Santri Mill
Santri Mill
Alasan lain dipilihnya desa Rejoso sebagai Pada periode ini sistem pengajaran ilmu
lahan perjuangan mengajarkan agama Islam pengetahuan dilaksanakan oleh beliau berdua
oleh beliau pondok pesantren yang dengan sistem ceramah dan praktikum
direncanakan dan merupakan hutan itu, langsung melalui saluran sarana yang ada pada
merupakan wadah yang dihuni oleh masyarakat. KH. Tamim Irsyad memberikan
masyarakat hitam dan jauh dari praktik- pengajian ilmu Al-Quran dan ilmu Fiqih atau
praktik sehat menurut norma ajaran agama hukum syariat Islam, sedangkan KH. Cholil
Islam. Mereka adalah manusia jahat yang memberikan pengajian ilmu tasawuf dalam
sering melakukan keonaran tanpa bentuk pengalaman tarekat qodiriyah
memperhitungkan hak-hak manusia wannaqsyabandiyah di samping tuntunan ilmu
tetangganya. Mereka adalah manusia yang tauhid sehingga dengan demikian para murid
tidak memperhatikan tata krama pergaulan tidak berat menjalankan syariat Islam. Oleh kiai
hidup dalam kebersamaan. Untuk itulah dua Tamim para murid di ajari syariatnya dan oleh
kiai ini sangat membutuhkan modal yang kiai Cholil dilatih mencintai yang punya syariat
kuat demi terlaksananya cita-cita Islam. Adapun sarana untuk kegiatan tersebut
membangun masyarakat yang berbeda sama ada dua yang masing-masing dibangun tahun
sekali dengan bentuk masyarakat yang ada 1898 dan tahun 1911, surau itu sendiri sampai
di situ. Modal tersebut memang telah sekarang masih terawat baik, dipakai balai
dimiliki olehnya. KH. Tamim Irsyad adalah pertemuan dan pengajian. Siswa yang tercatat
ahli dalam syariat Islam di samping memiliki pada periode ini antara lain dari daerah Jawa
ilmu kanuragan kelas tinggi, demikian pula Timur dan Jawa Tengah, terutama dari
KH. Cholil merupakan pengamal ilmu Jombang, Mojokerto, Surabaya serta Madura.
tasawuf di samping memiliki bekal ilmu Jumlahnya sekitar 200 orang yang tinggal
syariat Islam pada umumnya beliau waktu mondok. Potensi alumnus cukup memadai,
itu telah dipercaya oleh gurunya untuk sehingga dengannya Darul ‘Ulum pada periode
mewariskan ilmu tarekat qodiriyah berikutnya berkembang dengan cukup
wannasaqbandiyah-nya kepada orang yang membanggakan.
berhak menerimanya, dengan kata lain
beliau berhak sebagai Al-Mursyid(guru
petunjuk dalam dunia tarekat).
Tokoh Pendiri
KH Tamim Irsyad
KH Cholil Bangkalan
HAL 3
Aktivitas
Meskipun sedang masa pandemi seperti para santri yang mendapat giliran untuk
sekarang ini, ternyata para santri di pondok tatap muka langsung juga harus melewati
pesantren Darul Ulum tetap melakukan protokol kesehatan, seperti para santri di
kegiatan kegiatan mereka walaupun dari haruskan melakakukan tes antigen
rumah masing-masing. dengan konsep sebelumnya, menerapkan 3M dan mengikuti
pondok pesantren modern, Darul Ulum terus protokol kesehatan lainya.
mengontrol kegiatan santri selama pandemi
secara daring. Hal ini dilakukan dalam rangka membantu
pemerintah untuk menekan angka
walaupun tidak semaksimal seperti sebelum pertumbuhan Covid-19 yang meningkat.
masa pandemi, namun cara ini cukup efektif sebagai lembaga pendidikan , Pondok
untuk terus menjaga para santri untuk tetap Pesantren Darul Ulum juga memiliki peran
berkegiatan seperti saat mereka tinggal di yang cukup signifikan dalam mencegah
asrama. persebaran Covid-19.
Asas
Selain pendidikan agama di pondok Asas kelembagaan Darul ‘Ulum sebagai
pesantren, kegiatan sekolah para santri juga wadah pendidikan kader bangsa, negara,
mengalami kendala selama Pandemi. dan agama adalah Pancasila dan Undang-
Namun seluruh lebaga pendidikan yang ada Undang Dasar 1945.
di lingkup Pondok Pesantren Darul Ulum Dasar
serentak melakukan hampir semua aktivitas Dasar amaliyah Darul ‘ulum sebagai lembaga
pendidikan secara daring. sosialisasi nilai agama adalah ahli sunnah
wal jamaah. Dengan petunjuk konstruktif
salah satu nya adalah SMA Darul Ulum 2 . melalui empat madzab yaitu Maliki, Syafii,
SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Teknologi Hambali, dan Hanafi.
Jombang CIS ID113 sebagai sekolah tangguh Tujuan
pencegahan covid 19 menggunakan protokol Membentuk kader muslim yang sejati. Aktif
kesehatan pencegahan covid 19 bagi seluruh dalam menjalankan ajaran Islam dan
masyarakat SMADU2 dalam beraktifitas. konsekuen terhadap kesaksiannya.
Mulai penyedian faceshield, masker, ratusan Menempatkan ilmu pengetahuan sebagai
titik cuci tangan sabun dengan air mengalir penegak agama dan negara. Seperti
dan hand sanitizer di area sekolah. SMADU2 semboyan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum :
juga selalu melakukan cek suhu badan bagi
setiap individu yang memasuki lingkungan
sekolah juga rutin melakukan penyemprotan
disinfektan dan menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.
HAL 6
https://smulandu2-jbg.sch.id/?p=3680
HAL 7