Anda di halaman 1dari 13

Evaluasi Penggunaan Antibiotik di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan

Tahun 2022

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik
bisa bersifat bakterisid (membunuh bakteri) atau bakteriostatik (mencegah
berkembangbiaknya bakteri). Pada kondisi immuno compromised (misalnya pada pasien
neutropenia) atau infeksi di lokasi yang terlindung (misalnya pada cairan cerebrospinal),
maka antibiotik bakterisid harus digunakan.
Antibiotik bisa diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu:
1. Menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri, seperti beta-laktam ( penisilin,
sefalosporin, monobaktam, karbapenem, inhibitor beta-laktamase),
basitrasin,danvankomisin.
2. Memodifikasi atau menghambat sintesis protein, misalnya aminoglikosid,
kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin),
klindamisin, mupirosin, dan spektinomisin.
3. Menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat, misalnya trimetoprim
dan sulfonamid.
4. Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat, misalnya kuinolon dan
nitrofurantoin.

Upaya untuk meningkatkan mutu penggunaan antibiotik


1. Prinsip penetapan dosis, Interval, Rute, Waktu dan Lama Pemberian (rejimen dosis)
(Depkes,2004)
a. Dokter menulis di rekam medik secara jelas, lengkap dan benar tentang
regimen dosis pemberian antibiotik dan instruksi tersebut
b. Dokter menulis resep antibiotik sesuai ketentuan yang berlaku dan
farmasis/apoteker mengkaji kelengkapan resep serta dosis rejimennya.
c. Apoteker rmengkaji ulang kesesuaian instruksi pengobatan di rekam medik
dan menulis informasi yang perlu disampaikan kepada dokter /perawat /tenaga
medis lain terkait penggunaan antibiotik tersebut.
d. Apoteker/Farmasis menyiapkan antibiotik yang dibutuhkan secara unit dose
dispensing (UDD) ataupun secara aseptic dispensing (pencampuran sediaan
parenteral secara aseptis) jika SDM dan sarana tersedia. Obat yang sudah
disiapkan oleh Instalasi Farmasi diserahkan kepada perawat ruangan.
e. Perawat yang memberikan antibiotik kepada pasien (sediaan parenteral/
nonparentral/ oral) harus mencatat jam pemberian sesuai jam pemberian
antibiotik yang sudah ditentukan/disepakati.
f. Antibiotik parenteral dapat diganti peroral, apabila setelah 24-48jam
(NHS,2009):
 Kondisi klinis pasien membaik.
 Tidak ada gangguan fungsi pencernaan (muntah, malabsorpsi, gangguan menelan,
diare berat).
 Kesadaran baik.
 Tidak demam (suhu> 36oC dan <38oC), disertai tidak lebih dari satu kriteria
berikut:
a) Nadi >90 kali/menit
b) Pernapasan >20kali/menit atau PaCO2<32 mmHg
c) Tekanan darah tidak stabil
d) Leukosit <4.000 sel/dlatau >12.000sel/dl (tidak ada neutropeni).

2. Menilai adanya interaksi Antibiotik dengan Obat Lain


a. Apoteker mengkaji kemungkinan interaksi antibiotik dengan obat lain/larutan
infus/makanan- minuman. Pemberian antibiotik juga dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium.
b. Apoteker dapat memberikan rekomendasi kepada dokter/perawat/pasien terkait
dengan masalah interaksi yang ditemukan

3. Pemberian Informasi dan Konseling


a. Apoteker dapat memberikan informasi kepada dokter/perawat tentang antibiotik
parenteral/non parenteral maupun topikal yang digunakan pasien
b. Informasi yang diberikan antara lain adalah tentang regimen dosis, rekonstitusi,
pengenceran/pencampuran antibiotik dengan larutan infus. Pencampuran antibiotik
dengan larutan infus memerlukan pengetahuan tentang kompatibilitas dan stabilitas.
Penyimpanan obat sediaan asli/ yang sudah direkonstitusi awal/ dalam larutan infus
deugan memerlukan kondisi tertentu.
c. Pemberian informasi oleh farmasis/apoteker dapat dilakukan secara lisan maupun
tertulis.Informasi tertulis tentang antibiotik dibuat oleh Unit Pelayanan Informasi
Obat (PIO) Instalasi Farmasi Rumah Saki
4. Perhitungan Kuantitas Antibiotik menggunakan metode DDD
DDD adalah asumsi dosis rata-rata perhari penggunaan antibiotik untuk indikasi tertentu pada
orang dewasa. Untuk memperoleh data baku dan supaya dapat dibandingkan data ditempat
lain maka WHO merekomendasikan klasifikasi penggunaan antibiotik secara Antomical
Therapeutic Chemica l(ATC) Classification (GouldIM,2005).
• Tingkat pertama : kelompok anatomi (misalnya untuk saluran pencernaan dan metabolisme)
• Tingkat kedua : kelompok terapi/farmakologi obat
• Tingkat ketiga : subkelompok farmakologi
• Tingkat keempat : subkelompok kimiawi obat
• Tingkat kelima : substansi kimiawi obat
Contoh:
J anti-infeksi untuk penggunaan sistemik (Tingkat pertama: kelompok anatomi)
J01 antibakteri untuk penggunaan sistemik (Tingkat kedua: kelompok terapi/farmakologi)
J01C beta-lactam antibacterial, penicillins (Tingkat ketiga: subkelompok farmakologi)
J01C A penisilin berspektrum luas (Tingkat keempat: subkelompok kimiawi obat)
J01C A01 ampisilin (Tingkat kelima: substansi kimiawi obat)
J01C A04 amoksisilin (Tingkat kelima: substansi kimiawi obat)

Data yang berasal dari pasien menggunakan rumus untuk setiap pasien:

jumlah konsumsi antibiotik dalam gram


jumlah konsumsi AB = -------------------------------------------------------------
(dalam DDD) DDD antibiotik dalam gram
Daftar Nama Antibiotik Yang Tersedia Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan

Amoxicilin Drop Gentamycin Injeksi


Amoxicilin Kap 500 mg Gentamycin Salep Mata
Amoxicilin Sirup Gentamycin Salep Kulit
Azithromycin Sirup Isoniazid Tab 100 mg
Azithromycin Kap 500 mg Isoniazid Tab 300 mg
Cefadroxil Kap 500 mg Isoniazid Tab 400 mg
Cefadroxil Sirup Levofloxacin Infus
Cefepime Injeksi Levofloxacin Tab 500 mg
Cefixime Kap 100 mg Meropenem Injeksi 0,5 g
Cefixime Kap 200 mg Meropenem Injeksi 1 g
Cefixime Sirup Metronidazole Sirup
Cefoperazone Injeksi Metronidazole Tab 500 mg
Cefotaxime Injeksi Metronidazole Infus
Ceftazidime Injeksi Ofloxacine Infus
Ceftriaxone Injeksi Pyrazinamide Tab 500 mg
Ciprofloxacin Infus Rifampisin Kap 450 mg
Ciprofloxacin Tab 500 mg Rifampisin Kap 600 mg
Clindamycin Kap 300 mg Thiampenicol Sirup
Chlorampenicol Larutan Thiampenicol Tab 500 mg
Co Amoxiclav Tab
Doxycicline Kap 100 mg
Erythromycin Kap 500 mg
Erythromycin Sirup
Ethambutol Tab 500 mg

Kode ATC setiap antibiotik menurut WHO

No Nama Obat Kode ATC Rute DDD Satuan


1 Amikacin J01GB06 P 1 g
2 Amoxicillin J01CA04 O 1 g
3 Azithromycn J01FA10 O 0,3 g
4 Cefadroxil J01DB05 O 2 g
5 Cefepime J01DE01 P 2 g
6 Cefixime J01DD08 O 0,4 g
7 Cefoperazone J01DD62 P 4 g
8 Cefotaxime J01DD01 P 4 g
9 Ceftazidime J01DD02 P 4 g
10 Ceftriaxone J01DD04 P 2 g
11 Chlorampenicol J01BA01 O 3 g
12 Ciprofloxacin J01MA02 O 1 g
P 0,5 g
13 Clindamycin J01FF01 O 1,2 g
P 1,8 g
14 Co Amoxiclav J01CR02 O 1 g
15 Cotrimoxazole J01EC01 O - g
16 Doxycycline J01AA02 O 0,1 g
17 Erythromycin J01FA01 O 1 g
18 Ethambutol J04AK02 O 1,2 g
19 Fluconazole J02AC01 O/P 0,2 g
20 Fosfomycin J01XX1 P 8 g
21 Gentamycin J01GB03 P 0,24 g
22 Griseofulvin D01BA01 O 0,5 g
23 Isoniazid J04AC01 O 0,3 g
24 Itraconazole J02AC02 O/P 0,2 g
25 Ketoconazole J02AB02 O 0,2 g
26 Levofloxacin J01MA12 O 0,5 g
P 0,5 g
27 Lincomycin J01FF02 O 1,8 g
28 Meropenem J01DH02 P 2 g
29 Metronidazole J01XD01 O 2 g
P 1,5 g
30 Ofloxacin J01MA01 O/P 0,4 g
31 Pyrazinamid J04AK01 O 1,5 g
32 Rifampicin J04AB02 O 0,6 g
33 Streptomycin J01GA01 P 1 g
34 Tetracycline J01AA07 O 1 g
35 Thiampenicol J01BA02 O 1,5 g

A. Penggunaan Antibiotik Periode Bulan Januari s/d Maret 2021

No. Kode ATC Nama Antibiotik Total DDD (g)


1 J01CA04 Amoxicilin Drop 0.865
2 J01CA04 Amoxicilin Kap 500 mg 637.5
3 J01CA04 Amoxicilin Sirup 4.5
4 J01FA10 Azithromycin Sirup 6.25
5 J01FA10 Azithromycin Kap 500 mg 43.32
6 J01DB05 Cefadroxil Kap 500 mg 257
7 J01DB05 Cefadroxil Sirup 43.49
8 J01DE01 Cefepime Injeksi 21.1
9 J01DD08 Cefixime Kap 100 mg 97.41
10 J01DD08 Cefixime Kap 200 mg 42.9
11 J01DD08 Cefixime Sirup 37.3
12 J01DD62 Cefoperazone Injeksi 98.75
13 J01DD01 Cefotaxime Injeksi 86.72
14 J01DD02 Ceftazidime Injeksi 0.5
15 J01DD04 Ceftriaxone Injeksi 740.5
16 J01MA02 Ciprofloxacin Infus 8.6
17 J01MA02 Ciprofloxacin Tab 500 mg 535.5
18 J01FF01 Clindamycin Kap 300 mg 246.61
19 J01AA02 Doxycicline Kap 100 mg 36.43
20 J01FA01 Erythromycin Kap 500 mg 10.5
21 J01FA01 Erythromycin Sirup 2.8
22 J04AK02 Ethambutol Tab 500 mg 18.19
23 J01GB03 Gentamycin Injeksi 29.94
24 J01GB03 Gentamycin Salep Mata 22.65
25 J01GB03 Gentamycin Salep Kulit 0.78
26 J04AC01 Isoniazid Tab 100 mg 37.32
27 J04AC01 Isoniazid Tab 300 mg 16.2
28 J04AC01 Isoniazid Tab 400 mg 31.99
29 J01MA12 Levofloxacin Infus 50.33
30 J01MA12 Levofloxacin Tab 500 mg 434.5
31 J01DH02 Meropenem Injeksi 0,5 g 3.5
32 J01DH02 Meropenem Injeksi 1 g 68.5
33 J01XD01 Metronidazole Sirup 6.75
34 J01XD01 Metronidazole Tab 500 mg 119.65
35 J01XD01 Metronidazole Infus 47.72
36 J01MA01 Ofloxacine Infus 16.05
37 J04AK01 Pyrazinamide Tab 500 mg 30.24
38 J04AB02 Rifampisin Kap 450 mg 38.25
39 J04AB02 Rifampisin Kap 600 mg 9.8
40 J01BA02 Thiampenicol Sirup 33.54
41 J01BA02 Thiampenicol Tab 500 mg 122.94

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK


RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA
PERIODE BULAN JANUARI 2021 S/D MARET 2021
800
700
600
500
400
300
200
100
0

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA

Penggunaan antibiotik selama bulan Januari 2021 s/d Maret 2021 yang paling
banyak digunakan adalah Ceftriaxone Injeksi 1 g (740.5g), Amoxicillin Kap 500 mg
(637.5g) Ciprofloxacin Tab 500 mg (535.5g) Levofloxacin Tab 500 mg (434.5g)
Cefadroxil Kap 500 mg (257 g) Clindamycin Kap 300 mg (246.61g) Thiampenicol Kap
500 mg (122.94 g) Metronidazole tab 500mg (119.65). Data ini berdasarkan berbagai
jenis penyakit yang didapatkan dari setiap kelompok staf medis dalam setiap pemberian
antibiotik kepada pasien

B. Penggunaan Antibiotik Periode Bulan April s/d Juni 2021

No. Kode ATC Nama Antibiotik Total DDD (g)


1 J01CA04 Amoxicilin Drop 0.45
2 J01CA04 Amoxicilin Kap 500 mg 648
3 J01CA04 Amoxicilin Sirup 5.67
4 J01FA10 Azithromycin Sirup 16.8
5 J01FA10 Azithromycin Kap 500 mg 33.33
6 J01DB05 Cefadroxil Kap 500 mg 270.5
7 J01DB05 Cefadroxil Sirup 12.65
8 J01DE01 Cefepime Injeksi 4.5
9 J01DD08 Cefixime Kap 100 mg 123.82
10 J01DD08 Cefixime Kap 200 mg 70.35
11 J01DD08 Cefixime Sirup 73.44
12 J01DD62 Cefoperazone Injeksi 67.25
13 J01DD01 Cefotaxime Injeksi 102.87
14 J01DD02 Ceftazidime Injeksi 14.75
15 J01DD04 Ceftriaxone Injeksi 808.5
16 J01MA02 Ciprofloxacin Infus 18.4
17 J01MA02 Ciprofloxacin Tab 500 mg 402.8
18 J01FF01 Clindamycin Kap 300 mg 431.84
19 J01BA01 Chlorampenicol Eardrop 0.07
20 J01AA02 Doxycicline Kap 100 mg 0.02
21 J01FA01 Erythromycin Kap 500 mg 29.53
22 J01FA01 Erythromycin Sirup 0.15
23 J04AK02 Ethambutol Tab 500 mg 63.75
24 J01GB03 Gentamycin Injeksi 45.83
25 J01GB03 Gentamycin Salep Mata 0.48
26 J01GB03 Gentamycin Salep Kulit 3.3
27 J04AC01 Isoniazid Tab 100 mg 12.5
28 J04AC01 Isoniazid Tab 300 mg 53.6
29 J04AC01 Isoniazid Tab 400 mg 67.99
30 J01MA12 Levofloxacin Infus 53.23
31 J01MA12 Levofloxacin Tab 500 mg 300.47
32 J01DH02 Meropenem Injeksi 0,5 g 0.1
33 J01DH02 Meropenem Injeksi 1 g 18.5
34 J01XD01 Metronidazole Sirup 8.25
35 J01XD01 Metronidazole Tab 500 mg 126.05
36 J01XD01 Metronidazole Infus 109.93
37 J01MA01 Ofloxacine Infus 21.5
38 J04AK01 Pyrazinamide Tab 500 mg 48.99
39 J04AB02 Rifampisin Kap 450 mg 72.33
40 J01BA02 Thiampenicol Sirup 25.33
41 J01BA02 Thiampenicol Tab 500 mg 92.33

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK


RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA
PERIODE BULAN APRIL 2021 S/D JUNI 2021
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA

Penggunaan antibiotik selama bulan April 2021 s/d Juni 2021 yang paling
banyak digunakan adalah Ceftriaxone Injeksi 1 g (808.5g) Amoxicillin Kap 500 mg
(648g) Clindamycin Kap 300 mg (431.84g) Ciprofloxacin Tab 500 mg (402.8g)
Levofloxacin Tab 500 mg (300.47g) Cefadroxil Kap 500 mg (270.5g) Metronidazole tab
500mg (126.05g) Cefixime cap (123.82g) cefotaxime inj (102.87g). Data ini berdasarkan
berbagai jenis penyakit yang didapatkan dari setiap kelompok staf medis dalam setiap
pemberian antibiotik kepada pasien

C. Penggunaan Antibiotik Periode Bulan Juli s/d September 2021

No. Kode ATC Nama Antibiotik Total DDD (g)


1 J01CA04 Amoxicilin Drop 0.07
2 J01CA04 Amoxicilin Kap 500 mg 253.65
3 J01CA04 Amoxicilin Sirup 2.5
4 J01FA10 Azithromycin Sirup 17.17
5 J01FA10 Azithromycin Kap 500 mg 19.33
6 J01DB05 Cefadroxil Kap 500 mg 111.2
7 J01DB05 Cefadroxil Sirup 28.5
8 J01DE01 Cefepime Injeksi 3.5
9 J01DD08 Cefixime Kap 100 mg 61.3
10 J01DD08 Cefixime Kap 200 mg 19.5
11 J01DD08 Cefixime Sirup 25.6
12 J01DD62 Cefoperazone Injeksi 2.9
13 J01DD01 Cefotaxime Injeksi 214.3
14 J01DD02 Ceftazidime Injeksi 1.72
15 J01DD04 Ceftriaxone Injeksi 683
16 J01MA02 Ciprofloxacin Infus 16.1
17 J01MA02 Ciprofloxacin Tab 500 mg 190.5
18 J01FF01 Clindamycin Kap 300 mg 180.66
19 J01FA01 Erythromycin Kap 500 mg 11.5
20 J04AK02 Ethambutol Tab 500 mg 36.8
21 J01GB03 Gentamycin Injeksi 13.2
22 J01GB03 Gentamycin Salep Mata 2.54
23 J01GB03 Gentamycin Salep Kulit 0.49
24 J04AC01 Isoniazid Tab 300 mg 40
25 J04AC01 Isoniazid Tab 400 mg 38.33
26 J01MA12 Levofloxacin Infus 54
27 J01MA12 Levofloxacin Tab 500 mg 350
28 J01FF02 Lincomycin Tab 500 mg 12.5
29 J01DH02 Meropenem Injeksi 0,5 g 4.5
30 J01XD01 Metronidazole Sirup 2.65
31 J01XD01 Metronidazole Tab 500 mg 124.35
32 J01XD01 Metronidazole Infus 26.11
33 J01MA01 Ofloxacine Infus 0.69
34 J04AK01 Pyrazinamide Tab 500 mg 35.2
35 J04AB02 Rifampisin Kap 450 mg 29.5
36 J01BA02 Thiampenicol Sirup 38.2
37 J01BA02 Thiampenicol Tab 500 mg 100.67
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA
PERIODE BULAN JULI 2021 S/D SEPTEMBER 2021
800
700
600
500
400
300
200
100
0

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA

Penggunaan antibiotik selama bulan Juli 2021 s/d September 2021 yang paling
banyak digunakan adalah Ceftriaxone Injeksi 1 g (683g) Levofloxacin Tab 500 mg
(350g) Amoxicillin Kap 500 mg (253.65g) Cefotaxime injeksi (214.3g)
Metronidazole tab 500 mg (124.35g) Ciprofloxacin Tab 500 mg (190.5g)
Clindamycin Kap 300 mg (180.6g) Data ini berdasarkan berbagai jenis penyakit yang
didapatkan dari setiap kelompok staf medis dalam setiap pemberian antibiotik kepada
pasien.

D. Penggunaan Antibiotik Periode Bulan Oktober s/d Desember 2021

No. Kode ATC Nama Antibiotik Total DDD (g)


1 J01CA04 Amoxicilin Drop 1.8
2 J01CA04 Amoxicilin Kap 500 mg 202.65
3 J01CA04 Amoxicilin Sirup 3.2
4 J01FA10 Azithromycin Kap 500 mg 21.2
5 J01DB05 Cefadroxil Kap 500 mg 126
6 J01DB05 Cefadroxil Sirup 28
7 J01DD08 Cefixime Kap 100 mg 60,42
8 J01DD08 Cefixime Kap 200 mg 21.56
9 J01DD08 Cefixime Sirup 24.6
10 J01DD62 Cefoperazone Injeksi 2.7
11 J01DD01 Cefotaxime Injeksi 220.38
12 J01DD02 Ceftazidime Injeksi 2.6
13 J01DD04 Ceftriaxone Injeksi 591.45
14 J01MA02 Ciprofloxacin Infus 13.03
15 J01MA02 Ciprofloxacin Tab 500 mg 104.6
16 J01FF01 Clindamycin Kap 300 mg 190.5
17 J01AA02 Doxycicline Kap 100 mg 9.2
18 J01FA01 Erythromycin Kap 500 mg 22.8
19 J01FA01 Erythromycin Sirup 11.5
20 J04AK02 Ethambutol Tab 500 mg 38.64
21 J01GB03 Gentamycin Injeksi 15.2
22 J01GB03 Gentamycin Salep Mata 1.69
23 J01GB03 Gentamycin Salep Kulit 0.44
24 J04AC01 Isoniazid Tab 100 mg 10.5
25 J04AC01 Isoniazid Tab 300 mg 25.33
26 J04AC01 Isoniazid Tab 400 mg 18.14
27 J01MA12 Levofloxacin Infus 40
28 J01MA12 Levofloxacin Tab 500 mg 312.36
29 J01DH02 Meropenem Injeksi 0,5 g 4.5
30 J01DH02 Meropenem Injeksi 1 g 22.5
31 J01XD01 Metronidazole Sirup 9.6
32 J01XD01 Metronidazole Tab 500 mg 123.20
33 J01XD01 Metronidazole Infus 15.99
34 J01MA01 Ofloxacine Infus 0.63
35 J04AK01 Pyrazinamide Tab 500 mg 36.68
36 J04AB02 Rifampisin Kap 450 mg 26.6
37 J04AB02 Rifampisin Kap 600 mg 2.8
38 J01BA02 Thiampenicol Sirup 30.15
39 J01BA02 Thiampenicol Tab 500 mg 156.95
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA PERIODE BULAN
OKTOBER 2021 S/D DESEMBER 2021
700
600
500
400
300
200
100
0

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RSU IMELDA MEDAN Column1

Penggunaan antibiotik selama bulan Oktober 2021 s/d Desember 2021 yang
paling banyak digunakan adalah Ceftriaxone Injeksi 1 g (591.45g) Levofloxacin Tab 500
mg (312.36g) Cefotaxime injeksi (220.38g) Amoxicillin Kap 500 mg (202.65g)
Clindamycin Kap 300 mg (190.5g) Thiampenicol Kap 500 mg (156.95g) Cefadroxil Kap
500 mg (126g) Ciprofloxacin Tab 500 mg (104.6g). Data ini berdasarkan berbagai jenis
penyakit yang didapatkan dari setiap kelompok staf medis dalam setiap pemberian
antibiotik kepada pasien.

Evaluasi Penggunaan Antibiotik di RSU IPI Medan


Periode Tahun 2021
1500

1000

500

0
Januari s/d Maret April s/d Juni Juli s/d September Oktober s/d Desember

Amoxicillin Kap Cefadroxil Kap Ceftriaxone Injeksi Ciprofloxacin Tab Clindamycin Kap
Levofloxacin Tab Thiampenicol Kap metronidazol tab cefotaxime injeksi
Maka bisa disimpulkan penggunaan antibiotik selama periode tahun 2021 dimulai dari
bulan Januari 2021 s/d Desember 2021, maka didapatkan Injeksi Ceftriaxone paling banyak
digunakan untuk terapi. Kemudian diiringi oleh penggunaan obat oral yaitu Amoxicillin Kap
500 mg, Levofloxacin Tab 500 mg, Ciprofloxacin Tab 500 mg, Cefadroxil Kap 500 mg,
Clindamycin Kap 300 mg Thiampenicol Kap 500 mg dan yang terakhir cefotaxime injeksi di
awal januari pemakaian tidak terlalu banyak semakin akhir tahun pemakaian semakin
meningkat. Pemberian antibiotik yang diresepkan oleh staf medis sesuai Clinical Pathway
dan hal ini disebabkan karena penggunaan antibiotik tersebut berdasarkan diagnosa penyakit
yang lebih sering ditemukan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan.

Diketahui oleh
Penanggung Jawab PPRA

Suci Lestari Lubis, S.Farm., Apt.

Anda mungkin juga menyukai