Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

“ SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM”


TUGAS INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR
MATA KULIAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU:
MADAR ZAUBI, M. PD

DISUSUN OLEH:
SITI SARA 0602191004

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan critical book ini
dengan baik.Sholawat dan salam tak lupa senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW yangkita harapkan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti, Aamiin.

Laporan critical book ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Madar yang
telah membimbing dan mendukung dalam penyelesaian tugas saya ini dan saya ucapkan
terimakasih kepada teman-teman saya yang memberikan dukungan dan semangat kepada
saya untuk dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat berharap kiranya critical book ini dapat bermanfaat bagi pembaca
untukmengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. Saya
juga menyadarisepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saya berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan critical book yang selanjutnya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Medan,26 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Rasionalisasi...........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
IKHTISAR BUKU.............................................................................................................2
A. INDENTITAS BUKU............................................................................................2
B. RINGKASAN ISI BUKU......................................................................................2
BAB III..............................................................................................................................7
ANALISIS ISI BUKU.......................................................................................................7
A. Kelebihan Buku......................................................................................................7
B. Kekurangan Buku...................................................................................................7
BAB IV..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Rekomendasi..........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi

Sering kali kita bingung dalam memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa,danpembahasan. Oleh karena membuat critical book report ini dibuat
untukmempermudah pembaca dalam memilih referensi, terkhusus pada pokok bahasan
tentang sejarah Pendidikan Islam.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi materi yang akan dikritik,
antara lain :
1. Bagaimana struktur dari isi buku tersebut ?
2. Bagaimana intisari atau ringkasan dari buku tersebut ?
3. Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan buku tersebut ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan Critical Book ini adalah sebagai
berikut:

1. Mengulas isi sebuah buku


2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku.

1
BAB II

IKHTISAR BUKU

A. INDENTITAS BUKU

Judul Buku : Sejarah Pendidikan Islam


Pengarang : Drs. H. Mukhlis Lubis
Penerbit : Perdana Publishing
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2012
Cetakan ke :1
Perancang Sampul : Aulia Grafika
Penata Letak : Imada Syaifullah Daulay
Jumlah Halaman : 105
ISBN : 978-602-8935-57-9

B. RINGKASAN ISI BUKU


BAB 1: Pendahuluan
Sejarah pendidikan Islam dimulai sejak diutusnya Rasulullah Muhammad
sebagai rasul dan uswatun hasanah dalam segala hal. Rasulullah SAW pernah
bersabda bahwa beliau sendiri diutus untu mengajar manusia.

BAB 2: Pendidkan pada Masa Rasulullah


Periode Makkah
Pada periode Mekkah terdapat dua tempat yang digunakan untuk
melangsungkan pendidikan Islam pertama rumah Arqam bin Arqam, pada masa
tiga tahun awal datangnya Islam dakwah dilakukan dengan cara sembunyi-
sembunyi dan pada saat itu rumah Arqam bin Arqam dipilih sebagai tempatnya.
Ketika Umar bin Khattab umat Islam merasa sedikit lega oleh karena itu dakwah
yang awalnya dirahasiakan di rumah Arqam dipindah tempatnya ke kediaman
Rasulullah SAW. Pada periode ini terdapat beberapa metode pendidikan yang
diterapkan sesuai dengan hadits dan ayat al-Quran yaitu: Metode bil Hikmah,

2
mau’izah hasanah, dan jadil (mujadilah), metode motivasi bertanya, Metode tes
dan melempar pertanyaan, metode mengapresiasi pertanyaan, metode gradual
(tadrij), metode keteladanan, metode aplikatif, metode meperkuat oendaoat
dengan argumen, metode mengerahkan kepada pemikiran yang bernilai tinggi,
metode, penyegaran, metode mengenali kapasitas da dialek audiens, metode
peragaan, ungkapan dengan bahasa kiasan, metode kisah dan cerita, metode
analogi (al-Qi yas), metode mengulang-ulang (takrir dan murajaah),dan metode
evaluasi.

Periode Madinah
Pada periode Madinah terdapat beberapa tempat yang digunakan oleh
Rasulullah dan para sahabat untuk menyampaikan pendidikan Islam yaitu sebagai
berikut al-Shuffah (sebuah ruangan di masjid), dar al-Qura, Kuttab, Masjid,
rumah para sahabat, dan tempat khusus untuk pendidikan muslimah. Metode
pendidikan yang digunakan pada periode Makkah juga diterapkan pada
pendidikan di periode Madinah.

BAB 3: Pendidikan pada Masa Khulafaur Rasyidin


Intensitas para sahabat dalam menghadiri majelis majelis keilmuan nabi
SAW tidaklah sama namun ada beberapa diantara mereka yang mulazamah
(selalu menyertai) nabi. Oleh karena itu muncullah beberapa istilah dalam
membedakan tingkat keilmuan diantara sahabat diantara mereka ada yang disebut
dengan muktsirun yaitu sahabat yang meriwayatkan lebih dari seribu hadits dan
muftun yaitu sahabat yang medapat otoritas untuk mengeluarkan fatwa. Sesudah
wafat nabi SAW, para sahabat saling mengambil ilmu dari satu sama lain.
Sahabat meriwayatkan hadis dari seorang sahabat dan kemudian mneyadurkan
kepada sahabat lainnya.

BAB 4: Pendidilan Pada Masa Selanjutnya


Pada masa daulat Umayyah
Daulah bani Umayyah didirikan pada tahun 41 H/ 661 M. Ketika Islam
masuk ke wilayah yang baru ditaklukkan maka terjadilah asimilasi budaya. Pada
masa ini terlihat perkembangan di seni sastra dan seni suara. Selama masa
pemerintahan Umayyah tidak banyak catatn mengenai perkembangan pendidikan
yang tercatat. Ketika bani Abbasiyyah mulai menguasai bani Umayyah seorang

3
keluarganya yaitu Abdurrahman ad-Dakhil melarikan diri ke Spanyol dan
kemudian membentuk bani Umayya 2 disana. Disana Islam mengalami masa
keemasan dengan berdirinya beberapa universitas terkenal yaitu: Universitas
Islam Kordoba, Universitas Islam Granada, Universitas Islam Negeri Sevilla,
Universitas Islam Negeri Malaga, dan Universitas Islam Negeri Toleido.
Universitas-universitas ini banyak dikunungi oleh pelajar asal Eropa yang
kemudian kembali ke negeri asal mereka dan mengembangkan pendidikan
disana.

Pada masa daulat Abbasiyyah

Pada masa Daulat Abbasiyyah pendidikan Islam mengalami


perkembangan di beberapa bidang keilmuan yaitu: Tafsir, Hadits, Fiqih, Kalam,
Bahasa, Tasawuf, Hukum Islam, Musik, dan bidang sains. Pada masa
pemerintahan al-Qoim pasukan Saljuk mulai maju ke Baghdad dibawah Toghul
Bek, setelah Bak wafat digantikan oleh Alp Arselan dan seorang wazirnya yang
bernama Nizam al-Muluk, pada masa ini berdirilah perguruan tinggi Nizhamiyah
di Baghdad.

Pada masa al-Muqtadir, daulat Fathimiyyah terbentuk di Afrika Utara


yang kemudian membentuk perguruan Tinggi al-Azhar dengan kurikulum yang
berdasarkan sekte Syiah. Tahun 1721 Shalahuddin al-Ayyubi mengakhiri dinasti
Fathimiyah dan membentu dinasti Ayyubiyyah dan kemudian mengganti
kurikulum al-Azhar menjadi paham Sunni.

Pada masa daulat Utsmaniyyah

Beberapa faktor internal dan eksternal pada masa pemerintahan dinasti


Utsmaniyyah menyebabkan lemahnya Islam saat itu termasuk di bidang
pendidikan. Oleh karena itu ide untuk reformasi berkali-kali dilontarkan. Tahun
1924 dinasti Utsmaniyyah dihapus oleh Mustafa Kemal Attaturk, dengan
pengaruh yang dimilikinya, Attaturk menghapuskan sekolah agama atau
mengurangi ajaran agama di sekolah umum.

BAB 5: Pendidikan Islam di Indonesia


Dari masuknya Islam ke Indonesia hingga masuknya Belanda ke Indonesia

4
Terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai awal masunknya
Islam ke Indonesia mulai dari kapan, di mana, dari mana, bagaimana , dan siapa
yang membawanya. Pada mulanya penyebaran Islam di Indonesia oleh saudagar
yang berasal dari Makkah maupun Gujarat. Langkah pertama yang mereka
lakukan adalah memperkenalkan pokok-pokok dari agama Islam. Setelah banyak
penduduk Nusantara yang masuk Islam barulah datang guru-guru agama dari
sana untuk mengembangkan Islam di Indonesia. Perkembangan Islam selanjutnya
terjadi ketika berdirinya kerajaan-kerajaan Islam dan memebentuk lembaga-
lempbaga pendididikan seperti Langgar, Surau, Meunasah, Rangkang, Masjid,
dan pondok Pesantren.

Dari Masuknya Belanda ke Indonesia hingga Indonesia Merdeka

Pada tahun 1607, Voc mendidrikan sekolah di Ambon dan sekolah umum
mulai dikenal di Indonesia, lembaga pendidika Islam yang sudah ada juga tetap
berjalan. Pada tahun 1817 Belanda mulai mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan di Jakarta dan kemudian diikuti oleh kota-kota lain namun
masyarakat pribumi hanya mendapatkan askses sampai pendidikan dasar. Sejak
dibuka kesempatan untuk ke tingkat selanjutnya, sebagian murid beragama Islam
maka mulailah muncul ususlan untuk menambahkan pendidika nagama dalam
kurikulum sekolah. Tahun 1940 perguruan tinggi Islam pertma adidirikan oleh
Mahmud Yunus di Sumatera Barat. Selanjutnya lahir sekolah tinggi Islam di
Jakarta pada tanggal 8 Mei 1945, namun tak bertahan lama setelah ditutup oleh
Jenderal sekutu Christianson.

Dari Indonesia Merdeka hingga sekarang


- Periode 1945-1965
Pemerintah mulia menetapkan ketentuan pelajaran agama diajarkan selama 6
jam dalam seminggu . selanjutnya pemerintah juga mendirikan madrasah yang
mewajiban belajar pendidikan agama sebanyak 30%. Di sekolah umum durasi
untuk pendidikan agam dibedakan sesuai dengan tingkat dan lingkungan sekolah
apakah khusus Islam atau tidak. Pada tahun 1960 MPRS mentapkan bahwa
pendidikan agama adalah mata peljaran wajib di setiap sekolah.

- Periode Order baru hingga lahirnya UU tahun 1989

5
Lulusan madrasah mendapatkan pengakuan dan kesempatan yang sama
untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih lanjut. Di sekolah umum hingga
universitas negeri pendidikan agama menjadi kurikulum wajib yang dibedakan
sesuai tingkatan.

- Berlakunya UU no.2 tahun 1989 hingga lahirnya UU no 20 tahun 2003

Tanggung jawab dan pengelolaan madrasah diserahkan sepenuhnya keoada


menteri agama. Pendidikan agama juga sudah mulai diajarkan sejak tingkat
Taman Kanak-Kanak.

- Sejak berlakunya UU no 20 tahun 2003 hingga sekarang

Terdapat penjelasan lebih lanjt mengenai pendidikan agama, pendidikan


keagamaan, pendidikan diniyah, dan pesantren. Pendidikan diniyah dibedakan
menjadi pendidikan formal yaitu sekolah tingkat dasar hingga tingkat tinggi dan
juga pendidikan diniyah nonformal seperti majlis taklim, pengajian kitab, dan
pendidikan al-Quran.

6
BAB III

ANALISIS ISI BUKU

A. Kelebihan Buku
- Buku ini menggunakan bahasa yang bakuyaitubahasa Indonesia dengan baik dan
benar sesuai dengan EYD.
- Buku ini memakai kata atau kalimat yang mudah dipahami sehingga pembaca
tidakkesulitan untuk memahami dan mengerti makna yang terkandung atau
terjadinya pemahaman ganda terhadap konteks yang dibahas.
- Jumlah halaman buku pas tidak terlalu tebal maupun terlalu tipis sehingga
pembaca tidak akanmerasa jenuh dalam membaca

B. Kekurangan Buku
- Desain sampul sangat sederhana sehingga dapat menurunkan minat pembaca.
- Dari segi isi, pembahasan buku terlalu ringkas sehingga banyak poin-poin
penting untuk dibahas tetapi tidak termasuk dalam pembahasan.

7
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam dimulai sejak hadrinya Islam di muka bumi yaitu dengan
diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul. pada masa tiga tahun awal
datangnya Islam dakwah dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi dan pada saat
itu rumah Arqam bin Arqam dipilih sebagai tempatnya. Ketika Umar bin Khattab
umat Islam merasa sedikit lega oleh karena itu dakwah yang awalnya dirahasiakan di
rumah Arqam dipindah tempatnya ke kediaman Rasulullah SAW. Pada periode
Madinah terdapat beberapa tempat yang digunakan oleh Rasulullah dan para sahabat
untuk menyampaikan pendidikan Islam yaitu sebagai berikut al-Shuffah (sebuah
ruangan di masjid), dar al-Qura, Kuttab, Masjid, rumah para sahabat, dan tempat
khusus untuk pendidikan muslimah. Sesudah wafat nabi SAW, para sahabat saling
mengambil ilmu dari satu sama lain. Sahabat meriwayatkan hadis dari seorang
sahabat dan kemudian mneyadurkan kepada sahabat lainnya. Pada masa dinasti
Abbasiyyah di bawah pemerintahan al-Muqtadir, daulat Fathimiyyah terbentuk di
Afrika Utara yang kemudian membentuk perguruan Tinggi al-Azhar dengan
kurikulum yang berdasarkan sekte Syiah. Tahun 1721 Shalahuddin al-Ayyubi
mengakhiri dinasti Fathimiyah dan membentu dinasti Ayyubiyyah dan kemudian
mengganti kurikulum al-Azhar menjadi paham Sunni. Beberapa faktor internal dan
eksternal pada masa pemerintahan dinasti Utsmaniyyah menyebabkan lemahnya
Islam saat itu termasuk di bidang pendidikan.

Pada mulanya penyebaran Islam di Indonesia para saudagar dari Makkah dan
Gujarat memperkenalkan pokok-pokok dari agama Islam. Perkembangan Islam
selanjutnya terjadi ketika berdirinya kerajaan-kerajaan Islam dan memebentuk
lembaga-lempbaga pendididikan seperti Langgar, Surau, Meunasah, Rangkang,
Masjid, dan pondok Pesantren. Pada tahun 1607, Voc mendidrikan sekolah di Ambon
dan sekolah umum mulai dikenal di Indonesia Sejak dibuka kesempatan untuk ke
tingkat selanjutnya, sebagian murid beragama Islam maka mulailah muncul ususlan
untuk menambahkan pendidika nagama dalam kurikulum sekolah. Pendidkan agama
dalam kurikulumsekolah baik sekolah agama maupun umum terus mengalami
peningkatan dalam segi durasi dan tingkata pelajar hingga lahirnya lembaga-lembaga

8
khusus seperti madrasah, pendidikan diniyah, dan pondok pesantren yang diatur
dalam kebijakan-kebijakan pemerintah.

B. Rekomendasi
Dari hasil review yang telah saya bahas, maka saya memberikan rekomendasi saran
kepada pihak yang bertanggung jawab yang terdapat dalam point kekurangan isi buku
agar setiap topik pembahasan berisikan informasi atau pengetahuan yang luas sehingga
setiap pembaca atau reviewer lebih tertarik untuk membacanya dengan lebih efesien.

Anda mungkin juga menyukai