Disusun Oleh:
Ns. Cicirosnita J. Idu, S.Kep., M.Kep
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Modul Praktikum
Keperawatan Medikal Bedah III. Modul ini disusun sebagai salah satu panduan bagi
mahasiswa dalam mengikuti praktikum Keperawatan Medikal Bedah III, khususnya
mahasiswa program studi S1 Keperawatan Universitas Yatsi Madani.
Mahasiswa diharapkan dapat mengikuti semua kegiatan praktikum dengan baik dan
dapat melaksanakan prosedur praktikum dengan baik dan benar. Semoga dengan adanya
modul ini dapat membantu proses belajar mengajar khususnya praktikum keperawatan
medical bedah III.
Penulis
NAMA : ........................................................................
NIM : ........................................................................
SEMESTER : .........................................................................
KELAS : .........................................................................
Beberapa tata tertib yang wajib di patuhi oleh mahasiswa selama praktikum
keperawatan medikal bedah III, meliputi:
1. Mahasiswa harus hadir 10 menit sebelum praktikum di mulai
2. Mahasiswa harus menggunakan pakaian laboratorium lengkap dengan name tag, bagi
mahasiswa yang tidak menggunakan pakaian laboratorium tidak diperkenankan untuk
mengikuti praktikum
3. Mahasiswa harus menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam praktikum
4. Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan untuk makan dan minum, bersenda
gurau, mendiskusikan masalah yang tidak berkaitan dengan materi praktikum, dan
mengajarkan hal lain yang tidak berkaitan dengan praktikum
5. Seluruh mahasiswa harus ikut serta secara aktif dalam prkatikum
6. Setelah selesai praktikum mahasiswa harus mengembalikan alat-alat yang digunakan
dalam keadaan utuh, dan bersih kepada penanggung jawab laboratorium. Jika terjadi
kerusakan alat selama praktikum yang disebabkan oleh kelalaian mahasiswa, maka
mahasiswa wajib untuk mengisi formulir kesediaan mengganti, dan secepatnya
mengganti alat tersebut
7. Setelah praktikum mahasiswa wajib mengikuti test paska praktikum
8. Kehadiran mahasiswa dalam praktikum harus 100%. Apabila mahasiswa tidak dapat
mengikuti praktikum karena sakit atau alasan lain, diwajibkan untuk mengirimkan surat
keterangan yang syah dan harus diserahkan dalam jangka waktu 1 minggu. Mahasiswa
wajib segera lapor kepada penanggung jawab praktikum untuk merencanakan praktikum
pengganti.
2. Rule of Nine
Adapun penjelasan rule of nine pada luka bakar orang dewasa, anak-anak, dan
bayi yaitu :
a. Dewasa :
1) Kepala (nilai total =9%), terdiri dari bagian depan =4,5% dan bagian
belakang = 4,5%.
2) Tubuh (nilai total = 36%), terdiri dari dada dan perut = 18%, dan punggung =
18%.
3) Lengan (nilai total =18%), terdiri dari lengan atas depan-belakang =9%, dan
lengan bawah depan-belakang=9%.
4) Kaki (nilai total=36%) terdiri dari tungkai atas depan-belakang =18%, dan
tungkai bawah depan belakang =18%.
5) Alat kelamin (nilai total=1%).
b. Anak :
1) Kepala (nilai total =14%), terdiri dari bagian depan =7% dan bagian
belakang = 7%.
Klasifikasi luka bakar berdasarkan lokasi dan luas permukaan tubuh yang
mengalami luka bakar, terdapat tiga jenis luka bakar yaitu:
a. Luka Bakar Ringan
1) Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki,
kemaluan, dan saluran nafas.
2) Luka bakar derajat dua kurang dari 15% luas luka
3) Luka bakar derajat satu < 50% luas luka
b. Luka Bakar Sedang
1) Luka bakar derajat tiga antara 2%-10% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki,
kemaluan, dan saluran nafas
2) Luka bakar derajat dua antara 15%-30% luas luka
3) Luka bakar derajat satu > 50% luas luka
c. Luka Bakar Berat
1) Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran nafas, cedera jaringan
lunak, dan cedera tulang
2) Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan, kaki, kemaluan, atau
saluran nafas
3) Luka bakar derajat dua di atas 10%
4) Luka bakar derajat dua lebih dari 30%
5) Luka bakar disertai cedera alat gerak
6) Luka bakar mengelilingi alat gerak
4. Mini Case
Tn. A datang ke rumah sakit dengan kondisi luka bakar akibat benda panas, terdapat
luka di lengan bawah, dan perut depan. Pasien mengeluh sakit dan panas pada area
luka. Hasil pengkajian fisik ditemukan luka bakar berada pada lapisan atas dermis dan
disertai dengan bula, berwarna merah, TD 100/80 mmHg, Nadi 86 x/menit, RR
25x/menit. Tentukanlah luas dan derajat luka bakar dan rencana resusitasi cairan yang
sesuai untuk pasien ?
4. Mini Case
Tn. B datang ke rumah sakit dengan kondisi luka bakar akibat sengatan listrik,
terdapat luka dada depan belakang, tangan dan lengan, kaki, dengan derajat luka 30%.
Pasien mengeluh sakit dan panas pada area luka. Hasil pengkajian fisik ditemukan
luka bakar berada pada lapisan hipodermis, hingga otot dan tulang, berwarna merah
dan beberapa nekrosis. TD 100/80 mmHg, Nadi 86 x/menit, RR 25x/menit, BB 60 kg.
Tentukanlah rencana resusitasi cairan yang sesuai dan jumlah tetesan infus dalam 1
menit ?
Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi Keempat. Jakarta: EGC
Black, Joyce M & Hwks, Jane Hokanson. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen
Klinis Untuk Hasil yang Diharapkan edisi 8 Buku 1 dan 3. Penerjemah dr Rizal ashari,
dr. Tudisthira, Ns. Sahnti Citra Eka. CV. Pentasada Media Edukasi.
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC (6th edition)). St. Louis - Year Book: Mosbi Inc.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). NANDA Diagnosis: Definitions & Classification
2015 – 2017(10th edition). Oxford: Wiley Blackwell.
Johnson, M., Maas, M., & Moorhead, S. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC)
(5th edition.). St. Louis, Missouri: Mosby Inc
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Defenisi dan
Indikator Diagnostik edisi 1, Cetakan II. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SOP DPP PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Edisi 1,
Cetakan 1. Jakarta: DPP PPNI
Cahyono, AD., Tamsuri, A., Wiseno, B. (2021). Wound Care dan Health Education Pada
Masyarakat Kurang Mampu Yang Mengalami Skin Integrity Disorders di Desa
Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Journal of Community
Engagement in Health. Vol.4 No.2. https://doi.org/10.30994/jceh.v4i1.265.