Anda di halaman 1dari 9

JURNAL NAWALA VISUAL

Vol. 1 No 2 – Oktober 2019


p-ISSN 2684-9798 (Print), e-ISSN 2684-9801 (Online)
Available Online at :
https://jurnal.std-bali.ac.id/index.php/nawalavisual

PEMANFAATAN MEDIA INSTAGRAM MULTIPLE POST SEBAGAI SARANA


EDUKASI BERBASIS VISUAL BAGI WARGANET
I Komang Angga Maha Putra1, Kadek Angga Dwi Astina2
1, 2
Sekolah Tinggi Desain Bali, Denpasar, Bali - Indonesia

e-mail: anggamaha@std-bali.ac.id1, anggadwiastina@std-bali.ac.id2

INFORMASI ARTIKEL ABSTRACT


Received : Oktober, 2019 Social media is a medium of interaction that contains content based on text,
Accepted : Oktober, 2019 images, and audio visual. One of the most popular social media right now is
Publish online : Oktober, 2019 Instagram. Instagram social media has more than 1 billion active users, which
is an opportunity for various accounts to share information. This was used by
several parties to create accounts to share useful things. Instagram was
originally a single post system platform which now developed into multiple
post platform. Instagram, which is an image-based social media, is used as
an educational tool through multiple post features by presenting visual-
based content. The research aims to show the opportunities and utilization
of image-based social media with multiple post features in presenting
education that is beneficial for citizens who need knowledge that can be
easily learned briefly and concisely.

Key words : Social Media, Instagram, Multiple Post, Education.

ABSTRAK

Media sosial merupakan sarana interakasi yang memuat konten berbasiskan


teks, gambar, serta audio visual. Salah satu media sosial yang paling diminati
saat ini adalah Instagram. Media sosial Instagram memiliki lebih dari 1 Milyar
pengguna aktif, yang menjadi peluang bagi berbagai akun untuk
membagikan informasi. Hal tersebut dimanfaatkan oleh beberapa akun
untuk membagikakan hal-hal bermanfaat. Instagram pada awalnya
merupakan media sosial berbasis ruang tunggal (single post) yang kini
berkembang menjadi medium unggah konten ruang berganda (multiple
post). Instagram yang merupakan media sosial berbasis gambar,
dimanfaatkan sebagai sarana edukasi melalui fitur multiple post dengan
menyajikan konten berbasis visual. Penelitian ini bertujuan untuk
menunjukkan peluang serta pemanfaatan media sosial berbasis gambar

Jurnal Nawala Visual 113


dengan fitur multiple post dalam menyajikan edukasi bagi warganet yang
membutuhkan ilmu yang dapat dipelajari dengan mudah secara singkat dan
padat.
Kata Kunci: Media Sosial, Instagram, Multiple Post, Edukasi.

PENDAHULUAN dan bermanfaat, maka semakin setia pula para


Media sosial merupakan sarana yang pemirsa yang dalam hal ini disebut sebagai
dipergunakan untuk berinteraksi dengan teman, warganet (netizen). Hal tersebut menjadi peluang
saudara maupun kolega, yang awalnya dirancang bagi para pengguna untuk membagikan informasi
untuk kebutuhan internal. Media sosial dapat kepada para pengikutnya dengan penyajian visual
dikatakan sebagai media online karena dalam yang menarik.
penggunaannya membutuhkan internet. Di dalam Penyajian visual yang diunggah di media
media sosial interaksi tidak hanya melalui tulisan, sosial Instagram dapat dilaksanakan dengan
namun interaksi dapat juga dilakukan dengan mempergunakan sistem single post maupun
menggunakan visual dan video [1]. Seiring dengan multiple post. Hal tersebut menjadi tantangan bagi
pergeseran kebutuhan manusia, kini media sosial para pengguna yang gemar membagikan informasi
secara bertahap telah berevolusi menjadi sarana dalam bentuk komunikasi visual, dengan
hiburan, pameran, penyebaran informasi hingga memanfaatkan sistem single post untuk
pemasaran. Hal tersebut terjadi dikarenakan menampilkan informasi yang singkat, padat dan
perkembangan massa yang tumbuh di dalam media menciptakan rasa penasaran, atau memanfaatkan
sosial baik yang berbasis teks maupun gambar. sistem multiple post untuk menciptakan pesan yang
Terdapat beragam media sosial yang dipergunakan bersifat berantai dan saling tersambung antara satu
oleh masyarakat, sebagai contoh Facebook, konten dengan konten berikutnya. Instagram yang
Instagram, hingga Twitter. Tiap media sosial yang kini berevolusi menjadi sarana pengenalan karakter
popular dipergunakan, memiliki karkateristik diri, baik personal maupun korporat, dimanfaatkan
masing-masing, seperti memfokuskan pada untuk menyajikan informasi yang relevan dengan
penggunaan gambar dan penyajian visual, akun yang dipergunakan untuk mengunggah
memfokuskan pada penggunaan narasi tekstual, konten. Sehingga isi daripada unggahan yang
maupun memfokuskan pada informasi singkat yang terdapat di Instagram, terlihat lebih rapi dan
sering dijadikan mini-blog. konsisten, dikarenakan oleh masing-masing
Berdasarkan karakteristik tersebut, salah pencipta konten, terfokus untuk menciptakan basis
satu media sosial yang paling diminati saat ini massa yang terhadap akun Instagram, agar dapat
adalah Instagram. Media sosial berbasis gambar ini dimanfaatkan untuk kebutuhan pemasaran, hingga
menjadi sangat popular karena dinilai sangat penjualan.
atraktif dan menarik perhatian pengguna melalui Kegiatan menarik massa digital yang dapat
pemanfaatan visual yang dapat dikreasikan sendiri disebut sebagai warganet di Instagram,
oleh setiap penggunanya. Instagram sendiri adalah dilaksanakan dengan menciptakan berbagai macam
media sosial yang diluncurkan pada tahun 2010 konten visual yang dapat menarik perhatian. Mulai
dengan jumlah pengguna yang semakin dari konten yang bersifat komedi, informasi,
berkembang di setiap tahunnya. Berdasarkan data tragedi, drama, testimoni, hingga edukasi,
dari Tech Crunch, Instagram sebagai media sosial tergabung dalam satu basis media sosial. Hingga
berbasis gambar tersebut kini telah tumbuh akhrinya, terjadi pergeseran fungsi di masyarakat
menjadi media sosial yang memiliki 1 Milyar digital dalam penggunaan Instagram yang awalnya
pengguna aktif [2]. Konten yang sering dibagikan difungsikan sebagai sarana hiburan, kini menjadi
oleh para pengguna didominasi oleh foto-foto sarana edukasi, yang memanfaatkan multiple post,
kegiatan sehari-hari, swafoto, hobi, tempat wisata, untuk menarik minat warganet dalam mengikuti
dan pemandangan yang disajikan dalam suatu akun. Warganet yang terobsesi dengan
pewarnaan yang estetis, untuk menarik minat informasi yang bermanfaat, menjadi ceruk pasar
pengikut akun yang membagikannya. Semakin yang besar bagi para pencipta konten untuk
sering pengguna membagikan konten yang menarik menyajikan berbagai macam informasi yang
edukatif bagi para warganet, melalui penampilan
Jurnal Nawala Visual 114
visual yang menarik, komunikatif, informatif dan khas yang mudah dikenali bagi warganet. Hal
kreatif, dengan memanfaatkan kemampuan tersebut secara langsung akan berdampak pada
komunikasi visual. setiap konten yang disajikan dalam media,
Melihat pesatnya pemanfaatan khususnya media sosial yang kemudian menjadi
penggunaan Instagram sebagai sarana edukasi, signature dari pemilik akun. Selain repetisi yang
peneliti bertujuan untuk menganalisis bersifat komunikasi visual, repetisi media juga
pemanfaatan Instagram sebagai sarana edukasi, dapat dilaksanakan dengan menyajikan komunikasi
dengan fokus penelitian pada penyajian konten verbal berupa pesan dalam satu kelompok bahasan
berbasis komunikasi visual yang diunggah dalam guna menciptakan efek setia bagi penikmatnya
multiple post pada suatu akun yang menyediakan yang dalam hal ini akan disebut sebagai warganet.
konten tersebut. Konten visual tersebut didapatkan Proses komunikasi dapat didekomposisi menjadi
melalui akun-akun yang menyediakan beragam elemen-elemen seperti sumber pesan, isi, media
informasi, seperti akun yang membagikan edukasi yang membawa pesan, penerima dan umpan balik
bisnis, edukasi kreatif, hingga edukasi gaya hidup. yang dihasilkan [3]. Proses komunikasi dalam media
sosial, menghadirkan pesan, isi, dan media dalam
METODE PENELITIAN setiap unggahannya, yang menghasilkan umpan
Metode yang dipergunakan dalam balik berupa interaksi yang ditunjukkan dengan
penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan menyukai dan mengomentari konten yang
kontinuitas dan perubahan. Pengumpulan data terunggah oleh warganet. Perkembangan media
dilakukan dengan observasi dan dokumentasi yang sosial dalam menyediakan wadah mandiri untuk
kemudian dianalisis setiap komunikasi visual di mendistribusikan pesan, berkembang mulai dari
dalam konten dari edukasi yang ditawarkan setiap penyediaan ruang tunggal (single post) hingga
akun. akhirnya berkembang menjadi ruang berganda
(multiple post) untuk mengakomodir lebih banyak
ruang konten dengan satu pokok pikiran, yang
HASIL DAN PEMBAHASAN kemudian dimanfaatkan menjadi berbagai macam
Konten dalam Media Sosial variasi penggunaan.
Media merupakan wadah yang Karakteristik Multiple Post
diasosiasikan dengan ruang komunikasi untuk Penggunaan Instagram yang
menyampaikan informasi. Jenis media yang kini memanfaatkan multiple post, sering dipergunakan
merupakan jalur mandiri dengan distribusi oleh berbagai macam akun media sosial yang sering
terbesar, efektif, dan efisien adalah media sosial. membagikan pengalaman, pengetahuan dan tips
Meida sosial merupakan wadah yang melanjutkan bagi para warganet, dengan penyajian informasi
kesuksesan dari situs atau website yang menjadi melalui komunikasi visual yang bersifat edukatif.
predecessor di dunia digital. Pada media sosial Hal tersebut ditandai dari pergeseran berbagai
berbasis gambar seperti Instagram yang memuat akun dalam menyajikan informasi yang pada
berbagai macam konten yang berbasiskan awalnya disajikan dalam format single post,
komunikasi visual. Bentuk yang paling baik dalam infografis, dan motion graphic, berubah menjadi
komunikasi adalah informasi tentang produk atau pemanfaatan multiple post yang cara kerjanya
jasa yang ditempatkan dalam konten media visual digeser layaknya sebuah buku. Instagram pada awal
[3]. Komunikasi dalam media, berusaha membujuk peluncurannya, hanya memberikan fitur single post
audiens untuk tetap setia dalam menyaksikan yang memberikan keterbatasan ruang bagi
berbagai hal yang dibagikan. Pada sejarahnya, layar pengguna untuk membagikan konten lebih banyak
muncul sebagai pusat dunia, yaitu sebagai titik di dalam satu post. Pada pembaharuannya,
sentral persepsi, pandangan dan pengalaman Instagram mulai menyediakan fitur multiple post
komunikatif, bahkan estetik, dengan merepetisi yang jumlah kontennya hanya dibatasi sepuluh
prinsip kelayaran, meskipun penampakan dan konten. Hal tersebut kemudian dimanfaatkan oleh
bentuknya berbeda-beda [4]. Praktik media dalam setiap pengguna, untuk membagikan lebih banyak
medium digital menuntut pemilik akun, untuk foto dan informasi, hingga akhirnya dimanfaatkan
menciptakan komunikasi visual denga elemen yang sebagai sarana edukasi yang memiliki kemiripan
bersifat repetitive sehingga berangsur menjadi ciri dengan halaman-halaman buku. Kemiripan

Jurnal Nawala Visual 115


Instagram multiple post dapat dilihat dari menghasilkan uang. Pada awalnya, akun Chris Do,
penggunaan buku elektronik (e-book) yang Teknik hanya menampilkan inspirasi, informasi hingga
pergantian halamannya digeser dengan edukasi dengan memanfaatkan sistem single post.
menggunakan cara swipe. Berdasarkan kemiripan
tersebut, penggunaan Instagram multiple post,
mulai dimanfaatkan menjadi sarana penyebaran
informasi yang setiap elemen visualnya, rata-rata
memiliki tampilan visual bersambung dari satu
halaman konten menuju halaman konten
berikutnya. Hal ini menjadi sebuah inovasi baru
dalam penyajian pengetahuan bagi warganet yang
kerap menghabiskan waktunya berselancar di
Instagram untuk kebutuhan hiburan, yang akhirnya
sampai pada fase pemafaatan Instagram sebagai
media belajar.

Studi Kasus Akun yang memanfaatkan Multiple


Post sebagai Sarana Edukasi berbasis Visual
Beragam akun memanfaatkan multiple
post yang memuat konten berbasis visual terutama
Gambar 2. Referensi Desain dari Instaram thechrisdo
pemanfaatan elemen grafis, dalam penyusunan. [Sumber: instagram.com/thechrisdo, 2019]
Konten-konten yang memuat edukasi seperti
bisnis, industri kreatif, hingga motivasi, Sistem single post tersebut menampilkan
mendominasi ruang media sosial untuk dibagikan karya secara utuh, tanpa mengurangi elemen visual
kepada warganet. Secara langsung, akun-akun yang ingin dikomunikasikan. Pada publikasi
Instagram tersebut memanfaatkan perspektif tersebut, hasil interaksi yang didapatkan dari akun
konsumen-sentris dalam menciptakan hubungan thechrisdo terbatas pada apresiasi warganet
dengan masyarakat digital. Melalui metode terhadap desain yang diciptakan. Apresiasi yang
tersebut, akun penyedia konten sangat muncul disampaikan melalui kolom komentar
memperhatikan kebutuhan konsumen. Perusahaan dengan membahas pemilihan warna, penggunaan
yang menerapkan perspektif konsumen-sentris elemen grafis, pemilihan tipografi, dan penyajian
percaya bahwa kunci kesuksesan dalam bisnis visual yang terlihat estetis. Unggahan yang bersifat
adalah menyediakan nilai yang berdasarkan sudut single post secara konsisten dihadirkan oleh akun
pandang konsumen [5]. Beberapa akun yang thechrisdo hingga pada akhirnya secara konsisten
menjadi studi kasus dalam memanfaatkan multiple menawarkan konten edukasi dengan cara baru
post sebagai sarana edukasi bagi warganet yang yaitu memanfaatkan multiple post.
mengikutinya adalah sebagai berikut. Seiring dengan perkembangan dan
pengalaman yang dihasilkan dari kebutuhan yang
bersifat konsumen-sentris, akun Chris Do mulai
bertransformasi menjadi sarana edukasi yang
menciptakan sebuah buku mini, melalui konten
edukatif yang disajikan dalam format multiple post
di setiap unggahannya. Beberapa unggahan yang
memuat edukasi dalam multiple post, kini menjadi
Gambar 1. Akun Instaram thechrisdo bahan utama yang dipergunakan oleh thechrisdo
[Sumber: instagram.com/thechrisdo, 2019]
dalam berinteraksi dengan warganet untuk
memenangkan kesetiaan konsumen yang menjadi
Akun Instagram Chris Do (@thechrisdo),
bisnisnya di media sosial. Salah satu topik bahasan
membagikan berbagai macam referensi dan
yang paling diminati adalah tentang desain grafis
inspirasi desain. Berdasarkan profil Instagram-nya,
dan bagaimana cara menjadikannya bisnis yang
Chris Do menyatakan dirinya sebagai pendidik yang
menjanjikan. Berikut adalah unggahan multiple
membagikan cara bagi para pekerja kreatif untuk

Jurnal Nawala Visual 116


post yang memberikan edukasi mengenai cara deskripsi diri yang ditampilkan pada laman profil
memenangkan negosiasi harga dalam desain. pengguna, menyatakan bahwa tomrossmedia
merupakan akun yang membantu pekerja kreatif
dalam mendapatkan kejelasan dan kesuksesan
melalui konten ilmu pemasaran yang mudah untuk
dicerna.

Gambar 3. Win The Price Negotiation Gambar 5. Akun Instagram tomrossmedia


[Sumber: instagram.com/thechrisdo, 2019] [Sumber: instagram.com/tomrossmedia, 2019]

Beberapa unggahan yang memuat edukasi Akun tomrossmedia membagikan


dalam multiple post, kini menjadi bahan utama berbagai macam solusi pemasaran yang tepat bagi
yang dipergunakan oleh thechrisdo untuk para pekerja kreatif yang tidak hanya berada dalam
memotivasi para warganet yang mengikutinya. lingkup desain. Pada awalnya, akun tomrossmedia
Berikut adalah detail dari unggahan yang berjudul membagikan informasi berupa edukasi pemasaran
“Win The Price Negotiation”. dengan memanfaatkan single post pada setiap
unggahannya.

Gambar 4. Detail Win The Price Negotiation


[Sumber: instagram.com/thechrisdo, 2019]

Masing-masing halaman yang terdapat dalam


unggahan tersebut mengomunikasikan pesan
dengan memanfaatkan unsur visual berupa
ilustrasi, bentuk (elemen grafis), tipografi, teks, dan
warna. Penekanan warna dan tipografi Gambar 6. Unggahan Single Post tomrossmedia
mendominasi penyajian komunikasi yang disajikan [Sumber: instagram.com/tomrossmedia, 2019]
dengan teks yang memuat edukasi yang
terkompresi menjadi lebih singkat dan fokus pada Pada unggahan single post oleh
pokok pikiran. Hal tersebut menjadikan pesan yang tomrossmedia, akun tersebut menyajikannya
ingin disampaikan dalam multiple post tersebut dengan menggunakan hasil tangkapan layar pada
tepat sasaran dan mampu menarik minat warganet media sosial lain yaitu Twitter. Hasil tangkapan
yang memiliki masalah serupa. layar yang kini menjadi format gambar, kemudian
Akun berikutnya yang memanfaatkan diunggah pada media sosial dengan satu pokok
multiple post sebagai sarana edukasi adalah akun pikiran pesan. Lebih lanjut, komunikasi verbal juga
milik Tom Ross (@tomrossmedia). Berdasarkan disampaikan dengan medium audio visual yang
disajikan ke dalam video singkat oleh akun

Jurnal Nawala Visual 117


tomrossmedia. Secara konsisten, pesan dan konten
memiliki muatan yang serupa, sesuai dengan
konteks yang telah ditetapkan. Guna meningkatkan
interkasi serta memuat lebih banyak informasi pada
satu pokok pikiran, akun tomrossmedia
memanfaatkan fitur multiple post untuk
menciptakan buku mini, dengan satu pokok
bahasan di setiap unggahannya. Hal menarik dari
akun tomrossmedia adalah konsistensi komunikasi
visual melalui tindakan repetitif yang dilaksanakan
dengan memanfaatkan elemen visual berupa
ilustrasi vector yang menunjukkan wajah Tom Ross,
dengan dominasi latar belakang berwarna biru tua,
Gambar 8. How to Create Better Content
serta tulisan yang menggunakan warna putih dan [Sumber: instagram.com/tomrossmedia, 2019]
warna kuning.
Pada unggahan tersebut, akun
tomrossmedia secara singkat dan padat,
membahas bagaimana cara menciptakan konten
yang bagus. Copywriting sederhana pada bagian
judul tidak menciptakan multitafsir sehingga
mampu menarik minat audiens untuk melanjutkan
melihat halaman lain dalam satu unggahan multiple
post tersebut.

Gambar 7. Konten Multiple post tomrossmedia


[Sumber: instagram.com/tomrossmedia, 2019]

Melalui konsitensi repetisi elemen visual


tersebut, menjadikan tampilan itu menjadi ciri khas
dari akun tomrossmedia, sehingga para warganet
lebih mudah mengasosiasikan setiap unggahan
dengan warna maupun ilustrasi tersebut sebagai
unggahan yang dimiliki oleh akun tomrossmedia.
Dominan bahasan yang diangkat oleh akun
tomrossmedia adalah tips bagi para pekerja kreatif
sesuai dengan deskripsi diri yang ditampilkan. Salah Gambar 9. Detail How to Create Better Content
satu unggahannya yang memuat bahasan menarik [Sumber: instagram.com/tomrossmedia, 2019]
dengan menampilkan beberapa halaman yang
memanfaatkan multiple post adalah tentang cara Pada unggahan multiple post dari akun
membuat konten yang baik, berdasarkan tomrossmedia, muatan yang menyampaikan
pengalaman jujur dari wirausahawan. edukasi menciptakan konten yang baik, disajikan
dengan komunikasi visual yang atraktif. Landasan
desain dalam komunikasi visual dimanfaatkan
dengan baik untuk menyajikan pesan, melalui
tampilan pesan yang memanfaatkan ilustrasi pada
bagian latar, serta iconography pada beberapa
halaman untuk mempertegas maksud dari edukasi
yang disajikan dalam tulisan. Pemilihan tipografi
sans serif memudahkan pembaca untuk mengamati
isi melalui layar gawai, serta penggunaan variasi
Jurnal Nawala Visual 118
warna kuning pada dominan warna putih,
menciptakan penekanan konsentrasi serta hirarki
baca tanpa perlu mempertebal karakter tipografi.
Dilihat dari perkembangan interaksi, antara era
pemanfaatan single post dan multiple post, terjadi
peningkatan interaksi baik dari segi kesukaan
audiens hingga jumlah komentar yang masuk.
Akun yang juga menyajikan informasi yang
memuat tentang tips di industri kreatif, khususnya
untuk desainer, adalah akun yang dimiliki oleh
Michael Janda (@morejanda). Akun tersebut
memuat informasi yang menunjukkan bahwa
Michael Janda merupakan orang yang
memfokuskan diri dalam membahas desain,
branding, user experience serta memperkenalkan
diri sebagai penulis buku berjudul “Burn Your
Portfolio” dan “The Psychology of Graphic Design Gambar 11. Unggahan Single post morejanda
Pricing”. [Sumber: instagram.com/morejanda, 2019]

Seiring dengan perkembangan akan


kebutuhan warganet yang berharap lebih dari
sekedar promosi buku, akun morejanda kini
memanfaatkan fitur multiple post yang dapat
memuat edukasi yang terasa seperti buku,
sekaligus memberikan tips sederhana bagi para
pemula yang mengikuti akunnya. Metode repetitif
dari komunikasi visual yang ditawarkan pada
Gambar 10. Akun Instagram morejanda
unggahannya yang memanfaatkan multiple post
[Sumber: instagram.com/morejanda, 2019]
adalah konsistensi penggunaan warna kuning dan
hitam sebagai salah satu ciri khas, serta
Awal unggahan akun morejanda lebih
pemanfaatan tipografi sans serif yang
menunjukkan kehidupan pribadi dalam industri
menggunakan warna putih, hitam, dan kuning, yang
kreatif, yang disusul dengan unggahan yang secara
disesuaikan dengan latar, mampu menjadi ciri khas
konsisten bersifat single post yang menunjukkan
yang menarik dan menjadi pembeda ketika
dia merilis buku yang membantu para pekerja
memasuki laman profil yang dimiliki oleh akun
kreatif, khususnya desainer grafis. Akun morejanda
morejanda.
pada unggahan tersebut menunjukkan dirinya
membagikan informasi melalui buku yang dirilis,
sehingga lebih tertutup dalam membagikan edukasi
pada setiap single post yang diunggah.

Jurnal Nawala Visual 119


Gambar 12. Konsistensi Komunikasi Visual dalam hitam, putih, dan kuning. Pemanfaatan ilustrasi
Konten Multiple post morejanda yang minimal, mempertegas maksud dari tulisan
[Sumber: instagram.com/morejanda, 2019] yang dimuat oleh akun morejanda, sehingga
audiens dapat mempelajari sekaligus menikmati
Pada salah satu unggahan yang berbasis edukasi yang disajikan secara ringan namun tetap
multiple post, morejanda membahas tentang padat untuk diterima, sehingga interaksi dari
jangan pernah bekerja secara gratis, namun bekerja unggahan tersebut mendapatkan respon positif
untuk pertukaran nilai, baik nilai berupa uang, sekaligus rekomendasi dari warganet yang
maupun barang atau jasa. merasakan manfaat dari setiap unggahannya.

KESIMPULAN
Media sosial merupakan wadah atau
sarana untuk berinteraksi dengan teman, saudara
maupun kolega. Media sosial dapat memuat
tulisan, gambar hingga audio visual dalam
unggahannya. Salah satu media sosial yang paling
diminati saat ini adalah Instagram. Media sosial
Instagram kini memiliki 1 Milyar pengguna aktif.
Gambar 13. Never Work for Free Jumlah pengguna aktif yang disebut dengan nama
[Sumber: instagram.com/morejanda, 2019] warganet tersebut dimanfaatkan oleh berbagai
akun untuk menunjukkan eksistensi dengan
Fenomena umum yang terjadi dalam membagi berbagai konten bermanfaat. Instagram
industri desain yang kerap merugikan profesi yang merupakan media sosial yang berbasiskan
desain, dibahas secara padat dengan gambar, menuntut para pencipta konten yang
mengkompresi informasi menjadi intisari. Materi menjadi akitivis media sosial membuat konten yang
yang disajikan menggunakan bahasa sederhana memuat komunikasi visual yang efektif, informatif,
yang dapat dimengerti dengan mudah oleh pemula, persuasif hingga edukatif. Instagram yang awalnya
sehingga edukasi berdasarkan pengalaman penulis hanya memiliki ruang tunggal (single post) dalam
atau pencipta konten, menjadi modal bagi membagikan informasi, kini menawarkan fitur
warganet yang memiliki profesi serupa. ruang berganda (multiple post), yang dapat
dimanfaatkan oleh akun-akun pencipta konten
untuk membagikan informasi. Guna meningkatkan
kesetiaan warganet dalam mengikuti akun
Instagram, para pencipta akun membagikan konten
yang memuat edukasi yang disajikan ke dalam
komunikasi visual yang disusun menggunakan
elemen visual berupa ilustrasi, bentuk, tipografi,
dan warna yang konsisten, estetis dan repetitif,
untuk menciptakan konten yang atraktif sekaligus
menjadi ciri khas dari masing-masing akun yang
mengunggahnya. Perkembangan yang terjadi dari
perubahan tersebut, membuat Instagram dengan
Gambar 13. Detail Never Work for Free fitur multiple post menjadi buku mini dan sukses
[Sumber: instagram.com/morejanda, 2019] bertransformasi menjadi sarana edukasi berbasis
visual yang kontennya dapat dipelajari serta secara
Materi yang telah direncanakan simultan dinikmati oleh warganet.
sedemikian rupa, disajikan ke dalam komunikasi
visual berupa grafis yang memuat elemen-elemen
visual berlandaskan penetapan citra dari akun
morejanda yang menerapkan warna kuning dan
hitam, serta tipografi sans serif dengan warna

Jurnal Nawala Visual 120


DAFTAR PUSTAKA
[1] Putra, Gede Lingga Ananta Kusuma, Gede Pasek [3] Dewi, Irra Chrisyanti. Pengantar Psikologi
Putra Adnyana Yasa, ”Komik sebagai Sarana Media. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2015.
Komunikasi Promosi dalam Media Sosial”.
[4] Piliang, Yasraf Amir. Multiplisitas dan Diferensi;
Nawala Visual, vol. 1 No. 1, pp. 1-8. 2019.
Redefinisi Desain, Teknologi dan Humanitas.
[2] Constine, Josh. ”Instagram hits 1 billion monthly Yogyakarya: Jalasutra, 2008.
users, up from 800M in September”.
[5] Kotler, Philip, Hermawan Kartajaya, dkk.
Internet:https://techcrunch.com/2018/06/20/i
Marketing for Competitiveness; Asia yang
nstagram-1-billion-users, 21 Juni, 2018, [Sep.
Mendunia pada Era Konsumen Digital.
17, 2019]
Yogyakarta: Bentang Pustaka. 2017

Jurnal Nawala Visual 121

Anda mungkin juga menyukai