i
HALAMAN DEPAN
ii
PROPOSAL
1. Latar Belakang
a. Ruang Lingkup Pekerjaan
Salah satu faktor pendukung ketercapaian tujuan sekolah adalah terpenuhinya sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai dan memenuhi syarat peruntukannya. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh SMA Negeri 1 Sawa adalah melengkapi dan meningkatkan fasilitas yang berupa
gedung. Sementara ini SMA Negeri 1 Sawa masih kekurangan gedung RKB untuk menunjang kegitan
pembelajaran.
Mengingat bahwa terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai adalah salah
satu faktor yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran, agar berjalan
secara efektif dan efisien. maka pelaksananaan Pembangunan 2 (DUA) Ruang Kelas Baru (RKB)
Beserta Perabotnya pada SMA Negeri 1 Sawa menjadi skala prioritas yang sangat mendesak untuk
segera dibangun guna membentuk kondisi lingkungan sekolah yang kondusif dan refresentatif sehingga
nantinya dapat menjadi sekolah yang mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan berakhlak mulia, dengan demikian keberhasilan pendidikan bias tercapai sesuai tujuan
yang diharapkan.
Oleh karena itu SMAN 1 Sawa mengajukan Proposal Pembangunan 2 (dua) Ruang Kelas
Baru (RKB) Beserta Perabotnya kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas untuk Tahun
Anggaran 2022 melalui dana APBN. Dalam hal pelaksanaannya diharapkan dukungan, perhatian dan
kerja sama yang baik dari Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing pihak. Untuk itu diharapkan rencana program bantuan ini akan dapat direalisasikan,
sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi peserta didik.
b. Sasaran/Output
Sasaran kegiatan ini adalah Pembangunan 2 (dua) Ruang Kelas Baru (RKB) Beserta
Perabotnya. Setelah adanya sarana 2 (dua) Ruang Kelas Baru, hasil yang diharapkan akan diperoleh
adalah :
a. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas;
b. Untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran baik dari efektifitas pembelajaran maupun dari
efisiensi waktu;
c. Untuk memenuhi standar sarana dan prasarana;
d. Sekolah dapat memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan.
c. Spesifikasi Teknis
1) Lingkup pekerjaan
Rencana kegiatan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan berikut :
Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya
Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan, alat-alat kerja
maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan
selesai dengan sempurna
Pekerjaan, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan sebelum pelaksanaan dan
setelah pembangunan
1
2) Ketentuan Penggunaan Bahan Material yang diperlukan.
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik tidak cacat,
sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda lainnya yang dapat
mengganggu kualitas maupun penampilan.
Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang dipergunakan juga
harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan.
Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan & persyaratan
Pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan
sebagai suatu yang mengikat, kecuali bila ditentukan lain.
Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuaidengan yang
tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut
Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang diperkenankan untuk setiap
jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini,.
2
5) Ketentuan Mengenai K3 Manajemen Konstruksi
Penyedia jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan
kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko
kecelakaan.
Penyedia jasa menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain yang
akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja, selanjutnya
barang-barang tersebut harus dapat dipergunakan secara aman.
Penyedia Jasa turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja
tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat
Penyedia Jasa menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena jabatannya di dalam
organisasi Penyedia Jasa bertanggung jawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan
untuk menghindarkan resiko bahaya kecelakaan.
Penyedia Jasa memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengan keahlian,
umur, jenis kelamin dan kondisi fisik/kesehatannya
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi
petunjuk terhadap bahaya dari pekerjaannya masing-masing dan usaha pencegahannya,
untuk itu Penyedia Jasa dapat memasang papan-papan pengumuman, papan-papan
peringatan serta sarana-sarana pencegahan yang dipandang perlu.
3
3) Pekerjaan Pondasi dan Pembesian
Dasar galian pondasi diberi urugan pasir/lantai kerja dengan menggunakan campuran 3PP :
1PC setebal 5 cm padat secara merata dengan menggunakan cangkul, skop dan gerobak dorong
(Arko)
4) Pekerjaan Bekisting
Bekisting merupakan konstruksi sementara yang berfungsi sebagai cetakan atau mal dari
beton cair hingga mengeras sebagai struktur bangunan dan akan dibongkar setelah beton mencapai
umur tertentu, bekisting harus memenuhi syarat kuat/kokoh yang dapat menahan beban, pekerja, alat
dan serta tidak terjadi lendutan disamping itu bekisting juga memakai bahan yang ekonomis dan mudah
dibongkar.
5) Pekerjaan pembesian
Pekerjaan pembesian terdiri dari pekerjaan pemotongan, pembengkokan, penyetelan dan
perakitannya.untuk pekerjan pembesian dibuat dengan menggunakan material yang telah ditentukan
dan untuk mendukung daya tahan bangunan pada kolom dan sloof serta pondasi jika menggunakan
pondasi tapak.
6) Pekerjaan pengecoran
Pekerjaan pengecoran dilakukan setelah terpasang bekisting dan telah dirakit pembesian
dengan menggunakan mutu beton yang sesuai dengan spesifikasi beton dan setelah beton mencapai
umur tertentu bekisting dapat dilepas
4
9) Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Lantai 1. Pada saat membeli keramik dari toko material sebelumnya dipisahkan
dahulu keramik yang sewarna, meskipun dengan type keramik yang sama, jika waktu pembakarannya
berbeda akan meyebabkan perbedaan warna hal ini akan menggurangi keindahan pasangan keramik.
2. Keramik mempuyai ukuran kualitas yang biasa disimbolkan dengan KW 1, KW 2, KW 3. KW 1 adalah
keramik dengan kualitas terbaik disusul dengan KW 2 dan KW Untuk jenis keramik tertentu biasanya
direndam sampai basah jenuh, sehingga dalam proses pemasangan nantinya tidak meyerap air semen.
4. Meyelesaikan pekerjaan pipa yang akan ditanam didalam keramik, agar nantinya tidak terjdi bongkar
pasang.
10) Pekerjaan finishing
Pekerjaan finishing dilakukan utmanya pada pekerjaan pengecetan dan finishing serta
pembersihan lokasi pekerjaan, Pekerjaan pengecatan digunakan untuk pengecatan dinding tembok dan
plafond Plywood serta pengecatan bidang kayu.Pengecatan meliputi seluruh permukaan dinding
sebelah dalam dan sebelah luar tembok.Cat yang digunakan adalah cat tembok jadi, berkualitas baik
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum pengecatan dimulai, permukaan dinding
yang akan dicat harus dibersihkan, sisa-sisa tonjolan spesi bekas pemasangan bata harus diratakan,
lubang-lubang yang ada harus ditutup dan diplamir pada bagian tertentu di amplas sehingga
permukaan dinding yang akan dicat benar-benar
b. Pengawasan Pekerjaan
Prosedur pengawasan pekerjaan sesuai dengan mutu proyek harus melakukan prosedur-
prosedur berikut
1. Pemeriksaan mutu dan pengujian
Standar yang akan digunakan pada pekerjaan tersebut sesuai Kontrak, sehingga Kontraktor
mengajukan ke Manajemen Konstruksi dan Tim Teknis, peralatan yang digunakan, Standar lain dapat
juga digunakan yang terutama tertera didalam spesifikasi atau yang disetujui secara tertulis oleh
Manajemen Konstruksi dan Tim Teknis
2. Pemeriksaan progress/kemajuan pekerjaan
Selama pelaksanaan pekerjaan waktu dan target phisik yang dicapai dapat dikontrol melalui
kurva S dan Network Planning (CPM), sehingga bila terjadi penyimpangan kemajuan pekerjaan yang
positif atau a head dan negatif atau delay, maka dapat dilihat dimana penyimpangan tersebut terjadi,
sehingga dalam pembuatan target pelaksanaan harus memahami atau mengetahui masalah-masalah
yang akan mungkin terjadi
5
b. Daftar Kebutuhan Material/bahan
NO Nama Bahan
1. Semen Portland
2. Pasir Pasang
3. Paku (5, 7, 10, 12 cm)
4. Kayu Kelas I
5. Papan 2/20
6. Balok 5/7
7. Balok 6/12
8. Besi Ulir
9. Besi Polos
10. Batu gunung
11. Air kerja
12. Atap spandek
13. Kawat pengikat
14. Sekrup pengikat
15. Tegel keramik uk 40/40
16. Cat tembok
17. Aplus
18. Kaca bening 3 mm
19. Kait angina
20. Grendel pintu dan jendela
21. Gypsum
22. Batu bata merah
23. Kusen jendela dan pintu
24. Daun pintu dan jendela
25. Bola lampu
26. Kebel listrik
27. Pipa pvc
28. Pipa union
29. Saklar ganda
30. Saklar tunggal
31. MCB Box
32. Tegel plin
33. Kerikil
34, Timbunan pilihan
6
15. Mesin gerindra
16. Mistar Siku
17. Obeng
18. Bor listrik
19. Gergaji
20. Gergaji mesin
21. Mesin ketam
22. Pahat
23. Tang
25. Sepatu boot
26. Kuas
27. Kuas Roll
7
5. Mitigasi Risiko, Monitoring, dan Evaluasi
a. Identifikasi dan Penanganan Risiko
Risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami didalam suatu situasi
ataupun kondisi terhadap kehidupan, property atau keuntungan finansial yang diluar batas yang
diharapkan. Secara umum risiko dapat diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang
tergantung dari dari kebutuhan dalam penanganannya :
Risiko murni, Dimana risiko murni dianggap sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan
adanya suatu luaran (outcome) yaitu kerugian
keuntungan. 2) Risiko terhadap benda dan manusia, dimana risiko terhadap benda adalah risiko
yang menimpa benda seperti rumah terbakar sedangkan risiko terhadap manusia adalah risiko
yang menimpa manusia seperti risiko hari tua, kematian dsb.
Risiko fundamental dan risiko khusus (fundamental risk and particular risk) Risiko fundamental
adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota masyarakat
dan tidak dapat disalahkan pada seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya, contoh
risiko fundamental: bencana alam, peperangan
Sumber-sumber utama timbulnya risiko yang umum untuk setiap proyek konstruksi :
Fisik, Kerugian akibat kebakaran, gempa bumi, banjir, kecelakaan dan tanah longsor atau bencana
alam lainnya
Lingkungan, kerusakan ekologi, polusi dan pengolahan limbah
Logistik, kehilangan atau kerusakan material dan peralatan
Keuangan, ketersediaan dana dan kecukupan asuransi
Ha katas tanah penggunaan
Operasional, kebutuhan perawatan, keandalan dan ketersediaan pabrik
8
6. Pelaporan
Pelaporan yang akan dilakukan pada kegiatan Pembangunan 2 (dua) Ruang Kelas Baru (RKB)
Beserta Perabotnya adalah disusun secara triwulan sesuai dengan format laporan kemajuan pelaksanaan
kegiatan DAK Fisik Reguler/Penugasan pada petunjuk teknis dana alokasi khusus fisik Tahun Anggaran
2022.
9
PENUTUP
Dengan tersusunnya proposal pengajuan bantuan dana Pembangunan 2 (dua) Ruang Kelas Baru
(RKB) Beserta Perabotnya. Mudah-mudahan menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan untuk memberikan
bantuan tersebut kepada SMAN 1 Sawa.
SMAN 1 Sawa dalam menyelenggarakan program ini akan terus berupaya pada penyiapan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang unggul sesuai dengan kebutuhan. Namun dalam mengimplementasikannya kami
masih sangat membutuhkan input, saran, motivasi dan perhatian antara lain dari Pemerintah Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan peran serta
masyarakat dan orang tua siswa.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk
mendukung kegiatan ini.Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan membalas kebaikan-kebaikan kepada
kita semua Amin.
10
Lampiran. Foto Lokasi SMAN 1 Sawa
11
12
13
14
15