0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk suatu proses. FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan kegagalan dan dampaknya, serta menentukan tindakan preventif dan korektif untuk meminimalkan risiko kegagalan. Dokumen ini menjelaskan tahapan FMEA mulai dari identifikasi modus kegagalan, analisis risiko, penetapan prioritas perbaikan, hingga rencana tindak lanjut.
Dokumen ini membahas tentang analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk suatu proses. FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan kegagalan dan dampaknya, serta menentukan tindakan preventif dan korektif untuk meminimalkan risiko kegagalan. Dokumen ini menjelaskan tahapan FMEA mulai dari identifikasi modus kegagalan, analisis risiko, penetapan prioritas perbaikan, hingga rencana tindak lanjut.
Dokumen ini membahas tentang analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk suatu proses. FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan kegagalan dan dampaknya, serta menentukan tindakan preventif dan korektif untuk meminimalkan risiko kegagalan. Dokumen ini menjelaskan tahapan FMEA mulai dari identifikasi modus kegagalan, analisis risiko, penetapan prioritas perbaikan, hingga rencana tindak lanjut.
Notulen I. ALUR PROSES YANG DIANALISA: Alur proses sop yang akan dianalisa
II. IDENTIFIKASI FAILURE MODES
Tahapan beserta modus kegagalan yang mungkin/pernah terjadi
III. TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA
Tujuan analisis FMEA dilakukan
IV. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAP-TIAP
FAILURE MODE Analisis akibat yang terjadi apabila modus kegagalan tidak dikelola
V. IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE,
DAN UPAYA-UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN Identifikasi penyebab modus kegagalan dapat terjadi dan upaya yang dilakukan untuk meminimalisir.
VI. PERHITUNGAN RPN (RISK PRIORITY NUMBER), DENGAN MENGGUNAKAN
MATRIKS SEBAGAI BERIKUT : Analisis prioritas berdasarkan Kegawatan (Severity), Frekuensi kejadian (Occurance), dan kemungkinan terdeteksi (Detectability)
VII. TETAPKAN THRESHOLD UNTUK MEMILIH FAILURE MODE YANG AKAN
DISELESAIKAN DAN DITETAPKAN FAILURE MODE APA SAJA YANG AKAN DISELESAIKAN (GUNAKAN DIAGRAM PARETO) Menetapkan proses yang akan dilakukan perbaikan berdasarkan cut off point yaitu 80%.
VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE
Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi modus kegagalan terjadi.