Anda di halaman 1dari 1

TUGAS PEMBELAJARAN

AL-QUR'AN HADITS KELAS IX Rabu, 24 - 08 - 2022

KANDUNGAN AL-QUR'AN SURAT AL-AN'AM : 152

Artinya :
“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai
dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak
membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah
sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan
kepadamu agar kamu ingat.”

Asbabunnuzul Surat Al-An'am : 152


Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari Imam Tabrani, dari Ibrahim ibnu Nailah, dari Ismail ibnu
Umar, dari Yusuf ibnu Atiyyah, dari Ibnu Aun, dari Nafi', dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa
Rasulullah Saw. bersabda: “Surat Al-An 'am diturunkan kepadaku sekaligus, dan diiringi oleh tujuh
puluh ribu malaikat, dari mereka terdengar suara gemuruh karena bacaan tasbih dan tahmid".
Ayat di atas diawali dengan larangan mendekati harta anak yatim, seperti mengambil hartanya
dengan alasan yang dibuat-buat, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat dan lebih
menguntungkan, seperti menginvestasikannya agar berkembang, atau menjaga agar keutuhannya
terjamin, termasuk juga membayar zakatnya jika telah mencapai satu nisab, sampai dia mencapai
usia dewasa; mampu mengelola hartanya.
Ayat ini memerintahkan kepada kita untuk menyempurnakan takaran dan timbangan secara adil .
Tidak boleh merekayasa untuk mengurangi takaran atau timbangan dalam bentuk apa pun. Namun
demikian, karena untuk tepat 100 % dalam menimbang adalah sesuatu yang sulit, maka dibuat
kesepakatan antara penjual dan pembeli, berupa kerelaan agar jangan sampai menyulitkan
keduanya. Penjual tidak diharuskan untuk menambahkan barang yang dijual, melebihi dari
kewajibannya, pembeli juga merelakan jika ada sedikit kekurangan dalam timbangan karena tidak
sengaja. Ayat ini menunjukkan bahwa agama Islam tidak ingin memberatkan pemeluknya.
Penjelasan berikutnya adalah perintah untuk berbicara dengan jujur, seperti pada saat bersaksi atau
memutuskan hukum terhadap seseorang. Sebab, kejujuran dan keadilan adalah inti persoalan
hukum. Kejujuran dan keadilan harus tetap dapat ditegakkan sekalipun yang akan menerima akibat
dari hukuman tersebut adalah kerabatnya sendiri. Keadilan hukum dan kebenaran di atas segalanya,
jangan sampai keadilan hukum terpengaruh oleh rasa kasih sayang terhadap keluarga. Semua itu
bertujuan agar masyarakat bisa hidup damai, tenang, dan tenteram.

Ayat ini diakhiri dengan perintah untuk memenuhi janji kepada Allah, yaitu mematuhi ketentuan
yang digariskan oleh-Nya, baik dalam ibadah, muamalah, maupun lainnya. Memenuhi janji ini akan
mendatangkan kebaikan bagi manusia, yaitu agar kita melakukan apa yang diperintahkan dan
menghindari segala larangan, dan juga agar kita saling mengingatkan.

Guru Bidang Studi,


Irwan Firdaus, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai