TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan
OLEH :
YUSNANI
057011100/M.KN
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
ANALISIS HUKUM TERHADAP AKTA OTENTIK
YANG MENGANDUNG KETERANGAN PALSU
( STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)
NASKAH PUBLIKASI
OLEH :
YUSNANI
057011100/M.KN
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
Telah Diuji Pada :
Tanggal : 31 Juli 2007
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
ANALISIS HUKUM TERHADAP AKTA OTENTIK
YANG MENGANDUNG KETERANGAN PALSU
(STUDI KASUS DIKOTA MEDAN)
Yusnani 1
Syafruddin Kalo 2
Muhammad Yamin 3
Syafnil Gani 4
INTISARI
1
Mahasiswa Program Studi Magister Kienotariatan Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Pembimbing Studi Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara
3
Dosen Pembimbing Studi Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara
4
Dosen Pembimbing Studi Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh para pihak/penghadap. Adapun sanksi
yang dapat diberikan kepada penghadap yang memberikan keterangan palsu dalam
akta otentik adalah berupa ancaman hukuman perdata yakni memberi ganti rugi atas
kerugian yang ditimbulkannya terhadap si penderita, dan secara pidana kepada
penghadap layak diberi hukuman pidana penjara sebab telah memenuhi unsur-unsur
dari pasal-pasal yang dituduhkan dan telah terbukti secara sah melakukan kejahatan
pemalsuan surat sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 266 ayat (1) KUHP jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP, yakni ”secara bersama-sama menyuruh menempatkan
keterangan palsu dalam akta otentik”. Akibat hukum terhadap akta otentik yang
mengandung keterangan palsu adalah bahwa akta tersebut telah menimbulkan
sengketa dan diperkarakan di sidang Pengadilan, maka oleh pihak yang dirugikan
mengajukan gugatan secara perdata untuk menuntut pembatalan agar hakim memutus
dan mengabulkan pembatalan akta tersebut. Dengan adanya putusan hakim yang
berkekuatan hukum tetap maka dinyatakan akta tersebut batal demi hukum artinya
tidak mempunyai kekuatan hukum karena akta tersebut telah cacat hukum. Dan sejak
diputuskannya pembatalan akta itu oleh hakim maka berlakunya pembatalan itu
adalah berlaku surut yakni sejak perbuatan hukum/ perjanjian itu dibuat.
Disarankan kepada para semua pihak yang berkaitan dengan penerbitan akta otentik
seperti pihak penghadap dan notaris, agar berhati-hati dan waspada dalam segala hal
yang berhubungan dengan pembuatan akta, disamping itu juga diharapkan kepada
pihak yang berkompeten seperti Majelis Pengawas Daerah, pihak kepolisian,
pengadilan harus lebih selektif dalam melakukan pemeriksaan terhadap notaris.
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
1
Student Magister Of Notarial Affairs Study Program School Of Postgraduate Studies, University
Of Nort Sumatera.
2
Lecturer Magister of Of Notarial Affairs Study Program School Of Postgraduate Studies,
University Of Nort Sumatera.
3
Lecturer Magister of Of Notarial Affairs Study Program School Of Postgraduate Studies,
University Of Nort Sumatera.
4
Lecturer Magister of Of Notarial Affairs Study Program School Of Postgraduate Studies,
University Of Nort Sumatera.
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
Key words : Authentic Notarial Document,
Counterfeit Information
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul : “ Analisis
Hukum Terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi
Kasus di Kota Medan)”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada :
- Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum, selaku pembimbing
pertama
- Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku pembimbing
kedua
- Bapak Notaris, Syafnil Gani, SH, M. Hum, selaku pembimbing ketiga;
yang telah menyisihkan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan dari awal penyusunan proposal sampai selesainya penulisan
tesis ini.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Yth :
1. Bapak Notaris Syahril Sofyan, SH, MKn, selaku dosen tamu sekaligus
penguji.
2. Ibu Chairani Bustami, SH, MKn, selaku dosen tamu sekaligus penguji.
3. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Prof. Dr. Ir. T . Chairun Nisa H, Msc, selaku Direktur Sekolah Pasca
Sarjana.
5. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin Lubis, SH, MS, CN, selaku Ketua
Program Studi Kenotariatan.
6. Para Guru Besar, Staf Pengajar Program Magister Kenotariatan Universitas
Sumatera Utara.
7. Kepada Notaris-notaris, Kantor Majelis Pengawas Daerah (MPD), Pengadilan
Negeri, di Kota Medan, selaku Responden
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
8. Para pegawai Administrasi dan pegawai perpustakaan Program Magister
Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Magister Kenotariatan Universitas
Sumatera Utara.
Teristimewa kepada kedua orang tua penulis :
- Ayahanda yang tercinta Alm. MUHAMMAD YAHYA Kl
MARPAUNG.
- Ibunda yang tercinta Alm. HASBIAH BUTAR-BUTAR
- Suami Tercinta Chairuddin Panjaitan, SE
- Abangnda, Kakanda dan Adinda yang tersayang;
penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas doa, kasih sayang dan
dukungan baik moril maupun materil yang tidak dapat dinilai dalam bentuk apapun,
sehingga tetap menyertai penulis.
Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan,
baik dari sudut isi maupun dari cara penyajiannya. Oleh karena itu penulis menerima
masukan dan kritikan dari semua pihak. Harapan penulis, semoga tesis ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi semua pihak.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, Amin.
( Y U S N A N I, S.H.)
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR RIWAYA HIDUP
Nama : Yusnani, SH
Agama : Islam
1. M. Yahya KL Marpaung
2. Hasbiah Butar-Butar
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
INTISARI ...................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR ISTILAH ...................................................................................... x
PALSU ......................................................................................... 41
Pasal 263, Pasal 264, dan Pasal 266 Kitab Undang- undang
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
B. Faktor-faktor yang Menyebabkan Akta Mengandung
A. Kesimpulan ................................................................................ 90
B. Saran ........................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISTILAH
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
Onvoldoende Kennis : Kekurangan pengetahuan
Overtredingen : Pelanggaran
Partij : Pihak
Partij Aktan : Akta Partij (dibuat oleh para
pihak dihadapan pejabat umum)
Person : Orang (perseorangan)
PPAT : Pejabat Pembuat Akta Tanah
Profesional Behaviour : Perilaku Profesional
Quasi Falsum : Pemalsuan yang bersifat semu
Rechtsstaat : Berdasarkan Hukum
Reglement Op Het Notaris Ambt In Indonesia : Peraturan Jabatan Notaris
Saksi attesteren : Saksi yang memperkenalkan di
depan pengadilan
Saksi Instrumentair : Saksi yang memperkenalkan di
depan notaris
Tegen Bewijs : Pembuktian Sebaliknya
Ten overstaan van een : Akta Yang Diperbuat Dihadapan
(Notaris)
Uitwendige bewijskracht : Pembuktian lahiriah
UUJN : Undang-Undang Jabatan Notaris
Van Rechtswege Nietig : Batal Demi Hukum
Vereniging : perkumpulan
Vernietigbaar : Dibatalkan
Waarnemen : menyaksikan sendiri
Wedertrechtlijkheid : Dalam Arti Obyektif
(bertentangan dengan hukum);
dalam arti subyektif
(bertentangan dengan
kepentingan orang lain)
Wetboek van Strafrecht : Kitab Undang-undang Hukum
Pidana di Indonesia masa Jajahan
Belanda
Wilsgebrik : Adanya kecacatan dalam
kesepakatan
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa tahun terakhir ini begitu banyaknya perubahan yang terjadi di muka
Perubahan-perubahan ini terjadi karena arus globalisasi yang melanda dunia sehingga
membuat banyak orang khawatir, cemas ataupun takut karena adanya ketidakpastian
salah satu peran penting diera globalisasi dimana dalam sejarah perkembangan
merupakan seorang pejabat yang dapat di percaya. Ia adalah pembuat dokumen yang
kuat dalam suatu proses hukum yang tanda tangan serta capnya memberi jaminan dan
bukti kuat.
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
sejauh pembuatan akta otentik tertentu tidak dikhususkan kepada pejabat umum
lainnya. Pembuatan akta otentik ada yang diharuskan oleh peraturan perundang-
selain akta otentik yang dibuat oleh atau dihadapan notaris, bukan saja karena
yang berkepentingan untuk memastikan hak dan kewajiban para pihak demi
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
kepastian, ketertiban dan perlindungan hukum bagi pihak yang berkepentingan
Akta Notaris lahir dengan adanya keterlibatan langsung dari pihak yang
Akta Notaris adalah akta otentik yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris
menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam Undang-undang, akta yang
dibuat notaris menguraikan secara otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan
undang sekaligus menjunjung tinggi Kode Etik profesinya yaitu Kode Etik Notaris.
notaris diharapkan dapat bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak, dan
menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum. Disamping itu
notaris sebagai pejabat umum harus dapat mengikuti perkembangan hukum sehingga
memenuhi kebutuhan hukum yang terus berkembang dapat memberikan jalan keluar
1
Penjelasan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris
2
Wawan Tunggal Alam, Hukum Bicara (Kasus-kasus dalam Kehidupan Sehari-hari),
Milenia Populer, Jakarta, 2001, hal 85.
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
keberanian dalam mengambil sikap yang tepat. Keberanian yang dimaksud adalah
untuk menolak membuat akta apabila bertentangan dengan hukum, moral dan etika. 3
nyata kepercayaan masyarakat terhadap hukum, oleh sebab itu notaris dalam
agar tercapai sifat otentik dari akta itu misalnya mencantumkan identitas para pihak,
membuat isi perjanjian yang dikehendaki para pihak, menandatangani akta, dan
sebagainya. Apabila syarat-syarat itu tidak terpenuhi maka akta tersebut dapat
Rancangan akta yang sudah dibuat berupa konsep minuta akta sebelum
saksi-saksi yang dilakukan oleh notaris yang membuat akta tersebut. Berdasarkan
membacakan akta dihadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit dua
orang saksi dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi-saksi dan
notaris.
Tujuan pembacaan akta ini adalah agar para pihak saling mengetahui isi dari
akta tersebut sebab isi dari akta itu merupakan kehendak para pihak. Pembacaan akta
ini juga dilakukan agar pihak yang satu tidak merasa dirugikan apabila terdapat
3
Wawan Setiawan, Media Notariat, Edisi Mei – Juni 2004, hal 25.
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
keterangan atau redaksi akta yang memberatkan atau merugikan terhadap pihak yang
lain.
Dalam prakteknya sering terjadi notaris dilibatkan jika terjadi perkara antara
para pihak, padahal sengketa yang terjadi bukanlah antara para pihak degan notaris
mengingat notaris bukan pihak dalam akta yang dibuatnya, namun notaris sering
akta yang dibuatnya. Apabila akta yang dibuat ternyata dibelakang hari mengandung
sengketa maka hal ini perlu dipertanyakan, apakah akta ini merupakan kesalahan
notaris atau kesalahan para pihak yang tidak memberikan dokumen yang sebenarnya
dan para pihak memberikan keterangan yang tidak benar ataukah adanya kesepakatan
yang dibuat antara notaris dengan salah satu pihak yang menghadap. Apabila akta
baik karena kelalaian maupun karena kesengajaan notaris itu sendiri maka notaris itu
Jabatan Notaris merupakan jabatan yang terhormat yaitu suatu jabatan yang
pada UUJN dan Kode Etik Notaris. Dengan demikian diharapkan agar notaris dalam
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
Oleh karena itu seorang notaris tidak mungkin menerbitkan suatu akta yang
mengandung cacat hukum dengan cara sengaja, akan tetapi tidak menutup
semuanya dituang kedalam akta lahirlah sebuah akta yang mengandung keterangan
palsu.
Keterangan palsu adalah suatu keterangan yang tidak sesuai atau bertentangan
dengan kebenaran, keterangan mana mengenai sesuatu hal/kejadian yang harus
dibuktikan oleh akta otentik itu, hal mana diatur dalam Pasal 266 Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (KUHP) yang menyebutkan bahwa tindak pidana menyuruh
mencantumkan suatu keterangan palsu didalam suatu akta otentik merupakan suatu
tindak pidana pemalsuan. 4
Dengan terjadinya kasus semacam ini maka akan menyebabkan notaris harus
akta otentik dan akta otentik yang dibuatnya setelah ditandatangani oleh para pihak
kan akta yang telah diterbitkannya harus terlebih dahulu mendapat izin/
persetujuan dari Majelis Pengawas untuk dapat diperiksa atau diproses oleh Aparat
4
Adamichazawi, Kejahatan terhadap Pemalsuan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001 hal
114.
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008
hukumnya terhadap akta yang mengandung keterangan palsu, hal inilah yang perlu
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka yang menjadi pokok
keterangan palsu
palsu.
C. Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui akibat hukum dari suatu akta otentik yang mengandung
keterangan palsu.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis
Yusnani : Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan), 2007.
USU e-Repository © 2008