Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PELAYANAN AMBULANS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

KABUPATEN SEMARANG

2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmatnya sehigga telah berhasil disusun buku
Panduan Transportasi Pasien di lingkungan RSUD Ambarawa.

Buku panduan ini perlu dipahami oleh semua pihak yang


terlibat dalam proses transportasi rujukan sebagai bagian dari
proses pelayanan di RSUD. Dalam buku Panduan Transportasi
ini diuraikan pemilihan cara pemilihan transportasi, peralatan
monitoring pasien dan tenaga pendamping disesuaikan dengan
kondisi pasien.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada


pihak yang telah membantu penyusunan buku Panduan
Transportasi Pasien di RSUD Ambarawa

Ambarawa, Februari 2016

Penyusun

ii
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
Jl. Kartini No 101 Telp (0298) 591022 Fax (0298) 591866
Email : ambarawa_rsud@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50611

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


AMBARAWA

NOMOR : 800 / 297a / 2016

TENTANG

PANDUAN PELAYANAN AMBULANS

Disusun Oleh :

drg. SRI RAHAYU


NIP. 197006172000032004

Disetujui Oleh :

Dra. Sri Suwanti


NIP. 196508181991012001

Ditetapkan Oleh :

dr. Rini Susilowati, M.Kes, MM


NIP. 19610506 198910 2 001

iii
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
Jl. Kartini No 101 Telp (0298) 591022 Fax (0298) 591866
Email : ambarawa_rsud@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50611

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


AMBARAWA

NOMOR : 800 / 297a / 2016

TENTANG

PANDUAN PELAYANAN AMBULANS

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA


KABUPATEN SEMARANG,
Menimbang : a. bahwa adanya sarana transportasi pasien yang
memerlukan tindakan medis atau pemeriksaan
penunjang ke rumah sakit lain;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas,
perlu ditetapkan Pemberlakuan Panduan
Pelayanan Transportasi di Lingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten
Semarang;
c. bahwa penetapan Pemberlakuan Panduan
Pelayanan Transportasi di Lingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten
Semarang sebagaimana tersebut pada huruf b,
perlu ditetapkan dan diatur dengan Keputusan
Direktur.
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
1441 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 856 Tahun 2009 tentang
Gawat Darurat;
4. SK Direktur RSUD Ambarawa nomor 800 /
284 / 2016 tanggal 01 Februari 2016 tentang
kebijakan akses kepelayanan dan kontinuitas
pelayanan.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Memberlakukan Panduan Pelayanan Ambulans di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Ambarawa Kabupaten Semarang.
KEDUA : Memberlakukan Panduan Pelayanan Ambulans ini
berlaku sebagai Pedoman dalam Pengelolaan
Pelayanan Ambulans di lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang.

KETIGA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Ambarawa Kabupaten Semarang ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Ambarawa
pada tanggal : 2 Februari 2016

DIREKTUR RSUD AMBARAWA


KABUPATEN SEMARANG,

RINI SUSILOWATI

v
Daftar Isi

PENDAHULUAN...................................................................................1
RUANG LINGKUP.................................................................................2
TATA LAKSANA....................................................................................6
DOKUMENTASI.....................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................8

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ambulans sebagai sarana transportasi pasien di sebuah


rumah sakit sangatlah penting baik itu rumah sakit berskala
besar atau kecil. RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang
sebagai salah satu pemberi jasa pelayanan kesehatan pada
masyarakat di wilayah Kabupaten Semarang juga memiliki
ambulans yang digunakan sebagai sarana tranportasi pasien
dari dan ke luar rumah sakit .
Fungsi ambulans sebagai sarana tranportasi pasien di
rumah sakit harus dapat menjamin keselamatan dan
kenyamanan pasien sampai ketempat yang dituju. Untuk
mencapai tujuan tersebut diatas ambulans harus dilengkapi
dengan fasilitas yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. Tujuan

1. Memindahkan pasien gawat darurat dengan aman tanpa


memperberat keadaaan pasien ke sarana kesehatan yang
memadai.
2. Sebagai alat transportasi bagi pasien yang memerlukan
tindakan medis atau pemeriksaan penunjang ke rumah
sakit lain.
3. Memberikan pelayanan bagi masyarakat umum di wilayah
Kabupaten Semarang dan sekitarnya yang memerlukan
pelayanan medis di rumah sakit RSUD Ambarawa
Kabupaten Semarang.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan ambulans adalah suatu prosedur pemindahan pasien


dengan menggunakan kendaraan pelayanan medis yang memiliki
fasilitas yang lengkap dan didampingi oleh perawat atau dokter
yang mampu menangani keadaan gawat darurat untuk tujuan
pemeriksaan penunjang, tindakan medis dan alih rawat ke rumah
sakit lain.
A. LINGKUP PELAYANAN:
1. Pasien rawat inap yang memerlukan transportasi ke luar
RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang dengan tujuan
untuk pemeriksaan penunjang, tindakan medis atau
rujukan untuk alih rawat.
2. Masyarakat umum yang anggota keluarganya memerlukan
pelayanan ambulans untuk tindakan medis di RSUD
Ambarawa Kabupaten Semarang.
3. Institusi masyarakat yang memerlukan pelayanan
ambulans untuk kegiatan sosial, olah raga atau kegiatan
lain.

B. PENGORGANISASIAN :
- Pelayanan ambulans RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang
secara operasional menjadi tanggung jawab Instalasi Gawat
Darurat.
- Pelayanan ambulans RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang
secara teknis menjadi tanggung jawab bagian umum

Jenis Ambulans :
a. Ambulans transportasi
Tujuan Penggunaan :
Pengangkutan pasien yang tidak memerlukan perawatan
khusus / tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa
dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama
dalam perjalanan dan untuk memfasilitasi permintaan
pasien pulang.
Persyaratan kendaraan :
1. Teknis

2
- Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi
lunak
- Ruangan pasien mudah dicapai dari tempat
pengemudi
- Tempat duduk bagi petugas di ruang pasien
- Dilengkapi sabuk pengaman
- Ruangan pasien cukup luas untuk sekurang –
kurangnya 2 ( dua ) stretcher
- Gantungan infus terletak sekurang – kurangnya 90 cm
di atas tempat pasien
- Stop kontak khusus untuk 12 volt DC di ruang pasien
- Lampu ruangan secukupnya
- Lemari obat dan peralatan
- Air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air
limbah
- Sirine satu nada
- Lampu rotator warna merah
- Persyaratan lain sesuai Peraturan Perundangan yang
berlaku
- Tanda pengenal ambulans transportasi dari bahan
yang memantulkan sinar
- Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa
Indonesia
2. Medis
- Tabung oksigen dengan peralatannya
- Peralatan medis P3K
- Obat – obatan sederhana, cairan infus secukupnya
3. Petugas
- Satu supir dengan kemampuan BHD dan komunikasi
- Satu perawat dengan kemampuan Emergency Nursing
4. Tata tertib
- Sewaktu menuju tempat pasien boleh menggunakan
sirene dan lampu rotator
- Selama mengangkut pasien hanya boleh
menggunakan lampu rotator. Semua peraturan
lalulintas harus ditaati

3
- Kecepatan kendaraan setinggi 40 km di jalan biasa
dan 80 km di jalan bebas hambatan

b. Ambulans Gawat Darurat


Tujuan Penggunaan :
Pengangkutan pasien gawat darurat yang sudah distabilkan
ke tempat tindakan definitif / di stabilkan rumah sakit
untuk dipindahkan ke rumah sakit yang mempunyai
kemampuan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan.
Persyaratan kendaraan :
1. Teknis
- Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi
lunak
- Ruangan pasien tidak dipisahkan dari tempat
pengemudi
- Tempat duduk yang dapat diatur / dilipat bagi petugas
di ruang pasien
- Dilengkapi sabuk pengaman
- Ruangan pasien cukup luas
- Gantungan infus terletak sekurang – kurangnya 90 cm
di atas tempat tidur pasien
- Stop kontak khusus untuk 12 volt DC di ruang pasien
- Lampu ruangan secukupnya dan lampu sorot bergerak
untuk menerangi pasien yang dapat dilipat
- Lemari obat dan peralatan
- Air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air
limbah
- Sirine dua nada
- Lampu rotator warna merah dan biru
- Radio komunikasi
- Persyaratan lain sesuai Peraturan Perundangan yang
berlaku
- Tanda pengenal ambulan transportasi dari bahan yang
memantulkan sinar
- Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa
Indonesia
- Peralatan resque

4
2. Medis
- Tabung oksigen dengan peralatannya untuk 2 ( dua )
orang
- Peralatan medis P3K
- Peralatan resusitasi lengkap bagi orang dewasa dan
anak / bayi
- Suction pump manual dan listrik 12 volt DC
- Bed Side Monitor
- Minor surgery set
- Obat- obatan gawat darurat dan cairan infus
secukupnya
- DC Shock portable
3. Petugas
- Satu supir, perawat gawat darurat dengan
kemampuan mengemudi dan komunikasi
- Satu perawat gawat darurat
- Satu dokter gawat darurat ( tergantung keadaan )
4. Tata tertib
- Sewaktu menuju tempat pasien boleh menggunakan
sirene dan lampu rotator
- Selama mengangkut pasien hanya boleh
menggunakan lampu rotator. Semua peraturan
lalulintas harus ditaati
- Kecepatan kendaraan setinggi 40 km di jalan biasa
dan 80 km di jalan bebas hambatan

5
BAB III
TATA LAKSANA

A. TATALAKSANA PENGGUNAAN AMBULANS PASIEN RAWAT


INAP
1. Perawat rawat inap menginformasikan pemakaian
ambulans sesuai dengan waktu, tujuan dan kondisi pasien
yang akan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat
2. Perawat Instalasi Gawat Darurat menuliskan informasi
tersebut pada formulir permintaan ambulans RSUD
Ambarawa Kabupaten Semarang
3. Perawat Instalasi Gawat Darurat menghubungi bagian
umum ( sopir ) untuk menginformasikan waktu dan tujuan
transportasi pasien
4. Perawat Instalasi Gawat Darurat menyiapkan fasilitas
ambulans sesuai dengan kondisi pasien yang akan di bawa

B. TATA LAKSANA PENGGUNAAN AMBULANS BAGI PASIEN DI


LUAR RSUD AMBARAWA
1. Petugas Instalasi Gawat Darurat menerima permintaan
ambulans dari keluarga pasien
2. Perawat menanyakan kondisi dan kebutuhan pasien pada
keluarga
3. Perawat menginformasikan kepada dokter jaga tentang
kondisi pasien
4. Perawat menginformasikan rencana penggunaan ambulans
pada bagian umum ( sopir )
5. Perawat menyiapkan fasilitas ambulans sesuai dengan
kondisi pasien yang akan dijemput

C. PERSYARATAN TRANSPORTASI PASIEN DENGAN AMBULANS


1. Pasien sudah dalam kondisi hemodinamik yang stabil
( sesuai dengan hasil pemeriksaan DPJP )
2. Bila kondisi pasien sangat lemah dan terpasang alat bantu (
ETT, Trakeostomi, ) dan lain – lain, harus tersedia monitor,
suction, obat – obatan emergency dan harus didampingi
oleh dokter anestesi / dokter jaga

6
3. Petugas medis / paramedik yang menyertai pasien harus
duduk / mendampingi pasien
4. Bila ada keluarga pasien yang ikut di dalam ambulans
diminta untuk duduk di bagian depan / samping
pengemudi
5. Perawat / dokter harus memonitor keadaan pasien selama
dalam perjalanan sampai ke tempat tujuan dengan mengisi
formulir yang sudah tersedia

D. PEMELIHARAAN FASILITAS AMBULANS


1. Pemeliharaan dan pengadaan fasilitas medis / non medis di
ambulans menjadi tanggung jawab Ka Ru IGD
2. Pembersihan mobil ambulans ( bagian luar dan dalam )
menjadi tanggung jawab bagian umum ( pengemudi yang
sedang bertugas pada shiftnya )
3. Untuk kelengkapan alat tenun ( laken, boven laken, selimut,
bantal dll )bagi pasien yang akan menggunakan ambulans
harus disiapkan oleh perawat ruangan
4. Perawat ruangan yang akan membawa pasien dengan
ambulans harus bertanggung jawab atas penggunaan
semua fasilitas medis / non medis yang ada di ambulans
5. Bila ada kerusakan alat medis / non medis yang ada
diambulans setelah penggunaan mobil ambulans harus
segera dilaporkan pada Ka Ru IGD / PJ shift IGD yang
bertugas

7
DAFTAR PUSTAKA

Sistem Penanggulangan Penderita Gawat Darurat / General


Emergency Life Support..

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen


Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2005.

Anda mungkin juga menyukai