Anda di halaman 1dari 2

1.

a. Memahami target pendengar


Menentukan media yang paling efektif
Menentukan dan memahami tujuan
Memotivasi pendengar untuk memberi tanggapan atau kritik dan saran
Memperhitungkan frekuensi penyampaian pesan
Mengidentifikasi pesan utama atau kunci yang akan disampaikan
b. Memahami target pendengar : Mamahami kondisi staff dalam rapat, apakah sedang
dalam keadaan tenang atau sebaliknya.
Menentukan media yang paling efektif : Menentukan media apa yang akan dipakai,
apakah hanya sekedar berbicara depan mereka atau melalui group whatsaap.
Menentukan dan memahami tujuan : Memahami tujuan diadakannya rapat, apakah
sangat mendesak atau hanya sekedar pendekatan saja.
Memotivasi pendengar untuk memberi tanggapan atau kritik dan saran : Membuka
ruang berbagi informasi atau duluan menanyakan para staf untuk memberikan
tanggapan.
Memperhitungkan frekuensi penyampaian pesan : memberikan frekuensi agar staff
tidak terlalu banyak memberikan tanggapan, agar mengefisiensi waktu pertemuan.
Mengidentifikasi pesan utama atau kunci yang akan disampaikan : Memberikan
kesimpulan kebijakan yang telah di sampaikan sebelumnya, agar para staff dapat
lebih mudah menyimpulkan isi dalam kebijakan tersebut.

2.
a. A Dalam komunikasi memiliki dua bentuk yang berbeda antara verbal dan Non-
verbal, di antara bentuk itu memiliki perbedaan di antara lain ;
a) Komunikasi Verbal : komunikasi verbal adalah komunikasi yang berbentuk
lisan ataupun tulisan, contohnya adalah penggunaan kata-kata sebagai
contoh Komunikasi verbal berupa kata-kata yang diucapkan langsung
(berbicara) bisa dilakukan secara langsung (face to face) atau dengan
perantara media, contoh berinteraksi menggunakan sosial media atau
telepon genggam. Sedangkan komunikasi verbal yang melalui tulisan bisa
dilakukan menggunakan media seperti surat, postcard, chating  di media
sosial, dan sebagainya.
b) Komunikasi Non-Verbal :  adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-
kata, contohnya menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan
gerakan tangan, bahkan intonasi suara dan kecepatan berbicara. Komunikasi
non-verbal lebih sering terjadi dalam komunikasi secara langsung atau face
to face.  Sebabnya, dalam komunikasi menggunakan media digital,
komunikasi non-verbal seringkali tidak mungking dilakukan. Contoh ketika
kita sedang chatting,  tidak mungkin kita bisa melihat ekspresi wajah lawan
bicara kita atau mendengar intonasi suaranya. Karena keterbatasan ini pula
komunikasi non-verbal sering menimbulkan kesalahpahaman. Contohnya,
terkadang ada orang yang menggunakan emoji secara tidak tepat. Misal
seseorang salah mengirim emoji marah padahal sebenarnya dia ingin
mengirim emoji tersenyum yang terletak di sebelahnya. Hal ini bisa
menyebabkan orang yang dikirimi pesan menjadi salah paham dan ikut
marah.
b. Dalam pemikiran Don Stacks dan kawan-kawan, terdapat tiga perbedan utama
diantara keduannya yaitu kesengajaan pesan (the intentionality of themessage),
tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan (the degree of symbolism in the actor
message), dan pemerosesan mekanisme (processing mechanism).

Anda mungkin juga menyukai