Tahun 2022
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik
bisa bersifat bakterisid (membunuh bakteri) atau bakteriostatik (mencegah
berkembangbiaknya bakteri). Pada kondisi immuno compromised (misalnya pada pasien
neutropenia) atau infeksi di lokasi yang terlindung (misalnya pada cairan cerebrospinal),
maka antibiotik bakterisid harus digunakan.
Antibiotik bisa diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu:
1. Menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri, seperti beta-laktam ( penisilin,
sefalosporin, monobaktam, karbapenem, inhibitor beta-laktamase),
basitrasin,danvankomisin.
2. Memodifikasi atau menghambat sintesis protein, misalnya aminoglikosid,
kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin),
klindamisin, mupirosin, dan spektinomisin.
3. Menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat, misalnya trimetoprim
dan sulfonamid.
4. Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat, misalnya kuinolon dan
nitrofurantoin.
Data yang berasal dari pasien menggunakan rumus untuk setiap pasien:
Penggunaan antibiotik selama bulan Januari 2021 s/d Maret 2021 yang paling
banyak digunakan adalah Ceftriaxone Injeksi 1 g (740.5g), Amoxicillin Kap 500 mg
(637.5g) Ciprofloxacin Tab 500 mg (535.5g) Levofloxacin Tab 500 mg (434.5g)
Cefadroxil Kap 500 mg (257 g) Clindamycin Kap 300 mg (246.61g) Thiampenicol Kap
500 mg (122.94 g) Metronidazole tab 500mg (119.65). Data ini berdasarkan berbagai
jenis penyakit yang didapatkan dari setiap kelompok staf medis dalam setiap pemberian
antibiotik kepada pasien
Penggunaan antibiotik selama bulan April 2021 s/d Juni 2021 yang paling
banyak digunakan adalah Ceftriaxone Injeksi 1 g (808.5g) Amoxicillin Kap 500 mg
(648g) Clindamycin Kap 300 mg (431.84g) Ciprofloxacin Tab 500 mg (402.8g)
Levofloxacin Tab 500 mg (300.47g) Cefadroxil Kap 500 mg (270.5g) Metronidazole tab
500mg (126.05g) Cefixime cap (123.82g) cefotaxime inj (102.87g). Data ini berdasarkan
berbagai jenis penyakit yang didapatkan dari setiap kelompok staf medis dalam setiap
pemberian antibiotik kepada pasien
Penggunaan antibiotik selama bulan Juli 2021 s/d September 2021 yang paling
banyak digunakan adalah Ceftriaxone Injeksi 1 g (683g) Levofloxacin Tab 500 mg
(350g) Amoxicillin Kap 500 mg (253.65g) Cefotaxime injeksi (214.3g)
Metronidazole tab 500 mg (124.35g) Ciprofloxacin Tab 500 mg (190.5g)
Clindamycin Kap 300 mg (180.6g) Data ini berdasarkan berbagai jenis penyakit yang
didapatkan dari setiap kelompok staf medis dalam setiap pemberian antibiotik kepada
pasien.
Penggunaan antibiotik selama bulan Oktober 2021 s/d Desember 2021 yang
paling banyak digunakan adalah Ceftriaxone Injeksi 1 g (591.45g) Levofloxacin Tab 500
mg (312.36g) Cefotaxime injeksi (220.38g) Amoxicillin Kap 500 mg (202.65g)
Clindamycin Kap 300 mg (190.5g) Thiampenicol Kap 500 mg (156.95g) Cefadroxil Kap
500 mg (126g) Ciprofloxacin Tab 500 mg (104.6g). Data ini berdasarkan berbagai jenis
penyakit yang didapatkan dari setiap kelompok staf medis dalam setiap pemberian
antibiotik kepada pasien.
1000
500
0
Januari s/d Maret April s/d Juni Juli s/d September Oktober s/d Desember
Amoxicillin Kap Cefadroxil Kap Ceftriaxone Injeksi Ciprofloxacin Tab Clindamycin Kap
Levofloxacin Tab Thiampenicol Kap metronidazol tab cefotaxime injeksi
Maka bisa disimpulkan penggunaan antibiotik selama periode tahun 2021 dimulai dari
bulan Januari 2021 s/d Desember 2021, maka didapatkan Injeksi Ceftriaxone paling banyak
digunakan untuk terapi. Kemudian diiringi oleh penggunaan obat oral yaitu Amoxicillin Kap
500 mg, Levofloxacin Tab 500 mg, Ciprofloxacin Tab 500 mg, Cefadroxil Kap 500 mg,
Clindamycin Kap 300 mg Thiampenicol Kap 500 mg dan yang terakhir cefotaxime injeksi di
awal januari pemakaian tidak terlalu banyak semakin akhir tahun pemakaian semakin
meningkat. Pemberian antibiotik yang diresepkan oleh staf medis sesuai Clinical Pathway
dan hal ini disebabkan karena penggunaan antibiotik tersebut berdasarkan diagnosa penyakit
yang lebih sering ditemukan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan.
Diketahui oleh
Penanggung Jawab PPRA