Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tiara Puspa Rimadhanti

NIM : 2003734
Kelas : IEKI 4A
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi Islam
Dosen Pengampu : Dr. Juliana, S.Pd., M.E.Sy.

Resume Webinar
Bedah Buku Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi Islam
18 Maret 2022

Webinar ini membahas isi buku sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi Islam yang ulas
oleh Prof. Dr. Euis Amalia M.Ag selaku Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Buku berisi
sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi Islam dari Periode Kenabian hingga Peiode Umayyah
di Spanyol yang dirinci menjadi beberapa sub topik untuk membahas berbagai masalah, tantangan,
dan inovasi yang ada dalam periode tersebut.
Keunggulan Buku:
Buku ini menjelaskan sejarah dan media pengaruah pemikiran Islam di Eropa abad pertengahan,
pengaruh pemikiran ulama muslim terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
filsafat, sains, matematika, geografi, sejarah, seni dan budaya termasuk pemikiran ekonomi. Ada
beberpa jalur masuk kontak penting antara ulama muslim dengan barat:
1. Penerjemahan
2. Pendidikan
3. Perdagangan
4. Perniagaan
5. Perang Salib
6. Penjelajahan dan Perjalanan
7. Jalur Diplomasi
8. Perjalanan Suci Keagamaan
Buku ini menggabungkan sejarah peradaban Islam dan pemikiran Ekonomi Islam berdasarkan
kronologis dan periodisasi sehingga memberi arah yang utuh dari fase-fase perkembangan sejarah
pemikiran para tokoh dan ulama muslim berdasarkan kronologi waktu. Berawal dengan setting
historis dan kondisi masyarakat di Jazirah Islam pada masa pra Islam mengenai sosial, politik,
hukum, geopolitik, dan militer termasuk kondisi ekonomi yang ada sebagai fondari
perkermbangan pemikiran ekonomi Islam. Di dalam penjelasannya membahas Institusi dan
Praktik Ekonomi Islam:
• Baitul Mal,
• Institusi Hisbah,
• Pengelolaan Pendapatan Publik,
• Pengelolaan Pengeluaran Publik,
• Pengelolaan Uang dan Aktivitas Moneter.
Sumber hukum dan filosofi Ekonomi seperti prinsip moderasi, efisiensi, keadilan sosial,
kepemilikan, konsumsi, peran negara dalam pasar. Juga terdapat timeline yang terdapat dalam
buku ini.
• Awal Islam,
• Periode Nabi Muhammad,
• Periode Khulafa Rasyidin,
• Periode Umayah Dan Daulah Abbasiyah
• Masa Pemerintahan Daulah Umayah Di Cordova (Abdurrahman I, Al Hakam I,
Muhammad I, Abdurrahman Iii),
• Keruntuhan Kelompok Disnati Murabitun Dan Abbasiyah Di Cordova, Andalusia
(Spanyol).
• Perabadan Eropa dari para penguasa islam dan juga kontribusi pemikiran dan ilmu
pengetahuan dari para pemikir muslim.
• Peradaban dan pemikiran para tokoh muslim pada masa daulah Abbasiyah I (masa
keemasan).
• Abbasiyah II (masa kemunduran).
Pardigma pemikiran yang dikembangkan dalam ilmu ekonomi saat ini telah dibangun sejak
masa Islam perlu disampaikan dengan memberikan perbandingan pemikiran yang berkembang di
ekonomi konvensional serta mengulas mengenai nilai – nilai yang kuran sejalan dengen pemikiran
ekonomi Islam. Berikut beberapa Kontribuai Pemikiran Ekonomi Islam dari para ulama muslim
dan relevansinya
Konsep Maslahah
As Syatibi, al Ghazali telah mengembangkan konsep Mashlahah. Maslahah adalah memelihara
tujuan syariah yang meliputi: perlindungan agama (hifdz din), jiwa (hifdz an nafs), akal (hifdz
al’aql), keturunan (hifdz al nasl) dan harta (hifdzu al maal).
Tiga tingkatan dalam mashlahah:
• Dharuriyat (primer)
• Hajjiyat (sekunder)
• Tahsiniyat (tersier)
Konsep Maslahah dikembangkan para pemikr ekonomi Islam kontemporer dalam
mengkonstruks teori maslahah index ataupun maqashid syariah sebagai metode pengukuran
kinerja lembaga keuangan Islam.
Maqashid Syariah dan prinsip Ekonomi Islam
Maslahah
1. Diin (agama)
2. Aql (Akal)
3. Nafs (Jiwa)
4. Nasl (Keturunan)
5. Maal (Harga)
Maqashid Syariah
1. Taqheed and Brotherhood
2. Work and Productivity
3. Distributional Equity
Mekanisme harga adil dan konsep uang al Ghazali
Mengenai harga yang berlaku seperti yang ditentukan oleh praktek-praktek pasar. Konsep harga
ini disebut sebagai harga adil oleh para cendikiawan muslim semasanya yang kemudian diikuti
oleh para scholastik Eropa yang dikenal sebagai harga equilibrium.
Al Ghazali berpendapat bahwa uang dibutuhkan sebagai ukuran niai suatu barang
sekalipun dalam perekonomian barter. Dengan keberadaan uang sebagai ukuran nilai barang (unit
of account), uang akan berfungsi pula sebagai media penukaran (medium of exchange) untuk
melancarkan pertukran dan menetapkan niai yang wajar dari pertukaran tersebut.
Ibnu Taimiyyah
Dalam bukunya, Majmu’ Fatwa, Ibnu Taimiyah mengemukakan beberapa faktor yang
mempengaruhi fluktuasi permintaan dan konsekuensinya terhadap harga.
1. Kebutuhan manusia sangat beragam dan bervariasi satu sama lain.
2. Harga suatu barang beragam tergantung pada tingginya jumlah orang-orang yang
melakukan permintaan
3. Harga barang juga dipengaruhi oleh besar atau kecilnya kebutuhn terhadap barang dan
tingkat ukurannya
4. Harga barang berfluktuasi
5. Harga juga dipengaruhi oleh bentuk alat pembayaran yang digunakan dalam bentuk jual
beli
6. Tujuan dari kontrak adalah adanya timbal balik kepemilikan oleh kedua pihak yang
melakukan transaksi
7. Aplikasi yang sama berlaku bagi seseorang yang meminjam atau menyewa.
Regulasi Harga
Regulasi harga adalah pengaturan terhadap harga barang-barang yang dilakukan oleh
pemerintahan. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra:
Artinya : 32. “Dari Anas bin Malik ra beliau berkata : harga barang-barang pernah mahal di
Madina pada masa Rasullah Saw. Lalu orang-orang berkata : Ya Rasulallah, harga-harga menjadi
mahal, tetapkanlah standar harga untuk kami, lalu Rasullah Saw bersabda : sesungguhnya Allahlah
yang menetapkan harga, yang menahan dan membagikan rizqi, dan sesungguhnya saya
mengharapkan agar saya berjumpa dengan Allah Swt dalam keadaan tidak seorangpun diantara
kamu sekalian yang menuntut saya karena kezaliman dalam pertumpahan darah (pembunuh) dan
harta.” (diriwayatkan oleh perawi yang lima kecuali an-Nasai (Ahmad, Abu Daud, Tirmizi dan
ibnu Majah).
Sepintas pendapat Ibnu Taimiyah bertentangan dengan penolakan Rasulullah untuk melakukan
price intervention. Namun, sebenarnya Ibnu Taimiyah malah menjabarkan hadist Rasulullah
tersebut yaitu harga seharusnya terjadi secara rela sama rela pada saat supply bertemu demand.
Bagi Ibnu Taimiyah price intervention dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Price intervention yang zalim
Suatu interverensi harga dianggap zalim bila harga atas (ceiling price) ditetapkan di bawah
harga ekuilibrium yang terjadi melalui mekanisme pasar, yaitu atas dasar rela sama rela.
2. Price intervention yang adil
Suatu interverensi harga dianggap adil bila tidak menimbulkan aniaya terhadap penjual
maupun pembeli.
Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu & Sistem Ekonomi Islam
Ada 2 pola kegiatan pemikiran ekonomi di dunia Islam:
1. Pola Ideal: sistem ekonomi Islam yang lebih komprehensif dan holistik sebagai agenda
jangka panjang dan hal ini diupayakan secara terus-menerus.
2. Pola Pragmatis: mengembangkan sistem yang bersifat parsial dan satu aspek saja, dalam
hal ini lembaga keuangan syariah (perbankan syariah).
Jauh sebelum kritik Ilmu Ekonomi konvensional berkembang, para pemikir Muslim telah
lebih dulu merumuskan kemakmuran suatu negara berdasarkan Tauhid, kekeluargaan
(brotherhood), kebersamaan (cooperation), kerja (work) dan produktivitas (productivity),
kepemilikan (ownership), dan keadilan (justice). Pemikiran yang sangat brilian dari para fuqaha,
filosuf, dan sufi memiliki benang merah berupa penerapan etika dan moral dalam seluruh aktivitas
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai