Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian pancasila
Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi
landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia. Dengan kata lain, pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan
negara Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah
Indonesia
B. Tujuan Pancasila
Pancasila merupakan pandangan hidup atau falsafah hidup berbangsa dan menjadi
tujuan hidup bangsa Indonesia. Seperti halnya juga disebutkan dalam ketetapan MPR
No. 11/MPR/1978 pada tanggal 22 Maret 1978
C. Fungsi Pancasila
a. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
b. b. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
c. Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
d. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
e. Pancasila SebagaiCita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
f. Pancasila Sebagai Falsafah Hidup Bangsa
g. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

D. Pengertian etika politik

Etika politik adalah filsafat moral tentang dimensi politis kehidupan


manusia, maka etika politik berarti suatu standar nilai yang disarikan dari nilai-nilai
kemanusiaan untuk dijadikan sebagai kerangka acuan teoritik dalam mempersoalkan
dan menjelaskan legitimasi politik serta budaya politik masyarakat.
E. Pancasila sebagai etika dan politik pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
Pancasila tidak hanya digunakan sebagai peraturan perundang-undangan,
tetapi Pancasila juga digunakan sebagai moralitas, legitimasi kekuasaan, hukum, serta
berbagai kebijakan di dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara Indonesia.
Aktualisasi Pancasila sebagai dasar etika tercermin dalam sila-silanya, yaitu:
 Sila pertama: menghormati setiap orang atau warga negara atas berbagai
kebebasannya dalam menganut agama dan kepercayaannya masing-masing,
serta menjadikan ajaran-ajaran sebagai panutan unuk menuntun ataupun
mengarahkan jalan hidupnya..
 Sila kedua: menghormati setiap orang dan warga negara sebagai pribadi
(personal) “utuh sebagai manusia”, manusia sebagai subjek pendukung,
penyangga, pengemban, serta pengelola hak-hak dasar kodrat yang merupakan
suatu keutuhan dengan eksistensi dirinya secara bermartabat.
 Sila ketiga: bersikap dan bertindak adil dalam mengatasi segmentasisegmentasi atau
primordialisme sempit dengan jiwa dan semangat “Bhinneka
Tungga lIka”, “bersatu dalam perbedaan” dan “berbeda dalam persatuan”.
 Sila keempat: kebebasan, kemerdekaan, dan kebersamaan dimiliki dan
dikembangkan dengan dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan secara
jujur dan terbuka dalam menata berbagai aspek kehidupan.
 Sila kelima: membina dan mengembangkan masyarakat yang berkeadilan
sosial yang mencakup kesamaan derajat (equality) dan pemerataan (equity)
bagi setiap orang atau setiap warga negara.

Anda mungkin juga menyukai