• Farmakogenetik dan farmakogenomik merupakan cabang ilmu
farmakologi, yaitu ilmu yang mempelajari efek obat pada makhluk hidup baik manusia dan hewan maupun tumbuhan dan jasad renik.
• Pengetahuan mengenai farmakogenetika diperlukan untuk
mengetahui adanya keanekaragaman pengaruh obat yang ditentukan oleh factor genetik sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya pengaruh buruk obat dengan menghindari pemakaian obat tertentu pada individu dengan ciri-ciri genetik tertentu. Mekanisme Interaksi Farmakogenetik • Farmakokinetik berkaitan dengan bagaimana obat-obatan diserap, didistribusikan, dimetabolisme, dan dikeluarkan dari tubuh. Protein seperti pengangkut obat, atau enzim pemetabolisme merupakan bagian penting yang memfasilitasi proses-proses ini. Variasi dalam DNA yang bertanggung jawab untuk memproduksi protein-protein tersebut dapat memengaruhi ekspresi atau aktivitasnya, yang mengarah pada perubahan status fungsionalnya. • Perubahan fungsi pengangkut obat atau enzim pemetabolisme, seperti peningkatan, penurunan, atau hilangnya fungsi, dapat mengubah jumlah obat dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan obat menyimpang dari jendela terapeutiknya dan mengakibatkan toksisitas atau hilangnya efektivitas. • Contoh pengaplikasian farmakogenetik seperti berikut : 1. Ditemukannya obat yang lebih efektif untuk setiap penyakit pada individu perusahaan farmasi akan mampu menciptakan obat berdasarkan protein, enzim, dan molekul RNA yang berhubungan dengan gen penyebab timbulnya suatu penyakit.
2. Penggunaan obat yang khasiatnya lebih baik dan lebih aman
Berkembangnya ilmu farmakogenetik dapat menghindarkan dari peresepan obat dengan metoda trial-and-error dikarenakan pemberian obat akan didasarkan pada analisa profil genetic pasiennya termasuk penentuan dosis yang tepat agar obat memiliki efikasi yang tinggi dan efek samping obat yang rendah. 3. Skrining penyakit bawaan secara dini orang yang memiliki mutasi pada gen tertentu yang dapat menimbulkan suatu penyakit di kemudian hari dapat segera dicegah dan diberikan terapi lebih awal.
4. Membantu peningkatan proses penemuan obat baru
perusahaan farmasi menjadi lebih mudah menentukan potensial terapi dengan menggunakan genom sebagai sasaran.
5. Penurunan biaya pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan
terjadinya penurunan ESO obat, jumlah trial obat yang gagal, durasi pengobatan waktu pasien juga bisa dipersingkat, jumlah obat yang dikonsumsi pasien bisa diminimalkan. POLIMORFISME PADA METABOLISME, TRANSPOR & SASARAN OBAT EFEK OBAT TAK DIINGINKAN DAN PERBEDAAN GENETIKA