Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH KEAMANAN GLOBAL

PELANGGARAN PERJANJIAN NON-PROLIFERASI NUKLIR KOREA UTARA

Nama : Rizqi Bonar Syahputra Pakpahan

NPM : 2116071049

Prodi : Hubungan Internasional 2021

Senjata nuklir adalah hasil dari berkembangnya teknologi di bidang persenjataan dan
militer yang mewujudkan senjata dengan kekuatan penghancur yang sangat besar. Nuklir dapat
menghancurkan satu kota hanya dengan menggunakan jumlah yang kecil, dan bahkan
memancarkan radiasi mematikan setelah ledakan. Dengan hadirnya senjata nuklir, negara negara
internasional berbondong bondong mengembangkan senjata nuklir tersendiri 1 yang akhirnya
menjadi ajang kompetitif karena kepemilikan atas senjata nuklir dianggap sebagai hal yang
sangat penting sebab 3 alasan yakni strategi, detterence, dan politik dan prestis.2 isu ini telah
membuka ruang baru dalam studi ilmu politik internasional. 189 negara akhirnya telah
membentuk Non-Proliferation Treaty (NPT). NPT merupakan perjanjian Internasional yang
memiliki tujuan mencegah penyebaran senjata nuklir sembari mempromosikan kerjasama damai
untuk melucuti senjata nuklir dan teknologi senjata lainnya. 3

Korea Utara adalah salah satu Negara di Asia yang memiliki kemampuan dan teknologi
untuk mengembankan senjata nuklir demi kepentingan militer. Jepang, Korea Selatan dan
beberapa negara Asia yang lain juga mampu mengembangkan senjata nuklir akan tetapi Korea
Utara merupakan negara yang sangat berfokus pada kekuatan militernya dibanding negara lain,
hal ini juga menunjukan bahwa Korea Utara tidak mematuhi norma-norma Hukum Internasional
yang menyerukan untuk tidak mengembankan teknologi nuklir. 4

1
Febry Triantama, “PROLIFERASI NUKLIR SEBAGAI PENCIPTA PERDAMAIAN DUNIA KONTEMPORER: SEBUAH
TINJAUAN LITERATUR” Paradigma Polistaat, Vol. 4. No. 1 (2021)
2
Yohanes Putra Suhito, “Proliferasi Nuklir sebagai Upaya Arms Control dalam Politik dan Keamanan Internasional”
Departemen Hubungan Internasional. 2015
3
Dewi Triwahyuni, “PROLIFERASI SENJATA NUKLIR” 2017
4
Muhammad Nur Islami., M Rizkan Ihyazadi, “ANALISIS YURIDIS PENERAPAN PERJANJIAN NON-PROLIFERASI
NUKLIR TERKAIT PELUNCURAN RUDAL BALISTIK ANTAR BENUA DALAM KASUS KOREA UTARA” Perjanjian Non-
Proliferasi Nuklir. 19 (Agustus) 2019.
Korea Utara semenjak tahun 2006 sering meluncurkan rudal balistik sebagai uji coba di
tempat tempat tak berpenghuni seperti lautan atau pegunungan, hal ini tentunya melanggar
perjanjian NPT dan telah membuat khawatir dunia Internasional. Gunung Pyunggeri merupakan
salah satu tempat yang sering dijadikan uji coba nuklir oleh Korea Utara yang membuat gunung
tersebut terpapar radiasi nuklir yang sangat mematikan. Ini merupakan bukti bahwa Kim Jong
Un selaku pemerintah Korea Utara telah mengabaikan Hukum Lingkungan Internasional yang
merupakan aturan untuk mengupayakan pencegahan dan mitigasi kerusahakan lingkungan akibat
kegiatan manusia.5 Tercatat bahwa Korea Utara telah melakukan Enam percobaan nuklir pada
periode tahun yang berbeda yakni 2006, 2009, 2012, 2013, 2016, dan 2017. 6

5
Sukanda Husin, “Hukum Lingkungan Internasional”, Jakarta, Raja Grafindo Perkasa, hlm. 179. 2016

6
iNews.id. Sejarah Uji Coba Rudal Balistik dan Senjata Nuklir Korut. https://bit.ly/2HXmS2k, diakses 17 Desember
2021, pukul 14:40.
DAFTAR PUSTAKA

Triantama, F. (2021) PROLIFERASI NUKLIR SEBAGAI PENCIPTA PERDAMAIAN DUNIA


KONTEMPORER: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR. Jurnal Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Vol.4. No. 1

Suhito, Y., P. (2015) Proliferasi Nuklir Sebagai Upaya Arms Control dalam Politik dan
Keamanan Internasional.

Triwahyuni, D. (2017) Proliferasi Senjata Nuklir.

Islami, M., N., Ihyazadi, M., R. (2019) ANALISIS YURIDIS PENERAPAN PERJANJIAN
NON-PROLIFERASI NUKLIR TERKAIT PELUNCURAN RUDAL BALISTIK
ANTAR BENUA DALAM KASUS KOREA UTARA.

Husin, S. (2016) Hukum Lingkungan Internasional.

iNews.id. Sejarah Uji Coba Rudal Balistik dan Senjata Nuklir Korut. https://bit.ly/2HXmS2k , diakses 17
Desember 2021, pukul 14:40

Anda mungkin juga menyukai