Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN DIREKTUR RS AVICENNA

NOMOR : 241 / SK – AVC / 2018

TENTANG

PRASARANA DAN FASILITAS RS AVICENNA

DIREKTUR RS AVICENNA,

Menimbang : a. bahwa rumah sakit dalam kegiatannya harus meciptakan


lingkungan kerja yang aman dengan memastikan kehandalan
sistem ultilitas dan meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi;
b. bahwa rumah sakit harus melakukan pengelolaan prasarana dan
fasilitas rumah sakit;
c. bahwa berdasarkan sebagaimana yang dimaksud dalam butir a,
dan b maka perlu menetapkan kebijakan tentang Prasarana dan
Fasilitas RS Avicenna dengan Keputusan Direktur RS
Avicenna.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009
tentang Lingkungan Hidup;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan berbahaya dan Beracun;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun
2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
472 / MENKES / PER / V / 1996 tentang Pengamanan
Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen
K3 Rumah Sakit;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
012 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;

16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66


Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1075/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Sistem
Informasi K3;
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
20. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar K3 Rumah
Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS AVICENNA TENTANG PRASARANA


DAN FASILITAS RS AVICENNA.
Kesatu : Kebijakan tentang Prasarana dan Fasilitas RS Avicenna sebagaimana
terlampir dalam Keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bireuen
Pada Tanggal 10 Mei 2018
Direktur RS Avicenna,

dr. Armiya
Lampiran Keputusan Direktur RS Avicenna
Nomor : 241/SK-AVC/2018
Tertanggal : 10 MEI 2018

PRASARANA DAN FASILITAS RS AVICENNA

1. Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh hari dalam
seminggu secara terus menerus.
2. Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas yang mencakup : jaringan
listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medik, perpipaan, uap panas, limbah, sistem
komunikasi dan data, dan memetakan pendistribusiannya dan melakukan update secara
berkala.
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di
daftar inventaris.
4. Jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar kriteria seperti
rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko dan pengalaman rumah sakit.
5. Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman darurat
secara keseluruhan atau sebagian.
6. Komponen listrik yang digunakan rumah sakit sesuai dengan standar dan peraturan
perundang- undangan.
7. Rumah Sakit mengumpulkan data hasil monitoring program manajemen sistem
utiliti/pendukung.
- Data tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang rumah sakit
untuk peningkatan atau penggantian sistem utiliti/pendukung.
- Pemantauan sistem yang esensial/penting membantu rumah sakit mencegah terjadinya
masalah dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan
dalam perbaikan sistem dan dalam merencanakan peningkatan atau penggantian
sistem utiliti/pendukung. Data hasil monitoring didokumentasikan.
8. Bidang Prasarana dan Fasilitas Rumah Sakit dalam Panitia K3RS melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan prasarana dan fasilitas rumah sakit dan membuat laporan ke Ketua
Panitia K3RS sebagai laporan rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit.

Ditetapkan di Bireuen
Pada Tanggal 10 Mei 2018
Direktur RS Avicenna,

dr. Armiya

Anda mungkin juga menyukai