL ARTIKEL Evaluasi Kebijakan Program
Pemberian Dana Bantuan
Operasional Sekolah
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun Jurnal Analisis dan
Pelayanan Publik
Volume 2, Nomor 1, Juni
2016
pISSN: 2460-6162 | eISSN:
2527-6476
Penulis Muhammad Firyal Akbar*
Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian ini
menggunakan metode
kualitatif, dengan pendekatan
deskriptif.
Teori yang digunakan pendekatan kualitatif dengan
desain penelitian studi kasus,
adapun yang menjadi kasus
dalam penelitian ini yaitu
kasus yang menjadi rumusan
21

masalah peneliti.
Temuan Berdasarkan temuan dari
penelitian bahwa beberapa
definisi yang telah
dijelaskan dapat ditarik
kesimpulan bah-
wa evaluasi kebijakan
merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan
dalam rangka me-
lihat implementasi kemudian
melakukan penilaian
terhadap jalannya suatu
kebijakan apakah kebijakan
sudah terealisasi dengan
baik atau belum, adapun
tujuan dari evalua-
si ialah untuk mengetahui
apakah kebijakan
tersebut layak untuk
dilanjutkan atau tidak.
Kesimpulan dan Rekomendasi Hasil evaluasi mengenai
program dana bantuan
operasional sekolah (BOS)
pada sekolah dasar di
Kabupaten Mamuju
Utara, secara keseluruhan
menunjukkan bahwa program
ini sudah berjalan cukup
baik, walapun demikian
masih ada poin-poin yang
22

menjadi kelemahan ataupun


kekurangan dalam
menunjang berjalannya
program ini, namun hal itu
semestinya masih dapat
diatasi.
Relevansi dengan Public Evaluasi kebijakan
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
Evaluasi sendiri
bertujuan untuk
mengumpulkan,
menganalisis, dan men-
yajikan informasi yang
bermanfaat men-
genai objek evaluasi,
menilainya dengan
membandingkannya
dengan indikator dan
hasilnya dipergunakan
untuk mengam-
bil keputusan mengenai
objek evaluasi
(Wirawan,2012).
2. Faktor-faktor apa sajakah
yang mendorong dan
menghambat?
Hasil penelitian
mengenai evaluasi
program dana BOS di
23

Indonesia menunjuk-
kan bahwa program ini
belum sepenuhn-
ya berjalan dengan baik,
dalam arti masih
memiliki kekurangan-
kekurangan, seperti
hasil penelitian
mengenai evaluasi dana
BOS pada Sekolah
tingkat menegah perta-
ma (SMP) di Kota
Semarang, yang meny-
impulkan bahwa
ternyata potensi dana
BOS
belum mampu untuk
menjangkau seluruh
siswa miskin /tidak
mampu untuk memper-
oleh layanan pendidikan
secara memadai
(Karding,2008).
3. Bagaimana Model?
Penelitian ini
menujukkan bahwa dari
hasil evaluasi
program pemberian
dana bantuan
operasional sekolah
pada sekolah dasar di
24

Kabupaten Mamuju
menun-
jukkan bahwa program
ini sudah dijalankan
dengan cukup baik dan
dapat dilanjutkan,
namun begitu masih
ada catatan yang
menjadi kekurangan dan
kelemahan dalam
program ini sehingga
diperlukan kajian ulang
untuk keberhasilan dan
kemaksimalan dari
tujuan program dana
BOS itu sendiri.

JURNAL : 6
JUDUL ARTIKEL Evaluasi Dampak Program
Dana Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat di Kelurahan
Kayu Putih Kota Kupang
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun Jurnal Analisis Kebijakan
dan Pelayanan Publik.
Volume 4 No. 2, Desember
2018
Penulis Yunnir Melany Kiu
Metode Penelitian Untuk mengetahui evaluasi
25

dampak program dana


pemberdayaan ekonomi
masyarakat di Kelurahan
Kayu Putih Kota Kupang
jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif.
Teori yang digunakan Penelitian ini
menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif dengan
alat analisis data deskriptif
kualitatif.
Temuan Berdasarkan temuan dari
penelitian bahwa Hasil
penelitian menunjukan bahwa
pelaksanaan Dana
Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat di
Kelurahan Kayu Putih Kota
Kupang disalurkan kepada
masyarakat Kelurahan Kayu
Putih Kota Kupang untuk
digunakan sebagai modal
usaha ekonomi masyarakat.
Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian
maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Kebijakan Program Dana
Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat dengan prinsip
Comparatif Before After
26

sudah berjalan dengan baik di


Kelurahan Kayu Putih Kota
Kupang sejak tahun 2013
sampai sekarang dan 292
masyarakat penerima dana
Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat berpartisipasi dan
terlibat dalam Program
Dana PEM. Hasil evaluasi
dampak Program Dana PEM
didasarkan pada :
dimensi pertama; dampak
kebijakan pada masalah-
masalah publik dan kebijakan
pada orang-orang yang
terlibat, kedua; dampak
kebijakan pada keadaan-
keadaan
atau kelompok-kelompok
diluar sasaran atau tujuan
kebijakan, ketiga; dampak
kebijakan pada keadaan
sekarang dan kondisi yang
akan datang, keempat;
dampak kebijakan pada biaya
langsung yang dikeluarkan
untuk membiayai
program-program kebijakan
publik dan kelima; dampak
kebijakan pada biaya-
biaya tidak langsung yang
27

ditanggung oleh masyarakat


atau beberapa anggota
masyarakat akibat adanya
kebijakan publik.
Relevansi dengan Public Dampak evaluasi
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
Dalam literatur evaluasi
kebijakan atau program
ada sejumlah konsep
pokok
yang harus dipahami,
diantaranya: keluaran
kebijakan (policy
outputs), hasil
kebijakan (policy
outcomes), dampak
kebijakan (policy
impacts).
2. Faktor-faktor apa sajakah
yang mendorong dan
menghambat?
1. Dampak kebijakan
pada masalah-masalah
publik dan dampak
kebijakan pada
orang-orang yang
terlibat. Objek yang
dimaksud masalah-
masalah publik dan
28

dampak kebijakan pada


orang-orang yang
terlibat.
2. Dampak kebijakan
terhadap keadaan-
keadaan atau kelompok-
kelompok diluar
sasaran atau tujuan
kebijakan. Hal ini
disebut efek
eksternalitas, karena
jumlah
outcome kebijakan
publik sangat berarti
dipahami dengan istilah
eksternalitas.
3. Dampak kebijakan
terhadap kondisi
sekarang dan kondisi
masa yang akan
datang. Faktanya:
Dampak kebijakan
penanggulangan
kemiskinan melalui
beberapa program seperti
tersebut diatas, telah
menguatkan fondasi
ekonomi
kerakyatan dan
kemandirian masyarakat
miskin khususnya dan
29

masyarakat
pada umumnya.
4. Dampak kebijakan
terhadap biaya langsung
yang dikeluarkan untuk
membiayai
program-program
kebijakan publik.
5. Dampak kebijakan
terhadap biaya-biaya
tidak langsung yang
ditanggung oleh
masyarakat atau
beberapa anggota
masyarakat akibat
adanya kebijakan publik.
3. Bagaimana Model?
untuk mengetahui
apakah ada dampak
dalam pemberian dana
PEM dan perubahan
peningkatan keadaan
setelah dilaksanakan
kebijakan dana
Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
tersebut.
30

JURNAL : 7
JUDUL ARTIKEL Evaluasi Kebijakan
Penanganan Covid-19 Di
Kota Surabaya:
Studi Kasus Kebijakan PSBB
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun http://
jayapanguspress.penerbit.org/
index.php/ganaya
Jayapangus Press
ISSN 2615-0913 (E)
Vol. 4 No. 1 (2021)
Penulis Zamzam Isnan Nasution
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan
pendekatan interpretif.
Teori yang digunakan Penelitian ini Menggunakan
data sekunder berupa
dokumen-dokumen
pemerintahan seperti
peraturan daerah, peraturan
walikota, surat
keputusan, surat edaran
maupun pemberitaan atau
publikasi penelitian dari
media online maupun cetak.
31

Temuan Berdasarkan temuan dari


penelitian bahwa anggaran
yang telah direalisasikan dan
rencana realisasi, pemerintah
kota surabaya
mengalokasikan anggaran
tersebut dengan berbagai
sasaran.
Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan pembahasan
yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa secara
umum penanganan covid-19
oleh Pemerintah Daerah Kota
Surabaya sebenarnya telah
sesuai dengan sejumlah
instrumen peraturan
perundang-undangan yang
ditetapkan
baikpemerintah pusat
maupun daerah.
Relevansi dengan Public Evaluasi kebijakan
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
Penelitian ini
memperkaya perdebatan
yang ada dengan
mengambil studi
evaluasi kebijakan
penanganan pandemi
Covid-
32

19 di Kota Surabaya
berdasarkan UU
Kekarantinaan
Kesehatan.
Pertanyaan penelitian
yang hendak diangkat
ialah bagaimana
Pemerintah Daerah Kota
Surabaya
mengimplementasikan
pilihan-pilihan
kebijakan yang tersedia
dalam UU
Kekarantinaan
dalam rangka menekan
laju penyebaran covid-
19 di wilayah
yuridiksnya
2. Faktor-faktor apa sajakah
yang mendorong dan
menghambat?
1.Realisasi penggunaan
anggaran yang masih
kurang efektif. Kendati
pemkot suarabaya telah
menetapkan rencanaa
struktur anggaran dan
distribusinya secara
sangat baik, namum
dalam realisasi hal itu
belum dilaksanakan
33

secara maksimal.
Hal itu membuat
sejumlah tindakan yang
seharusnya dapat
dijalankan secara
maksimal mendapati
hambatan.
2. Sejauh analisis yang
dilakukan terhadap
beberapa unsur penting
terkait
penanaganan, dapat
disimpulkan masih
tingginya angka
penyebaran covid di
Kota
Surabaya sebenarnya
lebih dikarenakan dari
pola perilaku indivud,
atau dalam arti
lain kesadaran
masyarakat yang masih
cukup rendah dalam
upaya memutus mata
rantai penyebaran
kendati pemerintah telah
melakukan penetrasi
kelembagaan
yang masif.
3. Bagaimana Model?
Anggaran dalam
34

penanganan covid
menjadi instrumen yang
sangat penting
terhadap hasil yang akan
didapatkan.

JURNAL : 8
JUDUL ARTIKEL EVALUASI KEBIJAKAN
DANA BANTUAN
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN KABUPATEN
LAMPUNG BARAT
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun perempuantangguh411@gmail
.com
Penulis ● Yesi Merinda
● Riswanti Rini
● Sowiyah
Metode Penelitian Metode yang
digunakan adalah pendekatan
evaluasi deskriftif model
Teori yang digunakan Teori kualitatif dengan teknik
wawancara,
observasi, dan
dokumentasi,informan.
Temuan Temuan selanjutnya diketahui
realisasi antara antara
spesifikasi
35

prosedur dengan hasil nyata


dari
kegiatan program tampak
belum
menyentuh hasil yang
memuaskan.
pihak sekolah beranggapan
bahwa
bantuan dana BPP telah
mencukupi
kebutuhan satu tahun biaya
personalia
sekolah. sedangkan pada saat
penelitian
ini dilakukan peneliti
mengevaluasi
penggunaan dana dengan
program
pelaksanaan selama satu
semester (dua
kali triwulan). Itulah sebabnya,
pihak
sekolah belum bisa
memberikan
gambaran mengenai hasil
nyata dari
pencapaian dana BPP ini.
Hanya saja
pihak mengharapkan bantuan
dana BPP
hendaknya berlangsung secara
36

kontinyu
dan tepat waktu.
Kesimpulan dan Rekomendasi Pendidikan merupakan hal
yang
esensial untuk pembangunan
berkelanjutan dan merupakan
hak asasi
yang fundamental. Pendidikan
juga
memiliki relevansi langsung
terhadap
kesejahteraan dan kebebasan
manusia
serta berperan secara tidak
langsung
terhadap perubahan sosial
masyarakat
dan produktivitas ekonomi.
Dengan kata
lain, pendidikan merupakan
pondasi
untuk sendi-sendi kehidupan.
Oleh
karena itu kepada pendidikan
pengembangan sumber daya
manusia
bergantung.
Relevansi dengan Public Evaluasi kebijakan
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
37

Dari penelitian ini


terdapat pelajaran penting
yang bisa
digunakan oleh para
pemangku
kebijakan dalam
memberikan
pertimbangan dalam
keberlanjutan
kebijakan dana BPP
2. Faktor-faktor apa sajakah
yang mendorong dan
menghambat?
Faktor yang menjadi
penyebab
keterlambatan tersebut
tidak lain karena
pemeriksaan data, yang
harus dilakukan
secara akurat.
3. Bagaimana Model?
CIPP terbukti mampu
menghasilkan informasi
yang baik
seperti teori yang
dibangun dari model
ini yaitu menghasilkan
informasi yang
komprehensif terhadap
suatu
kebijakan/program.
38

JURNAL : 9
JUDUL ARTIKEL EVALUASI KEBIJAKAN
PUBLIK (STUDI
EVALUASI PROGRAM
ONE
VILLAGE ONE PRODUCT
DI KABUPATEN
PASURUAN)
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun Erickhidayatullah30@gmail.
com
Penulis Erick Hidayatullah Armanto
Metode Penelitian Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan
menggunakan jenis penelitian
deskriptif yakni supaya
penjelasan yang dipaparkan
dalam tulisan ini
tersampaikan dengan baik
dan mudah di mengerti oleh
pembaca.
Teori yang digunakan Teknik yang di gunakan
sumber data primer dan
sumber data sekunder
Temuan Berdasarkan temuan dari
penelitian bahwa yang berada
39

di Desa Jatirejo dan temuan


oleh peneliti terdahulu bahwa
program One Village One
Product (OVOP)
memang memiliki tujuan
yang mulia akan tetapi
terdapat kendala yang
berada didalam
pelaksanaannya seperti
kurangnya masalah
pendanaan
dari pihak pemerintah,
melemahnya koordinasi
antara stakeholders,
adanya masyarakat yang
kurang mengetahui tentang
potensi unggulan
yang berada didaerahnya, dan
terdapat kriteria yang belum
terpenuhi
sehingga pelaksanaan OVOP
masih belum berjalan seratus
persen di
Kesimpulan dan Rekomendasi Saat ini keinginan
pemerintah guna
mewujudkan daerahnya maju
dan
berkualitas serta
mensejahterakan rakyatnya
dengan cara mendirikan
program-
40

program unggulan pada


daerah tersebut terutama
pada tingkat desa. Oleh
karena itu pemerintahan desa
seringkali menjadi pusat
perhatian publik karena
pada sektor desa mempunyai
potensi-potensi unggulan dan
bersentuhan
langsung dengan masyarakat
desa. Namun masyarakat
yang bertempat tinggal
di pedesaan tidak tahu akan
unggulan yang berada pada
desa tersebut. Maka
dari itu untuk
mensejahterakan masyarakat
yang ada di pedesaan
pemerintah
harus turun tangan untuk
memakmurkan kehidupan
masyarakat yang tinggal di
wilayah pedesaan guna
menggalih potensi pada desa.
Relevansi dengan Public Evaluasi kebijakan
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
Pemerintah Indonesia
dalam meningkatkan
perekonomian pada
41

sektor
desa dengan cara
mendirikan program-
program unggulan
terutama untuk desa
yang dikategorikan
“tertinggal”. Desa
tertinggal adalah desa
yang dimana
berkebutuhan khusus
antara lain: sarana dan
prasarana yang kurang,
fasilitas
pendidikan dan
kesehatan yang minim,
sumber daya manusia
yang masih dibawah
rata-rata. Hal tersebut
harus diperhatikan oleh
Pemerintah Indonesia
agar
penangangan desa
tertinggal segera
terselesaikan.
2. Faktor-faktor apa sajakah
yang mendorong dan
menghambat?

3. Bagaimana Model?
Pada pelaksanaan
program desa maslahat
42

yang berlandaskan pada


konsep One Village One
Product (OVOP) tidak
semuanya berjalan
seratus
persen.

JURNAL : 10
JUDUL ARTIKEL Analisis evaluasi kebijakan
publik bantuan tunai: studi
kasus bantuan tunai di
provinsi Lampung (Analysis
of
cash aid public policy
evaluation: case study of cash
assistance in Lampung
province)
Jurnal/Edisi/Volume/Tahun Jurnal Studi Pemerintahan
dan Akuntabilitas (Jastaka)
Vol 1, No. 1, 2021, 25-42
Penulis ● Ratna Atika Supriadi
● Miranda Widya Astuti
● Siti Darina
● Iga Frediani
● Theresia Nolince Pigai
Metode Penelitian Penelitian yang
menggunakan metode
penelitian analisis deskriptif
43

seperti penelitian ini perlu


adanya kegiatan untuk
menyebar luaskan survei
untuk mendapatkan informasi
dari para responden
terkait judul penelitian yang
diambil.
Teori yang digunakan Teori Penelitian deskripsi
analisis
Temuan Berdasarkan temuan dari
penelitian bahwa dapat
dilihat pelaksanaan bantuan
tunai kepada masyarakat
Lampung yang terdampak
pandemi Covid-9 belum
terealisasi karena masyarakat
lampung terdampak
pandemi Covid-19 sebagai
penerima bantuan tunai
sangat lama karena proses
yang berbelit-belit.
permasalahan lain yang ada
pada ketepatan waktu yaitu
proses pencairan dana
bantuan tenaga kerja
dan tidak sesuai dengan
waktunya. sasaran yang tepat
dalam pemberian bantuan
tunai di Provinsi
Lampung kepada masyarakat
terdampak pandemi -19
44

masih cenderung salah


sasaran hal ini
disampaikan oleh salah satu
responden dalam kuesioner
yang disebarkan melalui
google Form,
penerima bantuan dana tunai
masyarakat provinsi lampung
yang terdampak pandemi
Covid-19 ialah
seharusnya yang
mendapatkan bantuan tunai
dari pemerintah yaitu orang-
orang yang memang
membutuhkan bantuan dari
pemerintah bukan orang-
orang yang masih memiliki
kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-
hari tanpa diberikan bantuan
tunai oleh pemerintah.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kebijakan publik adalah
kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah berupa tindakan-
tindakan atau
langkah pemilihan alternatif
oleh pemerintah yang
berorientasi pada
kepentingan umum atau
publik.
45

kebijakan publik bertujuan


untuk membentuk
keseimbangan dalam
menjalin kehidupan
bermasyarakat, dalam
penyeimbang maka kebijakan
publik harus memberikan
rasa yang adil kepada
semua lapisan masyarakat.
Relevansi dengan Public Analisis Evaluasi
Administration Theory
Gap yang belum diteliti Jurnal ini belum meneliti :
1. Bagaimana?
Untuk mengetahui
apakah program
kebijakan bantuan
langsung tunai di
provinsi Lampung
sudah berjalan baik dan
sesuai sasaran, maka
perlu diadakannya suatu
evaluasi dari kebijakan
itu
sendiri. Evaluasi
kebijakan adalah salah
satu tahapan penting
yang harus dilakukan
dalam sebuah
kebijakan.
2. Faktor-faktor apa sajakah
yang mendorong dan
46

menghambat?
Adanya perbedaan
perspektif ini
dikarenakan adanya
faktor perbedaan
kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh
masyarakat sehingga
kecukupan yang
dirasakan tentu berbeda-
beda. Dari data yang
diperoleh, bantuan tunai
yang diberikan oleh
masyarakat Lampung,
sebagian banyak
digunakan
untuk membiayai
keperluan sekolah yang
tetap harus dibayarkan,
sedangkan masyarakat
juga harus
memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
3. Bagaimana Model?
Dari data hasil
penelitian tersebut dapat
dianalisis bahwa,
semakin tinggi angka
ketidakcukupan
berarti bantuan yang
diberikan oleh
47

pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan
masyarakat di Provinsi
Lampung masih kurang.
Oleh karena itu,
pemerintah perlu
melakukan adanya
perumusan kebijakan
publik ulang untuk
mempertimbangkan
penaikan dana bantuan
tunai untuk masyarakat
yang terkena
dampak Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai