Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN RIWAYAT ANEMIA MASA KEHAMILAN DENGAN

KEJADIAN STUNTING PADA BATITA DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS LOLONG GUBA KABUPATEN BURU

DISUSUN OLEH

NAMA :INDAH ROSITA


NIM : B.22.06.251

UNIVERSITAS MEGA BUANA POLOPO


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2022
HUBUNGAN RIWAYAT ANEMIA MASA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA

BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOLONG GUBA KABUPATEN BURU

1.1 Latar belakang


Kualitas sumber daya manusia terbentuk sejak dalam kandungan kesehatan ibu hamil akan
sangat mempengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya. Anemia saat kehamilan sangat beresiko
terhadap bayi yang akan dilahirkan dan akan menyebabkan stunting pada batita .Hal ini dikarenakan
asupan gizi yang didapatkan tidak mencukupi .Stunting merupakan permasalahan global yang di
perkirakan sejumlah 149 juta balita yang mengalami stunting pada tahun 2018. Tingginya angka
kurang gizi pada ibu hamil mempunyai kontribusi terhadap tingginya angka stunting di Indonesia
yang di perkirakan mencapai 350.000 bayi setiap tahun (Hadi,2005)
Trend stunting secara global cenderung menurun dalam 18 tahun terakhir (2000-2018) yakni
sebesar 10,6% begitu pula dengan Indonesia prevalensi stungting mengalami penurunan hingga
6,4% pada rentang tahun 2013-2019 , namun Indonesia masih termasuk dalam klsifikasi Negara
dengan pravelensi stunting yang sangat tinggi (very high). Menurut Riskesdas ,pravelensi anemia
pada ibu hamil mengalami kenaikan yang cukup relefan dari tahun 2013 sebesar 37,1%menjadi
dengan jumlah sebesar 48,9% pada tahun 2018.
Stunting dapat terjadi sejak dalam kandungan , kondisi gizi ibu hamil,bahkan sebelum hamil
dapat menentukan pertumbuhan janin.Ibu hamil yang mengalami kurang gizi akan beresiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah atau BBLR ,ini merupakan penyebab utama
terjadinya stunting (Endah Dwi Yulianingrum,2018)Stunting memiliki dampak yang buruk terhadap
kwalitas sumber daya manusia dimasa mendatang.Sehingga di perlukan perhatian khusus dalam
upaya pencegahan dan penanggulanganya.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan di puskesmas lolong guba dengan jumlah 15 orang ibu
yang mempunyai batita usia 0-3 tahun ,terdapat 5 balita yang mengalami stunting ,dan 10 balita
yang tidak stunting.dari uraian di atas maka penelitih tertarik mengetahui lebih lanjut tentang
“Hubungan Riwaya Anemia masa kehamilan dengan kejadian stunting pada Batita di Wilayah Kerja
Pukesmas Lolong Guba Tahun 2022.
1.2 Rumusan Masalah .
Apakah ada hubungan Riwayat anemia masa kehamilan dengan kejadian stunting pada batita di
wilayah kerja puskesmas lolong guba kabupaten buru?

1.3Desain penelitihan

Jenis penelitihan yang di gunakan pada penelitihan ini adalah dengan menggunakan metode
penelitihan observasi ini dengan desain penelitihan yang di sebut cross sectional

1.3 Variabel penelitihan


Variable bebas penelitihan ini adalah riwayat anemia masa kehamilan dan variable terkait
penelitihan ini adalah kejadian stunting pada batita

Anda mungkin juga menyukai