Mutu?
ISO 9001:2015 merupakan versi terbaru ISO 9001:2008. Standar internasional ini menjadi
pedoman perusahaan dalam menjaga konsistensi produk.
Tujuan manajemen mutu adalah untuk menjaga konsistensi kualitas produk. Adapun
dengan produk yang kualitas, terdapat dua hal lainnya yang dapat tercapai. Pertama
adalah kepuasan dan loyalitas pelanggan yang akan berujung pada penjualan produk.
Kedua adalah untuk meningkatkan efisiensi proses produksi, baik dari segi waktu
maupun bahan baku.
Alih-alih berisi cara, ISO 9001 hanyalah ‘panduan’ yang tidak mengekang kreativitas
perusahaan untuk menentukan langkah-langkah yang dinilai paling tepat.
ISO 9001
ISO 9001 adalah bagian dari keluarga sistem standar manajemen mutu rancangan ISO
untuk membantu perusahaan dalam memastikan bahwa perusahaannya dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan serta stakeholder-nya sesuai persyaratan legalitas yang
ditetapkan sesuai produk—baik barang maupun jasa—yang ditawarkannya.
Melalui penerapan ISO 9001, perusahaan dapat mewujudkan tujuan yang diharapkan
sekaligus meningkatkan kredibilitas dan dapat bersaing di ranah pasar yang lebih luas.
Hingga saat ini, jutaan perusahaan di seluruh dunia telah melakukan sertifikasi ISO 9001.
Hal tersebut praktis menjadikan standar ini sebagai salah satu alat manajemen yang
paling banyak digunakan secara global.
ISO 9001 : 2015 adalah versi terbaru ISO 9001 yang menggantikan ISO 9001 :
2008. Standar ini terbit pada 23 September 2015 dengan mengantongi beberapa
perubahan penting.
ISO 9001 : 2015 ditujukan untuk menjadikannya lebih progresif menuju abad ke-
21 dibandingkan versi sebelumnya yang bersifat lebih memberi petunjuk dengan
banyak persyaratan untuk catatan dan prosedur yang terdokumentasi.
Sebagai catatan, sertifikasi ISO 9001 : 2015 bukanlah standar produk perusahaan.
Alasannya tak lain karena ISO 9001 : 2015 tidak memuat kriteria penerimaan produk
maupun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh produk tersebut. Dalam kata lain,
standar ini pun tidak memuat kriteria pengujian produk.
Oleh sebab itu, merupakan sebuah kekeliruan ketika sebuah perusahaan menyatakan
bahwa produknya telah memenuhi standar internasional. Perusahaan semestinya cukup
memberi pernyataan bahwa sertifikasi sistem manajemen yang dilakukannya telah
sudah bertaraf internasional.
Terdapat beberapa perubahan dari ISO 9001 : 2015 menjadi ISO 9001 : 2015.
Berdasarkan jumlah prinsip yang diterapkan, ISO 9001 : 2015 memuat tujuh poin—satu
poin lebih sedikit dibandingkan versi sebelumnya—seperti berikut.
1. Fokus pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan orang lain
4. Pendekatan proses bisnis
5. Peningkatan terus-menerus
6. Pendekatan faktual dalam membuat keputusan
7. Manajemen relasi
ISO 9001 : 2015 mendorong perusahaan untuk selalu berorientasi pada pelanggan.
Artinya, perusahaan pun perlu melakukan observasi untuk mengetahui apa yang
sesungguhnya menjadi kebutuhan dan harapan pelanggan, lalu melakukan upaya-
upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
Begitu kebutuhan dan harapan tersebut terpenuhi, pelanggan akan merasa puas.
Mereka pun akan mempertimbangkan untuk kembali menggunakan produk tersebut.
Namun, jika kualitas produk yang dihasilkan tidak konsisten, maka pelanggan pun
enggan untuk kembali melakukan pembelian di masa mendatang.
Pelanggan yang puas dengan sebuah produk tidak jarang akan merekomendasikannya
kepada masyarakat lebih luas, mulai dari orang-orang terdekat hingga orang asing
melalui media sosial sekalipun. Semakin banyak ulasan positif yang diperoleh, makin
bagus pula reputasi yang diperoleh perusahaan.
Di samping itu, mengingat ISO 9001 : 2015 sendiri merupakan standar yang diakui
secara internasional, memiliki sertifikasi ini pun menjadi salah satu keunggulan yang bisa
ditonjolkan oleh perusahaan (terutama apabila ingin bersaing di kancah global).
Pasalnya, perusahaan dengan ISO 9001 : 2015 akan menjaga mutu proses yang
dilakukan, baik dari produksi maupun distribusi. Dengan demikian, supplier maupun
mitra yang bekerja sama pun lebih terjamin kualitasnya.
Perusahaan tentu ingin menjaga eksistensinya selama mungkin dalam persaingan bisnis.
Namun, untuk mewujudkannya diperlukan banyak aspek, mulai dari hal-hal yang
berkaitan dengan pihak eksternal maupun internal.
ISO 9001 : 2015 menerapkan tujuh prinsip yang mencakup standar dari berbagai aspek.
Tak hanya bagaimana menjaga kepuasan pelanggan, ISO 9001 : 2015 memberi panduan
mengenai pentingnya menjaga relasi dengan seluruh stakeholder, apresiasi dan rasa
hormat pada karyawan, dan lain-lain.
Seluruh faktor ini saling mendukung satu sama lain dalam mewujudkan iklim
perusahaan yang terus bertumbuh sekaligus mendorong tercapainya tujuan
perusahaan. Tentunya, prinsip-prinsip ini pun harus terus diterapkan (dapat dibuktikan
melalui audit) agar mencapai sasaran.
Kegiatan audit sertifikasi ISO 9001 : 2015 wajib dilakukan oleh badan sertifikasi atau
independen. Tentunya, mereka yang dapat melakukan audit ini pun harus mempunyai
badan akreditasi yang diakui.
Nantinya, hasil audit yang dilakukan akan menentukan apakah sebuah perusahaan lulus
atau tidak dalam memenuhi ISO 9001 : 2015. Apabila lulus, maka nama perusahaan
tersebut dapat dilihat dalam situs resmi badan sertifikasi ISO 9001 : 2015 yang
menaungi auditor pelaksana tersebut.
Tentunya, perusahaan yang ingin mengikuti sertifikasi ini harus melakukan persiapan
yang tidak instan. Hal ini berlaku bagi perusahaan mana pun, baik yang telah berskala
besar maupun masih kecil.
Walau demikian, proses yang tidak mudah ini dapat menghasilkan output yang jauh
lebih besar dan berdampak penting bagi masa depan perusahaan tersebut. Sebagai
catatan, masa berlaku ISO 9001 : 2015 adalah tiga tahun.
Di samping itu, kami juga membuka kesempatan bagi individu yang ingin menjadi
auditor ISO 9001:2015. Saat ini, kami menyediakan pelatihan untuk Internal Auditor,
Lead Auditor, dan ISO 9001 Lead Auditor (PECB).