Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN

STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAHANDUT

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

GRESYA HUTASOIT

NIM. PO.62.24.2.19.501

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2022
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA


BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PAHANDUT

Disusun Oleh :
Gresya Hutasoit
NIM : PO.62.24.2.19.501

Proposal Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk diuji
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :

Pembimbing I Pembimbing II

Yeni Lucin, S.Kep., MPH


NIP.19650727 198602 2 001
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING


PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PAHANDUT

Dipersiapkan dan disusun Oleh :


Gresya Hutasoit
NIM: PO.62.24.2.19.501

Telah dipertahankan disepan Tim Penguji


Pada Tanggal: 2022
SUSUNAN TIM PENGUJI
Ketua Penguji,
(.........................)
Anggota,
(..........................)

Anggota,
(..........................)
Palangkaraya,........................2022
Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Kebidanan dan Profesi Bidan

Noordiai, SST., MPH Erina Eka Hatini, SST., MPH


NIP.19800608 200112 2 002 NIP.18800608 200112 2 001
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAAN TULISAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proposal Skripsi ini tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan orang lain kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Palangka Raya,.....................2022

(materai 10.000)

Gresya Hutasoit
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PROPOSAL
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : GRESYA HUTASOIT
NIM : PO.62.24.2.19.501
Prodi : SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
Jenis Proposal Skripsi : PROPOSAL SKRIPSI
Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada
politeknik kesehatan Palangka Raya Hak Bebas Royaliti Noneksklusif (Non-
exclusif Royality-Free Right) atas Proposal Skripsi saya yang berjudul :
HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING
PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PAHANDUT
Hak Bebas Royaliti Noneksklusif ini Politeknik Kesehatan Palangka Raya Berhak
menyimpan alih media/format, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai tim penulis/pencipta dan tim pemilik Hak
Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.
Mengetahui, Palangka Raya,...............2022

Tim Pembimbing, Yang menyatakan,

(materai 10.000)
Yeni Lucin, S.Kep,. MPH Gresya Hutasoit
NIP.19650727 198602 2 001 NIM.PO.62.24.2.19.501
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan Kasih-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
Skripsi ini, Penulisan Proposal Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Kebidanan pada Program
Studi D-IV Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Proposal
Skripsi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Mars Khendra Kusfriyadi, STP., MPH, Selaku Direktur Politeknik


Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
2. Ibu Noordiati, SST.,MPH, Selaku Ketua Jurusan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palangka Raya
3. Ibu Erina Eka Hatini, SST., MPH, Selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan dan Profesi Bidan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka
Raya
4. Ibu Yeni Lucin, S.Kep., MPH, Selaku pembimbing utama yang telah
memberikan masukan dan bimbingan dalam penulisan Proposal Skripsi
ini.
5. Pembimbing II
6. Ketua Penguji
7. Kepada Ayah, Andri Butar-Butar yang penulis kasihi yang telah
mendukung selama proses pembuatan Proposal Skripsi ini
8. Kepada Ibu, Eskauli Pakpahan yang penulis cintai yang telah memberikan
kasih sayang dan kesabaran dalam membimbing penulis dalam
menyelesaikan Proposal Skripsi ini
9. Kepada Saudara perempuan dan Laki-laki penulis, Melisa Hutasoit,
A.Md.Keb, Hotmian Hutasoit, A.Md.Keb, Yuni Shara Hutasoit, STr.Keb,
Henok Andrianto butar-butar, Marian Andriani Butar-butar yang telah
memberikan semangat dalam menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
10. Teman-teman Mahasiswa Kebidanan Reguler V yang penulis sayangi
yang telah memberikan dukungan dalam penulisan Proposal Skripsi ini.
11. Sahabat Grup whatsapp Penting Lulus yang penulis kasihi walaupun
terkadang membuat penulis seperti ingin keluar dari grup telah
memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis mampu
menyelesaikan Proposal Skripsi ini

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.Semoga Tugas akhir ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Palangka Raya, 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PROPOSAL


SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRACK

ABSTRACK
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


ASI (air susu ibu) ekslusif adalah bayi yang hanya diberi ASI
saja, tanpa tambahan yang lain seperti susu formula, jeruk, madu, air,
air putih, dan tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah usia bayi
6 bulan bayi diperkenalkan dengan makanan padat dan ASI dapat
diberikan hinggga usia 2 tahun.(Kasmi, 2020)
ASI sangat bermanfaat bagi bayi sebagai makanan tunggal untuk
memenuhi kebutuhan pertumbuhan sampai usia 6 bulan. Selain itu,
ASI bagi bayi juga bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh, untuk
pertumbuhan otak, menunjang perkembangan motorik bayi serta
terhindar dari resiko penyakit. Tidak hanya memberi keuntungan pada
bayi,menyusui juga bermanfaat bagi ibu untuk mengurangi pendarahan
setelah melahirkan, sebagai kontrasepsi, pengecilan Rahim setelah
melahirkan, serta ekonomis atau murah (Kasmi, 2020)
Stunting menurut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting adalah gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di
bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Faktor penyebab stunting
dapat dikelompokan menjadi penyebab langsung dan tidak langsung.
Praktik pemberian kolostrum dan ASI eksklusif, pola konsumsi anak,
dan penyakit infeksi yang diderita anak menjadi faktor penyebab
langsung yang mempengaruhi status gizi anak dan bisa berdampak
pada stunting. Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah akses
dan ketersediaan bahan makanan serta sanitasi dan kesehatan
lingkungan(Kasmi, 2020).
Pada tahun 2015 Kementerian Kesehatan melaksanakan
Pemantauan Status Gizi (PSG) yang merupakan studi potong lintang
dengan sampel dari rumah tangga yang mempunyai balita di Indonesia.
Menurut hasil PSG 2015, sebesar 29% balita Indonesia termasuk
kategori pendek, dengan persentase tertinggi di Provinsi Nusa
Tenggara Timur sebesar 41,2% terdiri dari 22,9% pendek dan 18,3%
sangat pendek, serta diSulawesi Barat sebesar 38,4% terdiri dari 25,6%
pendek dan 12,8% sangat pendek. Menurut WHO,prevalensi balita
pendek menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya 20%
atau lebih (Kementerian Kesehatan, 2017)
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan
adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi
kronis berulang yang ditunjukan dengan nilai standar deviasi (SD) unit
z (Z-Score) tinggi badan menurut umur (TB/U) < -2 SD ≥ -3 SD.
Malnutrisi didefinisikan pertumbuhan linier yang tidak mencapai rata-
rata pertumbuhan untuk kelompok umur dan jenis kelamin tertentu
(WHO, 2017). Stunting dapat diketahui bila sorang balita sudah diukur
panjang atau tinggi badannya lalu dibandingkan dengan standar World
Health Oragnization (WHO) dan hasilnya berada di bawah normal
(Profil Kementrian Kesehatan RI, 2011).
Persentase balita sangat pendek dan pendek usia 0-59 bulan di
Indonesia tahun 2017 adalah 9,8% dan 19,8%. Kondisi ini meningkat
dari tahun sebelumnya yaitu persentase balita sangat pendek sebesar
8,57% dan balita pendek sebesar 18,97%. Provinsi dengan persentase
tertinggi balita sangat pendek dan pendek pada usia 0-59 bulan tahun
2017 adalah Nusa Tenggara Timur sebesar 18% sangat pendek dan
22,3% pendek, sedangkan provinsi dengan persentase terendah adalah
Bali sebesar 4,9% sangat pendek dan 14,2% pendek. Khususnya untuk
Kalimantan Tengah berada diurutan ketiga terendah dengan presentase
balita sebesar 15,4% sangat pendek dan 23,6% pendek (Profil
Kementrian Kesehatan RI, 2011).
Kondisi stunting di Indonesia masih menduduki peringkat ke lima
dunia. Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis yang disebabkan
oleh asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang cukup lama
akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Kejadian stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah pemberian ASI. Pemberian ASI yang kurang dari 6 bulan dapat
meningkatkan risiko kejadian stunting pada balita. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif
dengan kejadian stunting pada balita. (Kasmi, 2020)
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021,
prevalansi stunting di Indonesia mencapai 24,4% dan prevalansi
kalteng yaitu 27,4% yang merupakan urutan tertinggi ke-14 dari 24
provinsi di Indonesia. Target penurunanan angka stunting di Kalteng
yaitu 15,38% sedangkan sedangkan target secara nasional yaitu 14%
pada tahun 2024.

B. Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
pada pada penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan ASI Esklusif
dengan Kejadian Stunting pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pahandut Kota Palangka Raya?.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian dari latar belakang dan perumusan masalah
maka disusun pertanyaan penelitian ”Bagaimana mengetahui hubungan
antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting di wilayah
kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya,?”.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI Eksklusif
dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Pahandut
Palangka Raya.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan
di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya ?
b. Mengidentifikasi hubungan antara pemberian ASI Eksklusif
dengan kejadian stunting diwilayah kerja puskesmas
Pahandut Palangka Raya?

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
untuk meningkatkan pengetahuan dibidang kesehatan Khususnya
Pada Kesehatan anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti Melalui penelitian ini peneliti belajar
melakukan penelitian secara ilmiah. Hasil penelitiannya
dapat memperkaya pengetahuan peneliti tentang Hubungan
ASI Esklusif terhadap Kejadian Stuntung pada Anak usia
24-54 bulan.
b. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan bahan bacaan dan wawasan tambahan bagi
Mahasiswa maupun Pengajar di perpustakaan
c. Bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan bagi Praktik Mandiri Bidan,
Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam membuat
perencanaan dan kebijakan yang berkaitan dengan program
Kesehatan Khususnya pada Tumbuh Kembang Anak.
d. Bagi masyarakat khususnya ibu yang memiliki anak usia
sesuai pada topik Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pentingnya
Kesehatan pada anak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pengertian Stunting
Stunting adalah suatu kondisi pada balita yang gagal tumbuh
karena kekurangan zat gizi kronis sehingga menjadikan balita lebih
pendek untuk usianya. Stunting atau bayi pendek adalah suatu kondisi
dimana seseorang mempunyai tinggi badan lebih pendek dibandingkan
dengan tinggi badan orang seumuran pada umumnya(Julioe, 2017).
Stunting pada anak merupakan dampak dari difisiensi nutrient
selama seribu hari pertama kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan
perkembangan fisik anak yang irreversible,sehingga menyebabkan
penurunan kemampuan kognitif dan motorik serta penurunan performa
kerja.Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi
bila tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga
dewasa Anak Stunting memiliki rerata skor Intelligence Quotient (IQ)
sebelas poin lebih rendah dibandingkan rerata skor IQ pada anak
normal. Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi
bila tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga
dewasa(Indahningrum et al., 2020).
Stunting merupakan proses kumulatif dan disebabkan oleh
asupan zat-zat gizi yang tidak cukup atau penyakit infeksi yang
berulang, atau kedua-duanya. Stunting dapat juga dapat terjadi sebelum
kelahiran dan disebabkan oleh asupan gizi yang sangat kurang saat
masa kehamilan , pola asuh makan yang sangat kurang, rendahnya
kualitas makanan sejalan dengan frekuensi infeksi sehingga dapat
menghambat pertumbuhan(Indahningrum et al., 2020).
Berdasarkan definisi diatas, maka Stunting adalah salah satu
masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak
dalam mencapai titik tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi
genetiknya. Stunting dapat menghambat proses tumbuh kembang pada
balita. Chilhood Stunting atau tubuh pendek pada masa anak-anak
merupakan akibat kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan
di masa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk
gizi kurang pada anak(Indahningrum et al., 2020).
2. Penyebab Stunting

3. Dampak Stunting
4. Penilaian Stunting secara Antropometri
5. Penggunaan Indeks Antropometri Gizi
6. ASI Esklusif
B. Kerangka Konsep
C. Definisi Oprasional
D. Hipotesis

Anda mungkin juga menyukai