Anda di halaman 1dari 1

KERANGKA BERPIKIR :

Paragraf 1 : Muncul perdebatan antara pihak pro dan kontra mengenai “Pentingnya Edukasi Seks Sejak
Dini”
Paragraf 2 : Manfaat mengajarkan anak usia dini tentang edukasi seks
Paragraf 3 : Pentingnya edukasi seks untuk pola pikir anak-anak
Paragraf 4 : Tabunya edukasi seks untuk anak sejak dini
Paragraf 5 : Seksualitas menyesatkan anak-anak
Paragraf 6 : Pemberian edukasi seks tidak membawa pengaruh buruk

PENGEMBANGAN KERANGKA PIKIRAN :

Perbincangan mengenai “Pentingnya Edukasi Seks Sejak Dini” sudah menjadi salah satu perbincangan
yang hangat oleh berbagai khalayak dimedia sosial ataupun diluar media sosial. Sehingga, munculnya
perdebatan antara pihak pro dan kontra seputar permasalahan ini. Pendidikan seks adalah sebuah
pendidikan yang mengajarkan tentang aktivitas yang bersifat seksual. Jadi sebagai generasi penerus bangsa
dimasa depan, pantaskah memberikan edukasi ini kepada anak sejak dini?

Menurut perspektif dari mereka yang pro, edukasi seks sejak dini sangatlah penting bagi anak-anak.
Disebabkan, edukasi ini menjelaskan tentang bagaimana cara untuk menjaga organ alat reproduksi,
mengurangi penyebaran seks bebas, dan mengenal berbagai cara menghindari penyakit menular secara
seksual. Seperti terhindar dari penyakit HIV yang terjalin akibat adanya seks bebas. Selain membicarakan
mengenai aktivitas seksual, edukasi ini juga dapat bersifat berkepanjangan yang bisa menyebabkan anak
usia dini untuk selalu dapat menjaga dirinya sendiri dimasa depan yang akan datang.

Edukasi ini juga sangat penting untuk mencegah perkembangannya pikiran-pikiran negatif pada anak.
Mereka juga dapat mencegah anak usia dini agar tidak terlalu terkejut saat masuk usia pubertas. Pemikiran
yang positif dan terbuka akan membantu perkembangan para anak-anak yang mempelajari edukasi ini.
Kemudian, pada saat dia dewasa akan menyadari betapa pentingnya edukasi seks yang telah diketahui.

Mereka yang kontra masih menganggap edukasi seks ini adalah sebuah pembelajaran yang sangat berarti
untuk dipelajari. Akan tetapi, edukasi ini masih terlalu tabu untuk dipelajari kepada anak sejak dini. Kita
tidak seharusnya mengajarkan edukasi seks pada anak usia dini. Ada berbagai banyak hal yang dapat
dipelajari kepada anak sejak dini selain edukasi seks. Memberi pendidikan seksual pada anak akan
membuat anak merasa tertarik untuk melakukan kegiatan seksual yang belum pantas dilakukan dan anak
akan dapat berleluasa untuk melakukan hubungan intim diluar nikah.

Seksualitas masih dipandang sebagai area gelap yang bisa menyesatkan anak-anak. Pada era di mana arus
informasi nyaris tanpa batas seperti sekarang, akan sangat bahaya jika anak mencari tahu sendiri perihal
seksualitas. Berkat adanya internet dan smartphone, informasi baik yang senonoh maupun yang tak
senonoh bisa dengan mudah ada di genggaman, bahkan oleh anak-anak dan remaja yang secara psikis dan
emosional belum matang. Terkadang pula, tidak selalu aktivitas anak-anak selalu terpantau tiap harinya
oleh orang tua mereka masing-masing. Banyak kesempatan bagi mereka yang penasaran akan hal itu dan
secara disengaja ataupun tidak mereka terjun ke hal yang tak senonoh itu.

Namun, pada akhirnya ternyata pemberian pendidikan seksual pada anak usia dini sama sekali tidak
membuat rasa ketertarikan mereka untuk melakukan hubungan seksual semakin tinggi. Begitu pula,
berdasarkan hasil study dari World Health Organization (WHO), anak yang mendapat edukasi seks justru
menjadi anak yang lebih dapat mengetahui mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Hal itu juga
dapat membekali dan menyadarkan anak betapa pentingnya menjaga kesehatan, kesejahteraan dan martabat
mereka dengan cara penanaman perlindungan diri dalam mengembangkan hubungan sosial dan seksual
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai