FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG 2022 DAFTAR ISI
SAMPUL DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 PEMBAHASAN BAB 3 KESIMPULAN BAB 1 PENDAHULUAN
Reformasi birokrasi bukan lagi sekedar tuntutan dari segenap elemen
masyarakat yang mengharapkan agar birokrasi dan terutama aparatur dapat berkualitas lebih baik lagi. Reformasi birokrasi kini benarbenar menjadi kebutuhan bagi para aparatur pemerintahan (reformasi gelombang pertama) dan telah berhasil meletakkan landasan politik, hukum, dan ekonomi bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Berbagai perubahan dalam sistem penyelenggaraan negara dilakukan dalam rangka membangun good governance, namun banyak pihak yang merasakan reformasi di bidang birokrasi tertinggal dibanding reformasi di bidang politik, ekonomi, dan hukum. Oleh karena itu, pemerintah menegaskan kembali untuk mereformasi birokrasi guna mewujudkan clean government dan good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pada skala nasional, dengan mendasarkan pada kesenjangan kondisi birokrasi dengan kondisi yang diinginkan masyarakat beserta tuntutan perkembangannya, reformasi birokrasi merupakan perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan serta merupakan pertaruhan besar Bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan saat ini dan kedepan. Hal ini berkaitan dengan ribuan proses fungsi-fungsi pemerintahan yang melibatkan jutaan pegawai dan memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Penataan ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah, revisi dan penyusunan berbagai regulasi, modernisasi berbagai kebijakan dan praktik manajemen pemerintah pusat dan daerah,serta penyesuaian tugas fungsi instansi pemerintah dengan paradigma, bukanlah pekerjaan yang mudah, sehingga memerlukan upaya luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan begitu lambatnya perjalanan program reformasi birokrasi hingga saat ini. BAB 2 PEMBAHASAN
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani, menerima kunjungan Kepala TGUPP Bidang Reformasi Birokrasi, Prof Sangkala, di Ruang Kerja Sekda, Jumat (2/8). Pertemuan tersebut terkait upaya reformasi birokrasi di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. “Dengan Prof Sangkala itu terkait dengan upaya reformasi birokrasi yang kita akan lakukan segera di OPD-OPD, termasuk segera membentuk zona integritas,” kata Abdul Hayat, usai pertemuan. Sehubungan dengan zona integritas, Abdul Hayat menyebutkan, hal tersebut sejalan dengan yang diharapkan KPK. “Bagaimana menciptakan pemerintahan yang bersih, bebas tanpa ada Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN),” sebutnya. Senada dengan apa yang dikatakan Abdul Hayat Gani, Prof Sangkala mengatakan, pertemuan tersebut dalam rangka menindaklanjuti isu pertama pemerintahan, yaitu bagaimana reformasi birokrasi bisa berjalan sebagaimana target-target yang telah ditentukan. “Berbagai macam indikator-indikator itu yang mau kita capai, itu yang kita genjot,” ujarnya. Kemudian, untuk rencana aksinya tahun ini kita ingin cepat capai, dan itu terkait dengan delapan OPD yang memang menjadi leading sector dalam rangka melaksanakan delapan arah perubahan. “Untuk melakukan percepatan itu anggaran harus dipastikan dan pimpinan sudah berkomitmen untuk mendukung percepatan itu dengan dibarengi dengan ketersediaan anggaran,” terangnya. “Yang tadi kita sudah diskusikan, meminta komitmennya dan Alhamdulillah beliau sangat mendukung,” lanjutnya. Prof Sangkala berharap tahun ini sesuai dengan rencana aksi yang sudah disiapkan dapat tercapai, karena tahun depan sudah akan diimplementasikan Wagub Ingin Sulsel Maju dalam Penerapan Reformasi Birokrasi Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menegaskan Provinsi Sulawesi Selatan harus lebih maju dalam hal penerapan Reformasi Birokrasi. Hal ini akan mendukung terwujudnya cita-cita Indonesia Maju. Hal ini disampaikan Wagub saat membuka kegiatan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 yang digelar di Hotel Four Point, Kamis (18/7). “Saya sangat mengapresiasi kedatangan Asisten dan Staf Ahli KemenPAN RB, yang hadir di Sulawesi Selatan untuk mendampingi Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Reformasi kelembagaan menjadi prioritas Gubernur Sulsel, sehingga Sulsel harus lebih maju dalam penerapan Reformasi Birokrasi”, kata Andi Sudirman Sulaiman. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi telah diamatkan dalam peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, dimana menegaskan pentingnya penerapan Clean Government dan Good Governance yang secara universal menjadi prinsip yang diperlukan. Sementara itu, Asisten Deputi wilayah III KemenPAN RB Natalina Sipayung mengapresiasi kehadiran Wakil Gubernur dan atensi dari para Kepala daerah Kabupaten /Kota Se Sulsel. Hal ini menurutnya sebagai bukti keseriusan Pemprov Sulsel untuk membenahi agenda Reformasi Birokrasi. “Refomasi Bikorasi harus hadir dari keinginan segenap unsur di Sulsel, program ini untuk melihat kemajuan sistem akuntabilitas kinerja di daerah Sulsel. Kami akan menyampaikan hasil berupa rekomendasi yang harus ditindak lanjuti”, jelas Natalina Sipayung. Proses Evaluasi oleh Kemenpan dan RB akan dilaksanakan selama dua hari pada 18 – 19 Juli 2019. Proses penilaian juga akan disertai dengan pendampingan (asistensi) sehingga menjadi kesempatan bagi Pemprov dan Kabupaten/Kota Se Sulsel untuk berbenah. BAB III PENUTUP
Pelaksanaan reformasi birokrasi di Sulawesi Selatan sudah mulai makin
membaik terbukti dengan keinginan pemerintahan yang bersih, bebas tanpa ada Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).Kemudian, untuk rencana aksinya tahun ini yang direncakan oleh pemerintah provinsi sulsel ingin cepat capai, dan itu terkait dengan delapan OPD yang memang menjadi leading sector dalam rangka melaksanakan delapan arah perubahan. Untuk melakukan percepatan itu anggaran harus dipastikan dan pimpinan sudah berkomitmen untuk mendukung percepatan itu dengan dibarengi dengan ketersediaan anggaran,Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menegaskan Provinsi Sulawesi Selatan harus lebih maju dalam hal penerapan Reformasi Birokrasi. Hal ini akan mendukung terwujudnya cita-cita Indonesia Maju.Refomasi Bikorasi harus hadir dari keinginan segenap unsur di Sulsel, program ini untuk melihat kemajuan sistem akuntabilitas kinerja di daerah Sulsel. Kami akan menyampaikan hasil berupa rekomendasi yang harus ditindak lanjuti