Pembahasan ekonomi mikro konvesional didasarkan pada perilaku sebuah individu yang
secara nyata teradi disetiap unit ekonomi. Oleh karna itu, ekonomi mikro konvesional
memandang bahwa memasukan tatanan norma tertentu didalam sebuah pembahasan perilaku
mengakibatkan kebutuhan ekonominya menjadi tidak relevan. Didalam ekonomi konvensioal,
kita tidak akan pernah menemukan bagaimana perilaku seseorang konsumen apabila ia
memasukan unsur pelarangan dan kewajiban untuk mengeluarkan zakat dalam setiap
pengambilan keputusannya. Karna pelarangan Bungan dan kewajiban membayar zakat adalah
sebuah bentuk tatanan syariah yang tidak semua orang menganutnya.
Berbeda dengan ekonomi mikro konvesional, dalam sebuah pembahasan ekonomi mikro
islam, faktor moral atau norma yang terangkum dalam tatanan syariah akan ikut menjadi variabel
yang penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis.
BAGIAN 2
KONTRIBUSI EKONOMI MUSLIM KLASIK
Nama-nama pemikiran Muslim bertebaran disana sini menghiasi arena ilmu-ilmu
pengetahuan baik ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Mereka melihat ilmu-ilmu tersebut
sebagai “ayat-ayat” Allah yang bertebaran diseluruh alam. Dalam pandangan mereka, ilmu-ilmu
itu walaupun sepintas terlihat berbeda-beda dan bermacam-macam jenisnya, namun pada
hakikatnya berasal dari sumber yang satu, yakin dari yang maha mengetahui seluruh ilmu.
Beberapa pemikiran ekonomi muslim yang dicuri tanpa pernah disebut sumber kutipannya
antara lain :
Teori pareto optimum diambil dari kitab Nahjul Balaghah Imam Ali
Bar Hebraeus, pendeta Syriac Jacobite Church, menyalin beberapa bab Ihya
Ulumuddin Al Ghazali.
Gresham-law dan Oresme Treatise-dari kitab Ibnu Taimiyah.
Pendeta Gereja Spanyol Ordo Dominican Raymond Martini menyalin banyak bab
dari Tahafut Al-Falasifa, Maqasid al-Falasifa, Al-munqid, Misykat al-Anwa, dan
Ihya-nya Al-Ghazali.
St. Thomas menyalin banyak bab dari Al-Farabi (St Thomas yang belajar di Ordo
Dominican mempelajari ide-ide Al-Ghazali dari Bar Hebraeus dan Martini).
Bapak ekonomi barat, Adam Smith (1776 M), dengan bukunya The Wealth of
Nations diduga banyak mendapat inspirasi dari buku al-amwal-nya Abu Ubayd
(838 M) yng dalam bahasa inggrisnya adalah persis judul bukunya Adam Smith
The Wealth.
“Kitab Al-Kharaj”, karya abu yusuf (113-182 H/731-789 M).buku ini ditulis
sebagai jawaban atas 26 pernyataan yang diajukan oleh Harun al-Rasyid (170-193
H/786-809 M) dalam kurun waktu antar tahun 170 H – 171 H.
“Kitab al-Kharaj”,karya yahya bin Adam al-Quraiys (140-203 H/758-818 M). buku
kecil ini menyimpulkan hadist-hadist yang terkait dengan fiqh al-amwal
“kitab al-amwal” karya ubait al=qasyim bin salam (157-224 H/774-838 M). buku
ini membahas kebijakan keuangan Negara. Disbanding yang lain, buku in
merupakan yang paling komprehensif dan lengkap.
“kitab al-amwal”, karya abu-Hamid bin zanjawai(180-251 H/796-866 M)
Kitab-kitab diatas itu adalah yang berhasil dicatat oleh Ibn Nadim hingga tahun
1047 M.
BAGIAN 3
GAMBARAN UMUM PENENTUAN HARGA DALAM
MEKANISME PASAR (TEORI PERMINTAAN DAN
PENAWARAN)
A. MEKANISME PASAR
Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan government. Dimana semua
objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar, baik pasar tenaga kerja, pasar
barang ataupun pasar modal. Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara
permintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Sehingga
dengan adanya transaksi tersebut akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang
dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan kata lain, adanya
transaksi pertukaran yang kemudian disebut dengan perdagangan adalah satu syarat
utama dari berjalannya mekanisme pasar
1) Pedagang keliling
“orang-orang ini adalah rombongan kecil orang bersenjata yang menjelajahi jalan-
jalan abad pertengahan, pimpinan tentara dan akhirnya khafilah-khafilah yang
membawa barang. Didalam karung goni mereka terdapat barang-barang yang
dibawanya. Mereka menempuh perjalanan yang jauh sepanjang benua eropa,
bahkan sebagian berasal dari india dan negri Arab, untuk menjua barang-barang
yang dibawanya dari satu kota dari kota lain.
2) Urbanisasi
“salah satu akibat samping yang penting dari perdagangan keliling ini, adalah
terjadinya arus urbanisasi yang lambat dalam abad pertengahan ini yang
menyebabkan timbulnya kota-kota baru.
3) Perang salib
“perang salib menyebabkan terjadinya hubungan antara dua dunia yang sangat
berlainan. Dunia yang satu adalah masyarakat eropa yang lamban, enggan
terhadap perdaganggan dan pendapatanya yang naïf tentang dunia uaha; sedang
pada pihak lain dijumpai masyarakat Byzantium yang gemerlapan, dengan
vitalitas perkotaannya, kebebasan mencari uang dengan tidak dicela dan cara-cara
berdagangnya yang maju.
4) Perubahan suasana kehidupan beragama
Ada tenaga pendobrak yang kuat, tetapi tak terlihat, yang berpengaruh atas
kehidupan intelektual, kepercayaandan sikap masyarakat eropa. Salah satu yang
amat penting adalah perubahan dalam suasana kehidupan agama.
C. ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Didunia perdagangan arab, yaitu pada masa zaman kenabian, sudah ada pemikiran
yang menjadi kesepakatan bersama bahwa tinggi rendahnya prmintaan terhadap barang
komoditas ditentukan oleh barang yang bersangkutan. Pemahaman saat itu mengatakan
bahwa bila tersedia sedikit barang, maka harga barang akan mahal dan maka tersedia
banyak harga barang akan murah.
Abu yusuf tercatat sebagai ulama terawal yang mulai menyinggung mekanisme
pasar. Formulasi ini menunjukan maka pengaruh harga terhadap jumlah permintaan
suatu komoditi adalah negatif, abu yususf membantah pemahaman sepert ini, karena
pada kenyataan tidak selalu terjadi bahwa bila persediaan barang sedikit, harga akan
mahal, apabila persediaan barang melimpah makan harga barang akn murah.
Dari pernyataan tersebut tampaknya Abu yusuf menyangkal pendapat umum
mengenai hubungan terbalik antara persedian barang (supply) dan harga karena pada
kenyataannya harga tidak bergantung pada permintaan saja, tetapi juga bergantung
pada kekuatan penawaran.
D. AL-GHAZAL: KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN
Al-Ghazali udah menyajikan penjabaran yang rinci akan peranan aktivitas
perdagangan dan timbulnya pasaryang harganya bergerak sesuai dengan kekuatan
permintaan dan penawaran. Bagi Al-Ghazali, pasar merupakan bagian dari “keteraturan
alami” secara rinci ia juga menerangkan bagaimana evolusi terciptanya pasar. Pada
kesempatan lain Al-Ghazali juga secara eksplisit menjelaskan mengenai perdagangan
ragional. Al-Ghazali juga telah memahami konsep elestisitas permintaan.
BAB 2
RANCANGAN BANGUNAN
EKONOMI ISLAM
BAGIAN 1
MENGAPA HARUS ADA EKONOMI ISLAM ?
Evaluasi ilmu pengetahuan yang terjadi di eropa barat sejak abad ke-16 masehi
menyebabkan pamor dan kekuasaan institusi gereja (agama kristen) dibenua tersebut menurun
drastis. Hal ini terjadi karena dogma yang dipegang dan diajarkan oleh tokoh-tokoh gereja pada
abad tersebut jelas-jelas bertentangan dengan fakta-fakta yang dihasilkan oleh ilmu pngetahuann.
Titik sentral untuk menentukan standar baik-buruk dan jalan hidupnya. Karena itu, dengan
semangat renaissance ini manusia eropa barat sejak abad ke-16 membedakan dirinya dari
“belenggu dan kungkungan” agama dan tuhan. Produk pemikiran dan ilmu pengetahuan yang
dihasilkan pun mengalami nasib yang sama. Ilmu menjadi tersekularisasi dan dibebaskan dari
nilai-nilai. Paradigma Cartesian dengan metode analisisnya-walaupun banyak sekali manfaatnya-
menyumbangkan tambahan permasalahan.
Sifat-Sifat utama yang harus diteladani oleh manusia adalah sebagai berikut:
Siddiq (benar,jujur)
Amanah (tanggung jawab, kepercayaan, kredibilitas)
Fathanah (kecerdikan, kebijaksanaan, intelektualitas)
Tabligh (komunikasi, keterbukaan, pemasaran)
C. Khilafah (pemerintahan)
Dalam al-qur’an Allah berfirman bahwa manusia diciptakan untuk menjadi
khalifah di Bumi. Pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin, nilai ini mendasari
perinsip kehidupan kolektif manusia dalam islam (siapa mempin siapa). Fungsi
utamanya adalah agar menjaga keteraturan interaksi (mu’amalah). Dalam islam,
pemerintah memeinkan peranan yang kecil tetapi sangat pentin g dalam
perekonomian. Peran utamanya adalah untuk menjamin perekonomian agar berjalan
sesuai dengan syariah, dan untuk memastikan supaya tidak terjadi pelanggaran atas
hak-hak manusia. Menurut Imam Al-ghazali adalah memajukan kesejahteraan
manusia.
D. Ma’ad (hasil)
Walaupun seringkali diterjemahkan sebagai “ kebangkitan” tetapi secara harfiah
ma’ad berarti “ kembali” karena kita semua akan kembali kepada Allah. Pandangan
dunia yang khasdari seorang muslim tentang dunia dan akhirat dapat dirumuskan
sebagai “ dunia adalah ladang akhirat”. Karena itu Allah melarang kita untuk terikat
pada dunia.
E. Prinsip-Prinsip Derivatif : Ciri-Ciri Ekonomi Islam
Multitype Ownership (kepemilikan multijenis)
Prinsip ini adalah terjemahan dari nilai tauhid: pemilik primer langit, Bumi dan
seisinya dengan demikian kepemilikan Negara dan nasionalisasi juga diakui dan
juga mendapat tempat dalam islam, baik campuran suasta negara, suasta
domestik-asing .
Freedom to act (kebebasan bertindak/Berusaha)
Ketika menjelaskan nilai nubuwwah, kita sudah sampai pada kesimpulan bahwa
penerapan nilai ini akan melahirkan pribadi-pribadi yang profesional dan prestatif
dalam segala bidang.
Keempat nilai-nilai nubuwwah ini bila digabungkan dengan nilai keadilan dan
nilai khalifah akan melahirkan prinsip Freedom to act pada setiap muslim,
khususnya pelaku bisnis dan ekonomi. Mekanisme pasar adalah keharusan dalam
islam dengan syrat tidak ada distorsi (proses penzaliman). Potensi distarsi
dikurangi dengan penghayatan nilai keadilan.
Social justice (keadilan social)
Gabungan nilai khilafah dan nilai ma’ad melahirkan prinsip keadilan social.
Dalam islam, pemerintah bertanggung jawab menjamin pemenuhan kebutuhan
dasar rakyatnya dan menciptakan keseimbangan social antara yang kaya dan yang
miskin. Semua sistem ekonomi mempunyai tujuan yang sama yaitu menciptakan
sistem perekonomian yang adil. Namun tidak semuanya sistem tersebut mampu
dan konsisten menciptakan sistem yang adil.
F. Akhlak: perilaku islam dalam perekonomian
Sekarang kita telah memiliki landasan teori yang kuat, serta prinsip-prinsip sitem
ekonomi islami yang belum cukup karena teori dan sistem menuntut adanya manusia
yang menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam teori dan sistem tersebut
perekonomian menurut islam baru dapat maju bila pola pikir dan perilaku muslimin
dan muslimat sudah tekun.