Script Naskah BLKK
Script Naskah BLKK
Di sebuah kantor, beberapa karyawan sedang sibuk bekerja. Ditengah keriuhan karyawan yang
sedang bekerja. Sukma adalah salahsatu diantaranya. Ia sedang terlihat begitu sibuk mengurusi
berkas dan menginputnya ke komputer. Disaat dia bekerja, potongan cerita maslalunya datang
menyelimuti, lalu dia coba mengusir ingatan tersebut. Tiba-tiba dua orang teman karyawannya
menghampiri mengucapkan selamat telah berhasil naik jabatan masuk ke divisi database.
Citra : “Keren lho kamu. Padahal baru beberapa bulan kerja disini, tapi udah bisa
langsung masuk ke divisi ini.”
Diandra : “Aku aja baru bisa masuk kesini setelah kerja beberapa tahun lho. (sambil
tersenyum kecil)
Namun, Sukma hanya tersenyum tipis dan memandangnya sekilas kemudian mukanya kembali datar
dan kembali bekerja.
Diandra : “Santai aja di divisi ini mah, gak usah terlalu tegang” (sambil meninggalkan
Sukma)
Waktu sudah menuju malam, sudah waktunya para pekerja untuk segera pulang. Ratih dan Laras yang
sudah bersiap mau pulang mencoba mengajak Sukma untuk pulang bersama.
Ratih : “Suk, Ayok kita pulang bareng! Udah malam lho ini”
Sukma : “Kalian duluan aja, aku masih ada kerjaan. Kayaknya bakalan lembur nih”
(sambil mengetik)
Sukma baru pulang menuju tengah malam, ia melewati lorong, berjalan sendiri, menunggu di halte,
dengan wajah yang kalut.
Dia tiba di dirumah dengan wajah yang tetap kalut, sangat lesu karena pekerjaan yang ia kerjakan
selama di kantor dan langsung masuk ke dalam kamarnya. (nampak di dalam kamarnya banyak sekali
catatan-catatan pekerjaan dan berkas-berkas menumpuk yang harus ia kerjakan).
Sukma kembali menjalankan rutinitas hariannya dikantor (slide fast potongan-potongan rutinitas
campur ingatan masalalu)
Nita kemudian pergi meninggalkan, sementara Sukma kembali mengerjakan tugas nya setelah
menarik nafas dalam.
Nita : “Maksudnya?”
Qiyya : “Setiap orang selalu punya masalah dalam hidup. Sebagian orang ada yang
memendamnya sampai busuk, sebagian lain menerima dan memeluk
masalahnya. Sukma adalah salahsatunya.”
Nita terdiam dan merenungkannya.
Nita membawa pesanan ke meja Lily yang lokasinya dekat dengan Sukma.
Lily : “Yang, lagi dimana? Aku udh beres nih. Jemput ya.”
Ketika Sukma sedang mau meminum minumannya, ia melihat seorang perempuan bernama Lily dan
mendengarkan ia sedang menelepon pacarnya, Ken, untuk menjemputnya.
Ken : “Aku lagi di kampus yang, Ok. Tungguin disana, aku kesana sekarang”
(Seketika Sukma Teringat ketika menelepon pacarnya, Sakha, untuk menjemputnya dalam sebuah
bayangan dalam pikirannya)
Sukma : “Kamu dimana? Jemput aku sekarang!” (membuka obrolan lewat telepon)
Sukma : “Aku gak mau tahu, pokoknya kamu harus jemput aku sekarang juga, titik”
(sambil memaksa Sakha agar segera menyembutnya).
Sukma : “kamu kenapa sih, akhir-akhir ini udah jarang perhatian lagi. Padahal..”
Diperjalanan Sakha membawa motornya. Tiba-tiba seseorang menelpon. Sakha mengangkat telpon
sambil mengendarai hingga akhirnya ia lengah dan terjadi kecelakaan.
(Kembali ke Cafe)
(Ken tersenyum)
Lily : “Eh tau gak, ternyata... (Suaranya tiba-tiba redup, lalu hening.”
Sukma terlihat semakin pucat, lalu kembali ke masa lalunya.
Sukma datang membuka pintu menyaksikan ayahnya sedang memukuli ibunya. Sementara adik
Sukma menangis. Sukma lari untuk melerai keduanya dengan mendorong ayahnya yang sedang
mabuk.
Ibunya tergeletak. ayahnya terjatuh. Sukma memeluk ibunya, sementara adiknya masih menangis.
Ayahnya lalu berdiri dan mengucapkan kata-kata kotor. Memaki ibu dan anaknya. Lalu pergi
meninggalkan mereka semua.
Sukma : “Sudah lah Bu. Tidak ada hubungan yang mati-matian dipertahankan jika yang
satu selalu menyakiti.”
Sambil menangis ibunya mengusap kedua anaknya sambil berusaha untuk tetap tabah.
Kembali ketika Sukma selesai dari cafe, ia berjalan sendiri bersama malam. Tatapannya tetap kosong
dan kalut.
Tiba-tiba di sebrang jalan, ia berjumpa sosok Sakha yang telah meninggal. Di sebrang sana, Sakha
melambaikan tangannya kepada Sukma.
Dalam tatapan Sukma yang kosong ia menghampiri Sakha, dan tanpa disadari ia sedang berada di
tengah jalan dan tertabrak oleh pengendara motor.
Roh Spiritual : “Dunia kadang tidak pernah sesuai dengan apa yang kita harapkan.”
Roh spiritual itu samasekali tak menghiraukan pertanyaannya. Sekarang mereka berada disebuah atap
bangunan dan roh itu menatap tajam kedepan lalu melanjutkan kalimatnya.
Ruh Spiritual : “Kita hanya perlu memilih: membiarkannya membusuk, atau menerima dan
memeluk semua rasa itu. Sekarang lihatlah!”
Mereka sekarang sudah berada di masalalu, tempat dimana Sakha menerima panggilan Sukma untuk
terakhir kalinya.
Sukma : “Kamu dimana? Jemput aku sekarang!” (membuka obrolan lewat telepon)
Puzzle cerita yang tidak diketahui Sukma saat itu adalah ternyata Sakha sedang bersama perempuan
lain, yakni Kayla.
Kayla : “Jangan bilang kalau kamu mau menemui pacarmu itu. Aku tau aku cuma
selingkuhan. Tapi setidaknya hargai perasaan aku juga dong.”
Sakha : “beneran. Aku harus segera pergi sekarang.” Ia sambil mengemasi barang-
barangnya
Kayla : “Aku gak mau tau kamu harus segera putuskan untuk memilih aku atau dia.”
Sukma pun akhirnya mengetahui bahwa Sakha sebenarnya tidak sedang bekerja, namun ia sedang
bersama pacarnya, yakni Kayla.
Sukma : “Aku sama sekali tidak menyangka puzzel cerita yang belum aku tau ini.”
Di tempat Kayla. Dia yang gelisah dengan kepergian Sakha yang tiba-tiba itu, kemudian berusaha
menghubungi Sakha.
Roh Spiritual : “Ada puzzel cerita yang tidak kamu ketahui, dan ada juga potongan cerita yang
harus kamu ketahui. Sekarang lihat lagi.”
Sukma memperhatikan Roh Spiritual, ketika menatap kedepan, mereka sudah berada dirumah ibu
dan ayah tirinya.
Roh Spiritual : “Sekarang kembali lagi pada dirimu: Membusuk, atau berdamai?”
Pagi telah tiba. Sukma terbangun dengan wajah yang lebih cerah. Lalu tersenyum
-Selesai-
TOKOH