Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

FUNGSI BAHASA INDONESIA DAN KEDUDUKANNYA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Elvira Sari (2003132)

2. Ade Andini (2003132)

3. Rafika (2003154)

4. Awaluddin (2003172)

5. ST. Halijah Baba (2003165)

6. Joice Novfourteen Bunga (2003142)

Kelas: RMIK C

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

STIKES PANAKUKANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji kami ucapkan kepada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.Oleh

karena rahmat dan karunia-Nya tersebut lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Fungsi Bahasa

Indonesia dan Kedudukannya” yang penyusun sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai

sumber. Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari

diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama

pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa tidak akan luput dari

berbagai macam kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis harapkan partisipasi pembaca

untuk menberikan pesan,kesan dan kritiknya atas makalah kami ini.

Atas pesan, kesan dan kritik yang pembaca sampaikan demi kemajuan makalah ini pada

masa yang akan datang penulis ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 28 oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................2
C. TUJUAN........................................................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................................3
A. PENGERTIAN BAHASA MENURUT PARA AHLI.......................................................................3
B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA..................................................................3
C. FUNGSI BAHASA INDONESIA....................................................................................................7
D. PERAN BAHASA DAN SASTRA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA.................................11
E. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI LUAR NEGERI.................................................12
F. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA..............13
G. KEDUDUKAN BAHASA DALAM ERA GLOBALISASI........................................................14
BAB III.......................................................................................................................................................18
PENUTUP..................................................................................................................................................18
A. KESIMPULAN............................................................................................................................18
B. SARAN............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari

berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah

darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3)

menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama

Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa

bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa

Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18

Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan

bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Bahasa Indonesia itu sendiri lahir pada tanggal 28 oktober 1928 pada saat lahirnya sumpah

pemuda. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam

perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan

tonggak yang kokoh untuk perjalanan bahasa Indonesia.

1
Hakikat bahasa telah mendapat perhatian besar dari para pakar sejak dahulu. Jawaban atas

pertayaan “Apa yang disebut bahasa?” pada prinsipnya merupakan upaya untuk mengetahui

serta memahami hakikat bahasa. Dipandang secara sepintas, pertayaan tersebut memang

sederhana sekali. Tetapi apabila direnungi dalam-dalam ternyata jawabannya tidaklah semudah

yang disangka orang.

Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa tulis dan bahasa lisan memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia. Bahasa sebagai alat

komunikasi tentu memiliki fungsi bedasarkan kebutuhan manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang terurai di atas, penyusunan merumuskan masalah yang
menjadi pokok makalah ini antara lain :

1. Apa Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli....?

2. Fungsi Dan Kedudukan Bahasa Indonesia.......?

3. Peran Bahasa Dan Sastra Dalam Pembangunan Bangsa....?

4. Perkembangan Bahasa Indonesia Di Luar Negeri............?

5. Dampak Globalisasi Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia.....?

C. TUJUAN

Makalah ini di susun memiliki tujuan yaitu :

1. Menjelaskan mengenai fungsi bahasa indonesia.

2. Menjelaskan kedudukan bahasa indonesia.

3. Menjelaskan Peran Bahasa Dan Sastra Dalam Pembangunan Bangsa.

4. Menjelaskan bagaimana Perkembangan Bahasa Indonesia Di Luar Negeri.

5. Menjelaskan apa saja Dampak Globalisasi Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia/

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAHASA MENURUT PARA AHLI.


1. Martine

Bahasa adalah sebuah alat komunikasi untuk menganalisis pengalaman indonesia secara

berbeda di setiap masyarakat.

2. Sudaryono

Arti bahasa ini ialah suatu sarana komunikasi yang efektif tapi tidak sempurna sehingga

ketidaksempurnaan pada bahasa itu ialah sebagai sarana komunikasi yang menjadi salah satu

sumber terjadinya kesalahpahaman.

3. Chaer dan Agustine

bahasa dapat di artikan sebagai sistem lambang berupa buyi, bersifat,produktif , dinamis,

beragam, dan manusiawi.

4. Algeo

Bahasa adalah sistem tanda vokal konvensional yang dengannya insan berkomunikasi.

Definisi ini memiliki sejumlah istilah penting, yang masing-masing dicek secara mendetail

Istilah-istilah itu adalah sistem, tanda, vokal, konvensional, manusia, berkomunikasi.

B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

       Jika dilihat dari kedudukannya, bahasa Indonesia mempunyai 2 kedudukan, yaitu Bahasa

Indonesia sebagai bahasa nasional dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Dalam

perkembangannya, bahasa Indonesia adalah bahasa budaya dan bahasa ilmu. Kedua kedudukan

3
ini mempunyai fungsi yang berbeda, meskipun pada prakteknya bisa saja muncul secara

bersama-sama dalam satu peristiwa, atau hanya muncul satu atau dua fungsi saja.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional landasannya sumpah pemuda sedangkan

bahasa indonesia sebagai bahasa negara landasannya UUD 1945 pada BAB XV passal Yang

memiliki buyi “ bahasa negara adalah bahasa Indonesia.”

       Dalam hubungannya sebagai alat pemersatu suku dan budaya yang memiliki latar belakang

yang berbeda, bahasa Indonesia justru dapat menselaraskan hidup sebagai bangsa yang satu

tanpa meinggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya. Bahkan,

dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuani, kepentingan nasional diposisikan jauh di

atas kepentingan daerah dan golongan.

       Latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda berpotensi sebagai penghambat

hubungan antar daerah dan antar budaya. Tetapi, melalui bahasa Indonesia, etnis yang satu bisa

berhubungan dengan etnis yang lain sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Apa pun

latar belakang etnisnya, kita dapat bepergian ke pelosok tanah air dengan memanfaatkan bahasa

Indonesia sebagai alat komunikasi

       Kenyataan ini berperan penting dalam penyebarluasan bahasa Indonesia dalam fungsinya

sebagai alat perhubungan antar daerah dan antarbudaya. Semuanya terjadi karena semakin

baiknya sarana perhubungan, bertambah banyaknya jumlah perkawinan antar suku, dan

bertambah banyaknya perpindahan pegawai negeri atau swasta dari satu daerah ke daerah yang

lain

       Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikenal sejak 17 Agustus 1945 ketika

bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai

sosial budaya kebangsaan, dan dari bahasa nasional ini, Indonesia menyatakan harga diri dan

nilai-nilai budaya yang dapat dijadikan pegangan hidup dan sebagai lambang identitas nasional.

4
       Dengan di berlakukannya Undang-undang Dasar 1945, kedudukan bahasa Indonesia

bertambah sebagai bahasa resmi. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia

digunakan dalam  upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik secara lisan maupun tulis.

Pidato-pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia

       Penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta penyajian pelajaran di lembaga-lembaga

pendidikan untuk masyarakat umum dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dengan

demikian, masyarakat Indonesia tidak lagi bergantung kepada bahasa-bahasa asing (bahasa

sumber). Pada tahap ini, bahasa Indonesia bertambah perannya sebagai bahasa ilmu.

Mengapa bahasa melayu di angkat sebagai bahasa Indonesia?

Bahasa melayu di angkat sebagai bahasa Indonesia karena :

1. Sebagai bahasa linguage franca atau bisa di sebut bahasa kebudayaan/perdangangan.

Di mana pada saat itu mereka memakai bahasa melayu dan kemudian di jadikan

Bahasa Indonesia.

2. mudah di pelajari karena dalam bahasa ini tidak dikenal tingkatan bahasa

seperti dalam bahasa Jawa (ngoko, kromo) dan bahasa Bugis-Makassar (Puang,

Karaeng, Andi, Daeng) atau perbedaan bahasa kasar dan halus seperti dalam bahasa

Sunda (kasar, lemes).

3. Karena kesukarelaan semua suku.

4. Bahasa kerajaan.

Kedudukan bahasa Indonesia.

Kedudukan bahasa Indonesia ada dua yakni :

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

5
Fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukan sebagai bahasa nasional

1. Lambang kebangaan nasional

2. Sebagai lambang identitas nasional

3. Sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa

4. Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.

Fungsi kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa negara

1. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan.

2. Sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan.

3. Alat perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah.

4. Sebagai alat pengembangan kebudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perlu kita ketahui bahwa Bahasa Indonesia murni di gunakan pada tanggal 18 agustus 1945.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu

pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)

sebagai pengganti Ejaan van Ophuysen yang berlaku sebelumnya. Kongres Bahasa Indoneia II

di Medan pada tanggal 28 Oktober – 2 November 1954 adalah juga salah satu perwujudan tekad

bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat

sebagai bahasa nasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang

dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. Tanggal 31 Agustus 1972

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh

Indonesia.

6
Dan bahasa indonesia itu sendiri lahir pada tanggal 28 oktober 1928 pada saat lahirnya

sumpah pemuda. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam

perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan

tonggak yang kokoh untuk perjalanan bahasa Indonesia.

C. FUNGSI BAHASA INDONESIA

Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dari negara Indonesia, maka bahasa

Indonesia memiliki empat fungsi dasar yang memengang peran penting untuk Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Fungsi-fungsi inilah yang menjadikan Bahasa Indonesia tumbuh besar dan

menjadikan negara Indonesia dikenal diseluruh dunia, fungsi yang dimaksud adalah:

1. Alat pemersatu

Bahasa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, suku, etnis, dan agama.

Kekayaan akan perbedaan ini secara otomatis berdampak pada keragaman dan kemajemukan

struktur masyarakat yang ada. Tak terkecuali berhubungan dengan banyaknya juga bahasa yang

ada di Indonesia, ada Bahasa Jawa, Sunda, Bali, Madura, Makasar, Papua, dan lain sebagainya,

apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menyatukan perbedaan itu maka Indonesia yang

multicultural ini akan mudah dipecah belah dan diadudomba oleh pihak-pihak yang memiliki

kepentingan. Berdasar hal tersebut, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai alat untuk

menyatukan bangsa ini. Dengan kesamaan konsep berbahasa yang secara otomatis berlaku di

seluruh wilayah Indonesia, maka akan mengurangi dampak kesalah pahaman antar suku, agama,

dan sebagainya, dan akan mudah menciptakan persatuan dan kesatuan di seluruh wilayah

Indonesia.

2. Pemberi kekhasan

Bahasa Indonesia memberikan ciri dan identitas orang Indonesia. Ciri ini yang

dimaksudkan memberikan kekhasan. Tentunya bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa

7
Malaysia ataupun bahasa Perancis, karena Bahasa Indonesia memiliki khasnya tersendiri, baik

dari logat, gaya bahasa, dan laras bahasanya. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia memberikan

kekhasan dan ciri bahwa Bahasa Indonesia merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dan

membentuk karakter dari orang Indonesia. Melalui Bahasa Indoensia, dunia dapat melihat

bahwa Indonesia merupakan salahsatu negara yang memiliki bahasa negara yang dinamakan

Bahasa Indonesia, bahasa yang dipakai hingga pelosok-pelosok negeri untuk memberikan ciri

bahwa kita adalah Indonesia.

3. Pembawa kewibawaan

Bangsa Indonesia dikenal dengan bangsa yang ramah, sikap ramah ini tentunya

disalurkan melalui bahasa. bahasa Indonesia memberikan wibawa bagi penuturnya apabila

bahasa Indonesia itu bisa dikuasai oleh penutur bahasa dengan baik dan benar. Selain itu bahasa

Indonesia dengan wibawanya juga dipelajari di luar negeri. Jika tidak memiliki kewibawaan

mana mungkin bahasa Indonesia akan dipelajari oleh kebanyakan negara yang ada di dunia. Kita

patut bersyukur dan berbangga bahwa sudah adalebih dari 40 negara yang ada di dunia

mempelajari Bahasa Indonesia.

4 Kerangka acuan

Kerangka acuan orang Indonesia dalam berbahasa ialah bahasa Indonesia. Sehingga

istilah dan kosakata apapun mengacu pada bahasa Indonesia yang terangkum dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Sehingga dalam berkomunikasi untuk menjalankan kegiatan akademik

maupun aktivitas sehari-hari semuanya didasarkan oleh kerangka acuan yang baku yakni Bahasa

Indoensia.

8
Awal mula bahasa Indonesia disahkan pada 28 Oktober 1928. Sejak saat itu, bahasa

Indonesia dipopulerkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bahasa nasional dan

bahasa resmi negara. Jangkauan bahasa Indonesia harus bisa mencakup seluruh negara supaya

dapat terjadi persatuan sesama warga negara Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia

memiliki kedudukan yang sangat penting (Murtiani, dkk., 2017).

Dalam kedudukannya selain sebagai bahasa persatuan bahasa Indonesia juga digunakan

sebagai lamabang dan identitas nasional. Sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia

merupakan salah satu tali yang mengikat kita menjadi satu Indonesia (Rosidi, 2015). Akan

tetapi, wilayah pesebaran bahasa persatuan ini masih belum merata. Masih banyak masyarakat

yang menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, terutama di daerah pelosok. Hal tersebut

masih belum sejalan dengan keputusan salah satu butir pernyataan dalam Sumpah Pemuda,

yaitu, “... berbahasa satu, bahasa Indonesia.” Maksud dari berbahasa satu di sini ialah cita-cita

untuk mewujudkan bahasa persatuan.

Di era globalisasi saat ini, beberapa orang menganggap bahwa bahasa Indonesia bagian dari

penghambat proses komunikasi yang dilakukan secara global. Karena bahasa Indonesia tidak

digunakan secara global, hal ini menyebabkan bahasa Indonesia tampak tidak begitu

memfasilitasi proses globalisasi. Meskipun demikian, bahasa Inggris yang menjadi bahasa

internasional utama itu tidak boleh menjadi alasan untuk mengaburkan keberadaan bahasa

Indonesia sebagai identitas bangsa. Bahasa Indonesia harus tetap jaya di bumi pertiwi ini.

Caranya yaitu dengan meles-tarikannya menurut konteks dan kaidah yang berlaku. Lalu,

membiasakan dan mengajar-kannya kepada setiap orang, terutama orang Indonesia. Apabila

penutur asing di Indonesia belajar bahasa Indonesia harus melalui banyak kendala seperti yang

dimuat dalam penelitian milik Saddhono (2015), maka seharusnya penutur asli atau bangsa

Indonesia pasti lebih bisa meminimalisasi hal tersebut ditambah dengan niat yang kukuh untuk

belajar.

9
Era digital yang banyak menuntut penguasaan teknologi dan bahasa asing pada berbagai

bidang kehidupan saat ini makin meminggirkan posisi bahasa Indonesia. Seharusnya, posisi ini

tidak berarti bahwa bahasa Indonesia tidak mampu bersaing dengan bahasa lain di dunia, tetapi

lebih pada sikap bangsa Indonesia sebagai pengguna bahasa Indonesia cenderung menunjukkan

sikap negatif. Jika bangsa Indonesia sebagai pemilik dan pemakai bahasa Indonesia terus

bersikap negatif terhadap bahasa nasionalnya, bahasa Indonesia akan berkembang secara kacau

dan tak pernah bahasa ini menjadi bahasa yang mantap. Adapun kedudukan bahasa Indonesia

yaitu sebagai:

1. Bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia memiliki kedudukan di atas bahasa-bahasa daerah.

2. Bahasa negara, yaitu sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai Bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 pada UUD

1945, Bab XV, Pasal 36. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yaitu:

1. Bahasa resmi negara

2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

3. Alat penghubung tingkat nasional, dan

4. Alat pengembangan ilmu dan pengetahuan dan teknologi.

Fenomena semakin melemahkan kedudukan dan peran bahasa Indonesia agaknya sudah

semakin marak penggunaan bahasa asing, sudah semakin diunggul-unggulkan sekolah bertaraf

internasional, dan semakin merebaknya program-program yang berbau internasional di

perguruan tinggi. (Wijana 2018: 92) Untuk ini, walaupun bagaimana beratnya berbagai usaha

untuk tetap mempertahankan dan melestarikan eksitensi penggunaan bahasa Indonesia harus

dilakukan. Arus globalisasi tentu saja akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia.

Pengaruh itu akan terlihat dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Salah satu pokok yang

dihadapi duia pendidikan adalah masalah identitas bangsa (Muslich,).

10
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan penggunaan bahasa Indonesia

diantaranya:

1. Memupuk kebanggaan berbahasa Indonesia

2. Memberdayakan potensi bahasa daerah sebagai sumber pengayaan kosa kata bahasa

Indonesia Memiliki kesadaran untuk bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia merupakan

salah satu cara mengembangkan pemakaian bahasa Indonesia. Kebanggaan dalam berbahasa

Indonesia harus ditumbuhkan sejak dini. Pengaruh bahasa asing begitu besar terhadap bahasa-

bahasa lain. Hal ini perlu diwaspadai agar bahasa Indonesia maupun bahasa daerah tidak

semakin tersingkirkan.

D. PERAN BAHASA DAN SASTRA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mampu memantapkan perannya

sebagai sarana pembangunan nasional, penyelenggaraan negara, Pendidikan, kegiatan

keagamaan, dan peningkatan partisipasi generasi muda serta sebagai sarana pengembangan dan

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada gilirannya memperkuat ketahanan

nasional. Dalam perjuangan bangsa Indonesia menghadapi era lepas landas, peran bahasa dan

sastra Indonesia perlu dimantapkan dengan tujuan utama meningkatkan kualitas sumber daya

manusia.

Pendidikan menjadi kebutuhan yang pada hakikatnya krusial karena bertautan langsung dengan

ranah kehidupan manusia (Zusnani, 2015: 11). Menghindari pendidikan sama dengan

melemahkan kondisi diri sendiri dan menjauhkan dari sumber ilmu. Tambah lagi, hubungan

antara guru dan siswa menjadi kurang baik dalam segi moral. Padahal, ajaran moral itu perlu

diperhatikan menurut Wahid & Saddhono (2017). Maka dari itu, pendidikan adalah suatu hal

yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge),

tetapi merupakan rangkuman dari sekumpulan pengetahuan atau hasil pengetahuan dan fakta

11
berdasarkan teori-teori yang disepakati/berlaku umum, diperoleh melalui serangkaian prosedur

sistemik, dan diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

(Makhmudah 2018: 205).

Kesadaran berbahasa merupakan modal penting dalam mewujudkan sikap berbahasa

yang positif yang selanjutnya akan memperkukuh fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang jati

diri bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa negara maupun sebagai bahasa

persatuan, perlu pula dibina lebih lanjut untuk menghadapi tantangan makin meluasnya

penggunaan bahasa asing terutama bahasa inggris, di Indonesia dan di dalam pergaulan

internasional. Selain itu, pembinaan penutur bahasa Indonesia hendaknya diarahkan sedemikian

rupa sehingga bahasa Indonesia dapat berfungsi sebagai sarana untuk memanifestasikan nilai-

nilai luhur budaya bangsa.

Peran bahasa Indonesia di dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia

menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipandang penting sehingga

sekarang diajarkan di banyak negara di dunia antara lain, Amerika Serikat, Jepang, Australia,

dan Jerman. Dengan demikian pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing perlu

dikembangkan secara terencana dan terarah sehingga bahasa dan budaya bangsa Indonesia lebih

dikenal di pentas dunia internasional. Salah satu upaya yang perlu segera dilaksanakan untuk

mencapai tujuan tersebut ialah program penerjemahan dalam bentuk skala besar dan

diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, terutama dalam kaitannya dengan alih teknologi.

E. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI LUAR NEGERI

Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri pada umumnya bersifat instrumental,

terutama bagi para sarjana yang ingin melaksanakan penelitian di Indonesia dan para calon

diplomat dan usahawan yang akan bertugas di Indonesia. Setelah belajar di negara masing-

masing, tidak sedikit diantara mereka yang kemudian mengikuti pengajaran lanjutan di

12
Indonesia. Sudah saatnya kini bahasa Indonesia untuk pembelajar asing (BIPA) ditangani

dengan lebih serius, antara lain dengan menyusun kurikulum yang luwes yang dapat dengan

mudah disesuaikan dengan keperluan pembelajar; menyusun materi pengajaran dengan format

yang menarik dan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, lisan

maupun tulis, yang hidup di masyarakat, baik untuk interaksi formal maupun interaksi informal;

dan menggunakan metode pengajaran yang berdasarkan pendekatan komunikatif. Oleh karena

itu, guru dan dosen BIPA seyogianya memahami kaidah-kaidah sosiolinguistik yang mendasari

pendekatan komunikatif.

F. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA


INDONESIA
Rasa bangga berbahasa Indonesia belum tertanam pada setiap orang Indonesia. Rasa

menghargai bahasa asing (dahulu bahasa belanda sekarang bahasa inggris) masih terus

menampak pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Mereka memiliki anggapan bahwa

bahasa asing lebih tinggi derajatnya daripada bahasa Indonesia. Bahkan, mereka seolah tidak

mau tahu perkembangan bahasa Indonesia. Sebagian pemakai bahasa Indonesia menjadi

pesimis, menganggap rendah, dan tidak percaya dengan kemampuan bahasa Indonesia dalam

mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan lengkap, jelas, dan sempurna. Akibat yang

dtiimbulkan dari kenyataan-kenyataan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Banyak orang Indonesia lebih suka menggunakan kata-kata, istilah-istilah, dan

ungkapan-ungkapan asing, padahal kata-kata, istilah-istilah, dan ungkapan-ungkapan itu sudah

ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Misalnya page, background, reality, alternative,

airport, masing-masing untuk halaman, latar belakang, kenyataan, (kemungkinan) pilihan, dan

lapangan terbang atau bandara.

2. Banyak oang Indonesia menghargai bahasa asing secara berlebihan sehingga ditemukan

kata dan istilah asing yang “amat asing”, “terlalu asing”, atau “hiper asing”. Hal ini terjadi

13
karena salah pengertian dalam menerapkan kata-kata asing tesebut, misalnya rokh, insyaf, fihak,

fatsal, syarat (muatan), dianggap (syah).

3. Banyak orang Indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik, tetapi

menguasai bahasa Indonesia apa adanya. Terkait dengan hal itu banyak orang Indonesia yang

mempunyai bermacam-macam kamus bahasa asing, tetapi tidak mempunyai satu pun kamus

bahasa Indonesia. Seolah-olah seluruh kosakata bahasa Indonesia telah dikuasai dengan baik.

Akibatnya kalua mereka kesulitan menjelaskan atau menerapkan kata-kata yang sesuai dalam

bahasa Indonesia, mereka akan mencari jalan pintas dengan cara sederhana dan mudah

misalnya, penggunaan kaya yang mana yang kurang tepat, mencampuradukan penggunaan kata

tidak dan bukan, pemakaian kata ganti saya, kami, kita yang tidak jelas.

G. KEDUDUKAN BAHASA DALAM ERA GLOBALISASI

Era globalisasi ditandai, antara lain adanya kontak bahasa, dan budaya yang tidak bias

terelakan. Dalam hubungan ini, kedudukan bahasa yang hidup dan diperlukan dalam kegiatan

berbangsa dan bernegara perlu dikukuhkan. Bahasa Indonesia ditempatkan sebagai alat

pemersatu bangsa, pembentuk jati diri, dan kemandirian bangsa, serta sebagai wahana bangsa

menuju kehidupan yang lebih modern dan beradab. Bahasa daerah merupakan bagian sarana

pembinaan dan pengembangan budaya, seni dan tradisi daerah yang dapat memperkuat jati diri

bangsa dalam berbagai kompetisi global. Bahasa asing merupakan sarana agar bangsa kita

mampu berkompetisi aktif dalam kontak antarbangsa. Untuk memperkukuh kedudukan bahasa

dalam era globalisasi itu, upaya-upaya yang sungguh-sungguh perlu dipersiapkan dan dilakukan

baik dalam berbagai aspek substansial kebahasaan maupun aspek kelembagaan.

Bahasa Indonesia dapat menjadi sebuah identitas yang menunjukkan karakter bangsa.

Syaratnya dengan mempelajari konteks beserta kaidah bahasa Indonesia secara menyeluruh dan

juga dapat dengan mempelajari budaya dari karya sastra seperti yang dijelaskan oleh Rondiyah

14
dkk. (2017). Untuk menghadapi tuntutan dan tantangan perkembangan sosial dan budaya,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan berbangsa dalam era globalisasi, dan

teknologi informasi masa kni serta masa yang akan datang dalam millennium ketiga, bahasa

Indonesia perlu ditingkatkan mutunya dan dikembangkan kemampuan daya ungkapnya

sehingga buku tata bahasa dan kamus serta berbagai pedoman pengunaan bahasa menjadi

profesional untuk lebih memberdayakan sumber daya manusia Indonesia. Di samping itu, sesuai

dengan tuntutan reformasi, penutur bahasa Indonesia, para pejabat, dan tokoh panutan

masyarakat perlu dibina sedemikian rupa sehingga perilaku bahasanya lebih baik, benar,

demokratis, dan lugas.

Meskipun demikian, bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional utama itu tidak

boleh menjadi alasan untuk mengaburkan keberadaan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.

Bahasa Indonesia harus tetap jaya di bumi pertiwi ini. Caranya yaitu dengan meles-tarikannya

menurut konteks dan kaidah yang berlaku. Lalu, membiasakan dan mengajar-kannya kepada

setiap orang, terutama orang Indonesia. Apabila penutur asing di Indonesia belajar bahasa

Indonesia harus melalui banyak kendala seperti yang dimuat dalam penelitian Saddhono (2012),

maka seharusnya penutur asli atau bangsa Indonesia pasti lebih bisa meminimalisasi hal tersebut

ditambah dengan niat yang kukuh untuk belajar.

Bahasa Indonesia sebagai sarana pendukung dalam perkembangan maupun pertumbuhan

ilmu pengetahuan dan teknologi, karena tanpa adanya bahasa maka ilmu pengetahuan dan

teknologi (ipteks) tidak dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. Peningkatan fungsi bahasa

Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.Peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu

terus dilakukan.

15
Bangsa Indonesia selalu bertekad menjunjung tinggi semua ketentuan yang ada dalam

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan termasuk menujudkan bahasa Indonesia sebagai

bahasa resmi negara. Oleh karena itu, semua urusan negara yang resmi, seperti urusan tata usaha

negara, peradilan, penyelenggaraan politik selalu menggunakan bahasa Indonesia. Disamping

itu, bahasa Indonesia juga digunakan dalam hubungan internasional; bahasa Indonesia

digunakan sebagai alat perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan,

pemerintahan, dan pelaksanaan pembangunan; bahasa Indonesia digunakan sebagai prasyarat

kecakapan untuk menduduki suaatu jabatan, menjadi pegawai negeri dan BUMN; serta bahasa

Indonesia harus digunakan pula pada papan nama berbagai perusahaan pemerintah dan swasta di

seluruh wilayah Republik Indonesia. Disamping itu, sampai tahun pelajaran 2008/2009

pemerintah masih mengevaluasi mata pelajaran Bahasa Indonesia secara nasional sebagai syarat

mutlak bagi siswa untuk mendapatkan STK dan STTB (Daimun, 2013: 34).

Bahasa Indonesia pada kenyataannya sangatlah berperan penting dalam segala aspek kehidupan

sehari-hari. Bangsa Indonesia selalu bertekad menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Namun

memasuki era globalisasi, bahasa Indonesia dihadapkan pada masalah-masalah tertentu

misalnya saja bahasa Inggris berpotensi mengancam kedudukan bahasa Indonesia.

Semakin penting bahasa Inggris di mata orang Indonesia pada umumnya, maka dapat

mengurangi rasa cinta pada bahasa Indonesia, karena apabila diamati bahasa Inggris saat ini

menduduki posisi sangat penting. Hal tersebut selaras dengan pendapat (Agustin, 2011: 335)

Pemerintah Indonesia memasukkan bahasa Inggris ke dalam bahasa asing pertama yang

dipergunakan di Indonesia.Bahasa Inggris dimasukkan ke dalam kurikulum dan merupakan

mata pelajaran yang penting di SD, SLTP, dan SLTA hingga berpeluang besar dijadikan sebagai

bahasa pengantar pendidikan di beberapa sekolah yang ada di Indonesia.

16
Pada saat ini bangsa Indonesia hidup dalam dua era sekaligus, yaitu era globalisasi dan

era otonomi daerah. Kedua era ini telah mempengaruhi peran bahasa-bahasa di Indonesia. Peran

bahasa Indonesia dan bahasa asing perlu dirumuskan kembali seiring dengan otonomi daerah.

Dalam kaitan dengan hal itu, mutu bahasa, terutama bahasa Indonesia dan bahasa daerah, perlu

ditingkatkan agar kedua bahasa tersebut disamping dapat terus terpelihara dengan amanat

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 juga dapat menjalankan

fungsinya untuk berbagai keperluan. Hal yang terakhir adalah peningkatan mutu penggunaan

bahasa. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan memperbaharui pengajaran bahasa sesuai

dengan perkembangan teknologi informasi dan rekayasa bahasa serta dengan meningkatkan

permasayarakatan bahasa agar dapat diperoleh sikap positif terhadap bahasa Indonesia, bahasa

daerah, dan bahasa asing.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas,kita dapat menarik kesimpulan bahwa bahasa Indonesia adalah alat

komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tulisan..bahasa berperan penting dalam

memajukan pembangunan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan yang akhirnya

mendorong kemajuan dalam pembangunan bangsa,sebab bahsa memiliki kedudukan dan fungsi

sebagai perisai pemersatuan yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh

masyarakat pemakainnya yang berasal dari berbagai ragam suku daerah.Bahasa nerupakan salah

satu factor pendukung kemajuan suatu bangsa karena bahasa merupakan sarana untuk memuk

wawasan bangsa terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.dengan

bahasa manusia akan lebih mudah untuk berkounikasi. Menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar saat berkomunikasi maka akan terbentuk dan terjalin interaksi social yang

baik.kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan artinya dapat memepersatukan

seluruh masyarakat berbeda bahasa dan kebudayaan dengan satu bahasa yang sama yaitu

Indonesia.sebagai bahasa negara artinya bahasa Indonesia adalah bahasa yang resmi dan sebagai

pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi.bahasa sangat berperan penting dalam

kehidupan sehari-hari, bahasa bisa menjadi salah satu alat untuk kita berkemunikasi dan

berhubungan dangan yang lainnya. Bahasa juga dapat mencerminkan kepribadian dan watak

seseorang.cara seseorang berbicara tersebut akan mencerminkan bagaimana watak dan

kepribadiannya. Dengan bahasa kita akan lenih mudah menyampaikan sesuatu yang ingin kita

sampaikan ke orang lain.

18
B. SARAN
1. Kita harus memahami kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

2. Penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.

3. Kita harus berbahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Setelah mengetahui fungsi bahasa Indonesia dalam pembahsan diatas maka kita akan

mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,apalagi dilingkungan yang berbeda,kita

harus pandai menyesuaikan diri,agar kita dapat dopandang baik oleh orang lain.

5. Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya

menjadi lebih efektif dalam berkomunikasi

6. Marilah kita bersama-sama menjaga bahasa Indonesia agar menjadi bahasa yang dapat

mempersatukan berbagai kelompok masyarakat dengan melakukan pembinaan dan

pengembangan bahasa Indonesia yang cermat,tepat,dan efisien.

19
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan Indra Heri, S.Pd., M.Pd ( 2020 ) BAHASA INDONESIA Lingua Franca Pencetak
Karakter Negeri, PENERBIT CV. PENA PERSADA.

https://www.academia.edu/31536492/Bahasa_Indonesia_untuk_Perguruan_Tinggi (2015)

AHYAR ,JUNI, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah / Juni Ahyar - 1st ed. –
Lhokseumawe: CV. BieNa Edukasi, 2015, 239 hlm. Bibliografi: hlm. 240

Nurdjan, Sukirman, S.S., M.Pd. Firman, S.Pd., M.Pd. Mirnawati, S.Pd., M.Pd BAHASA
INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI aksara timur2016,

Saputro,Yusuf Cahyo FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Pengutamaan Bahasa Indonesia Sebagai
Bahasa Nasional ( 2016 )

http://roisah.weebly.com/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai