Latar Belakang
• Gen setiap individu juga dapat memengaruhi seberapa aman dan efektif obat tertentu.
• Namun saat ini sudah berkembang untuk beberapa obat yang diresepkan secara luas dan kels
obat dalam perawatan primer.
• Pengujian genetik secara perlahan menemukan celah dalam pemilihan terapi obat. Proses ini
diikuti dengan peningkatan perawatan untuk rentang pasien yang lebih luas.
• Biomarker Farmakogenomik dalam Pelabelan Obat Food and Drug Administration (FDA)
memberikan data tentang 297 obat untuk 100 biomarker molekuler.
• Tes farmakogenomik yang paling umum adalah Warfarin, Statins, Clopidogrel, Obat
Psikotropika, Codeine, Tamoxifen, dan gen yang berperan dalam metabolism serotonin.
Personalized medicine saat ini menjadi penting. Pharmacogenetic test ini sudah dosetujui oleh FDA pada
tahun 2005. Melalui molecular assay ini, pasien terkait dapat menentukan cara terbaik untuk
mengintegrasikan hasil tes ini ke dalam praktik klinis. Melalui tes ini dapatkan validitas dan kegunaan
klinis.
Pada awal pengujian farmakogenetik, sebagian besar pengujian hanya melibatkan analisis gen tunggal
atau melibatkan analisis beberapa varian dari gen yang sama, menargetkan varian yang paling umum
dan paling efektif. Saat ini, dengan kemajuan teknologi secara signifikan meningkatkan jumlah gen dan
variasi yang dicakup dalam satu kali pengujian. Tes panel ini bias lebih mahal daripada uji gen tunggal,
tetapi memastikan bahwa obat yang diresepkan sesuai dengan yang diuji.