Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Riset Kebidanan Indonesia ISSN 2615-5621

Vol 4, No. 2, Desember 2020, pp. 38-42 38

Pendidikan dan tempat tinggal ibu dengan kejadian perdarahan pada


kehamilan di Indonesia
Anjeli Ratih Syamlingga Putri
Akademi Kebidanan Indragiri, Jl.H.Syarief, Desa Rantau Mapesai, Seberang, (0769) 21877, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu,
Riau, Indonesia

INFORMASI ARTIKEL: ABSTRAK


Riwayat Artikel: Latar belakang: Perdarahan antepartum adalah penyebab utama morbiditas
Tanggal diterima: 12-Agustus-2020 dan mortalitas ibu. Ante Partum Haemorhargi (APH) memperumit 0,5-5%
Tanggal direvisi: 12-November-2020 kehamilan yang berhubungan dengan variabel sosiodemografi. Penyebab
Tanggal dipublikasi: 31-Desember-2020 utama APH adalah plasenta previa dan abruptio placentae. Hasil Survei
Kata kunci: Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan 8 persen
Perdarahan pada kehamilan wanita mengalami pendarahan pada kehamilan. Tujuan penelitian:
Pendidikan Mengetahui hubungan Pendidikan dan tempat tinggal dengan kejadian
Tempat tinggal perdarahan antepartum di Indonesia. Metode : Penelitian kuantitatif dengan
survay analitik ini menggukanan pendekatan case-control yang menganalisis
kejadian perdarahan antepartum berdasarkan data SDKI tahun 2012 dengan
jumlah 15.173 responden). Hasil: Analisis data menggunakan chi-squre dengan
p-value 0,05 dan CI 95%. Hasil bivariat yang didapatkan, pendidikan ibu
dikaitkan dengan kejadian perdarahan antepartum dengan p-value (0,008).
10.32536/jrki.v4i2.88 Simpulan: Berdasarkan analisis Health Technology Assesment (HTA), untuk
mencegah kejadian peradarahan antepartum pengenalan komplikasi antenatal
tepat waktu dan perawatan untuk manajemen komplikasi akan menjadi
strategi utama dalam mengurangi kematian ibu dan bayi.

Key word : Background: Antepartum haemorrhagea is the main cause of maternal


Antepartum Haemorrhagea morbidity and mortality. Ante Partum Haemorhargic (APH) complicates 0.5-5%
Education of pregnancies associated with sociodemographic variables. The main causes of
Residence APH are placenta previa and placental abruption. The results of the Indonesian
Health Demographic Survey (IDHS) in 2012 showed that 8 percent of women
experienced bleeding in pregnancy. Objective: The aim of this study was to
determine the association of age and history of SC with the incidence of
antepartum bleeding in Indonesia. Methods: This quantitative study with
analytic surveys uses a case-control approach that analyzes antepartum
hemorrhage events based on the 2012 IDHS data with 15,173 respondents.
Results: Data analysis using chi-squre with a p-value of 0.05 and 95% CI.
Bivariate results were obtained, maternal education was associated with
antepartum hemorrhage with p-value (0.008). Conclusion: According to a
Health Technology Assessment (HTA) analysis, to prevent the occurrence of
antepartum outrage on the introduction of timely antenatal complications and
treatment for management of complications will be the main strategy in
reducing maternal and infant mortality.

Pendahuluan kehamilan dan persalinan; 99% dari 830 kematian


Pendarahan merupakan penyebab utama setiap hari adalah wanita dari negara-negara
morbiditas dan mortalitas ibu hamil dan perinatal berkembang. Di negara maju, perdarahan sebelum
yang bahkan merupakan salah satu keadaan melahirkan hanya 16,3% dari kematian ibu,
darurat yang paling sering terjadi pada kebidanan. sementara di Afrika Sub-Sahara yaitu pada 24,5%
Perdarahan dalam kehamilan didefinisikan sebagai (Lankoande et al., 2017)
perdarahan dari saluran kelamin yang terjadi pada APH memperumit 0,5-5% kehamilan yang
masa kehamilan (Fan et al., 2017). berhubungan dengan variabel sosiodemografi.
830 wanita didunia meninggal setiap hari Penyebab utama APH adalah plasenta previa dan
dari penyebab yang dapat dicegah terkait dengan abruptio placentae; namun penyebab pasti

perdarahan dalam beberapa kasus mungkin tidak
Korespondensi penulis.
dapat ditentukan. Komplikasi maternal APH dapat
Alamat E-mail: anjeliratih1593@gmail.com
menyebabkan syok hipovolemik, koagulasi
39 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia ISSN 2615-5621
Vol 4, No. 2, Desember 2020, pp. 38-42

intravaskular diseminata, dan gagal ginjal akut, Analisis univariat dilakukan untuk
operasi caesar yang lebih tinggi, histerektomi mengetahui distribusi frekuensi karakteristik
peripartum dan anemia pasca operasi. Sedangkan responden dan distribusi persentase tiap variabel,
komplikasi janin dapat menyebabkan persalinan dan analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
prematur, berat badan lahir rendah, asfiksia lahir, interaksi dua variabel dengan uji statistik chi-
dan kematian janin intrauterin (Takai et al., 2017). square dengan p-value <0,05. Selain itu, untuk
mengetahui besar risiko pada penelitian ini
Salah satu upaya pemerintah dalam
dilakukan dengan menghitung odd ratio (OR)
menurunkan angka kematian ibu adalah dengan
memberikan pelayanan pra-persalinan yaitu
Antenatal Care (ANC) minimal 4 kali. Pelayanan Hasil dan Pembahasan
ANC tersebut memiliki peranan yang sangat
penting, diantaranya agar dapat dilakukan deteksi Hasil penelitian berdasarkan karaktersitik
dan tata laksanan dini komplikasi yang dapat mencakup usia, Pendidikan, tempat timggal dan
timbul saat persalinan 7 (KeMenkes, 2013). paritas disajikan pada Tabel 1.

Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel dan Karakteristik
(SDKI) tahun 2012 menunjukkan 46 persen wanita Responden
Kelompok
mengalamai komplikasi pada saat melahirkan dan No
Karakteris
Kasus Kontrol
N
%
tik (Total)
8 persen diantaranya wanita mengalami F % F %
1 Usia
pendarahan pada kehamilan (BPS dan Macro Tidak 407 75,2 1059 74,9 11366 74,9
International, 2012). Berdasarkan latar belakang berisiko
Bersiko 134 24,8 3673 25,1 3807 25,1
tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk
2 Pendidikan
mengetahui hubungan paritas dengan kejadian Tinggi 90 16,6 1867 12,8 1957 12,9
perdarahan antepartum di Indonesia. Rendah 451 83,4 12765 87,2 13216 87,1
3 Tempat Tinggal
Kota 301 55,6 6639 45,4 6940 45,7
Desa 240 44,4 7993 54,6 8233 54,3
Metode penelitian 4 Paritas
Primipara 189 34,9 5077 34,7 5266 34,7
Penelitian ini merupakan penelitian Multipara 352 65,1 9555 65,3 9907 65,3

kuantitatif pada bentuk desain survey analitik.


Desain penelitian yang digunakan adalah case Karakteristik responden dapat dilihat bahwa
control dengan pendekatan retrospektif. Populasi mayoritas usia ibu tidak berisiko yaitu 11.366
dalam penelitian ini yaitu seluruh wanita yang (74,9%). Sedangkan untuk gambaran pendidikan
berusia 15-49 tahun dengan kelompok kasus ibu responden dapat dilihat bahwa responden yang
yang mengalami kejadian perdarahan antepartum, menyelesaikan pendidikan formal SMA dan
dan kelompok kontrol yaitu ibu yang tidak Perguruan Tinggi hanya 1957 (12,9%). Karakteristik
mengalami kejadian perdarahan antepartum di responden juga dapat dilihat mayoritas responden
Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2012 yang bertempat tinggal di desa yang berjumlah 8233
berjumlah 41.782 orang. Yang menjadi kriteria (54,3%). Selain itu, mayoritas responden
inklusi pada penelitian ini adalah responden yang merupakan multipara yaitu sebanyak 9907
memiliki data lengkap pada pertanyaan- (65,3%).
pertanyaan yang berkaitan dengan variabel Tabel 2 Hubungan Pendidikan dan Tempat Tingga dengan
penelitian dan kriteria ekslusinya adalah Kejadian Perdarahan antepartum
responden yang menjawab unknown. Variabel Perdarahan Tidak Perdarahan OR 95% P-
CI value
N=54 % N=14661 %
Pada sampel kasus dilakukan teknik 2
pengambilan sampel dengan total sampling yang Pendidikan 1,3 1,083 0,008
Rendah 451 83,4 12765 87,2 64 -
berarti seluruh wanita yang berusia 15-49 tahun Tinggi 90 16,6 1867 12,8 1,720
dan mengalami perdarahan antepartum yang Tempat 0,6 0,557 0,000
Tinggal 62 -
setelah di ekslusi berjumlah 542 sampel. Untuk Kota 301 55,6 6639 45,4 0,787
sampel kelompok kontrol adalah seluruh wanita Desa 240 44,4 7993 54,6

yang berusia 15-49 tahun yang tidak mengalami


kejadian perdarahan yang berjumlah 14.661. Hasil uji statistik antara variabel independent
dan variabel dependen menunjukkan terdapat 451
responden (83,4%) mempunyai pendidikan rendah
ISSN 2615-5621 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia 40
Vol 4, No. 2, Desember 2020, pp. 38-42

yang mengalami perdarahan antepartum dan 90 memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya,
responden (16,6%) pendidikan responden yang sedangkan wanita dengan tingkat pendidikan yang
tinggi dan mengalami perdarahan antepartum rendah, menyebabkan kurangnya pengertian
dengan p-value 0,008. Hal ini menunjukkan bahwa mereka akan bahaya yang dapat menimpa ibu
ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu hamil maupun bayinya terutama dalam hal
dengan kejadian perdarahan antepartum karena kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan
p-value > 0,005 dan rentang CI yaitu 1,083-1,720 (Pivano et al., 2015).
(OR= 1,364).
Hal ini sesuai dengan penelitian A. Bener
Berdasarkan tabel 2 tersebut menunjukkan menjelaskan bahwa prevalensi kejadian
bahwa terdapat 301 responden (55,6%) yang perdarahan antepartum pada wanita arab
tinggal dikota dan mengalami perdarahan pada dinegara qatar yang tertinggi pada pendidikan
kehamilan dan 240 responden (44,4%) yang tinggal yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita
di desa mengalami kejadian perdarahan pada yang berpendidikan di universitas (Bener et al.,
kehamilan p value sebesar 0,000 (OR= 0,662, CI= 2012). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
0,557-0,887. Hal ini menunjukkan ada hubungan penelitian Mahmudah et al (2013), yang
yang signifikan antara tempat tinggal dengan menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
kejadian perdarahan antepartum. pendidikan ibu dengan angka kematian perinatal.
Bila dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan
Pembahasan tinggi, ibu dengan pendidikan rendah mempunyai
risiko 2,843 kali lebih besar untuk mengalami
Perdarahan antepartum adalah penyebab kematian perinatal.
utama morbiditas dan mortalitas ibu serta janin
yang menyulitkan 2-5 % dari semua kehamilan. Pendidikan secara tidak langsung
Penyebab utama antepartum adalah plasenta berpengaruh dalam menentukan dan mengambil
previa berkontribusi 80%,, abrupsio plasenta 19% sebuah keputusan. Tingginya tingkat pendidikan
dan ruptur uterus 1%. Namun, karakteristik ibu seorang wanita diharapkan semakin meningkat
seperti pendidikan dan tempat tinggal sering juga pengetahuan dalam mengantisipasi kesulitan
dikaitkan menjadi faktor risiko untuk terjadinya kehamilan dan persalinan sehingga termotivasi
perdarahan antepartum. Oleh karena itu, untuk melakukan pengawasan kehamilan secara
diharapkan ibu hamil untuk pendaftaran teratur (Rahmi, 2009).
kehamilan secara dini, perawatan ANC teratur dan
Hubungan Tempat Tinggal Ibu dengan Kejadian
berkonsultasi, deteksi dini kasus berisiko tinggi,
Perdarahan Pada Kehamilan
dan rujukan dini ke pusat fasilitas kesehatan yang
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa
lebih tinggi, baik fasilitas untuk operasi caesar,
tempat tinggal ibu berhubungan dengan kejadian
ketersediaan bank darah dan pendekatan
perdarahan antepartum yaitu p-value = 0,000 (OR=
multidisiplin dengan NICU yang baik, sehingga
0,662, CI= 0,557-0,887). Faktor tempat tinggal
meningkatkan hasil yang baik bagi ibu dan bayi
bukan menjadi faktor protektif terjadinya
dari perdarahan antepartum, karena hasilnya akan
perdarahan antepartum.
berakibat fatal tanpa manajemen yang tepat
(Njoroge., 2013(Bener et al., 2012) : Tyagi, 2016). Faktor demografi dapat menyebabkan
perbedaan prevalensi kejadian perdarahan
Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian antepartum pada ibu hamil dan bervariasi di
Perdarahan antepartum. berbagai negara (Fan et al., 2017). Pada penelitian
Pada penelitian ini didapatkan bahwa Khanam (2016) menunjukkan bahwa tinggal dekat
pendidikan ibu memilki hubungan yang bermakna dengan fasilitas kesehatan (<10 km) secara positif
secara statistik dengan kejadian perdarahan dikaitkan dengan mencari perawatan terlatih
antepartum. Hal ini bisa dilihat dari p-value yaitu untuk komplikasi antepartum dan intrapartum. Hal
0,008 (p-value<0,05) (OR= 1,364; CI= 1,083-1,720). ini berarti terdapat hubungan yang signifikan
Ibu dengan Pendidikan rendah mempunyai antara jarak yang lebih pendek ke fasilitas
peluang 1,364 kali lebih besar untuk mengalami kesehatan dan mengakses bantuan terampil untuk
perdarahan antepartum dibandingkan dengan ibu perawatan intrapartum. Kurangnya akses terhadap
yang berpendidikan tinggi. Perempuan yang transportasi seperti berada di pedesaan tetap
berpendidikan tinggi cenderung lebih
41 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia ISSN 2615-5621
Vol 4, No. 2, Desember 2020, pp. 38-42

merupakan tantangan yang terus-menerus di Fan, D., Wu, S., Liu, L., Xia, Q., Wang, W., Guo, X.,
banyak negara berkembang (Khanam, 2016). Liu, Z., 2017. Prevalence of antepartum
hemorrhage in women with placenta previa: a
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
systematic review and meta-analysis. Sci Rep
bahwa keterjangkauan lokasi tempat pelayanan
7. https://doi.org/10.1038/srep40320
kesehatan, tempat pelayanan yang lokasinya sulit
dicapai oleh para ibu menyebabkan berkurangnya Kementrian Kesehatan RI. 2013. Profil Kesehatan
akses ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan, Indonesia Tahun 2012. Jakarta
jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia dan
keterjangkauan terhadap informasi dapat Khanam, R., Creanga, A.A., Koffi, A.K., Mitra, D.K.,
mempengaruhi terjadinya komplikasi kehamilan Mahmud, A., Begum, N., Moin, S.M.I., Ram,
dan persalinan. Akses terhadap tempat pelayanan M., Quaiyum, M.A., Ahmed, S., Saha, S.K.,
kesehatan dapat dilihat dari beberapa faktor, Baqui, A.H., 2016. Patterns and Determinants
seperti lokasi dimana ibu dapat memperoleh of Care-Seeking for Antepartum and
pelayanan kontrasepsi, pemeriksaan antenatal, Intrapartum Complications in Rural
pelayanan kesehatan primer atau pelayanan Bangladesh: Results from a Cohort Study.
kesehatan rujukan yang tersedia di masyarakat PLoS ONE 11. https://doi.org/10.1371/
(WHO, 2008). journal.pone.0167814

Simpulan Lankoande, M., Bonkoungou, P., Ouandaogo, S.,


Dayamba, M., Ouedraogo, A., Veyckmans, F.,
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan Ouédraogo, N., 2017. Incidence and outcome
pendidkan dan tempat tinggal dengan perdarahan of severe ante-partum hemorrhage at the
antepartum. Teaching Hospital Yalgado Ouédraogo in
Pemerintah dapat membuat kebijakan untuk Burkina Faso. BMC Emerg. Med. 17.
membentuk promosi pendidikan wanita hingga https://doi.org/10.1186/s12873-017-0128-3
tingkat sekolah perguruan tinggi, peningkatan
infrastruktur kesehatan dan ketersediaan layanan Mahmudah U, Cahyati WH, Wahyuningsih AS.
perawatan obstetrik darurat bagi mereka yang Faktor Ibu dan Bayi yang Berhubungan
membutuhkan dengan meningkatkan dan dengan Kejadian Kematian Perinatal. Jurnal
melengkapi pusat kesehatan di daerah pedesaan Kesehatan Masyarakat 2011:41-
dan perkotaan, menyediakan unit mobil untuk
perawatan prenatal untuk menjangkau daerah Njoroge P.L.N., 2013. Risk Factors Of Antepartum
pedesaan yang tidak tercakup dengan baik oleh Haemorrhage At Kenyyatta National Hospital :
fasilitas yang ada, dan menyediakan rumah tunggu A Case Control Study. Nairoby University:
bersalin bagi para ibu dari daerah yang tidak dapat Department of Obstetrics And Gynaecology
diakses dengan masalah transportasi.
Pivano, A., Alessandrini, M., Desbriere, R., Agostini,
A., Opinel, P., d’Ercole, C., Haumonte, J.-B.,
Daftar Pustaka 2015. A score to predict the risk of emergency
caesarean delivery in women with
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Macro antepartum bleeding and placenta praevia.
International. 2012. Survei Demografi dan Eur. J. Obstet. Gynecol. Reprod. Biol. 195,
Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Badan 173–176. https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.
Pusat Statistik dan Macro International, 2015.10.015
Calverton, Maryland, USA.

Bener, A., Saleh, N.M., Yousafzai, M.T., 2012.


Prevalence and associated risk factors of ante-
partum hemorrhage among Arab women in
an economically fast growing society. Nigerian
Journal of Clinical Practice 15, 185.
https://doi.org/10.4103/1119-3077.97315
ISSN 2615-5621 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia 42
Vol 4, No. 2, Desember 2020, pp. 38-42

Rahmi. “Karakteristik Penderita Perdarahan Post Tyagi Priyanka, Nidhi Y, Parul S, Uma., 2016. Study
Partum Yang Datang Ke Rumah Sakit Pirngadi of antepartum haemorrhage and its maternal
Medan tahun 2004- 2008’’[Skripsi]. [Medan]: and perinatal outcome.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas International Journal of Reproduction,
Sumatera Utara; 2009 Contraception, Obstetrics and Gynecolo

Anda mungkin juga menyukai