Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Umum


Um Proyek Konstruksi

Padaa ddasarnya
asarnya pengertian
an pproyek
roye
ro yek
k ad
adal
adalah
a ah
h suatu usaha unt
untuk
ntuk
u mencapai suatu

tujuan ttertentu
ertentu yang ddibatasi
ib a i oleh waktu dan sumber
batas sum
mbe daya
berr da
day terbatas.
ya yang terbat
atas
a . Sehingga

pengertian
pe n pproyek
engertian roye
ro konstruksi
yek kons
nstr uuntuk
truksi adalah suatu upayaa un mencapai
tuk me
menca ai suatu
ncap t hasil
suaatu

dalam
m be
bent
ntuk bangunan/infrastruktur
bentuk bangunan/infrastruktur (Prijono “Tata Laksana
Lak
ksa
sana Pro
roye
yek”
k , 19
Proyek”, 994
9 ).
1994).

Suatu
Su atu pekerjaan
uat pekeerj proyek
rjaan konstruksi tidak harus dikategorikan sebagai pro
royek konstruksi,
k ko
kon
nstruksi
si,

tetapi
teta
tetapi memiliki
p meemiliki ciri ciri tertentu, yaitu :

kerja akhir
1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja

2. Jumlah biaya, kriteria mutu dalam proses mencapai tuj


juan pproyek
tujuan royek
k

telah di
dite
tent
ntuk
ukan
ditentukanan

keg
egiaata
tan dan mempunyai akhir kegiatan yyang
3. Mempunyai awal kegiatan ang
an

telah ditentukan atau mempunyai jangka waktu terentu

4. Rangkaian
4. Rang
ngka
kaia
iann kegi
iat
atan
an hhanya
kegiatan anya
an ya ddilakukan
ilakuk
ukan
an ssekali
ekali
li ((non
non rut
tin
in)), tidak
rutin),

beru
berullang – ulang, sehingga
berulang ga menghasilkann produk
pr yan
ang bersifat
yang

unik (tidak identik


k tapi sejeni
is)
sejenis)

5. Jenis dan inten


nsitas
intensitas keegiatan
kegiatan berubah sepanjang proyek

berlangsung

5
6

2.2. Biaya Konstruksi

Menurut Asiyanto (2005), Biaya konstruksi memiliki unsur utama dan

faktor yang perlu dipertimba


ang
ngk
kan dalam ke
dipertimbangkan kegi
giatan pengendalian. Unsur utama
kegiatan

konstruksi
ksii adalah biaya material, biaya upahh dan
dari biaya konstruks da biaya alat.

2.2.1.
1. Biaya
Biaya Material

Apabilaa jadwal
d al pelaksanaan ppekerjaan
jadw
ja eker
ekerja
jaan dibuat,
an sudah dib
ibua
u t, urutan

pelaksanaan
pela
laks
ksan
anaa pekerjaan
a n pekerjaan dan waktu yang ddiperlukan
kerj iper
ip untuk
erlukan un
untu
tuk merealisasikan
k mereal
alis
i asikan

ma
masi
sing – masing pekerjaan dapat diketahui. Mater
masing erial ya
Material ang ddibutuhkan
yang ibutuh
ib hkan

setiap
ap hari dapat di perkirakan berdasarkan volume pekerjaan
setia pek
ker an ddan
e jaan rasio
an rasi
io

ke
kebutuhan material per satuan volume pekerjaan yang dimi
mili
liki
ki oleh
dimiliki h

perusahaan.

2.2.2. Biaya Peralatan dan Tenaga/Upah

Biaya pe
pera
rala
lata
tann da
peralatan ddan
n tenaga dib
ibed
edak
akan
an m
dibedakan enjadi dua bbagian
menjadi agian ya
ag aittu
yaitu

biaya tenaga dan peralatan yang


yan
angg hanya
hanya dipakai oleh satu jenis pekerjaan
pekeerj
rjaa
aan
n

dan biaya peralatan yang dipakai bersama-sama oleh beberapa


beb
ber
erap
pa je
jen
nis
jenis

pekkerjaan.
j
pekerjaan. H al iini
Hal ni dibed
edak
akan
an kkarena
dibedakan aren
arena pada
d kkenyataannya
enya
en yattaannya perala
ata
tan
n yang
peralatan

d gu
dig naka
kann bbersama-sama
digunakan ersama-sama tidak sel
elalu digunakann secara
selalu se efe
fekt
ktif seratus
efektif

persen keberadaannya dii lokasi proyek.


pro
oyek. Sedangkan secara praktis biaya

peralatan ditentuka oleh ssewa


ewa pera
alatan itu per satuan waktu dan sama
peralatan

sekali tidakk terkait dengan volu


ume pekerjaan yang diselesaikan, tetapi
volume

tergantung dari berapa lama pera


r latan ini disewa atau berada di proyek
peralatan proyek.
7

2.3. Penerapan Jadwal Konstruksi

Di dalam suatu pela


aks
ksanaan kegi
pelaksanaan iat
atan
an konstruksi, tentu selalu dibuat
kegiatan

rencana-rencana ke
egi
giatan. Rencana-rencana kegiatan ttersebut
kegiatan. e sebut disusun sebagai
er

pedoman ke
erj
rja untuk memulai tahapan-tahapan
kerja t ha
tahapa
p n-t
-tah
ahap
a an kerja. Susunan
Susunaan rencana kegiatan

ini dituangkan
ditu
tuangkan dalam
m ssuatu
uatu jadwal pelaksanaa
ua an pe
pelaksanaan peke
kerjaan yang m
pekerjaan emuat jenis
memuat

pe
ekerjaan,,wa
wakktuu pelaksanaan
pekerjaan,waktu pelakssan
anaan dari awal sampai akh
hir ppelaksanaan.
akhir elaksaana
naan
an..

Adapun tahapan
da
Adapun tahapan tahapan dalam penerapan jadwal
jadw
wal
a kkonstruksi
on
nst
stru
ruks
ksi adalah
ad
dal
a ah

se
eba
bagaii beri
sebagai rikkut :
berikut

11.. Tahap
Tahap Perencanaan (Planning)

Semua proyek konstruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan
dan

dibangun berdasarkan kebutuhan. Pihak yang terlibat biasanya


biasaanya adalah
adalah
h

pemilik.

2. Tahap Studi Kelayakan (Feas


asib
i il
ilit
ity Study)
(Feasibility

Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa


baahw
hwa proyek
proy
proyek

kko nsttrukksii yang


konstruksi yan
angg diusulkan
di n layak
laya
la yak
k untuk
untu
untuk
k dilaksanakan.
dilaks
ksan
anak
akan.

Ke
K giatan
an yyang
Kegiatan ang dilaksanak
kan :
dilaksanakan

x Menyusun rancangan
rancan
ngan proyek
k secara kasar dan membuat estimasi

waktu.

x Meramalkan manfaatt yan


ng akan diperoleh.
yang

x Menyusun analisis kelayakan proyek


proyek.

x Menganalisis dampak lingkungan yang terjadi.


8

Pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau Konsultan

Manajemen Konstruksi (MK)

3. Tahap Penjelasan
n ((Briefing)
Briefing)

Pada tah
hap ini pemilik pproyek
tahap royek menjelaskan fungsii proyek
pro
r yek dan biaya yang

diij
ijiinkan sehingga
diijinkan sehi
h ng
ngga
ga konsultan
konsu
sulttan perencana
per
eren
enca
c na
n ddapat
apat dengan tepa
ap pat menafsirkan
tepat

keingina
nan pemi
keinginan milik.
pemilik.

Kegi
Ke giat
ataan yan
Kegiatan ang dilaksanakan :
yang

x Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana


per
erencana
na ddan
a tenag
an aga
tenaga

ahli.

x Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi


loka
kasi
si dan
an

lapangan, merencanakan rancangan, taksiran biaya, persyara


atan
n
persyaratan

mutu.

x Meny
Me nyiiapkan
k
Menyiapkan rua
uang
ng
ruang lin
ngk
gkup
up
lingkup kerjja,
kerja, jadw
jadwal,
jadwal, serta renc
can
anaa
rencana

pelaksanaan.

x Memb
Me mbua
uatt
Membuat sket
sk etsa
sa
sketsa denga
gan
n
dengan skal
sk alaa
skala tert
terten
entu
tu
tertentu seh
ehin
ingg
ggaa
sehingga da
dapat

meng
mengga
gamb
mbarkan
menggambarkann denah
d nah
de h ddan
an ba
ata
tas-bata
t s proyek.
batas-batas proy
pr yek
ek.

Pihak yang terlibat adalahh pemilik dan


daan Konsultan Perencana.

4. Tahap Perancangan ((Design


gn)
(Design)

Pada tahap ini adalah melakukan


mela
l ku
kukan perancangan (design) yang lebih

mendetail sesuai dengan keinginan dari pemilik. Seperti membuat gambar

rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan,

dan sebagainya.
9

Kegiatan yang dilaksanakan :

x Memeriksa masalah teknis

x Meminta persetujuan
persset
etuj
ujuan akhir dari
ri ppemilik
e ilik
em

x Memp
mpersiapkan : gambar detail, spesi
Mempersiapkan sifi
fikasi, jadwal, volume,
spesifikasi,

taksiran biaya akhir.


akh
khirr.

Pihak yang
yan terlibat
terllibat adalah
ad
dal
alah
ah kkonsultan
onsuult
ltan
an pperencana,
e encana, kons
er nsul
ulta
t n MK, ko
konsultan kkonsultan
nsultan

reka
rekayyasa nil
rekayasa ilai
ai dan atau konsultan quantity surveyor.
nilai surveyo
or.

55.. Tahap
Tahhap Pelelangan

Pa
Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor
kontrakto
or yang
yang akan
akan

mengerjakan proyek kostruksi tersebut, atau bahkan m encari sub


mencari ub

kontraktornya

Kegiatan yangg di
dila
laks
ksan
anak
a an :
dilaksanakan

x Prakualifikasi

x Dokumen kontrak

Pi k yang
Pihak yang terlibat
terli
liba
batt adalah
adal
dalah
a pemmil
iliik, Ko
pemilik, ont
ntrakt
ktor
or,, Ko
Kontraktor, Kons
nsul
ulta
tan MK
Konsultan MK..

6. Tahap Pelaksanaan (Cons


struction)
(Construction)

Tujuan pada tahap ini adalah


adal
alah mewuj
ujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh
mewujudkan

pemilik proyek yang sudahh dirancang


diraancang oleh konsultan perencana dalam

batasan biaya, waktu yang sudah


suda
dah disepakati, serta dengan mutu yang telah

disyaratkan.
10

Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan,

mengendalikan semua operasional di lapangan

x Kegiatan
Kegi atan perencanaan dan pengendalian ad
giat adalah :

ƒ Perencan
naan
n da
Perencanaan dan
n pe
peng
ngen
nda
d lian
pengendalian

ƒ Jaadw
dwal waktu pelaksanaan
Jadwal

ƒ Or
Organisasi lapangan

ƒ Tenaga kerja

ƒ Peralatan dan material

x Kegiatan Koordinasi adalah :

ƒ Mengkoordinasi seluruh kegiatan pembangunan


n

ƒ Mengkoordinasi para sub kontraktor

7 Tahap Peme
7. eli
liha
hara
raan ddan
Pemeliharaan an Persiapan Pen
engg
ggunaa
aan
Penggunaann

Tujuan pada tahap ini adalah


ah uuntuk
ntuk menjamin agar bangunan yang
nt g ttelah
elaah
el

se
sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja
bekerjja sebagaimana
seba
sebaga
gaim
imaana

mestinya.

Kegi
Ke g at
atan
an yang
Kegiatan yang dilakukan adalah
ad :

x Mempersiapkan data-data ppelaksanaan,


elaksanaan, baik berupa data-data

selama pelaksanaan
n maupun
n gambar pelaksanaan

x secaara cermat dan memperbaiki kerusakan-


Meneliti bangunan secara

kerusakan

x Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan

Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/ MK, pemilik.


11

2.4. Deskripsi Change Order

2.4.1. Pengertian Change Order

Perubahan pekerjaan
pek
ker
erja
jaan pada proy
oyek
ek konstruksi memang selalu terjadi
proyek

baik di awal
l, pertengahan,
awal, pertengahan, dan akhir pelaksanaan
an pproyek.
royek. Faktor penyebab

Change Orderr adalah


dari Change ada
dalaah ad
dan
anya
ya kkeinginan
adanya e nginan pemil
ei lik untuk merubah
pemilik

kons
ko nstr
t uk
u si sesudah harga kkontrak
spesifikasi konstruksi ontrrak original di tandatangani
on tandatangani

anta
tara
ra ppemilik
antara emilik dan
em dan kontraktor, keinginan m empercep
em epat
mempercepatat ppekerjaan
e erjaan
ek n karena

kebu
kebutuhaan pasar, publik, dan pertimbangan politi
kebutuhan tik
politikk (W
Wille
lem
m Sapulette,
(Willem S pule
Sa lette,

2009
09). Dan juga faktor penyebab itu sendiri bisa dari ko
2009). kontra
akt
ktor
or. Fakto
kontraktor. or
Faktor

penyebab dari kontraktor adalah sumber daya kontraktorr tid


penyebab dak ssesuai
tidak esuaii

dengan lingkup pekerjaan dimana tenaga ahli dan peralatan


n penunjan
ang
penunjangg

tidak mamadai dalam penyelesaian pekerjaan, akibatnya ja


adwal yang
jadwal g

ditetapkan sel
lal
aluu be
selalu beru
ruba
bah
berubahh (Willem Sapu
pule
lett
ttee, 22009).
Sapulette, 009)). Hal hal se
00 epe
perti ini bi
seperti bbisa
sa

ant
ntarra kedua
menimbulkan perpecahan antara kedua pihak dan pastinya akan te
terj
rjad
adi
terjadi

p ningkatan biaya proyek dan waktu pelaksanaan proyek.


pe
peningkatan

Channge Order
Ch
Change Order adalah
adal
adalah
ah P erubah
han yyang
Perubahan a g tterjadi
an erjjadi
d pada
pada saat

pelaksan
pe anaa
aann
pelaksanaan proyek, dim
imana pe
dimana erubahan ini disebabkan
perubahan dise
diseba
babkan oleh
ole
leh adanya

perpanjangan waktu, pe
enambahan ataupun pengurangan nilai kontrak
penambahan

karena adanya revisi desai


in (Smith,, 1995).
desain

2.4.2. Tujuan Change Order


Ordder
e

Menurut Fisk (2006) tuju


tujuan
j an dari Change Order adalah :

ƒ Untuk mengubah rencana kontrak dengan adanya metoda

khusus dalam pembayaran


12

ƒ Untuk mengubah spesifikasi pekerjaan

ƒ Untuk persetujuan tambahan pekerjaan baru

ƒ Untuk tu
tuju
juan administr
tujuan tras
asi
administrasi

ƒ Untuk mengikuti penyesuaian terhadap harga satuan

kontrak

ƒ Untuk
Untu
Un tuk pengajuan pengurangan
penguran
anga
gan biaya
n bi
bia proposal
aya insentif pro
roposal

ƒ Untu
Un tuk menyesuaikan skedull proyek
Untuk proy
proyek akibat
aki
kiba
batt pperubahan
erubahaan

ƒ Untuk mengindari perselisihan antaraa ppihak


ihak
k kkontraktor
ontr
on trak
a torr dan

pemilik

2.4.3. Jenis Change Order

Menurut Gilberth pada umumnya terdapat dua tipe dasarr perubahan


peruba
bahan
n

(Putu Ika, 200


09) yyaitu
2009) aitu
aitu :

2.4.3.1. Directive Ch
han
ange
ge
Change

Perubahan formal ((Directive Changes


Changes)) adalah
h pperubahan
errub
ubah
ahan

yangg ddiajukan
iaju
iajukkan da
dala
lam
m be
dalam bent
ntuk ter
bentuk rtu
tuli
lis,
s, yang di
tertulis, diusul
lka
kan
diusulkann oleh

ko
kont
ntraktor kepada pe
kontraktor ppemilik
milik
k untuk merubah
h li
ling
gkup
p kerja,
lingkup ke waktu

pelaksanaan, biaya
biay
ya biaya ata
au hal-hal lain yang berbeda dengan
atau

yang telah dispesifikasikan


dispesiifikasikan
n dalam dokumen kontrak. Perubahan

formal biasanya meny


nyangk
gkut akan adanya alternatif-alternatif pada
menyangkut

desain dan spesifikas


si material dari suatu konstruksi dan
spesifikasi

diwujudkan dalam bentuk perbaikan-perbaikan dalam gambar.di

dalam dokumen kontrak biasanya sudah ada ketentuan-ketentuan


13

yang mengatur segala isinya. Biasanya perubahan formal ini

diketahui sebelum pekerjaan dilakukan.

2.4.3.2. Constr
rut
utiv
ive Change
Construtive

Construtive Change adalah ttindakan


indakan informal untuk
in

memerintahkan su
suat
atu
suatuu mo
modi
difi
fika
k si kontrak di lapa
modifikasi pang
n an yang terjadi
lapangan

oleh karena
karren pemilik,
enaa permintaan pemilik,, perencana
lik perrencana atau
pe u kontraktor.

Co
Consutri
ive changes juga dijelaskan
Consutrive dijelaskkan sebag
gai ssuatu
sebagai uatu kesep
ua epakatan
kesepakatan

pe
perubahan antara pemilik dan kontraktor da
dalam so
soal
al biaya
biaya dan

waktu (Barrie & Paulson, 1992, hal 453), maka dari


da itu
tu sebaiknya
sebaikny
ya

kontraktor mengajukan perubahan secara tertulis.

Menurut Gilbreath perubahan informal menunjukan


menunju
ukan adanya
adan
nya

perubahan lingkup pekerjaan atau metoda pelaksanaan


n peke
erjaan
n
pekerjaan

akibatt pperubahan
erub
erubah
ahan
an oleh pemilik
k yang
yang disampaikan
dis
isam
ampa
p ikan kepada
kepad
da kkontraktor
ontrakt
ktor
or

untuk dikerjakan. Banyak


Bany
Banyak
ak perusahaan konstruksi menggunakan
menggun
nak
akan
an

informal field change orderr ketika perubahan tidak me


empen
enga
garu
ruhi
mempengaruhi

pema
aka
kaia
iann perala
pemakaian lata
tan
n dan
peralatan dan bahan-bahan/
bah
bahan-ba
b ha
han/
n/ material
materi
t iall pada ketetapan
ketet
etapan

ko
kont
ntrak. Maka dari
kontrak. da itu kebanyakan
kebanyakan ko
kont
ntra
raktor m
kontraktor elaksanakan
el
melaksanakan

pekerjaan yang berbeda yyang


ang tidak sesuai dengan kontrak.

Sebagian besar ppenyebab


e yebab perubahan formal adalah perbedaan
en

dalam membaca gam


mbar rencana atau spesifikasinya. Perubahan
gambar

informal sangat menyul


litkan karena seringkali perubahan informal
menyulitkan

diketahui setelah pelaksanaan, selain itu dampaknya pada biaya dan

jadwal sulit untuk ditentukan (Putu Ika, 2009). Perubahan


14

konstruksi sering kali menjadi penyebab utama terjadinya

perselisihan antara pemilik dan kontraktor karena pelaksanaan

pekerjaan di lua
uarr ddari
luar ari dokumen
en kkontrak.
ontrak.

2.4.4.
4. Faktor Penyebab
ab Change
Chan
Ch ange Order
ge Order
rd er

Penyebab
Penyeb
ebab
ab tterjadinya
erjadinya Change Order
Ord
rder
err bisa
bis
isaa disebabkan oleh
oleh banyak

fakt
ktor
or.. Dalam
faktor. Da seti
setiap proyek konstruksi penyebab
setiap pen
nye
yebab dari
dari tterjadinya
erja
erj dinya Ch
C ange
Change

Or
Orde
derr tidak
Order tid
idak pernah sama, dan tidak akan perna
nah sama
pernah ma. Ta
sama. T bel 2.1
Tabel

mem
mberikan 82 item faktor faktor penyebab Chan
memberikan nge
g Order
Change Ord
rdeer yan
ng
yang

di
dirangkum berdasarkan pendapat 5 orang ahli, yang dikelompokkan
dikelomp
mpokka
kan
n dalam
da

tiga bagian (ISSN 2087-9334, hal 247-256)

Tabel 2.1. Pengelompokkan dari faktor faktor penyebab Cha


ange O
Change rdeer
Order

( Jurnal ilmia
ah ME
ilmiah MEDI
DIA
MEDIAA ENGINEER
RIN
ING
ENGINEERINGG Vo
Vol.
l.2,
2, No. 4, November
Vol.2, Nove
vem
mber 201
012
2
2012

ISSN 2087 – 9334 (257-266)


(257-266
6)

REFE
REFERENSI
ERE
REN
NSI
NO FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR
OR-FA
FAKT
TOR P
PENYEBAB
ENYE
YEBA
BAB
B CHANGE
CHAN
ANGE
GE ORDER
ORD
RDER
ER
A B C D E
I KONSTR
KONSTRUKSI
KONS TRUUKSI
a. Planning dan Desain
1 kesalahan plan
planning
nning dan de desain
esain * * * *
2 perubahan desa
desain
ain * * * *
3 perubahan metode
meto
ode kerja *
kesalahan dan kelalaian
keela
l laiann dalam penetuan
*
4 estimasi volume
5 kontrak yang kurangg lengkap *
6 kontrak yang kurang tegas *
7 penghentian kontrak sementara *
8 ketidaksesuaian antara gambar dan kontrak *
ketidaksesuaian antara gambar dan keadaan
*
9 lapangan
15

REFERENSI
NO FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER
A B C D E
10 kutipan dari spesifikasi yang tidak lengkap *
11 detail yang tidak
tida
dakk jelas
jela
jelass *
kurangnya
kurang gny
nyaa pengetahuan tentan
tentang
ng ka
kkarakter
rakter
*
material
12 ma ate
terial
13 buruknya koordinasi dokumen *
14 penambahan n scope pekerjaan *
15 pe
ppengurangan
nggur
urangann sc
scop
scope
opee pekerjaan
peke
pe kerj
rjaa
a n *
16 va
value
valu
ue en
engineering *

b. K
Kondisi
ondi
ondisi
si Bawah
Bawah
hTTanah
anah
1 penyelidikan lapangan yang tidak lengk
lengkap
kap *
persyaratan tambahan dari perbaikan bawahh
*
2 tanah
3 peningkatan penyelidikan bawah tanah *
4 kondisi bawah tanah yang berbeda * *
5 rembwsan bawah tanah setelah penggalian *

c. Pertimbangan Keamanan
1 pertimbangan keamanan lapangan *
2 pertimbangan perlindungan lapangan *
3 tamb
tambahan
mbah
ahan
an ffasilitas
a ilitas keamanan
as *

d. Kejadian Alam
1 tanah longsor *
2 banj
banjir
jir *
3 pepenurunan
penu
nuruna
nann ta
tana
tanah
nahh *
4 cucuaca yang
yang buruk
uk * *

II ADMINISTRASI
a. Perubahan Peraturan Kerjaa
1 perbaikan pera
peraturan
aturan kebak
kebakaran
karan *
2 perbaikan peratu
peraturan
t ran peren
perencanaan
ncanaan tata kota *
perbaikan peraturan
peratu uran manajemen
mannajemen limbah
*
3 konstruksi
4 perbaikan peraturan n pperlindungan
erlindungan lingkungan *

b. Peraturan dari pihak yang berwenang membuat keputusan


1 pertimbangan politik * *
2 perubahan pembuat keputusan *
3 penempatan awal fasilitas yang baru dibangun *
16

REFERENSI
NO FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER
A B C D E
4 dominasi wewenang atasan *
5 perubahan huku
hukum/pemerintah
kum/
m/pe
peme
meri
rint
n ah * *
6 peruba
perubahan
aha
han komitmen dari peme
pemerintahan
eri
rint
n ahan *

c. Perubahan
an kepemilikan & testing commisioning
kebutuhan ta tambahan
amb
mbah
ahana uuntuk
ntuk fun
fungsional
ungsional dan
*
1 pepperawatan
rawa
w tan
2 ke kebutuhan
kebu
butuuhan untukk pengguna rrumah
umah
um ah *
modifikasi
modi
mo difikasi desain
desai
ainn untuk
untu
untukk agen
ag
gen agenyang
agenyan
angg
*
3 berhub ubun
ungan
berhubungan

d. P
Permohonan
ermoho
er honan lingkungan sekitar
penambahan fasilitas untuk lingkungan
*
1 penduduk
mengurangi atau menghentikan bagian dari
2 konstruksi *
sehubungan dengan masalah lingkungan
3 permintaan khusus dari dewan kota *

e. Penyebab
lain
1 koordinasi
kooor
ordi
dina
nasisi dengan
dengan sistem utilitas
uti
tili
lita
tass *
campur
camp
ca mpurur tangan
tan
anga
gan dari
d ri pemegang
da pem
megegan
angg wewenang
wewe
we wena
nang
ng
* *
2 tertinggi
3 persyaratan dari age agency
enc
n y perencanaan tata kota *
4 konflik kontrak dan perselisihan *
5 ja
jadwal
jadw
dwalal yyang
angg te
an terl
terlalu
rlal
a u padat
padaat *
6 ku
kurangnya
kura
rangnyya kont
kontrol
tro
roll *
7 ku
kurangnya
kurrangnya te team
eam workk *
8 kurangnya informasi
informrmasi tentang
tent
ntang keadaan lapangan an * *
kurangnya anti antisipasi
isipasi terhadap
terhaadap keadaan
*
9 mendadak
10 spesifikasi terk
terkirim
kirim tidak sesuai
sesuai *
11 pengiriman mat material
terial yang
ng terlambat *
12 buruknya alur in informasi
nfo
f rmassi *
13 interfensi dengan pihak pihaak ketiga * *
terlambat dalam me menyetujui
enyetujui gambar, desain
14 kontrak *
& klarifikasi
15 terlambat mengakses ke lapangan *
16 percepatan pekerjaan * *
17 perlambatan pekerjaan *
17

REFERENSI
NO FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER A B C D E
18 perubahan jadwal secara tiba-tiba *
19 jadwal kontraktor
kontrak
kto
torr terlambat
terl
terlam
amba
bat *
20 jadwal sub
sub kontraktor terlambatt *
21 faktor
fakt
faktor lain yang tidak terduga * *

III SUMBER
SUMB
BER DAYA
1 ku
kkurangnya
rang
rangny
n a pe
pengalaman
eng
ngal
alam
amanan kkerja
erja
er ja *
2 ku
kurangnya
kuraang
ngnnya pengetahuan pekerja *
3 jumlah kerja
ker
erja
ja llembur
embbur yang tterlalu
erla
er lalu
lu banyak *
4 be
bekerja
eke
kerja tidak sesuai prosedur *
5 pertimbangan yang salah dilapangan *
6 kurangnya QA/QC *
7 kurang memadainya peralatan/perlengkapan *
8 rendahnya keahlian pekerja *
9 kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli *
10 kinerja kontraktor yang jelek *
11 kinerja subkontraktor yang jelek *
12 kinerja pihak ketiga yang jelek *
13 kinerja owner yang jelek *
14 material yang tidak tersedia di pasar *
15 pepperselisihan
rselisihan bu
buru
buruh
r h *
16 perselisihan own owner
wner
er dan
an ddesain
esain representatif *
17 kesalahan dalam pelaksanaan
peela
laksanaan pekerjaan * *

Keterangan
Kete
Keterang
ngan
an :

A = Barrie
Ba ie & P au
uls
lsoon (1992)
Paulson

B = Bartholomew (2002)

C = Schaufelberger & Holm (200


02)
2
(2002)

D = Hsieh, Lu & Wu (2004)

E = Winata & Hendarlin (2004)


18

2.4.5. Pengaruh Change Order

Menurut Donald S.Barrie (1992), pengaruh Change Order pada

pelaksanaan proyek dib


ibag
agii menjadi 3 ka
dibagi kate
t gori antara lain : Biaya langsung,
kategori

an waktu dan Biaya-biaya dampak. H


Perpanjangan Hanna
a na (2002), menyatakan
an

bahw
wa pengaruh Changee Order
bahwa Ord
rder
e pa
pada
da sua
uatu proyek konstr
suatu truk
u si sering terjadi
konstruksi

productivity
productivity lloss,
osss, jika
j ka terjadi producti
ji productivity
ivi ty lloss
vity osss akan terjadi penambahan
os penambahan

waktu
ktuu dan
waakt biaya
da biay sedikit.
ayaa proyek yang tidak sedikitt. Menurut
iki Menur ut Schaufelberger
urut Sch
c aufelb
ber
e ger &

Holm (2002),
Holm (20
2002), jika terjadi Change Orderr akan terjad
adii penamb
terjadi mbah
ahan
a ten
penambahan naga
tenaga

kerja N 2087-9334,
kerjja disertai dengan penambahan peralatan proyek (ISSN 2087 -9334, hal
87-9 hal
a

24
247-256).

Pengaruh perubahan dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu :

ƒ Biaya langsung

Semu
ua beban
Semua beba
bebann te
tenaga kerja ddan
an overhead,
ove
verh
rhea
e d, material ko
kontrak da
dan
n

sementara, peralatan
n kkonstruksi
onstruksi waktu-waktu pengawas dan
on n sstaf
taf
ta

merupakan biaya langsung.

ƒ Perp
pan
anja
jang
ngan wak
Perpanjangan aktu
tu
waktu

Jika perubahan mem


Jika emperlam
mbat tanggal peny
memperlambat nyel
elesaian pproyek,
penyelesaian royek, maka
ro

para pihak yangg terlibat dalam kontrak akan mengadakan

pengeluaran biay
ya
biaya tamb
bahan
tambahan dalam memperkerjakan staf

waakt
k u extra.
pendukung untuk waktu ex

ƒ Biaya dampak

Biaya dampak terdiri dari : (a). Percepatan misalnya kerja bergilir,

kerja lembur penambahan regu kerja, (b). Irama pekerjaan


19

misalnya kerugian satu hari dapat menyebabkan keterlambatan

selama satu minggu, (c). Moral misalnya keraguan terhadap

kemampuan atau
attau kketegasan
etegasan ppekerjaan
ekerjaan sadar atau tidak pasti akan
ek

meng
nguurangi motivasi, memperlambat pr
mengurangi rod
oduksi dan meningkatkan
produksi

biaya (Willem Sapulette,


Saapu
ule
lett
t e, 2009,
200
009,
9 hal
hal 627-628).

2.
.5.
2.5. Pro
oye
yek
k Ba
Proyek B ngun
nan Gedung
Bangunan

2.5.1.
2.5.
2.5.11. D
Deskripsi
eskripsi Proyek Bangunan Gedung

Pengertian proyek secara umum adalah merupakan


meeru
r paka
kan
n sebuah
ah

ke
kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan
n dari
darri seorang
seor
seo ang

owner atau pemilik pekerjaan yang ingin mencapai suatu tuj


juan terten
tujuan ntu
tertentu

dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan


n kein
nginan
n
keinginan

daripada own
ner aatau
owner tauu pe
ta pemilik proyek
k ddan
an sspesifikasi
pesi
pes fikasi yang ad
ada. Dal
lam
Dalam

pelaksanaan proyek pemilik


k pproyek
roye
ro yek
k dan pelaksana proyek mempunyai
ai hhak
ak

y ng diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai


ya
yang sesu
suaai dengan
den
enggan

jangk
ka wak
jangka aktu
tu yyang
waktu ang telk
an kah ddisetujui
telkah iset
isetuj
ujui
ui bersama
ma antar
ant
ntar pemilik
pemil
iliik proyek
pro
roye
yek
k dan

pelaksan
pe anaa pproyek.
pelaksana royek.

Pengertian proyek
k bangunan
n gedung adalah merupakan kegiatan

pekerjaan bangunan gedu


ung yang
gedung g dilaksanakan atas dasar permintaan

pemilik proyek atau kontra


aktorr. Proyek bangunan gedung mempunyai
kontraktor.

kelas bangunan tertentu antaraa lain kelas bangunan A


A, kelas bangunan B
B,

kelas bangunan C. Sedangkan untuk jenis-jenis bangunan gedung antara

lain bangunan rumah tinggal, bangunan perkantoran, bangunan hotel,


20

bangunan sekolah, bangunan pertokoan, bangunan ibadah, bangunan gor

olahraga, dan lainnya yang direncanakan secara matang mulai dari

penyiapan gambar ran


anca
cangan, gamb
rancangan, mbar
ar kerja, gambar detail, sepsifikasi
gambar

teknis, rencana
rencan
ana kerja dan syarat-syaratnya, rencana
renccan
ana anggaran biaya, time

schedu
dule sehingga nant
schedule ntin
i ya ddalam
nantinya alam
alam ppelaksanaan
elaksanaan proye
el yek bisa terencana
proyek

ddengan ur ddan
engan teratur an tertata dengan rapi sehingga
seh
ehin
ingg yang
gga tujuan yan
ng diinginkan

terh
had
adap
ap bberdirinya
terhadap erdiriiny
nya proyek bangunan gedung
ng ini
ini nantinya
nan
nti
tiny
nyaa dapat
d pat tercapai.
da terc
rcapai.

Sa
Saat ini proyek konstruksi bangunan bert
tin
ingk
gkat
at
bertingkat sem
mak
a in
semakin

berk
kembang, dalam pelaksanaannya segala sesuatu perl
berkembang, r u di
perlu dire
renc
n anakan
an
direncanakan

de
dengan tepat dan cermat. Proyek konstruksi berkembang sejalan
sejalaan dengan
se den
dengan

perkembangan khidupan manusia dan kemajuan teknologi. Bi


ida
d ng-bidan
ang
Bidang-bidangg

kehidupan manusia yang makin beragama menuntut in


ndustri jasa
industri sa

konstruksi, memb
memban
angu
gun
membangun proyek-p
pro
roye
yek
proyek-proyekk kons
kon truksi
konstruksi sesua
uaii
sesuai denggan
dengan

keragaman bidang tersebut.

Biasanya perencanaan untuk proyek bangunan ggedung


edun
edungg le
leb
bih
lebih

lengk
kap dan
lengkap dann de
deta
tail
il. Untukk proyek-proyek
detail. proy
proyek
ek-p
-pro
royek pemerintah
peme
meri
rint
ntah
h ((di
di IIndonesia)
ndonesia
d ia)) pr
proyek

bbanggunan
an ggedung
bangunan edung ini diba
awa
w h peng
dibawah ngawasan/pengele
lelo
lola
laan DPU
pengawasan/pengelelolaan PU sub Dinas

Cipta Karya.

2.5.2. Spesifikasi Proyek B angu


gunan Gedung
Bangunan

Untuk pembangunan kkonstruksi


onstruksi proyek bangunan gedung perlu

melakukan survei yang lebih teliti terlebih dahulu, selain untuk

keberhasilan suatu proyek, tapi juga untuk keamanan dan keselamatan


21

selama konstruksi proyek. Untuk itu diperlukan spesifikasi untuk proyek

bangunan gedung dari berbagai segi, antara lain (Wahyuni, FT UI, 2010) :

x ah bangunan
Struktur bawah bangunan menggunakan
meng
nggu
gunakan tiang pancang yang dapat

menahan
mena ddan
nahhan beban vertikal akibat grafitasii da n beban lateral (angin

dan gempa) (Ency


cycl
clop
ped
dia B
(Encyclopedia r taannica, n.d.).
ri
Britannica,

x Strukttur bangunan,
Struktur ban
angunan, antara lain men
ngg
ggun
unakan strukturr ra
menggunakan rrangka
ngka baja

da beto
dan tonn bertulang, shear wall darii bbeton
beton e on ddan
et an sstruktur
truk
tru tur co
ore
r /tube.
core/tube.

Pa bagian core ini dapat difungsikan se


Pada eba
b gai fa
sebagai fasi
sili
lita
tas se
fasilitas erv
r is
servis

bangunan, antara lain tangga darurat, lift, AC, listrik,


list
li s rik,, saluran
sal
aluran air
air
i

enclosu
ure bbangunan
dan utilitas gas. Pada perkembangannya enclosure angu
an gunan

menggunakan curtain walll dengan rangka baja (E


Encycloped
diaa
(Encyclopedia

Britannica, n.d.).

x Sisttem keselamatan,
Sistem keselam
l mat
atan, perlindungan
perlindu
dung
ngan ddan
an evakuasi
eva
v kuasi darii kkebakaran,
ebakarran
an,,

terdiri dari automatic


automati
tic fire
fire sprinklerr dengan jalur pemipaan
pemi
mipa
paan
an

tersendiri, fire detection, hydrant, alarm kebakaran


kebakara
ran
n dilengkapi
dile
dileng
ngka
kapi

emer
erge
genc
ncy voice co
emergency comm
mmun
unic
ication, smo
communication, oke ddetector,
smoke etector, tangga
tangg
ggaa da
dan lift

da
darurat (National Sa
Safety Co
ouncil, n.d.). ini adalah
Council, ada
dala
lah
h be
bent
ntu
uk protektif
bentuk

aktif. Sedangkan untuk protektif


proteektif pasif adalah persyaratan kinerja,

ketahanan api da
an stabili
dan itas serta tipe konstruksi tahan api
stabilitas

(Peraturan Menteri PU
U no
omor 29 tahun 2006).
nomor

x Untuk penanggulangan keadaan darurat


darurat, bangunan juga dilengkapi

pencahayaan darurat, termasuk tanda arah keluar (Peraturan

Menteri PU nomor 29 tahun 2006).


22

x Mekanikal bangunan, untuk sirkulasi pemipaan dan udara

menggunakan HVAC (Heating, Ventilation Air Conditioner)

(Encyclopediaa Br
Brit
itannica, n.d.).
Britannica, n.d.
d ).

x Adan
anaaya penanggulangan bahaya kelistrikan
Adanaya kelistri
rika
kan dan petir, antara lain

perencanaan sistem
sist
stem
m proteksi
pro
ote
teks
ksii petir,
pe instalasi pproteksi
r teksi petir dan
ro

pemeri
riks
ksaa
aann/pemeliharaan (Unda
pemeriksaan/pemeliharaan dang
ng-u
-un
ndang
g nomorr 28 tahun
(Undang-undang

20
2002).

x Si
Sistem keseluruha
han yang
keamanan bangunan secara keseluruhan ng ttidak
idak
ida mud
udah
mudah

ditembus, biasanya menggunakan CCTV (Nadel,2


200
0 9).
(Nadel,2009).

Anda mungkin juga menyukai