Anda di halaman 1dari 4

Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam

Dan. 7:13-14; Why. 1:5-8; Yoh. 18:33b-37

Pengantar
Sapaan,..... hari ini kita merayakan Hari Raya
Kristus Raja Semesta Alam yang sekaigus merupakan
puncak Tahun Liturgi B. Melalui Ensiklik Quas
Primas, Paus Pius IX ingin menunjukan bahwa Yesus
Kristus diakui lebih tinggi dan lebih berkuasa di atas
segala kekuatan dunia. Dia-lah Raja yang menatasi
segala raja, sebab kekuasaan, hormat dan kemuliaan-
Nya ada sejak dahulu, sekarang dan akan tetap kokoh
selama-lamanya.
Memang, sapaan,.... sebagai orang beriman, kita
mengakui kebenaran ini bahwa Kristus-lah Raja dan
kekuasaan-Nya melampaui segala, namun takdapat
dipungkiri bahwa di dalam kehidupan keseharian kita,
terkadang kita lebih takut kepada kekuatan-ketuatan
lain. Untuk itu, marilah diawal perayaan ini, kiakui
segala kelemahan dan kerapuhan kita, dengan
menyesali segala salah dan dosa, sambil kita
memohon ampun dengan sama-sama berdoa,...

Homili
Tema permenungan kita pada Hari Raya Kristus
Raja Semesta Alam ini saya beri judul
“Sadarkah Kita??”
Sapaan,.... seorang penulis dari Britania Raya,
Taylor Caldwell pernah menulis “ketidakjelasan
bisa terwujud dalam bentuk ambisi bagi mereka yang
memiliki ketegaran hati.” Sesungguhnya tulisan ini
mengarah kepada situasi waktu itu, di mana para
penguasa dan pihak elit saling memperjuangkan
ambisi dan kedudukan mereka, akibatnya rakyat
kecil dan kaum lemah mejadi korban. Tulisan ini
dapat kita sandingkan dengan pepatah “saat para
gajah beradu, justru saat itu semutlah yang menderita
karena diinjak.”
Sapaan,... Dalam bacaan injil tadi kita
mendengarkan perwataan dan dialog antara
Pilatus dan Yesus sebagai akibat dari ketakutan
kehilangan pamor, ambisi untuk tetap berkuasa
dan ketegaran hati untuk tetap berkubang dalam
pesona kemunafikan, imam-imam kepala dan
para tua-tua bangsa Yahudi. Maka dengan
memanfaatkan kekuatan dan kekuasaan super
Power, mereka hendak menggulingkan bahkan
menghilangkan serta memutar - balikkan
kebenaran dan rancangan Allah.
Sekalipun manusia merancangkan kebusukan,
keburukan dan petaka, namun Alah tetap
menunjukan kuasa dan kebesarannya, sapaan,.....
Sebab melalui melalui dialog itu juga, kita dapat
mengetahui beberapa kebenaran
1.Bahwa Yesus Kristus yang kita imani bukan
hanya sekedar Nabi, Guru dan Mesias, tetapi
sesungguhnya Dia-lah Raja yang meraja dan
mengatasi segala. Sebab kepada Dia-lah
telah diserahkan Kekuasaan dan Kehormatan
serta Kemuliaan dan Kuasa sampai selama-
lamanya.
2.Kerajaan yang telah didirikan Alah sejak
semua adalah kerajaan yang kekuasaan,
kekuatan dan kemuliaannya melampaui
segala dan mengatasi segala. Namun
kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan yang
dimiliki bukanlah kekuasaan, kekuatan dan
kemuliaan untuk membatasi dan mengekang
serta mengkerdilkan, mematikan dan untuk
kemuliaan diri dan pribadi tetapi untuk
memampukan, mengayomi, memerdekaan,
menyuburkan dan menghidupkan. Sebab
Kerajaan yang dibangun oleh Allah
didasarkan pada kebenaran sejati, keadilan
yang menghidupkan dan kedamaian yang
memerdekakan.
Maka, sapaan,.... sebagai sebagai orang-orang
terbabtis, yang sudah diangkat menjadi anak-anak
Allah, sesungguhnya kita sekalin telah dipanggil
dan diutus untuk turut serta mengambil bagian
dalam pewartaan dan penegakan kerajaan Allah
di dunia ini. Kita sekali dipanggil untuk
memperjuangkan kebanaran, keadilan dan
kedamaian sejati. perlu kita sadari bahwa tugas
dan panggilan kita untuk menghidupkan bukanya
mematikan, memotivasi bukanya mencibir dan
menyudutkan, mengangkat yang jatuh bukanya
menekan untuk tetap berada di bawah. Lebih dari
pada itu, kita sekalian disadarkan bahwa hidup
dan kehidupan kita ini arahnya ke depan dan demi
kebahagiaan bersama, maka kita sekalian diajak
untuk melihat, berlangkah dan berjuang untuk
meraih serta mewujudkan cita-cita luhur itu.
Ingatlah, Tempora muntamur et nos mutamur in iliis. Waktu
berubah, manusiapun harus berubah di dalamnya.
Kita saling mendoakan Tuhan memberkati
kita. Amin.

Anda mungkin juga menyukai