Akmal
Agus Prio Utomo
Wahid Mongkito
Yusni Novithasari
ABSTRAK
kenaikan GDP (Gross Domestic Product) tanpa memandang apakah kenaikan itu
lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk dan apakah terjadi
membentuk sebuah pola tertentu yang kemudian muncul adanya teori tahapan
beternak; tahap pertanian; tahap pertanian dan industri pengolahan; dan tahap
landas (preconditions for take off), tahap tinggal landas (take off), tahap menuju
consumption).
produksi barang atau jasa sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan
dapat menjangkau kebutuhan masyarakat global. Di sisi lain, pertumbuhan
sebagai konsekuensi dari memproduksi barang atau jasa. Pada hampir semua
Negara maju seperti China dan Amerika Serikat memiliki tingkat polusi
udara yang jauh lebih tinggi dari negara lainnya. Hal ini disebabkan karena
dominasi sektor industri dan jasa yang menghasilkan polusi udara lebih banyak.
Tahun 2015 jumlah emisi karbondioksida di China mencapai 10,26 miliar ton
disusul dengan Amerika Serikat sebesar 6,135 miliar ton. China memiliki GDP
sebesar USD 10,8 trilyun yang didominasi dengan sektor industri dan manufaktur
sebesar 40%. Sedangkan Amerika Serikat memiliki GDP sebesar USD 17,94
trilyun yang didominasi dengan sektor jasa sebesar 77,6% dan sektor industri
sebesar 20,8% (Indexmundi, 2015). Menurut data dari The Statistic Portal (2015)
Serikat (15,9%), India (5,81%), Rusia (4,79%), Jepang (3,84%), dan Jerman
dominasi sektor industri dan jasa pada umumnya memiliki emisi karbondioksida
2
Negara maju seperti Australia dan Finlandia justru memiliki kualitas udara
yang baik. Tahun 2015 kualitas udara di Australia sebesar 96,38 dan merupakan
negara nomor lima dengan kualitas udara terbaik di dunia. GDP Australia sebesar
USD 1,41 trilyun yang didominasi dengan sektor jasa sebesar 59,9% (Bakhtiari,
lingkungan seperti: alokasi dana untuk pengurangan emisi, legislasi energi ramah
Sedangkan Finlandia memiliki nilai kualitas udara sebesar 92,21 dan merupakan
negara nomor 15 dengan kualitas udara terbaik di dunia. Finlandia memiliki GDP
sebesar USD 2,298 trilyun yang didominasi dengan sektor jasa sebesar 71,9%
pajak lingkungan. Faktanya 2,9% dari GDP berasal dari pajak lingkungan dan
2016).
udara melalui proses produksi dan mobilitas. Tingginya tingkat polusi udara juga
dua kali lipat dari masa praindustri. Sejak dimulainya revolusi industri, emisi
3
negara penghasil emisi karbondioksida terbesar di dunia sebesar 1,32% dari total
aktivitas ekonomi.
(Kuznets, 1955).
terhadap emisi yang lebih tinggi tetapi pertumbuhan ekonomi lebih lanjut
Krueger, 1991).
mendukung hipotesis Kuznet seperti yang dilakukan oleh Amjad Ali (2015) dalam
bentuk U-terbalik dalam jangka panjang. Keberhasilan pengujian ini tidak terlepas
dari peran perbankan dan lembaga keuangan sejak reformasi keuangan tahun 1990
Bangsa (PBB) pada Konferensi Tingkat Tinggi di New York pada 6-8 September
pembangunan serta memiliki tenggat waktu dan kemajuan yang terukur. Arah
kemiskinan dan kelaparan, (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang,
acuan karena tujuan MDGs telah mencakup semua hal-hal penting dimulai dari
salah satu tujuan MDGs. Oleh karena itu dengan dijadikannya MDGs sebagai
terciptanya lingkungan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan Indonesia telah
berikan Allah SWT untuk manusia agar mereka percaya dan mengamalkannya
demi kepentingan mereka di dunia dan akhirat (Ali al-Sayis, 1970:8). Ada lima
hal yang paling mendasar dalam maqashid syariah yaitu memelihara agama,
keturunan, serta memelihara harta benda. Dari lima hal yang paling mendasar
memelihara agama adalah hal yang paling utama. Memelihara agama dalam hal
muslimah, serta saling menghormati antar umat beragama dalam hal ini adalah
toleransi beragam.
sering terjadi selalu dilatar belakangi oleh toleransi beragama salah satu
contohnya adalah peristiwa 212 yang terjadi pada tahun 2016. Itulah sebabnya
pembangunan yang bebas dari konflik yang bisa merusak sarana dan prasaran.
7
Berdasarkan latar belakang diatas penulis melakukan penelitian dengan
B. Rumusan Masalah
nasional?
nasional?
nasional?
C. Tujuan Penelitian
pembangunan nasional.
pembangunan nasional
pembangunan nasional.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pembangunan nasional.
2. Manfaat Praktis
pembangunan berkelanjutan.
9
BAB II
KAJIAN RELEVAN
A. Penelitian Relevan
Dengan hasil penelitian menunjukan bahwa EKC tidak terbukti baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek. EKC tidak terbukti dalam jangka panjang karena
Umat Beragama Islam dan “Tri Dharma” di Desa Karangturi Kecamatan Lasem
nasionalismenya terhadap negara ini, sebab masih memegang tradisi dan ciri khas
Cina, dan menguasai lahan ekonomi. Umat Islam, berkasta rendah sebab yang
beragama Islam dan “Tri Dharma” tidak lepas dari faktor pendukung dan
10
konsep Maqashid Syariah untuk melihat tingkat toleransi beragama di Indonesia.
tentang hubungan pertumbuhan ekonomi dan emisi CO2 dengan variabel control
(ARDL). Dengan hasil penelitian bahwa EKC terbukti dalam jangka panjang pada
saat titik balik pendapatan perkapita sebesar USD 7,729. Perbedaan dengan
jangka pendek di dapatkan hasil bahwa EKC berpengaruh dalam jangka panjang.
B. Kajian Teori
1. Pertumbuhan Ekonomi
yaitu perubahan politik, struktur sosial, nilai sosial, dan struktur kegiatan
dan ideologis yang diperlukannya. Selain itu dalam bukunya yang lebih
11
produk per kapita atau per pekerja, seringkali diikuti dengan kenaikan
perkembangan teknologi.
Dalam bukunya An Inquiry into the Natural and Causes of the Wealth
ekonomi menurut Adam Smith dibagi menjadi dua aspek utama yaitu
1) Pertumbuhan Output
Sistem produksi nasional suatu negara terdiri dari tiga unsur pokok,
12
yaitu:
2) Pertumbuhan Penduduk
13
Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan
14
akan terjadi kenaikan produksi dan peningkatan
15
Ahli ekonomi Neo-Klasik yang terkenal, yaitu Yoseph
produk nasional.
(Suryana, 2000) :
16
5) Mengadakan reorganisasi dalam suatu perusahaan atau industri.
bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak
dan kualitas penduduk, sumber daya modal dan teknologi, sistem sosial
dan sikap masyarakat, sumber daya alam, luas pasar atau pangsa pasar.
spesialisasi, pasar yang lebih luas, dan manajemen yang lebih baik),
17
sedangkan eksternal ekonomi timbul sebagai akibat adanya
2. Udara
makhluk hidup. Tanpa adanya udara, makhluk hidup tidak akan bisa
bertahan hidup lama, bahkan hanya beberapa menit saja. Hal ini karena
udara yang ada di bumi ini mengandung banyak gas-gas yang dibutuhkan,
oksigen ini sangat dibutuhkan untuk bernafas, maka dari itulah udara ini
Makhluk hidup memerlukan keadaan udara yang bersih dan sehat untuk
pihak yang membutuhkan keadaan udara yang bersih dan sehat ini
bernafas yang mana dihirup paru-paru. Ketika udara yang dihirup oleh
manusia tidak dalam keadaan yang bersih, maka hal itu bisa
a. Pencemaran Udara
18
atau menjadi tidak diinginkan (Swati Tyagi, R.P, 2014). Pencemaran
energi, dan atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia
membanjiri sungai, dan jalur air serta atmosfir dengan lebih banyak
19
menjelaskan sumber-sumber pencemaran udara sebagai berikut:
dan kapal.
3) Proses industri
1) Biogenik (proses alam), dalam hal ini alam itu sendiri yang
20
b) Kendaraan dengan sistem pembakaran yang
pernafasan.
pengolahan makanan.
21
minyak, dan garam sulfat. Partikel memiliki berbagai
2) Gas
penggunaan energi .
22
jika bereaksi kimia yang kompleks dan
3. Toleransi
konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari
paksaan dalam agama” , “Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama
kami” adalah contoh populer dari toleransi dalam Islam. Toleransi bukan
23
semacam ini, maka toleransi antar-umat beragama dalam Islam
Konsekuensi dari prinsip ini adalah lahirnya spirit taqwa dalam beragama.
(sayangilah orang yang ada di bumi maka akan sayang pula mereka yang
hak orang lain dan diterimanya perbedaan dalam suatu masyarakat Islam.
keburukan.
24
mempersoalkan perbedaan keyakinan juga muncul dalam sejumlah Hadis
dan praktik Nabi. Bahkan sikap ini dianggap sebagai bagian yang
dikatakan: “Siapa yang membongkar aib orang lain di dunia ini, maka
muncul dari pemahaman bahwa umat manusia adalah satu badan, dan
sangat kuat di dalam Islam. Namun, prinsip yang mengakar paling kuat
keyakinan kepada sebuah agama fitrah, yang tertanam di dalam diri semua
prinsip ini.
4. Pembangunan Nasional
25
proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek
sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju
26
upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah
proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya
modernisasi pun tidak lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan industri,
karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan yang
komunitas masyarakat.
27
5. Environmental Kuznet Curve
pada awalnya, akan tetapi pada suatu titik balik (turning point) tertentu
ekonomi yang kedua dari industri berat berbasis energi menjadi industri
dan jasa berbasis teknologi (Panayotou, 1993). Pada tahap pertama dari
tertarik dalam pekerjaan dan pendapatan daripada udara dan air bersih.
Wheeler, 2002).
29
mempunyai hubungan yang sama dengan bentuk Kurva Kumets. Kurva
hubungan pendapatan per kapita dengan polusi S02, dark matter, dan
berbagai kualitas lingkungan mulai dari kesulitan air bersih dan sanitasi
bahwa kegiatan ekonomi yang lebih besar tidak terelakkan lagi akan
30
seiring dengan investasi yang tersedia bagi lingkungan dan teknologi
berkelanjutan.
Shafik & Bandyopadhyay (1992) dengan data panel sekitar 149 negara
EKC deforestasi hutan dan laban untuk data Afrika dan Amerika Latin
global pada hutan alam tropis. Mereka menggunakan data dari World
31
bukti-bukti dan analisis empiris. Hal ini dikarenakan dalam kasus-kasus
6. Maqashid Syariah
dari dua kata yaitu Maqâshid dan al-Syarî‘ah. Secara etimologi, Maqâshid
merupakan bentuk jamak (plural) dari kata maqshid (Muhammad Idris al-
Marbawiy, 36). Yang terbentuk dari huruf qâf, shâd dan dâl, yang berarti
berasal dari kata syara’a yasyra’u syar’an yang berarti membuat shari’at
canon law of Islam, yaitu keseluruhan perintah Allah yang berupa nas-nas
32
(Asaf A.A. Fyzee, 1981:19-20). Sedangkan Satria Effendi menjelaskan
atau darurat. Dalam kategori ini ada lima hal yang perlu
33
keturunanan, serta memelihara harta benda. Dalam kebutuhan
34
keluarga dengan tidak jelas nya status anak tersebut, yang
35
Dalam konteks fiqih, lingkungan sangat berkesinambungan
syariah.
dunia dan akhirat. Hal ini berarti bahwa semua aspek dalam ajaran
Ekonomi Islam yang telah sekian lama terkubur dan nyaris menjadi
kerja keras (ijtihad) dari para ekonom muslim untuk mencari nilai-
36
nilai yang terkandung dalam al-Qur‘an dan Sunnah yang terkait
peran pemerintah.
maslahah sebagai salah satu metode ushul al fiqh selama ini dengan
Ekonomi Islam yang dalam banyak hal adalah reinkarnasi dari fiqh
37
ultimate goal dalam proses tersebut. Mengutip pendapat Masdar F.
qawl) yang unggul bukan hanya memiliki dasar teks tapi juga bisa
b) Tujuan MDGs
38
menghapuskan kemiskinan dan kelaparan berat, (2) mewujudkan
ini salah satunya jumlah emisi karbondioksida. Hal ini berarti bahwa
2015)
39
memberikan kontribusi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat
40
daya. Karena pembangunan ekonomi dipercepat dengan intensifikasi
tren yang hampir seragam. Kenaikan GDP per kapita hampir selalu
laju pertumbuhan GDP per kapita cenderung lebih stabil daripada emisi
41
beberapa dekade.
Kelestarian Lingkungan
terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas
Lingkungan
kapita) 6,99
42
d. Intensitass energy Menurun
hutan
43
karbondioksida. Di samping itu, proses industrialisasi akan
B. Kerangka Teori
Development Goals (MDGs). Salah satu dari target MDGs adalah menjamin
mana Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target MDGs
mulai terdominasi dengan sektor industri dan jasa diharapkan mampu membayar
44
Environmental Kuznets Curve (EKC).
45
46
B. Hipotesis
baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir
nasional
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dengan variabel lain dalam hal ini adalah pertumbuhan ekonomi (GDP per
kapita), kualitas udara (CO2 per kapita) dan Toleransi beragama periode
dalam bentuk kurva estimasi terhadap variabel GDP per kapita terhadap
Eviews 8.
48
C. Populasi
mengemukakan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang
akan diduga (Effendi, 2010). Populasi penelitian ini adalah seluruh dari
pertumbuhan ekonomi, kualitas udara dan toleransi beragama dari tahun 2010-
2019.
D. Desain Penelitian
Teori Maqashid
Syariah Toleransi Beragam (X3)
Gambar 3. Desain penelitian
nasional.
49
E. Sumber dan Jenis Data
1. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu data dari Badan Pusat
Statistik (BPS, ditinjau dari cara perolehannya dan jika berlandaskan waktu
pengumpulan berupa data panel yang merupakan data runtun waktu (time series).
Data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai
pemanjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam
2. Jenis Data
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, dalam hal ini adalah
laporan Gros Domestik Product (GDP) harga berlaku tahun 2010-2019, Emisi
beragama 2010-2019.
Adapun hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah terdiri dari
(X3) sebagai variabel bebas, dan Pembangunan Nasional (Y) sebagai variabel
terikat.
Pertumbuhan β1
ekonomi
α (X1) α1
Toleransi
50 α3 Pembangunan
beragama (X3) nasional (Y)
α2
β2
Kualitas udara
(X2) α1
H1 = X1 X3
H2 = X2 α2 X3
H3 = X3 α3 Y
H4 = X1 α1 X3 α3Y
H5 = X2 α2 X3 α3Y
H6 = X1 Y
β1
H7 = X2 Y
β2
Y = f (x)
51
= f (α0X0 + α1X1 + α2X2 + ε...) (2)
Y = f (x)
Dimana :
X1 = Pertumbuhan ekonomi
X2 = Kualitas udara
X3 = Toleransi beragama
Y = Pembangunan nasional
ε = Disturbansi
52
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data
atau tidak mengandung random walk (akar unit). Pengujian akar unit
Hipotesis nol dan hipotesis alternatif untuk unit root dalam variabel
1) Jika statistik uji ADF > nilai kritis ADF pada taraf
2) Jika statistik uji ADF < nilai kritis ADF pada taraf
53
Uji derajat integrasi dilakukan apabila uji stasioner
c. Uji Kointegrasi
terikat
1) Jika nilai absolut ADF > nilai kritis (1%, 5% atau 10%)
2) Jika nilai absolut ADF < nilai kritis (1%, 5% atau 10%)
54
bebas dan variabel terikat.
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
waktu berkaitan satu sama lain. Data yang baik adalah data yang
menggunakan LM test.
55
Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
c. Uji Homoskedastisitas
White Heteroscedasticity
56
d. Uji Linearitas
kesalahan spesifikasi
kesalahan spesifikasi
f. Uji Multikolinearitas
57
variabel independen dengan variabel independen yang lain. Deteksi
3. Uji Signifikansi
58
BAB IV
negara yang terletak di Asia Tenggara yang dilalui oleh garis Khatulistiwa dan
berada di antara benua Asia dan benua Australia serta samudera Hindia dan
Pasifik. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau
sebanyak 17.504 pulau yang berpenghuni maupun tidak yang tersebar di sekitar
Indonesia terletak pada koordinat 6 derajat lintang utara hingga 11 derajat lintang
selatan, serta 95 sampai 141derajat bujur timur. Indonesia diapit oleh dua benua
dan dua samudera. Indonesia terbentang sepanjang 3977 mil diantara 2 samudera
yaitu Pasifik dan Hindia. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km persegi dan
luas lautannya adalah 3.257.483 km persegi. Dengan populasi sebanyak 263 juta
Indonesia adalah republik, dengan DPR dan presiden dipilih secara langsung oleh
rakyat setiap lima tahun sekali. Ibukota dari negara Indonesia adalah Jakarta, yang
59
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ini adalah kompromi antara gagasan negara Islam
terhadap politik, ekonomi dan budaya. Menurut hasil Sensus Penduduk Indonesia
6,96% Kristen, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Konghucu,
0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan (Badan
Pusat Statistik).
bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan,
(agama asli Nusantara) telah diakui pula sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi
undang Dasar 1945). Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang
60
ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu,
CO2
ini berasal dari listrik, industri manufaktur, dan sektor transportasi. Tahun
62
karbondioksida. Sedangkan batubara berkontribusi sepertiga dari total
sepanjang tahun 2010 sampai 2019. Perkembangan GDP per kapita seperti
pada tabel 1.
63
11.526.332,8
2015 8.982.517,10 4,88 0 9,05
2.272.929,20 -1,73 2.939.558,70 -1,71
2.312.843,50 3,31 2.990.645,00 4,28
2.238.704,40 3,74 2.867.948,40 5,12
2.158.040,00 -0,16 2.728.180,70 1,13
10.569.705,3
2014 8.564.866,60 5,01 0 10,72
2.161.552,50 -2,07 2.697.695,40 -1,79
2.207.343,60 3,27 2.746.762,40 4,88
2.137.385,60 3,83 2.618.947,30 4,49
2.058.584,90 0,04 2.506.300,20 1,18
2013 8.156.497,80 5,56 9.546.134,00 10,80
2.057.687,60 -2,18 2.477.097,50 -0,56
2.103.598,10 3,28 2.491.158,50 6,34
2.036.816,60 4,00 2.342.589,50 4,80
1.958.395,50 0,49 2.235.288,50 3,07
2012 7.727.083,40 6,03 8.615.704,50 10,01
1.948.852,20 -2,25 2.168.687,70 -2,47
1.993.632,30 3,35 2.223.641,60 2,85
1.929.018,70 3,96 2.162.036,90 4,89
1.855.580,20 0,80 2.061.338,30 2,28
2011 7.287.635,30 6,17 7.831.726,00 14,10
1.840.786,20 -2,18 2.015.392,50 -1,87
1.881.849,70 3,61 2.053.745,40 6,51
1.816.268,20 3,86 1.928.233,00 5,12
1.748.731,20 0,64 1.834.355,10 3,66
2010 6.864.133,10 0,00 6.864.133,10 0,00
1.737.534,90 -2,12 1.769.654,70 -0,93
1.775.109,90 3,86 1.786.196,60 4,79
1.709.132,00 4,07 1.704.509,90 6,28
1.642.356,30 0,00 1.603.771,90 0,00
Sumber: BPS 2019, diolah
3. Toleransi Beragama
Berdasarkan indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) diatas dapat dilihat bahwa
terjadi peningkatan dari 2010-203, tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan
karena dipengaruhi oleh Pemilu. Dalam hal ini dinamika politik menjadi variabel
kontrol yang mempengaruhi indeks KUB. Jadi semakin kondusif kondisi politik
4. Pembangunan Nasional
600000
500000
400000
100000
0
1 2 3 4 5
peristiwa yang terjadi di tahun 2016 yaitu peristiwa 212 yang dimana dilatar
1. Analisis Data
a. Uji Stasionaritas
tidak terjadi perubahan yang drastis dalam data. Pengujian akar unit
sebagaiberikut:
memiliki angka yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Maka
probabilitas lebih dari 0.05. Hipotesis nul bahwa ada unit root ditolak.
stasioner pada tingkat level. Maka, data perlu untuk didiferen satu kali
dan KUB memiliki angka lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 pada
derajat tingkat satu. Hipotesis nul bahwa ada unit root ditolak. Hal ini
c. Uji Kointegrasi
jangkapanjang.
(Paraskevopoulos, 2009).
2. Estimasi Data
UJI DIAGNOSTIK
Normalitas Prob. Jarque-Bera 0.752814
Non-Autokorelasi LM Test 0.4323
Homoskedastisitas White Test 0.1410
Linearitas Ramsey Reset Test 0.3829
Stabilitas Cusum Test Plot dalam 5%
Multikollinearitas Deteksi Klien PN R2 0.906561
GDP r2 0.184156
CO2 r2 0.193513
KUB r2 0.162520
69
Berikut adalah hasil penentuan koefisien jangka pendek dan jangka
panjang:
Jangka Panjang
C -1,992254 -0,991946
D00 0,055779 0,243854
GDP 0,605629 2,591110
GDP2 -0,028575 -1,207747
CO2 0,237429 2,046364
KUB 0,200731 0,591511
Keterangan: *stasioner pada signifikansi0.1
**stasioner pada signifikansi0.05
***stasioner pada signifikansi0.01
Sumber: Output Eviews 8
pendek tidak ada variabel yang signifikan. Koefisien dan uji t dalam
70
pembangunan nasional secara signifikan. Hasil estimasi menunjukkan
koefisien GDP sebesar 0.605629 yang berarti kenaikan 1 juta rupiah GDP
2. Variabel CO2
3. Variabel KUB
pembangunan nasional.
71
72
BAB V
A. Kesimpulan
koefisien GDP sebesar 0.605629 yang berarti kenaikan 1 GDP per kapita
tidak terbukti dalam jangka panjang. Kenaikan GDP per kapita justru akan
pembangunan nasional.
pembangunan nasional.
B. Saran
di negara berkembang.
74
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
JURNAL :
75
LAMPIRAN 1
STATISTIK DESKRIPTIF
Observations 10 10 10 10
76
LAMPIRAN 2
UJI STATIONARITAS DATA
1. Uji Stationaritas PN
a. Intercept
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
c. None
t-Statistic Prob.*
77
2. Uji Stationaritas GDP
a. Intercept
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
c. None
t-Statistic Prob.*
78
3. Uji Stationaritas CO2
a. Intercept
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
c. None
t-Statistic Prob.*
79
4. Uji Stationaritas KUB
a. Intercept
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
c. None
t-Statistic Prob.*
80
LAMPIRAN 3
a. Intercept
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
c. None
Null Hypothesis: D(PN) has a unit root
Exogenous: None
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=7)
t-Statistic Prob.*
81
2. Uji Derajat Integrasi GDP
a. Intercept
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
c. None
t-Statistic Prob.*
82
3. Uji Derajat Integrasi CO2
a. Intercept
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
c. None
t-Statistic Prob.*
83
4. Uji Derajat Integrasi KUB
a. Intercept
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
c. None
t-Statistic Prob.*
84
LAMPIRAN 4
UJI KOINTEGRASI
t-Statistic Prob.*
LAMPIRAN 5
1. Model ECM
85
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
12
Series: Residuals Sample
2010 2019
10 Observations 10
Mean9.80e-15
8
Median-0.008696
Maximum0.192390
6 Minimum-0.239734
Std. Dev.0.090775
Skewness0.022333
4 Kurtosis3.684083
2
Jarque-Bera0.567873
Probability0.752814
0
-0.25 -0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
2. Uji Non-Autokorelasi
3. Uji Homoskedastisitas
4. Uji Linearitas
Value df Probability
t-statistic 0.895651 17 0.3829
F-statistic 0.802190 (1, 17) 0.3829
86
Likelihood ratio 1.337136 1 0.2475
-4
-8
-12
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15
CUSUM 5% Significance
6. Uji Multikolinearitas
Variabel R2
PN 0.906561
GDP 0.184156
CO2 0.193513
KUB 0.162520
87
LAMPIRAN 6
KOEFISIEN JANGKA PANJANG DAN UJI T
C 1,3140 2,6178
D00 1,3140 -0,0733
GDP 1,3140 0,5182
GDP2 1,3140 1,3515
CO2 1,3140 1,0020
D(KUB) 1,3140 1,0502
Matriks Varians-Kovarians
C D00 D(GDP) D(GDP2 D(CO2) D(KUB) BGDP BGDP2 BCO2 BKUB ECT
)
C 0,6330 0,0100 -0,0795 0,0051 -0,0173 0,1540 -0,1301 0,0619 0,0156 0,2197 -0,0519
D00 0,0100 0,0079 -0,0079 0,0003 0,0013 -0,0085 -0,0060 -0,0043 -0,0027 -0,0085 0,0043
D(GDP) -0,0795 -0,0079 0,6576 -0,0519 0,0175 0,0412 0,0012 0,0376 0,0629 0,0995 -0,0334
D(GDP2) 0,0051 0,0003 -0,0519 0,0041 -0,0015 -0,0032 0,0003 -0,0029 -0,0050 -0,0080 0,0026
D(CO2) -0,0173 0,0013 0,0175 -0,0015 0,0054 -0,0021 -2,5491 -0,0018 0,0033 -0,0009 0,0018
D(KUB) 0,1540 -0,0085 0,0412 -0,0032 -0,0021 0,1164 -0,0304 0,0304 0,0223 0,1076 -0,0270
BGDP -0,1301 -0,0060 0,0012 0,0003 -2,5491 -0,0304 0,0470 0,0057 0,0111 -0,0394 -0,0082
BGDP2 0,0619 -0,0043 0,0376 -0,0029 -0,0018 0,0304 0,0057 0,0333 0,0304 0,0556 -0,0319
BCO2 0,0156 -0,0027 0,0629 -0,0050 0,0033 0,0223 0,0111 0,0304 0,0376 0,0492 -0,0294
BKUB 0,2197 -0,0085 0,0995 -0,0080 -0,0009 0,1076 -0,0394 0,0556 0,0492 0,1822 -0,0503
ECT -0,0519 0,0043 -0,0334 0,0026 0,0018 -0,0270 -0,0082 -0,0319 -0,0294 -0,0503 0,0308
88
Mencari Varian dan Standar Deviasi
89
1,0502
Var KUB 0,1152 0,1152 0,1152
Std Dev KUB 0,3394 0,3394 0,3394
T-Statistik
Variabel Koef J.Panjang Std Dev t-Statistic
C -1,9923 2,0084 -0,9919
D04 0,0558 0,2287 0,2439
GDP 0,6056 0,2337 2,5911 ***
GDP2 -0,0286 0,0237 -1,2077
CO2 0,2374 0,1160 2,0464 **
KUB 0,2007 0,3394 0,5915
90