Anda di halaman 1dari 2

FUNGSI CBCT di bidang Konservasi

- Membantu identifikasi lokasi saluran akar yang terkalsifikasi


- Mengukur perubahan cacat volumetrik dari waktu ke waktu
- Mengukur penyembuhan tulang secara objektif
- Memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan radiografi periapikal untuk deteksi lesi
periapikal

Keterbatasan CBCT

- Kesulitan mendeteksi periodontitis apikalis

Keunggulan Microguided endodontic

Microguided endodontic digunakan sebagai navigasi sistem untuk menentukkan arah masuk
bur/material kedalam saluran akar terkalsifikasi dengan menggunakan material yang kecil/ membuat
akses kavitas yang yang lebih minimal invasif sehingga dapat meminimalisir kerusakan
iatrogenik seperti pengambilan jaringan enamel dan dentine yang tidak perlu. Selain itu,
penggunaan microguided hanya memerlukan waktu yang singkat (< 15 menit) sehingga dapat
mempersingkat waktu perawatan di dental chair.

Kenapa pada periodontitits apikalis menjadi limitasi ?


Karena struktur anatomi gigi bagian apikal dan jaringan periodontal sangat komplex dan
spesifik sehingga penggunaan CBCT saja membutuhkan ketelitian dan tingkat akurasi yang
rendah. Oleh karena itu, penggunaan CBCT dengan bantuan microguided endodontic
sebagai salah satu perkembangan artificial intelligence di bidang konservasi sangat
membantu untuk menangani kasus-kasus sulit seperti saluran akar terkalsifikasi yang
disertai periodontitis apikalis.
Kenapa

Pemeriksaan radiografi intraoral pada RCC menunjukkan adanya gambaran penurunan


ukuran ruang pulpa dan penyempitan saluran pulpa.
Perawatan saluran akar konvensional yang dilakukan untuk mengatasi RCC dengan
menggunakan Dental Microscope Operation (DOM), bur panjang dan instrumen ultrasonic
membutuhkan operator untuk melihat dan membuat akses kavitas. Pemakaian radiografi
secara berulang dilakukan untuk mengontrol akses yang dibuat sehingga cara ini cenderung
membutuhkan waktu lama dan ketelitian
Selain itu, Perawtan Saluran akar yang terkalsifikasi menjadi suatu hambatan secara klinis karena,
memiliki saluran akar yang sempit sehingga sulit untuk membuat kavitas.

Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya perforasi pulp.Perforasi pulpa merupakan kondisi


dimana bur yang membuat akses kavitas tidak pada tempat nya. Hal ini terjadi jika operator
memaksakan memenuhi Panjang kerja yang justru ke dinding saluran akar. Jika diteruskan
menyebabkan perforasi pulpa . Dan dalam kondisi yang sama jika operator mengembalikan ke posisi
semua maka ada wilayah yang hilang seperti ledge saluran akar gigi akibat salah arah, yang
menimbulkan kehilangan susbtansi gigi berlebih seperti dentin terambil pada akhirnya bisa
menyebabkan fraktur gigi.

Anda mungkin juga menyukai