Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini teknologi sangat berkaitan dengan perkembangan kebutuhan perusahaan,
karena kebutuhan akan data dan informasi dalam perusahaan sangat bergantung pada
teknologi yang digunakan. Dengan adanya data, maka pemilik perusahaan dapat memperoleh
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Data adalah rekaman dari fakta,
konsep, atau instruksi didalam media penyimpanan untuk komunikasi, perolehan dan
pemrosesan dengan cara otomatis dan presentasi sebagai informasi yang dapat dimengerti
oleh manusia. Agar mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan global yang
semakin ketat saat ini, sebuah perusahaan harus dapat mengumpulkan, menyimpan, dan
menyebarkan data dan informasi yang dibutuhkannya dengan cepat dan akurat. Sebagai
solusinya, banyak perusahaan yang kemudian menggunakan database dalam sistem
informasinya.

PT. Asuransi Ramayana Tbk didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta
Notaris Raden Mester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan Penetapan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia tanggal 15 September 1956 No. J.A.5/67/16 dengan nama PT. Maskapai
Asuransi Ramayana. Tujuan didirikannya perusahaan asuransi tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan proteksi atas barang-barang impor dan ekspor NV. Agung yang saat itu
dipimpin oleh F.S. Harjadidan R.G. Doeriat. Nama PT. Asuransi Ramayana mulai digunakan
setelah diadakan perubahan nama dengan Akta Notaris Muhani 2 Salim, SH No. 95 dan
disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. C.2.5040-HT01.04.TH 86 tanggal 19
Juli 1986 PT. Asuransi Ramayana,Tbk adalah salah satu perusahaan asuransi di Indonesia
yang memiliki beberapa produk asuransi, diantaranya : properti, kendaraan, pengangkutan,
rekayasa, syariah, dan lain-lain. Pada skripsi ini peneliti melakukan penelitian pada asuransi
kerugian kendaraan PT. Asuransi Ramayana,Tbk memiliki beberapa masalah seperti belum
terintegrasinya data klaim dan data premi. Selain itu sering terjadi kesalahan dan tidak
terupdatenya data. Untuk membantu perusahaan tersebut dalam mengelola data dan informasi

1
yang dikumpulkannya, dibutuhkan sebuah Sistem database yang diintegrasikan dengan
perusahaan tersebut. Asuransi merupakan suatu usaha yang padat risiko, karena suatu usaha
asuransi adalah suatu usaha perdagangan dan jasa proteksi yang tiada lain adalah
memperjualbelikan risiko. Usaha asuransi pada hakekatnya adalah “Pekerjaan Kertas”,
bahkan dapat dikatakan bahwa hidup matinya perusahaan asuransi sangat tergantung pada
kepandaianya pada menjual kertas kepada tertanggung atau dengan nama Polis. Asuransi
sendiri merupakan lembaga keuangan bukan bank yang membuat perjanjian antara dua pihak
atau lebih dimana dapat disebutkan sebagai tertanggung dan penanggung. Pihak tertanggung
atau insured adalah pihak - pihak yang mempercayakan (mengasuransikan) miliknya terhadap
suatu risiko yang mungkin terjadi, sedangkan pihak penanggung atau insure adalah pihak
yang memberikan jasa untuk melakukan manajemen risiko dari pihak tertanggung, dalam hal
ini biasanya pihak penanggung disebut juga dengan perusahaan asuransi.

PT Asuransi Ramayana Tbk merupakan salah satu perusahaan yang sudah cukup lama
malang melintang di dunia manajemen risiko di Indonesia. Berangkat dengan nama PT
Maskapai Asuransi Ramayana, perusahaan ini mempunyai peranan yang sangat penting
dalam dunia manajemen risiko di Indonesia, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
pihak – pihak yang mempercayakan manajemen risikonya terhadap PT Asuransi Ramayana
Tbk ini. Perannya dalam dunia asuransi, PT Asuransi Ramayana Tbk tentu sangat
mengharapkan laba atau keuntungan yang maksimal dari kegiatan yang mereka langsungkan.
Maka untuk mendapatkan keuntungan dan laba yang perusahaan harapkan tersebut maka
perusahaan perlu mengoptimalkan pendapatan yang harus mereka terima. Premi adalah
pendapatan utama yang harus PT Asuransi Ramayana Tbk optimalkan dalam penerimaannya
agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai secara optimal. Dalam menerima premi, PT
Asuransi Ramayana Tbk memiliki prosedur-prosedur khusus yang disebut Standar
Operasional Perusahaan (SOP). Prosedur ini dirancang guna memudahkan perusahaan dalam
mengendalikan penerimaan premi yang dibayarkan oleh tertanggung. PT Asuransi Ramayana
Tbk memulai prosedur penerimaan premi dengan melakukan akseptasi terhadap tertanggung
yang dilakukan oleh bagian 5 underwriting, setelah proses akseptasi selesai perusahaan
melakukan pengakuan pendapatan premi, untuk pembayaran sendiri, perusahaan memberi
pilihan, yaitu bisa dibayarkan secara tunai, ataupun dibayarkan via transfer rekening bank, itu
semua pun memiliki prosedur masing-masing.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Profil Perusahaan Asuransi Ramayana?
2. Apa Visi, Misi, dan Tujuan Asuransi Ramayana?
3. Bagaimana Hasil Analisis Asuransi Ramayana?
4. Bagaimana Pembahasan Analisis Asuransi Ramayana?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengidentifikasi Profil Perusahaan Asuransi Ramayana.
2. Untuk Mengidentifikasi Visi, Misi, dan Tujuan Asuransi Ramayana.
3. Untuk Mengetahui Hasil Analisis Asuransi Ramayana.
4. Untuk Mengetahui Pembahasan Analisis Asuransi Ramayana.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA (LANDASAN TEORI)

2.1 Pengertian atau Kajian Teori

Asuransi Ramayana dibangun atas dasar kerjasama dengan prinsip tolong menolong.
Dana premi yang terkumpul dari nasabah diinvestasikan berdasarkan syariah dengan sistem
bagi hasil dan apabila dana akan dikembangkan maka akan dijalankan dengan aturan syariah.
Terdapat Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi manajemen produk serta
kebijakan investasi supaya selalu sejalan dengan syariat islam. Asuransi Ramayanan adalah
Usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai syariah.

Karakteristik risiko yang dapat diasuransikan atau dikenal sebagai insurable


risk adalah sebagai berikut :

 Akibat dari risiko tersebut harus dapat dinilai atau diukur dengan uang atau bersifat
finansial (implisit).

 Risiko yang homogen harus terdapat dalam jumlah yang banyak (The law or the large
numbers).

 Risiko tersebut harus terjadi secara kebetulan dan tidak disengaja.

 Apabila risiko tersebut terjadi, tertanggung akan menderita kerugian. Artinya,


tertanggung memiliki sebuah insurable interest (kepentingan yang dapat
dipertanggungkan) atas objek yang dipertanggungkannya.

 Risiko tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan umum atau hukum yang berlaku,
misalnya narkoba.

 Pembebanan premi harus sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi.

4
2.2 Kerangka Berpikir
Saat ini asuransi telah berkembang menjadi suatu bidang usaha atau bisnis yang
menarik dan mempunyai peranan yang tidak kecil dalam kehidupan ekonomi maupun dalam
perkembangan ekonomi, terutama dibidang pendanaan. Asuransi artinya transaksi
pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Prinsip-prinsip
Manajemen Risiko Asuransi “Asuransi adalah alat sosial untuk mengurangi risiko, dengan
menggabungkan sejumlah yang memadai unit-unit yang terkena risiko, sehingga kerugian-
kerugian individual mereka secara kolektif dapat diramalkan. Kemudian kerugian yang dapat
diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung”. Premi merupakan pendapatan
perusahaan asuransi. Sebagai sumber pendapatan, premi merupakan salah satu faktor yang
penting yang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan asuransi.

Perusahaan harus dapat memperhitungkan seberapa jauh ia dapat menawarkan


jasanya dengan premi, premi yang wajar atau yang lebih rendah dari perusahaan lain. Sama
halnya dengan kegiatan perbankan, perusahaan asuransi pun melakukan penghimpunan dana
dalam bentuk premi. Premi ini merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan asuransi,
tetapi tidak semua premi yang terhimpun tepat padawaktunya, sehingga menjadi kendala
dalam pencatatan karena adanya keterlambatan pembayaran oleh nasabah.Penerimaaan premi
bagi perusahahaan asuransi merupakan hal yang penting dalam kegiatan usahanya, semakin
banyak polis asuransi yang terjual kepada nasabah maka pendapatan premi asuransi yang
akan diperoleh perusahaan asuransi akan semakin meningkat.Setiap perusahaan dalam
operasionalnya sehari-hari akan berusaha untukdapat meningkatkan jumlah penerimaan kas
yang masuk dan meminimalisasi biaya operasional yang harus dikeluarkan. Dalam
perusahaan asuransi salah satu sumber penerimaan kas adalah dari penerimaan premi
asuransi.Untuk pengakuan pendapatan premi, apabila periode polis berbeda secara signifikan
dengan periode polis risiko, maka seluruh premi yang diperoleh diakui sebagai pendapatan
selama periode risiko, kecuali apabila jumlah premi masih dapat disesuaikan, misal premi
ditentukan pada akhir kontrak atau premi disesuaikan pada akhir kontrak berdasarkan nilai
pertanggungan.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pengambilan Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan quantitative research dengan
menyebar kuesioner terhadap responden PT. Asuransi Ramayana yang bertempat di Jember.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari beberapa sumber-sumber yang sudah ada
sebelumnya yang digunakan untuk mendukung penelitian. Teknik ini digunakan peneliti
karena hal ini akan memudahkan peneliti dalam memilih responden secara cepat, tepat
sehingga tercipta efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya untuk memperoleh data. Selain
itu dengan menggunakan teknik ini, unit sampling akan lebih mudah untuk diakses, diukur,
dan lebih kooperatif.
Ada juga yang menggunakan metode deskriptif. Deskriptif adalah salah satu metode
penelitian dengn cara observasi, yang dapat memberikan fakta secara aktual dan kontekstual.
Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat, waktu, dan kondisi penelitian. Dalam
melakukan penelitian ini, penulis memakai metode observasi dengan membaca, mencatat
serta melihat keadaan secara langsung selain itu penulis juga mendapatkan informasi.
 Observasi : Pengamatan yang dilakukan dengan mengamati langsung
sistem yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Ramayana,Tbk.
 Wawancara : Metode wawancara dilakukan dengan tanya-jawab secara
tatap muka kepada Kepala Biro Direksi, Marketing, dan
Bagian klaim pada Asuransi Ramayana,Tbk.
 Review Dokumenstasi : Melakukan pemeriksaan atas dokumen yang ada pada
perusahaan yang berguna untuk menambah data dan
pengetahuan.

6
3.2 Analisis Yang Digunakan
Data yang didapat dari hasil penyebaran kuesioner akan di input. Dalam penelitian
kali ini, peneliti akan menggunakan metode kuesioner sederhana. Kuesioner sederhana
dipakai peneliti untuk melihat apakah terdapat hubungan antara variabel public relations
perception terhadap customer. Kuesioner sederhana dalam penelitian ini juga dapat
digunakan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara variabel brand image
terhadap hubungan antara variabel public relations perception dan customer. Untuk
mengukur variabel moderating, nilai faktor dari brand image dikalikan dengan nilai faktor
dari publik relations perception dan hasilnya akan dibagi menjadi dua golongan.

7
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Profil Usaha Asuransi Ramayana

PT Asuransi Ramayana Tbk yang terletak di jalan Kebon Sirih No. 49 Jakarta Pusat
yang pada awalnya diberi nama PT. Maskapai Asuransi Ramayana yang dipimpin oleh F.S.
Harjadi dan R.G. Doeriat. Perusahaan yang didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 ini
didirikan dengan akta notaris Raden Meester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan
penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 15 September 1956 No. J.A.
5/67/16. Perusahaan ini sejak awal didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
proteksi atas barang – barang impor dan ekspor NV Agung. Pada tanggal 4 November 1956
perusahaan memperoleh ijin sebagai perusahaan Asuransi kerugian dari Departemen
Keuangan Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Keuangan bersamaan dengan keluarnya
surat No. Kep-311/DDK/V/11/71, tetapi perusahan baru beroperasi secara komersil sejak
tahun 1956.

Nama PT Asuransi Ramayana mulai digunakan setelah diadakan perubahan nama


dengan akta notaris Muhani Salim, SH No. 95 dan disahkan dengan Keputusan Menteri
Kehakiman No . C.2.5040.HT01.04.TH 68 tanggal 19 juli 1986. Diusianya yang sudah
mencapai 54 tahun ini PT Asuransi Ramayana Tbk telah memiliki kepercayaan yang luar
biasa dari para masyarakat dengan banyaknya pihak lain yang mau mempercayakan untuk
bekerja sama melakukan manajemen risiko yang mereka punya. Dengan kantor yang berpusat
di Jalan Kebon Sirih No. 49 Jakarta Pusat ini pihak perusahaan sudah memiliki 28 kantor
cabang yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Medan dan berbagai kota lainnya. Bahkan guna mendekatkan perusahaan dengan
pengguna jasa Asuransi di Jakarta, perusahaan sampai membuka beberapa cabang pembantu
di Jakarta seperti Cabang Jakarta Senen, Cabang Jakarta Harmoni, Cabang Jakarta
Kebayoran, dan Cabang Jakarta Sudirman. Perusahaan saat ini juga telah memiliki 2 unit jasa
yaitu unit jasa khusus dan unit jasa ritel. Seiring berkembangnya sistem perekonomian dari
8
konvensional ke syariah, PT Asuransi Ramayana Tbk juga me-respond permintaan pasar
dengan membuka cabang Syariah yang terletak di Kantor Pusat Jalan Kebon Sirih No. 49
Jakarta Pusat. Dengan kepercayaan yang sudah dimiliki PT Asuransi Ramayana Tbk.
berusaha untuk tidak mengecewakan para nasabahnya yang telah mempercayakan untuk
memilih PT Asuransi Ramayana Tbk sebagai partner untuk melakukan manajemen risiko
yang di miliki.

Pemilik dan pemegang saham pada PT Asuransi Ramayana Tbk mayoritas dimiliki
perorangan dan swasta. Untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, PT Asuransi
Ramayana Tbk. pada tahun 1990 perusahaan memproleh surat ijin emisi saham yang
diterbitkan oleh Ketua Bapepam No. SI-078/SHM/MK.01/1990 tanggal 30 Januari 1990
untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 2 (dua) juta
lembar saham dan bersamaan dengan itu perusahaan juga mendapat persetujuan dari Ketua
Bapepam No. 1638/PM/1990 pada tanggal 19 September 1990 yang berarti perusahaan
berhak untuk mencatatkan sahamnya secara parsial pada BEJ (sekarang BEI) sebanyak 1 juta
lembar saham dengan nilai nominal masing-masing Rp. 1.000 per saham. Mungkin terdengar
kurang familiar karena asuransi ini lebih berfokus ke pengangkutan dan proteksi barang-
barang impor pada awalnya, walaupun akhirnya memiliki produk-produk asuransi umum
lainnya. tepatnya telah berdiri pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan nama PT. Maskapai
Asuransi Ramayana. Awal terbentuknya perusahaan asuransi ini seperti yang telah
disebutkan adalah untuk memenuhi kebutuhan akan perlindungan barang-barang impor dan
ekspor. Perkembangan terakhir adalah pada tahun 2005, Asuransi Ramayana pun memiliki
kantor cabang syariah karena banyaknya permintaan jasa asuransi syariah.

Berikut daftar produk yang ditawarkan oleh Asuransi Ramayana :


 Asuransi Ramayana Properti
Asuransi Ramayana dalam bidang properti ini berfungsi untuk melindungi properti dari
setiap kemungkinan yang tidak diinginkan yang bisa saja terjadi di luar kendali. Asuransi
properti ini meliputi 3 produk berikut ini :
1. Asuransi Kebakaran
Asuransi kebakaran dari Asuransi Ramayana ini berfungsi untuk menjamin dan
memberikan perlindungan terhadap harta benda atau kepentingan lainnya yang

9
dipertanggungkan akibat risiko kebakaran. Risiko kebakaran tersebut meliputi
kebakaran standar, ledakan, petir, jatuh pesawat dan asap.
2. Home StopRisk
Asuransi Home StopRisk dari Asuransi Ramayana ini berfungsi untuk memberi
jaminan terhadap kerugian dan kerusakan harta benda atau yang lainnya di rumah
tinggal Anda. Luas jaminan tersebut mencakup petir, kebakaran, petir, ledakan, jatuh
pesawat terbang dan asap. Dengan penambahan premi, Anda pun bisa mendapatkan
jaminan yang lebih luas lagi.
3. Property / Industrial All Risk
Jenis asuransi Properti atau Industrial All Risk yang juga disingkat menjadi PAR atau
IAR dari Asuransi Ramayana ini adalah termasuk asuransi paling populer karena
menanggung dan memberi jaminan terhadap hampir semua risiko kerugian finansial
yang tercantum dalam pengecualian jenis asuransi lainnya.

 Asuransi Kendaraan
Asuransi kendaraan yang ditawarkan oleh Asuransi Ramayana mencakup perlindungan
terhadap kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor yang dimiliki oleh sitertanggung.
Berikut beberapa produk yang merupakan bagian dari asuransi kendaraan dari Asuransi
Ramayana :
1. Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi yang menjamin ganti rugi akibat kerusakan yang dialami kendaraan bermotor
akibat berbagai peristiwa.
2. Oto StopRisk
Asuransi ini memberi jaminan lebih luas karena tidak hanya memberi jaminan karena
kerusakan tetapi juga karena pencurian atau karena hura hara yang bisa saja terjadi
sewaktu-waktu.
3. Alat Berat
Asuransi ini berfungsi untuk memberi jaminan terhadap kerusakan dan kehilangan
alat-alat berat.

10
 Asuransi Pengangkutan
Asuransi Ramayana yang ini memberikan jaminan perlindungan kepada barang-barang
yang menjalani pengangkutan apabila terjadi kerusakan dengan alat angkut perjalanan
darat, laut ataupun udara. Berikut jenis-jenis asuransi yang dimiliki oleh Asuransi
Ramayana untuk asuransi pengangkutan :
1. Asuransi Pengangkutan Laut, Darat dan Udara
Asuransi ini memiliki fungsi memberi jaminan terhadap pengangkutan barang baik
yang melalui laut, darat dan udara.
2. Asuransi Rangka Kapal
Asuransi ini memiliki kegunaan memberikan perlindungan atas operasional kapal laut
yang meliputi: Rangka kapal (Hull), Machinery.

 Asuransi Rekayasa
Asuransi rekayasa adalah produk asuransi yang ditawarkan oleh Perusahaan Asuransi
Ramayana yang berfungsi memberikan proteksi terhadap risiko-risiko pekerjaan proyek
yang sedang dilakukan oleh si tertanggung. Asuransi tersebut meliputi produk asuransi :
1. Asuransi Risiko Pembangunan
2. Asuransi Peralatan Elektronik
3. Asuransi Kerusakan Mesin

Selain produk asuransi-asuransi yang telah dijelaskan di atas, Asuransi Ramayana juga


memiliki produk asuransi-asuransi lainnya yang lebih memberikan proteksi spesifik sesuai
dengan kebutuhan si tertanggung, yakni sebagai berikut :
 Asuransi Aneka
Produk asuransi dari Asuransi Ramayana ini memenuhi kebutuhan yang lebih spesifik,
antara lain :
1. Asuransi Uang
Berfungsi untuk memberikan jaminan perlindungan terhadap kehilangan uang yang
diakibatkan oleh berbagai hal dan di berbagai tempat.
2. Asuransi Kecelakaan Diri
Memberikan proteksi terhadap kematian, cacat seumur hidup, biaya perawatan dan
obat akibat suatu kecelakaan.
11
3. Liability
Berfungsi menjadi proteksi bagi seseorang yang harus membayar ganti rugi pihak lain
apakah yang berkenaan dengan penyakit dan kematian atau kerusakan.

 Bond
Asuransi ini melibatkan tiga pihak yang terlibat dalam sebuah perjanjian. Produk asuransi
ini terdiri dari dua jenis asuransi, antara lain :
1. Surety Bond
Jaminan kepada pemilik proyek akan suatu kerugian karena kegagalan yang
menjalankan proyek tersebut.
2. Custom Bond
Jaminan bagi pihak terjamin dalam hal ini yang menjalan proyek.

 Syariah
Seperti yang telah disebutkan di awal, Asuransi Ramayana merambah ke pasar asuransi
syariah yang berprinsip kepada syarikat tolong-menolong Syariah Islam.

4.2 Visi, Misi, dan Tujuan


 Visi
Mewujudkan rasa aman, nyaman dan terlindungi.

 Misi
Membangun perusahaan yang kokoh dan terpercaya dengan :
1. Memberikan layanan yang berkualitas kepada tertanggung.
2. Memastikan hasil yang optimal bagi Pemegang Saham.
3. Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis perusahaan.
4. Membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra bisnis.
5. Menciptakan interaksi kerja yang saling mendukung dan lingkungan kerja yang
kondusif.
6. Memastikan kesejahteraan karyawan.

12
 Tujuan
PT Asuransi Ramayana Tbk sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengelolaan risiko sangat menyadari pentingnya sumber daya manusia yang
kompeten dalam bidang pekerjaannya. Setiap tahun Perusahaan menganggarkan
biaya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dalam
bidang tugasnya minimal sebesar 5% dari biaya pegawai. Pendidikan dan pelatihan
yang dilakukan antara lain dalam bentuk workshop, inhouse-training, mengirimkan
karyawan untuk mengikuti kursus, dan seminar mengenai perasuransian, manajemen,
pemasaran, keuangan, akuntansi, perpajakan, hukum, dan bidang-bidang lainnya
yang relevan dengan usaha Perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri. Jumlah
tenaga ahli dalam bidang tugas masing-masing adalah 4 orang bergelar Ahli
Asuransi Indonesia Kerugian (AAIK), 4 orang bergelar Certified Islamic Insurance
Specialist (CIIS), 35 orang bergelar Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian
(AAAIK), 4 kandidat Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAIK), 48 orang kandidat
Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAAIK), dan 6 orang berregister akuntan.

4.3 Hasil Analisis

 Faktor Internal (IFAS)

Faktor Strategi Internal (IFAS)

No. Kekuatan (Strenght) Nilai Bobot Ranting Skor

1. Paling tua di Indonesia 85 0,15 4 0,6

Telah terbukti memberikan


2. 80 0,06 4 0,24
peranan penting

3 Dapat dipercaya dan dapat 80 0,06 3 0,18

13
diandalkan

Terbukti sebagai pather ideal


4. 85 0,10 3 0,3
bagi organisasi/individual

Telah memasyarakat sampai ke


5. 85 0,06 3 0,18
kota- kota kecil

6. Sistem manajemen yang baik 80 0,08 2 0,16

7. Pembayaran klaim yang baik 85 0,10 3 0,3

No. Kelemahan (Weakness) Nilai Bobot Ranting Skor

Sistem training yang kurang


dikembangkan dari tehnik asuransi
1. kepada tehnik marketing dan sales 80 0,16 3 0,48
bagi setiap petugas dinas luar,
supervisor, pimpinan rayon
sebagai ujung tombak perusahaan
Kurangnya training pengembangan
2. diri yang sangat bermanfaat dalam 80 0,06 2 0,12
peningkatan produktivitas

3. Memerlukan Modal dengan jumlah 85 0,10 3 0,3


besar untuk mengembangkan
usaha asuransi
Prinsip “Customer Always
4. Right” terkadang tekanan 85 0,07 4 0,28
terhadap tenaga penjual (Personal
selling)
Jumlah 910 1,00 34 3,14

Jumlah Data 910/11

Total Faktor Internal (IFAS) 82,72

14
 Faktor Eksternal (EFAS)

Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

No. Peluang (Opportunity) Nilai Bobot Ranting Skor

1. Sistem Edukatif yang meningkat 85 0,15 4 0,6


baik secara langsung maupun tidak
langsung tentang peranan asuransi
Meningkatnya kesadaran akan
pentingnya peranan asuransi bagi
2. organisasi maupun individu, 80 0,06 4 0,24
memberi arti yang besar bagi
perusahaan asuransi untuk
meningkatkan Market Share
3 Populasi yang tinggi 85 0,06 3 0,18

Perkembangan perekonomian yang


4. 85 0,10 3 0,3
semakin mantap

No. Ancaman (Threat) Nilai Bobot Ranting Skor

1. Pertambahan Market Potensial 85 0,16 3 0,48


Meningkatnya persaingan
Meningkatnya Jumlah perusahaan-
2. perusahaan asuransi dengan taktik 85 0,06 2 0,12
dan strategi yang agresif dan
mantap.
Sistem pengelolaan pengembangan
diri melalui training bagi tenaga
3. pemasar/penjual yang terus 80 0,10 3 0,3
meningkat Sistem pengelolaan
pengembangan diri melalui
training bagi tenaga pemasar atau
penjual yang terus meningkat
4. 80 0,07 4 0,28
Peningkatan Marketing Service

Jumlah 665 1,00 34 3,14

Jumlah Data 665/8

Total Faktor Internal (IFAS) 83,12

15
 Dari data nilai SWOT di atas terdapat kesimpulan nilai sebagai berikut :
1. Jumlah Kekuatan (Strenght) = 1,96
2. Jumlah Kelemahan (Weakness) = 1,18
3. Jumlah Peluang (Opportunity) = 1,32
4. Jumlah Ancaman (Threat) = 1,18

 Menentukan Grand Strategi :


1. Jumlah Kekuatan (Strenght) – Jumlah Kelemahan (Weakness) = 1,96 – 1,18 = 0,78
2. Jumlah Peluang (Opportunity) – Jumlah Ancaman (Threat) = 1,32 – 1,18 = 0,14

Keterangan dari tabel diatas menjelaskan strategi Asuransi Ramayana. Hasil dari
penjumlahan maka kekuatan yang dimiliki adalah 1,96 sedangkan kelemahan adalah 1,18.
Jadi kuadran internal faktor yaitu 1,96 – 1,18 = 0,78 artinya kemampuan yang tinggi dari
Asuransi Ramayana dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang terdapat
pada internal perusahaan. Peluang yang dimiliki dari strategi tersebut sebesar 1 , 3 2 dan
ancaman 1 , 1 8 . Jadi kuadran eksternal faktor yaitu 1,32 – 1,18 = 0,14 artinya kemampuan
Asuransi Ramayana dalam memanfaatkan peluang-peluang dan meminimalkan ancaman-
ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dalam penjualan produk asuransi. Bila kedua nilai
tertimbang tersebut dipadukan dalam matrik IE, maka keduanya akan bertemu pada sel I
yaitu mendukung strategi agresif. Diagram SWOT akan menujukan pada posisi manakah
strategi pemasaran pada Asuransi Ramayana saat ini.

16
4.4 Pembahasan Hasil Analisis

1. Hal yang harus dilakukan setelah analisis Faktor Internal (IFAS) :


 Kekuatan (Strenght)
 Meningkatkan kepuasan pelayanan kepada pelanggan.
 Meningkatkan kepercayaan yang dapat diandalkan.
 Menjaga sistem manajemen yang baik.

 Kelemahan (Weakness)
 Memberi kepercayaan kepada konsumen.
 Meningkatkan kualiatas agar dapat lebih baik dari pesaingnya.
 Meningkatkan pengembangan dalam peningkatan produktivitas.

2. Hal yang harus dilakukan setelah analisis Faktor Eksternal (EFAS) :


 Peluang (Opportunity)
 Meningkatkan edukasi dalam asuransi.
 Meningkatkan market pasar.

 Ancaman (Threat)
 Meningkatkan persaingan.
 Meningkatkan jumlah perusahaan-perusahaan Asuransi dengan strategi dan
taktik yang baik.
 Mengembangkan sistem pengembangan diri tentang training
 Peningkatan marketing servis.

17
Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya  memerlukan
penegasan dari adanya posisi dalam sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, peluang
dan ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal ini
mengakibatkan, Skor Total Kekuatan (Strenght) = 82,85 Skor Total Kelemahan (Weakness)
=  66,75, sedangkan Skor Total Peluang (Opportunity) = 83,75 dan Skor Total Ancaman
(Threat) = 82,5.
Dari analisis diatas bahwasannya faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan
dan pengaruh dari faktor peluang juga lebih besar dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi
Asuransi Ramayana berada pada posisi pertumbuhan. Dimana hal ini menunjukan kondisi
Asuransi Ramayana yang sangat kuat dengan keadaan lingkungan yang sedikit mengancam
asuransi.
 Koordinasi Asuransi Ramayana
1. Koordinat Analisis Internal :
Skor Total Kekuatan (Strenght) – Skor Total Kelemahan (Weakness) : 2
= 82,85 - 66,75 : 2 = 8,05
2. Koordinat Analisis Eksternal :
Skor Total Peluang (Opportunity) – Skor Total Ancaman (Threat) : 2
= 83,75 - 82,5 : 2 = 0,625

Jadi, titik koordinatnya terletak pada (8,05 : 0,625)

18
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

PT. Asuransi Ramayana Tbk didirikan tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris
Raden Meester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan Penetapan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia  tanggal 15 September 1956 No. J.A.5/67/16 dengan nama PT. Maskapai
Asuransi Ramayana. Tujuan didirikannya perusahaan asuransi tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan proteksi atas barang-barang impor dan ekspor NV. Agung yang saat itu
dipimpin oleh F.S. Harjadi dan R.G. Doeriat. Nama PT. Asuransi Ramayana mulai digunakan
setelah diadakan perubahan nama dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH No. 95 dan
disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. C.2.5040-HT01.04.TH 86 tanggal 19
Juli 1986. Pada tahun 1990 Perusahaan memperoleh Surat Ijin Emisi Saham dari Bapepam
No. SI-078/SHM/MK.01/1990 tanggal 30 Januari 1990 untuk melaksanakan penawaran
umum saham kepada masyarakat sebanyak 2 (dua) juta lembar saham. Pada tahun yang sama,
Perusahaan mendapatkan persetujuan dari Bapepam No. 1638/PM/1990 tanggal 19
September 1990, untuk mencatatkan sahamnya secara parsial pada Bursa Efek Jakarta
sebanyak 1 (satu) juta lembar saham dengan nilai nominal masing-masing Rp 1.000 per
saham. Pada tanggal 8 Desember 2000 Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Pada tanggal 10 Desember 2001 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian tentang


Pendaftaran Efek bersifat ekuitas di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No.
SP-108/PE/KSEI/2001 tanggal 10 Desember 2001 untuk melakukan konversi saham menjadi
catatan elektronik (scriptless trading). Dengan demikian, terhitung sejak tanggal 20 Pebruari
2002 perdagangan saham perusahaan yang terjadi di Bursa Efek akan diselesaikan dengan
menggunakan layanan C-BEST (The Central Depository and Book entry Settlement
19
System) atau dengan cara pemindahbukuan dalam sistem KSEI. Pada tanggal 5 Oktober 2005
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pemegang saham menyetujui untuk
membuka Kantor Cabang Syariah sebagai tanggapaan atas semakin banyaknya permintaan
jasa asuransi yang berbasis syariah. Perusahaan memiliki 28 Kantor Cabang / Unit dan 7
Perwakilan dengan jumlah karyawan sebanyak 600 orang. Asuransi Ramayana adalah
perusahaan asuransi yang sudah berdiri sejak tahun 1956 di Indonesia. Mungkin terdengar
kurang familiar karena asuransi ini lebih berfokus ke pengangkutan dan proteksi barang-
barang impor pada awalnya, walaupun akhirnya memiliki produk-produk asuransi umum
lainnya. Asuransi Ramayana tepatnya telah berdiri pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan
nama PT. Maskapai Asuransi Ramayana. Awal terbentuknya perusahaan asuransi ini seperti
yang telah disebutkan adalah untuk memenuhi kebutuhan akan perlindungan barang-barang
impor dan ekspor. Perkembangan terakhir adalah pada tahun 2005, Asuransi Ramayana pun
memiliki kantor cabang syariah karena banyaknya permintaan jasa asuransi syariah.

5.2 Saran

Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dan mengetahui bagaimana
Manajemen Strategik berbasis aktivitas dan Analisis SWOT Asuransi Ramayana berbasis
aktivitas agar efektif. Sebaiknya penentuan hal apa yang akan dievaluasi harus lebih
dipertimbangkan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Sri Rejeki Hartono, 2001, Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika, Jakarta.


Ali, Zainuddin. 2008. Asuransi Syariah. Jakarta : Sinar Grafika.
Djoko prakoso, SH, I ketut murtika,SH, Asuransi Indonesia, Jakarta, 1987.
Radiks Purba, memahami Asuransi di Indonesia, PT Pustaka Binaman Pressindo, 2009.

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai