Anda di halaman 1dari 7

KEBERAGAMAN DALAM

FARMAKOKINETIKA
1. ADHE WIBAWA
2. ANGGY WULANDARI
3. EMIN KAROBA
4. GRESILIA TOYANG
5. M. ANDIRA IBNU
6. NURMIRA LESTARI NINGTYAS (220209164)
7. NURUL ISTIQOMAH
8. RISKY DEVI LUPITASARI
FARMAKOGENETIKA DAN FARMAKOGENOMIK

• Farmakogenetik dan farmakogenomik merupakan cabang ilmu


farmakologi, yaitu ilmu yang mempelajari efek obat pada makhluk
hidup baik manusia dan hewan maupun tumbuhan dan jasad renik.

• Pengetahuan mengenai farmakogenetika diperlukan untuk


mengetahui adanya keanekaragaman pengaruh obat yang ditentukan
oleh factor genetik sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya
pengaruh buruk obat dengan menghindari pemakaian obat tertentu
pada individu dengan ciri-ciri genetik tertentu.
Mekanisme Interaksi Farmakogenetik
• Farmakokinetik berkaitan dengan bagaimana obat-obatan diserap,
didistribusikan, dimetabolisme, dan dikeluarkan dari tubuh. Protein seperti
pengangkut obat, atau enzim pemetabolisme merupakan bagian penting yang
memfasilitasi proses-proses ini. Variasi dalam DNA yang bertanggung jawab
untuk memproduksi protein-protein tersebut dapat memengaruhi ekspresi
atau aktivitasnya, yang mengarah pada perubahan status fungsionalnya.
• Perubahan fungsi pengangkut obat atau enzim pemetabolisme, seperti
peningkatan, penurunan, atau hilangnya fungsi, dapat mengubah jumlah obat
dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan obat menyimpang dari jendela
terapeutiknya dan mengakibatkan toksisitas atau hilangnya efektivitas.
• Contoh pengaplikasian farmakogenetik seperti berikut :
1. Ditemukannya obat yang lebih efektif untuk setiap penyakit pada
individu  perusahaan farmasi akan mampu menciptakan obat
berdasarkan protein, enzim, dan molekul RNA yang berhubungan
dengan gen penyebab timbulnya suatu penyakit.

2. Penggunaan obat yang khasiatnya lebih baik dan lebih aman


Berkembangnya ilmu farmakogenetik dapat menghindarkan dari
peresepan obat dengan metoda trial-and-error dikarenakan pemberian
obat akan didasarkan pada analisa profil genetic pasiennya termasuk
penentuan dosis yang tepat agar obat memiliki efikasi yang tinggi dan
efek samping obat yang rendah.
3. Skrining penyakit bawaan secara dini  orang yang memiliki
mutasi pada gen tertentu yang dapat menimbulkan suatu penyakit
di kemudian hari dapat segera dicegah dan diberikan terapi lebih
awal.

4. Membantu peningkatan proses penemuan obat baru 


perusahaan farmasi menjadi lebih mudah menentukan potensial
terapi dengan menggunakan genom sebagai sasaran.

5. Penurunan biaya pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan 


terjadinya penurunan ESO obat, jumlah trial obat yang gagal,
durasi pengobatan waktu pasien juga bisa dipersingkat, jumlah
obat yang dikonsumsi pasien bisa diminimalkan.
POLIMORFISME PADA METABOLISME,
TRANSPOR & SASARAN OBAT
EFEK OBAT TAK DIINGINKAN DAN PERBEDAAN
GENETIKA

Anda mungkin juga menyukai