Anda di halaman 1dari 4

Resume Impact of financial development and economic growth on environmental quality : an

empirical analysis from Belt and Road Initiative (BRI) countries

Sumber : Environmental Science and Pollution Research (https://doi.org/10.1007/s11356-018-3688-1)


Materi :
Debat terkait pengembangan keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan emisi karbon dioksida
telah mendapatkan atensi dalam literatur energi ekonomi. Bagaimanapun, peran dalam
pengembangan keuangan dalam konteks pertumbuhan ekonomi dan dampaknya dalam kualitas
lingkungan cukup penting. Karena ini bergantung pada ketersediaan dan keefisiensian penggunaan
dari sumber keuangan, yang mana berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi. Sekarang ini,
pengembangan keuangan menggunakan variabel tambahan dalam literatur, dan menariknya ini
dapat digunakan sebagai alat yang penting untuk menentukan hubungan pertumbuhan-lingkungan.
Baik pengembangan keuangan dan pertumbuhan ekonomi, keduanya dapat berdampak pada fungsi
lingkungan seperti untuk mengontrol perdagangan dan konsumsi energi dan untuk mengurangi
emisi GHG.
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai salah satu kunci determinasi dari penyebab emisi
CO2, yang mana mengurangi kualitas lingkungan. Terdapat 2 pandangan berbeda tentang
hubungan pertumbuhan-lingkungan. Pandangan pertama mendukung pandangan dari Grossman
dan Krueger (1991), yang menawarkan pendapat bahwa di fase awal, pertumbuhan ekonomi
menyebabkan tingginya emisi CO2, akan tetapi setelah mencapai titik putaran tertentu,
peningkatan lebih lanjut terjadi dalam pertumbuhan ekonomi dan mengurangi emisi dari CO2.
Kedua, diyakini bahwa tinggi konsumsi energi menyebabkan emisi karbon yang tinggi. Dan pada
akhirnya, diyakini bahwa ada hubungan sebab akibat antara pertumbuhan ekonomi dan degradasi
lingkungan. Hal ini menyiratkan bahwa salah satu penyebab utama dari emisi CO2 adalah
pertumbuhan ekonomi.
Pada akhirnya, kualitas lingkungan telah menjadi perhatian utama bagi semua negara di
seluruh dunia. Dan telah menjadi persepsi umum, bahwa pertumbuhan ekonomi menyebabkan
degradasi lingkungan. Sejumlah besar literatur ekonomi-lingkungan telah menekankan bahwa
semakin pentingnya hubungan antara pertumbuhan ekonomi, konsumsi energi, dan degradasi
lingkungan, dan pada akhirnya ini akan menentukan kebijakan yang memadai dan yang
dibutuhkan untuk meningkatkan degradasi lingkungan.

Pengumpulan data, model, dan deskripsi variabel


Data diambil dari World Development Indicators pada website World Bank
(http://data.worldbank.org), dari tahun 1990 hingga 2016. Variabel yang dianalisis yaitu emisi
CO2 dalam metrik ton per kapita yang digunakan sebagai proxy untuk mengukur kualitas
lingkungan dan pertumbuhan ekonnomi. Dan kuadrat pertumbuhan ekonomi diukur dengan
produk domestik bruto riil per kapita konstan 2010 USD. Proxy yang digunakan untuk mengukur
perkembangan keuangan adalah kredit domestic ke sektor swasta % dari PDB (FDPS), kredit
domestik yang disediakan oleh sektor keuangan % dari PDB (FDFS), dan kredit dalam negeri yang
diberikan kepada sektor swasta oleh bank % dari PDB (FDB).
Berikut adalah deskripsi variabel :

Keterbukaan perdagangan diukur dengan jumlah impor dan persentase ekspor barang dan
jasa terhadap PDB. Dan untuk menghitung Keterbukaan perdagangan tersebut, digunakan
software Stata/MP 13.0 version, EViews 9.5 version, dan Origin-Pro 2016.
Pertama, untuk mengabaikan dinamika properti data, variabel telah diubah menjadi
logaritma natural (ln), hal ini dikarenakan logaritma natural akan menghasilkan sebuah hasil yang
konsisten dibandingkan dengan bentuk linier yang sederhana. Oleh karena itu, bentuk log-linear
ekonometrik dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana i menunjukkan jumlah negara, t menunjukkan jumlah periode, β0 menunjukkan slope dan
intercept, β1, β2,…, β6, merupakan koefisien konsumsi listrik, pertumbuhan ekonomi, kuadrat dari
GDP, pembangunan keuangan, investasi langsung luar negeri, dan perdagangan. Serta λ
menunjukkan istilah kesalahan.

Model Ekonometrik
Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembangunan keuangan, investasi asing langsung,
pertumbuhan ekonomi, kuadrat dari pertumbuhan ekonomi, konsumsi listrik, dan keterbukaan
perdagangan terhadap emisi CO2 dengan adanya kemungkinan hadirnya model EKC untuk 59
panel dari negara BRI. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, didapatkan model yang dikembangkan
sebagai berikut :
Hasil Penelitian dan Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian terhadap 59 negara BRI selama periode 1990 - 2016 ialah :
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa
terdapat variasi yang tinggi pada tingkat
pertumbuhan ekonomi, yaitu senilai 18,858.88976
USD di Qatar, sedangkan nilai terendah 103.5972509
USD di Nepal. Selain itu nilai rata – rata
pertumbuhan ekonomi berfluktuasi dari
53.018,82278 menjadi 267,5014013. Dan investasi
asing menunjukkan variasi yang besar, berkisar dari
540,9635554 USD di Georgia hingga 0,174559078
USD di Nepal, dengan nilai rata-rata yang bervariasi
dari 1941,295885 hingga 0,22494149. Konsumsi
listrik berkisar dari 3556.343579 total energi yang
dikonsumsi di Kuwait hingga 0,883996129 total
energi yang dikonsumsi di Georgia. Emisi CO2
bervariasi dari 5,54662255 metrik ton per kapita di
Uni Emirat Arab ke 0,06922162 metrik ton per kapita
di Myanmar, dan rata-ratanya nilai bervariasi dari
52,22123351 hingga 0,136296933. Dan dapat
disimpulkan bahwa pengembangan finansial dan
pertumbuhan ekonomi cukup berpengaruh terhadap
kualitas dari lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai