Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SASDITA MAILANA

NIM : 1105190026

25. LEMBU SORA DAN RANGGALAWE MENGHANCURKAN UTUSAN TATAR


Lembu sora dan ranggalawe berhasil menghancurkan pasukan tatar. Raden wijaya
bertemu dengan putri bungsu retna sutawan. Arya wiraraja memberi saran agar membawa
putri bungsu ke tempat yang aman. Raden wijaya memutuskan untuk membawa putri bungsu
ke majapahit.
Prabu jayakatong yang berda dipenjara akhirnya wafar. Lembu sora, ranggalawe dan
wiraraja menjadi tokoh yang pentig dalam menghancurkan daha. Semua barang-barang yang
ada di istana daha dibawa ke majapahit. Pada akhirnya dua orang putri tunangan raden wijaya
kini berkumpul menjadi satu dengan raden wijaya.
Dua oang putri tersebut dikenal dengan nama dara petak dan dara jingga. Arya
wiraraja kembali pindah dari Madura ke tuban dengan kedudukan sebagai adipati yang
bergelar arya adikara sementara Raden wijaya dinobatkan sebagai raja majapahit dengan
gelar panji wijaya.
26. RANGGALAWE MENAGIH JANJI KEPADA RAJA MAJAPAHIT
Raja panji wijaya mengadakan sidang paripurna di baliurung. Nambi dan lembu sora
menjabat sebagai orang yang penting di majapahit. Nambi sebagai patih sementara lembu
sora sebagai menteri utama.
Raja panji wijaya bertanya tentang ranggalawe yang tidak pernah kelihatan di istana
kepada nambi. Setelah raja bertanya, tiba-tiba ranggalawe datang dan masuk ke baliurung
lalu menyembah raja panji wijaya.
Secara tersirat ranggalawe menunjukkan ketidaksukaannya terhadap nambi yang
dipilih menjadi patih. Ia kemudian mengatakan bahwa ia menunggu hadiah yang tak kunjung
menjadi kenyataan. Mendengar perkataan ranggalawe, raja panji wijaya merasa tersindir. Ia
kemudian berkata bahwa selama ia menjadi raja ia selalu adil.
Mendengar jawaban raja, ranggalawe mengatakan bahwa yang pantas menjadi patih
seharusnya bukan nambi melainkan lembu sora atau tidak dirinya sendiri. Mendengar
penuturan ranggalawe, lembu sora merasa tak enak hati. Ia kemudian berusaha melerai
dengan mengatakan seharusnya ranggalawe tak perlu bersikap seperti itu. Kemudian raja
wijaya meminta ranggalawe untuk bersabar.
Secara gambling ranggalawe mengatakan bahwa nambi tak pantas menjadi patih. Ia
mengatakan bahwa nambi tak bisa apapun. Mendengar penuturan ranggalawe, nambi merasa
malu dan terhina namun, ia tetap berusaha sabar. Sementara kebo anabrang menjadi murka
terhadap ranggalawe.
Ranggalawe terus menerus merendahkan nambi. Kebo anabrang yang murka pun
menantang ranggalawe untuk mengerahkan anak buahnya, ia yang akan menghadapi anak
buah ranggalawe. Ranggalawe kemudian beranjak pergi meninggalkan baliurung tampa
pamit.
Sepeninggalan ranggalawe raja wijaya merasa resah. Ia meminta saran kepada lembu
sora apakah ia perlu mencabut kedudukan nambi dan memberikannya kepada ranggalawe.
Lembu sora mengatakan bahwa seharusnya ranggalawe disingkirkan saja namun, raja wijaya
tidak setuju sebab dengan menyingkirkan ranggalawe hanya akan membuat sengsara orang
lain.
Nambi memberi saran raja untuk mengawasi ranggalawe. Mendengar saran dari
nambi semua orang yang hadir di baliurung setuju, sidang pun dibubarkan.

27. RANGGALAWE MERUSAK ISTANA


Setelah meninggalkan baliurung, ranggalawe yang murka pun merusak istana.
Melihat kemarahan ranggalawe, lembu sora berusaha memberi pengertian kepada ranggalawe
tentang cinta kasih yang telah raja berikan kepada ranggalawe. Lembu sora memberi saran
kepada ranggalawe untuk pulang ke tuban. ranggalawe menyetujui saran dari lembu sora. Ia
pun memutuskan untuk pulang.
Saat hendak pulang, tanjeg reneng mengatakan bahwa sebenarnya ranggalawe hanya
dikasihani oleh raja wijaya. Mendengar penuturan tanjeg reneng ranggalawe merasa tidak
terima ia kemudian memberi peringatan kepada orang-orang wilatikta untuk berhati-hati.
Mendengar peringatan ranggalawe semuanya terdiam.
Selama perjalanan menuju ke tuban , ranggalawe berusaha mempengaruhi orang-
orang wilayah utara untuk memihak padanya.
Sesampainya di tuban, raut kemarahan ranggalawe masih terlihat. Melihat anaknya
yang seperti tidak baik-baik saja arya adikara pun menanyakan penyebab putranya murka.
Ranggalawe menceritakan semuanya kepada arya adikara. Mendengar penuturan putranya,
arya adikara memperingatkan ranggalawe agar tidak terburu-buru mengambil tindakan sebab
iri hati. Namun, ranggalawe tetap pada pendiriannya. Ia tidak akan mundur selangkahpun.
Ranggalawe mengangkat gagarang dan tambak wisthi menjadi panglima perang dan
mulai membentuk pasukan.

28. PERANG ANTARA MAJAPAHIT DAN TUBAN


Terdegarnya suara gong menandakan bahwa negeri tuban siap berperang. Dua
panglima tuban berangkat menuju tempat peperangan di tambak beras.
Pertempuran seru dan riuh. Pasukan majapahit dipimpin nambi. Pasukan majapahit
banyak yang tewas namun, nambi terus memberi semangat dan menyuruh pasukan untuk
tetap maju.
Baik majapahit maupun tuban banyak yang lehilangan prajuritnya. Saat matahari
tenggelam perang terhenti. Perang hari itu dimenangkan oleh pasukan majapahit. Perang
tersebut menewaskan sidi. Kematian sidi kemudian dilaporkan kepada adipati ranggalawe.

Anda mungkin juga menyukai