Anda di halaman 1dari 8

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN

KENDARAAN RINGAN
(C3) KELAS XII TKRO 1, 2 ,3 & 4

Pertemuan II

GURU KEJURUAN :
1. PENIEL ZEBUA, S.Pd
2. AGUSMAN TELAUMBANUA, S.Pd
3. DESMAN TELAUMBANUA, S.Pd
4. SABAR JAYA ZALUKHU, S.Pd
5. EXSAUDI ZILIWU, S.T
B AB

1
Mendiagnosis
Kerusakan Sistem
Kelistrikan Tambahan
dan Pengaman

Kompetensi Dasar
3.12 Mendiagnosis kerusakan sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan
4.12 Memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan
3.20 Mendiagnosis kerusakan sistem pengaman
4.20 Memperbaiki sistem pengaman

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, siswa dapat:
1. memahami wiring diagram beserta cara kerja sistem kelistrikan tambahan dan pengaman;
2. menganalisis gangguan (trouble shooting); serta
3. melakukan pengujian dan perbaikan.

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 1


2. Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Pengaman Alarm
Rangkaian sistem alarm dan cara kerjanya dijabarkan sebagai berikut.

Gambar 1.11 Prinsip kerja alarm


Sumber: Imam Muzakki

Pada sistem alarm juga dilengkapi bagian input yaitu, remote kontrol pintu. Remote
kontrol ini saat diaktifkan akan memberikan sinyal ke bagian pengolah data, yaitu
mainboard. Data input yang diolah juga berasal dari ignition switch, brake switch,
kemudian mainboard yang akan mengolah sinyal dan meneruskan kembali sebagai
sinyal output ke control modul, motor, sirine, lampu sein, dan memory lead sebagai
perintah untuk membuka (UNLOCK) dan menutup (LOCK). Alarm akan membuat
klakson, sirine, dan lampu akan berbunyi dan menyala. Central modul digunakan
pada sistem central lock yang berfungsi mengatur/mengontrol semua lock actuator

8 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


agar arus yang mengalir dibatasi sekitar 1-2 detik saja. Hal itu untuk mengatur arah
arus yang mengalir ke motor door lock actuator saat posisi lock atau unlock.
Alarm juga bekerja berdasarkan sensor getar yang mendeteksi adanya getaran
apabila terjadi benturan atau mobil dibuka secara paksa. Apabila pintu mobil dibuka
secara paksa tanpa melalui remote atau saat terjadi benturan, sensor pada pintu
akan mengirimkan sinyal ke ECU (mainboard), kemudian diolah dan dikirimkan ke
alarm modul. Alarm modul akan mengirimkan sinyal perintah arus dari baterai akan
mengalir ke sirine dan klakson  massa. Akibatnya klakson, sirine, dan lampu akan
berbunyi dan menyala.
3. Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Central Door Lock

Gambar 1.12 Rangkaian system door lock


Sumber: Mazda6, 2014
Sistem door lock meliputi door control relay, door control relay, dan solenoid. Berikut
merupakan cara kerja dari sistem tersebut.
a. Posisi lock menggunakan I
Ketika kunci dimasukkan ke dalam silinder kunci pintu depan (front door key
cylinder switch) dan diputar posisi mengunci, Rear Body Control Module (RBCM)
akan mendeteksi sinyal kunci dari door key cylinder switch (1).
Modul kontrol bagian belakang RBCM/rear body control module mendeteksi
sinyal kunci door key cylinder switch (1) dan transistor (2) aktif, dan menghidupkan
relay kunci pintu. Ketika relay kunci aktif, arus dari baterai mengalir  ke relay
kunci pintu  motor front door lock actuator dan rear door lock actuator 
massa sehingga motor bergerak ke arah mengunci. Akibatnya, pintu depan
dan belakang mengunci.

Gambar 1.13 Letak door lock switch dan RBCM


Sumber: Mazda6, 2014

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 9


Gambar 1.14 Front door key silinder
Sumber: Mazda6, 2014

Gambar 1.15 Rangkaian sakelar penumpang saat posisi mengunci


Sumber: Mazda6, 2014
b. Posisi unlock menggunakan key cylinder switch
Ketika kunci dimasukkan ke dalam silinder kunci pintu depan (front door key
cylinder switch) dan diputar posisi membuka, Rear Body Control Module (RBCM)
akan mendeteksi sinyal kunci dari door key cylinder switch (1).
Ketika modul kontrol bagian belakang RBCM/rear body control module
mendeteksi sinyal buka door key cylinder switch (1), transistor (2) dan (5) aktif
serta menghidupkan relay buka pintu (3) dan (6). Ketika relay buka aktif, arus
dari baterai mengalir  ke relay buka pintu (3)  motor front door lock (driver)
 massa. Arus juga mengalir dari baterai  ke relay buka pintu (6)  motor
front/rear door lock (passenger)  massa sehingga motor bergerak ke arah
membuka. Akibatnya, pintu depan dan belakang membuka.

10 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


Gambar 1.16 Rangkaian sakelar penumpang saat posisi membuka
Sumber: Mazda6, 2014
c.
Posisi lock menggunakan door lock switch
Pada saat door lock switch dioperasikan mengunci, RBCM/rear body control
module mendeteksi sinyal kunci door lock switch (1), kemudian menghidupkan
transistor (2) dan menghidupkan relai kunci pintu (3). Akibatnya, titik kontak
pada relai kunci pintu tertarik.
Ketika relay kunci aktif, arus mengalir dari baterai  ke titik kontak relai
kunci pintu (3)  motor front doorlock actuator (driver dan passenger)  motor
rear doorlock actuator (passenger)  massa sehingga motor bergerak ke arah
mengunci. Akibatnya, pintu depan dan belakang mengunci.

Gambar 1.17 Posisi lock menggunakan door lock switch


Sumber: Mazda6, 2014

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 11


d. Posisi unlock menggunakan door lock switch

Gambar 1.18 Posisi unlock menggunakan door lock switch


Sumber: Mazda6, 2014
Pada saat door lock switch dioperasikan membuka, RBCM/Rear Body Control
Module mendeteksi sinyal kunci door lock switch (1), kemudian menghidupkan
transistor (2) dan menghidupkan kedua relai buka pintu (3). Akibatnya, titik
kontak pada relai buka pintu tertarik.
Ketika relai buka pintu (3) aktif, arus mengalir dari baterai  ke titik kontak
relai buka pintu (3-1)  ke motor front/rear door lock actuator (passenger) 
massa. Kemudian, arus dari baterai juga mengalir dari baterai  ke ke titik
kontak relai buka pintu (3-2)  ke motor rear door lock actuator (driver)  massa.
Akibatnya, pintu depan dan belakang melakukan operasi buka (4) dan pintu
depan dan belakang membuka.
e. Posisi unlock menggunakan keyless entry remote transmitter
Pada saat keyless entry remote transmitter tekan pada posisi UNLOCK, keyless
entry remote transmitter mengirimkan ID data dan rolling code ke keyless
receiver (1). Kemudian, keyless receiver (1) mengirim sinyal buka ke (RBCM/Rear
Body Control Module) (2), Rear Body Control Module (RBCM) menerima sinyal
buka, kemudian akan menghidupkan transistor (3) sehingga relay membuka.
Ketika transistor menyala, relay buka (4) menyala dan pintu pengemudi
membuka (5). Jika modul kontrol bagian belakang (RBCM/Rear Body Control
Module) menerima sinyal membuka lagi, dalam 5 detik setelah menerima sinyal
buka kunci pertama, transistor (6) aktif.
Ketika transistor menyala, relai penguncian 2  langkah menyala (7), lalu
semua pintu membuka (8).

12 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


Penugasan !!
1. silahkan rangkum dan pindahkan ke buku catatan anda
2. Apakah tanpa sistem alrm dan sentral door mobil masih bisa hidup atau di
operasikan oleh manusia.? iya itu sudah pasti bisa, Jelaskan mengapa pada
mobil mobil zaman sekarang harus ada sistem arlm dan sentral door. !

Anda mungkin juga menyukai