Elemen-elemen Organisasi
Elemen-elemen organisasi pada desain pekerjaan bersangkutan dengan
efisiensi.pekerjaan-pekerjaan yang dirancang secara efisien mendorong karyawan yang
mampu dan termotivasi untuk mencapai maksimum.perhatian terhadap evisiensi ini telah
dimulai sejak munculnya manejemen ilmiah.para ahli mencurahkan riset mereka untuk
menemukan cara-cara terbaik untuk merancang pekerjaan-pekerjaan yang evisien.studi
gerak dan waktu memberikan suatu disiplin baru,yaitu teknik industri.berbagai upay
tersebut menunjukan berbagai spesialisasi adalah elemn kunci dalam desain pekerjaan.bila
kryawan bekerja berulang-ulang,sampai batas tertentu tingkat keluaran biasanya lebih
tinggi.penemuan-penemuan para peneliti awal ini masih dapat di terapkan dalam era
computer sekarang.berikut akan diuraikan elemen-elemen organisasional dalam desain
pekerjaan:
Masukan-masukan Proses Transformasi Keluaran yg
diinginkan
Permintaan
Organisasional
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijaksanaan
organisasi
Rencana
Kegiatan
Permintaan
Lingkungan
Permintaan
Keperilakuan
Keburtuhan SDM
Motivasi
Kepuasan kerja
Umpan
balik
2. Aliran Kerja
Aliran kerja dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sifat produk atau
jasa.produk atau jasa biasanya menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan-
pekerjaan.
3. Praktek-praktek kerja
Praktek-praktek kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang ditetapkan.Metode-
metode ini bisa terbentuk dari tradisi,atau kesepakatan kolektip para karyawan,atau
bagian kontarak(perjanjian) kerja serikat karyawan manajemen. Hal ini mengurangi
fleksibilitas departemen personalia dalam merancang pekerjaan-pekerjaan.
Elamen-elemen Lingkungan
Aspek kedua desain pekerjaan berkaitan dengan elemen-elemen lingkungan.seperti
dalam hampir semua kegiatan personalia,para perancang pekerjaan tidak dapat
mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal.elemen-elemen lingkungan pokok dalam
perancangan pekerjaan-pekerjaan adalah kemampuan dan tersedianya para karyawan
potensial,dan pengharapan-pengharapan sosial.
Elemen-elemen Keperilakuan
Ada beberapa elemen keprilakuan yang perlu dipertimbangkan dalam desain
pekerjaan, yaitu:
1. Otonomi
2. Variasi
Kurangnya variasi pekerjaan bisa menyebabkan kebosanan.dan
selanjutnya,kebosanan menimbulkan kelelahan, dan kelelahan mengakibatkan
kesalahan-kesalahan.
3. Identitas tugas
Bila pekerjaan-pekerjaan tidak mempunyai identitas,para karyawan tidak akan atau
kurang merasa bertanggung jawab dan mungkin kurang bangga dengan hasil-
hasilnya.ini berarti kontribusi mereka tidak tampak ,sehingga kepuasan kerja bisa
menurun.
4. Umpan balik
Bila pekerjaan-pekerjaan memberikan umpan balik tentang seberapa baik
pelaksanaan pekerjaan,maka karyawan akan mempunyai pedoman atau motifasi untuk
melaksanakan lebih baik.
TEKNIK-TEKNIK PERANCANGAN KEMBALI PEKERJAAN
Pertanyaan penting yang sering di hadapi para perancang pekerjaan adalah apakah
pekerjaan tertentu seharusnya mempunyai tingkat spesialisasi lebih tinggi atau lebih
rendah.seperti dapat di lihat dalam grafik A gambar 2-2, jawaban tergantung pada apakah
posisi pekerjaan dekat titik a,b atau c.pekerjaan-pekerjaan dekat titik a mungkin perlu
tingkat spesialisasi yang lebih tinggi untuk meningkatkan keluaran.sebaliknya,pekerjaan-
pekerjaan dekat titik c memerlukan pengurangan tingkat spesialisasi untuk menjadi lebih
efektip.
Simplifikasi pekerjaan
Bila tingkat spesialisasipekerjaan-pekerjaan terlalu rendah
(underspecialization),departemn personalia dapat melakukan simplifikasi pekerjaan.ini
berarti pekerjaan disederhanakan.tugas-tugas suatu pekerjaan bisa di bagi menjadi
dua.tugas-tugas yang tidak diperlukan diindentifikasikan dan dihapuskan.pekerjaan-
pekerjaan yang masih ada berisi tugas-tugas yang lebih sedikit.
Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terlalu
terspesialisasi sehingga menimbulkan kebosanan yang pad gilirannya menyebabkan
kesalahan-kesalahan atau permintaan keluar.masalah potensial ini lebih mungkin terjadi
dalam organisasi dengan karyawan-karyawan terdidik atau terampil.
Perluasan kerja
Kadang-kadang berbagai pekerjaan dapat di buat lebih menarik dengan
memperluasnya.pekerjaan-pekerjaan yang terlalu rutin atau terspesialisasi jarang
menawarkan kesempatan untuk pertumbuhan psikologis,penghargaan atau sumber-sumber
kepuasan lainnya.ada,paling tidak,tiga metode untuk memperbaiki kondisi pekerjaan-
pekerjaan yang terlalu terspesialisasi (overspecialization)melalui perancangan
kembali,yaitu rotasi jabatan,perluasan pekerjaan secara horizontal (job enlargement) dan
secara vertical (job enrichment).
Rotasi jabatan memindahkan para karyawan dari suatu pekerjaan lain.pekerjaan-
pekerjaan itu sendiri secara nyata tidak berubah;hanya para karyawan yang berputar.rotasi
mengatasi sifat menonton dari pekerjaan yang sangat terspesialisasi melalui pemberian
kesempatan untuk mengguanakan berbagai keterampilan dan kecakapan lain.organisasi
memperoleh manfaat karena para karyawan menjadi cakap dalam bebebrapa pekerjaan
bukan hanya satu pekerjaan penguasaan terhadap berbagai macam pekerjaan memberikan
kesempatan tumbuh dan membuat karyawan merasa lebih bernilai bagi organisasi.
Perluasan perusahaan secara horizontal (job enlargementa0,di lain pihak,berarti
penambahan lebih banyak tugas kepada karyawan untuk meningkatkan variasi pekerjaan
dan mengurangi sifat pekerjaan yang membosankan (menonton).ini bukan berarti
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
yang telah di perluas tersebut dalam kasusu masalah pokok adalah menghentikan
spesialisasi yang berlebihan ,dengan kemungkinan kehilangan sedikit efisiensi,untuk
mengurangi kebosanan dan sifat menonton.dengan demikian ,hal ini akan membuat para
karyawan lebih terpuaskan dan termotivasi secara efektip.
Sedangkan job enrichment adalah perluasan pekerjaan dan tanggung jawab secara
vertical.perluasan pekerjaan ini merupakan suatu perubahan yang di rencanakan (planned
change) pada berbagai kegiatan pekerjaan untuk memberikan kepada karyawan kepuasan
lebih besar dan kesempatan bagi pengembangan pribadi.para karyawan diberi kesempatan
untuk berpatisipasi dalam kegiatan-kegiatan manejerial pekerjaan mereka di samping
operasionalnya.
Observasi
Wawancara
Kuesioner
Teknik ketiga ini berguna bila waktu merupakan faktor terpenting. Pendekatan ini
memungkinkan banyak pekerjaan dapat dipelajari secara bersama dan dengan biaya yang
relatip murah. Kelemahan pokok adalah kurangnya akulasi karena kesalahan mengartikan
pertannyaan-pertanyaan, tanggapan-tanggapan kurang lengkap dan daftar pertanyaan yang
tidak dikembalikan. Oleh sebab itu, daftar pertanyaan harus dirancang sedemikian rupa
agar mudah dijawab.
Logs
Posedur ini mirip dengan teknik kuesioner, di mana individu yang memegang posisi
diminta untuk memberikan informasi. Perbedaannya terletak pada kenyataan bahwa log
terdiri dari catatan yang disimpan karyawan pelaksana tugas-tugas. Analis pekerjaan
menyediakan suatu formulir untuk mencatat pelaksanaan tuhgas-tugas.analisis pekerjaan
menyediakan suatu formulir untuk mencatat pelaksanaan tugas-tugas atau kegiatan-
kegiatan.beberapa kelemahan antara lain tidak menunjukan data-data penting seperti
kondisi kerja,peralatan yang digunakan,dan sebagainya,dan karyawan mungkin menolak
karena perlu mengeluarkan upaya cukup besar untuk selalu mencatat kegiatan-kegiatannya.
Kombinasi
Pada umumnya analisis pekerjaan tidak menggantungkan hanya pada satu metode
pengumpulan data,tetapi dengan menggunakan kombinasi berbagai teknik yang
tersedia.kombinasi terbaik adalah observasi dan wawancara, Karen hal itu memberikan
serangkaian data pekerjaan yang paling akurat dan lengkap.dalam kasus lain. Analisis dapat
mengguanakan lebih dari dua teknik secara bersama untuk meningkatkan
akurasi.bagaimana juga,pilihan kombinasi teknik yang tersedia tergantung pada tipe
pekerjaan yang dianalisa.
Deskripsi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan atau jabatan (job description) adalah suatu pernyataaan tertulis
yang menguraikan fungsi,tugas-tugas,tangguang jawab,wewenang,kondisi kerja dan aspek-
aspek pekerjaan tertentu lainnya.dalam sebuah perusahaan,semua deskripsi pekerjaan
mempunyai bentuk (stayle) yang sama;meskipun di antara perusahaan yang berbeda bentuk
dan isi deskripsi jabatan bisa bervariasi gambar 2-4 memberikan sebuah contoh deskripsi
pekerjaan
Dalam suatu deskripsi jabatan bagian identitas jabatan bisa mencakup kode
pekerjaan,lokasi (departemen),tanggal penyusunan,penyusunan dan kelas pekerjaan.setelah
identitas pekerjaan,bagian selanjutnya adalah ringkasan pekerjaan atau disebut
fungsi.bagian ini menunjukan apa pekerjaan yang dilakukan ,begaiman dan mengapa hal itu
dikerjakan.kemudian fungsi dijabarkan dalam bentuk perincian kegiatan secara sederhana
yang disebut tugas-tugas pekerjaan.
Deskripsi pekerjaan sebaiknya juga merinci wewenag dan tanggung jawab
pekerjaan secar terpisah.wewenang menunjukan hak untuk melakukan sesuatu atau untuk
memerintah orang lain atau tidak melakukan sesuatu.tangguang jawab merupakan
kuawajiban pemegang jabatan. Setelah itu deskripsi pekerjaan menyebutnya pekerjaan
menyebutkan atasan dan bawahan langsung pemegang jabatan.dan akhirnya kondisi kerja
diuraikan secara ringkas dalam deskripsi untuk menunjukan lingkungan phisik
pkerjaan.deskripsi kondisi kerja bisa mencakup jam kerja,bahaya keamanan dan
kesehatan,kemungkinan perjalanan,kondisi phisik tempat kerja dan aspek-aspek pekerjaan
lainnya.
Spesifikasi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan menguraikan apa yang dilakukan pekerjaan atau profil suatu
pekerjaan.sedangkan spesifikasi pekerjaan atau jabatan menunjukan siap yang melakukan
pekerjaan itu dan faktor-faktor manusia yang diisyaratkan.ini merupakan profil
karakteristik manusia yang diperlukan suatu pekerjaan.persyaratan tersebut menyangkut
pendidikan latihan,pengalaman dan persyaratan phisik serta mental.karena baik deskripsi
maupun spesifikasi pekerjaan memusatkan uraian pada pekerjaan,kedua sering di jadikan
satu dokumen.kombinasi ini secar sederhan di sebut deskripsi pekerjaan.
Satandar-standar pekerjaan juga dapat di peroleh dari hasil pengukuran kerja atau
penetapan tujuan partisipatip.teknik-teknik pengukuran kerja yang bisa digunakan antara
lain studi waktu ,data standar ,data waktu standar yang telah di tetapkan sebelumnya dan
pengambilan sample kerja (work sampling ).2) di samping itu,para menejer bisa menetapkan
standar pekerjaan melalui pembahasan dengan para bawahan mereka.pembicaraan meliputi
sasaran pekerjaan peranan dalam hubungan dengan pekerjaan lain,persyaratan
organisasional dan kebutuhan-kebutuhan karyawan proses ini sering menimbulkan
komitmen karyawan,semangat kerja,kepuasan dan motivasi yang lebih besar.
Standar-standar prestasi kerja kadang-kadang juga di tetapkan secara partisipatip dengan
pemimpin organisasi buruh.para pemimpin serikat karyawan memahami pentingnya
informasi analisis pekerjaan dan kemudian melakukan perundingan tentang standar-standar
pelaksanaan berbagai pekerjaan.perjanjian-perjanjian hasil perundingan di tulis dalam
kontark kerja.
BAGIAN 3
PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA
bab ini akan membahas dua dimensi perencanaan personalia di atas, suplai dan
permintaan; dan kemudian memadukannya sebagai suatu subsistem dalam system
perencanaan sumberdaya manusia.
Teknik-teknik Forecasting
Forecasts sumberdaya manuksia pada sisi permintaan berupaya untuk
memperkirakan kebutuhan tenaga kerja organisasi di waktu yang akana datang.dalam hal
ini, perlu diidentifikasikan berbagai teknik forecasting yang dapat dipergunakan dan
kemudian ditentukan teknik atau teknik-teknik mana yang paling akurat.beberapa metode
forecasting permintaan yang mungkin dapat digunakan ditunjukkan dalam gambar 3-2.
Gambar 3.2
Teknik-teknik forecasting Untuk Estimasi Kebutuhan Sumberdaya Manysia Diwaktu
Yang akan Datang
Estimasi suplai internal adalah lebih dari sekedar menghitung jumlah para karyawan
yang ada,tetapi juga mengaudit untuk mengevaluasikan kemampuan-kemampuan
mereka.informasi ini memungkinkan para perencana untuk menugaskan para karyawan
tertentu untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan di waktu yang akan datang.tiga
teknik forecasting yang tersedia adalah.invebtaris sumberdaya manusia,bagan penempatan
dan analisis markov.kemudian perencanaan perlu menentukan teknik mana yang paling
tepat untuk organisasinya.
Inventarisasi sumber daya manusia.ekstimasi suplai internal di waktu yang akan
datang memerlukan informasi tentang keadaan karyawan yang ada sekarang
(persediaan).selain jumlah karyawan,investarisasi mengahsilkan skills investor.sedangkan
investarisasi manejer disebut management inventories.inventarisasi sumber daya manusia
menentukan satatus karyawan untuk mendukung operasi perusahaan.
Agara berguna,informasi persediaan sumberdaya manusia harus di
perbaharui(updet) secara periodic.ini penting terutama karena perubahan-perubahan
personalia,seperti keterampilan baru,tambahan gelar kesejarnaan,perubahan tugas-tugas
jabatan dan sebagainya,merupakan karakteristik utama dinamika sumberdaya manusia
dalam organisasi.
Bagan penempatan.bagan penempatan (replacement charts) adalah suatu pengajian
visual siapa yang akan menggantikan siapa dalam peristiwa pengisian lowongan
jabatan.informasi untuk penyususnan bagan berasal dari hasil inventarisasi atau sistim
informasi sumber daya manusia.bagan penempatan tidak berisi data tentang semua
karyawan,tetapi terutama berkaitan dengan personalia teknis,professional dan manejerial
yang sukses.gambar 3-3 menunjukan sebuah contoh bagan penempatan.
Bagan penempatan secara khusus disimpan oleh para menejer lini puncak setiap
devisi organisasi.bagan menunjukan karyawan mana yang siap untuk di promosikan
sekarang,membantu manejemen puncak untuk memvisulisasikan jalur-jalur karier alternatip
bagi individu-individu,dan juga menyoroti karyawan yang berprestasi dibawah rata-rata
agar latihan,konselening atau disiplin dapat dijalankan untuk mengestimasi secara tepat
(snapshot) suplai sumberdaya manusia dalam setiap devisi organisasional di waktu yang
akan datang,bagan penempatan merupakan asset yang sangat bernilai.
Analisis Markov.pola-pola perpindahan atau aliran-aliran personalia semakin
menjadi perhatian para perencana sumberdaya manusia.bila kita berfikir bahwa hanya ada
lima “shifts” yang mungkin terjadi dalam suatu sistim personalia:karyawan bisa pindah,
naik pangkat,turun pangkat, keluar ,atau merubah perilaku dan potensi individual
mereka,maka kita dapat menganalisa pola itu dengan suatu model yang disebuat dengan
analisis markov.seperti ditunjukkan gambar 3-4,kita ambil contoh perpindahan di antara
empat tipe pekerjaan (A,B,C dan D) yang berbeda dari tahun 1983 sampai 1984, dan
menggunakannya untuk membuat proyeksi pada tahun 1986.untuk pekerjaan A,70%
karyawan tetap pada pekerjaan yang sama pada tahun-tahun tersebut 20% dipindah ke
pekerjaan B,dan 10% keluar dari perusahaan.perhitungan arit matik sederhana ini
menghasilkan probabilitas perpindahan (probabilitas transisi),yang bisa di kalikan dengan
berbagai tingkatan pengerjaan pada akhir suatu tahun untuk memproyeksikan jumlah
karyawan dalam oarganisasi di waktu yang akan datang.sebagai contoh,pada tahun
1985,300 karyawan ditugaskan kepekrjaan A,dan kita ingin memforecast suplai
sumberdaya manusia dari pekerjaan A pada tahun 1986.sejauh probabilitas transisi
tetap,70% dari 300 karyawan pekerjaan A harus tetap pada pekerjaan A pada tahun 1986
(210)dan 10% dari 150 karyawan pekerja B (15) harus dipindahkan ke pekerjaan A.jdi kita
memforecast 225 karyawan pekerjaan A pada tahun 1986.
Manejer divisi U
G indarto O P
Pengganti 1:
Pengganti 2:
Manejer U
Manejer U personalia
keuangan maryanto O P
T Handoyono P Pengganti 1 :
Pengganti 1 :
Pengganti 2 :
Pengganti 2 :
Gambar 3.4
Analisis Mrakov pada suplai sumber daya manusia
Bagan
penempatan
inventarisasi
persediaan
Analisis
Pasar tenaga
kerja
Penyebab Lingk
Teknik-
Permintaan
Suplai sumber
Ahlidaya
Penyebab ung
Teknik
Sumberdaya
manusia
permintaan ekster
Fore
Manusia Rencana sumber daya manusia
nal
casting Jangka pendek dan jangka panjang
orgasa Trend
sional
Jangkainternal Jang-
Ekster- Proses stating internal Proses starting
pendek ka nal eksternal
Persed Lain-
panja
ian ng lain
karya
wan
Gambar 3.5
Dimensi permintaan dan suplai dalam perencanaan sumber daya manusia
BAGIAN 4
PENARIKAN SUMBERDAYA MANUSIA
Gambar 4.1.
Perencanaan Analisis
sumberdaya manusia Proses penarikan
informasi
jabatan
Lowongan
KENDALA-KENDALA PENARIKAN Persyaratan-
persyaratan
Agar proses penarikan yang
pekerjaan berhasil perusahaan perlu menyadari berbagai
jabatan
tersedia
kendala .batasan-batasan ini bersumber dari organisasi,pelaksana penarikan dan lingkungan
Permintaan khusus Pendapat menejer
eksternal.meskipun
dari para menejer
kendala yang dihadapi perusahaan bervariasi dari satu situasi dengan
situasi lainnya,uraian berikut mencakup berbagai kendala yang paling umum.
1. kebijaksanaan Promosi
kebijaksanaan promosi dari dalam dimaksudkan untuk memberikan kepada karyawan
sekarang kesempatan pertama untuk mengisi lowongan-lowongan
pekerjaan.kebijaksanaan ini akan meningkatkan moral dan partisipasi karyawan,serta
membantu kegiatan “pemeliharaan” para karyawan.
2. kebijaksanaan kompensasi
kendala umum yang di hadapi pelaksanaan penarikan adalah kebijaksanaan pengajian
atau pengupahan.organisasi biasanya menetapkan “range”upah untuk berbagai
pekerjaan yang berbeda besarnya kompensasi yang ditawarkan organisasi akan
mempengaruhi minat pencari kerja menjadi pelamar serius.sebagai contoh,bila tingkat
“harga” pasar bagi seorang akuntan junior adalah antara Rp 300.000.00 sampai dengan
Rp 400.000,00 perbulan ,maka jumlah pelamar yang memuaskan akan sedikit kalau
perusahaan hanya dapat menawarkan gaji Rp 200.000,00 sampai dengan Rp 250.000,00
per bulan.
3. kebijaksanaan status karyawan
banyak perusahaan mempunyai kebijaksanaan penerimaan karyawan dengan status
honorer,musiman atau sementara,atau part time.meskipun minat pelamar terhadap tipe
status penerimaan seperti ini semakin tinggi,kebijaksanaan tersebut dapat menyebabkan
perusahaan menolak karyawan “qualified” yang mengiginkan status kerja “full-time”.
4. kebijakan penerimaan tenaga lokal
perusahaan mungkin mempunyai kebijaksanaan untuk menarik tenaga-tenaga local
dimana perusahaan belokasi dan beroparisi.prioritas penarikan ini biasanya
dimaksudkan untuk lebih terlibat dalam masyarakat dan menjalin hubungan baik
dengan lingkungan masyarakat di sekitar perusahaan.
Persyaratan-persyaratan jabatan
Saluaran-saluaran penarikan
Metode-metode penarikan sering disebut sebagai saluran-saluran.ada perusahaan
menunggu secara pasip para pelamar lowongan pekerjaan yang datang kepadanya.di lain
pihak,banyak perusahaan lainnya menggunakan pendekatan lebih agresif dalam penarikan
karyawan potensial.perusahaan dan pelamar biasanya memanfaatkan sejumlah terbatas
saluran yang tersedia.berbagai saluran atau sumber yang dapat digunakan untuk penarikan
karyawan adalah:
1. Walk-ins
Pelamar atau pencari pekerjaan datang sendiri ke perusahaan dan kemudian mengisi
blangko lamaran yang telah disediakan.lamaran-lamaran ini disimpan dalam suatu file
sampai ada lowongan pekerjaan atau sampai lamaran dinyatakan tidak valid lagi.
3. pengiklanan
pengiklanan (advertising) adalah suatu metode efektif lainnya untuk penarikan.akhir-
akhir ini ada kecenderungan terhadap penarikan yang lebih selektip melalui
pengiklanan,ini dapat dipengaruhi paling tidak dengan dua cara.pertama,pengiklanan
bisa di pasang dengan media yang hanya di baca oleh kelompok tertentu;seperti majalah
computer pada umumnya di baca oleh mereka yang berkecipung dan berminat pada
teknologi computer.kedua informasi lebih banyak tentang perusahaan,kekerjaan dan
speaifikasi jabatan yang dapat dicakup dalam iklan memungkinkan penyaringan diri
sebelum mengajukan lamaran.
Ada dua jenis iklan penarikan :want ad dan blind ad.want ad mengurangi pekerjaan
dan “benefits”,mengidentifikasikan perusahaan dan memberitahukan bagaimana cara untuk
melamar.jenis ini adalah bentuk iklan penarikan yang paling umum,baik dipasang pada
majalah-majalah professional ataupun Koran-koran local dan nasioanl.want ad
mempunyai beberapa keterbatasan; antara lain akan menyebabkan perusahaan kebanjiran
pelamar,atau sebaliknya kekuarangn pelamar umtuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak
menarik.
Bentuk iklan lainnya adalah blind ad.suatu blid ad adalah want ad yang tidak
meyebutkan perusahan.para pelamar yang berminat diminta untuk mengirimkan lamaran
meraka ke P.O.Box dengan nomor tertentu pada kantor pos atau pada perusahaan surat
kabar. Bentuk iklan ini menjaga kerahasiaan,mencegah telephone yang berlebihan dan
menghindarkan masalah-masalah hubungan masyarakat yang tidak perlu.
Pengiklanan untuk penarikan melalui media-media lain seperti papan
pengumuman,televise dan radio- jarang digunakan karena hasil-hasilnya kurang
memuaskan dibandingkan dengan pengeluaran-pengeluarannya.
5. lembaga-lembaga pendidikan
pekerjaan-pekerjaan dalam perusahaan menjadi semakin teknis dan kompleks, sehingga
perusahaan makin memerlukan para sarjana lulusan pendidikan tinggi. Sebagai
konsekuensinya, banyak perusahaan melakukan usaha-usaha khusus untuk membina
dan memelihara hubungan konstruktip dengan lembaga-lembaga pendidikan.
6. organisasi-organisasi karyawan
Ni negara-negara maju, di mana serikat buruh (labor unions) cukup kuat, perusahaan
dapat menarik karyawan dengan ketrampilan-ketrampilan tertentu melalui organisasi
karyawan. Sebagi contoh, serikat buruh local para tukang pipa mungkin mempunyai
daftar para tukang pipa yang sedang mencari pekerjaan. Karena serikat buruh belum
mempunyai kedudukan yang kuat, metode ini belum banyak digunakan.
7. leasing
Untuk menyesuaikan dengan fluktuasi kebutuhan personalia jangka pendek, perusahaan
bisa menarik karyawan honorer yang dibayar secara harian atau per jam. Praktek ini
telah banyak bermanfaat dalam bidang-bidang tertentu. Dengan cara leasing perusahaan
tidak hanya mendapatkan personalia yang terlatih baik dan terpilih tetapi juga
menghindarkan dari kewajiban-kewajiban dalam pensiun, asuransi dan kompensasi
tambahan lainnya.
8. nepotisme
Penarikan anggota keluarga merupakan komponen program-program penarikan yang
tak dapat dielakkan dalam perusahaan-perusahaan perseorangan atau keluarga.
Kebijaksanaan seperti ini tidak berkaitan dengan penarikan atas dasar kecakapan, tetapi
berdasarkan kepentingan dan kesetiaan kepada perusahaan.
9. asosiasi-asosiasi Profesional
Berbagai asosiasi professional (seperti KADIN,IWAPI,HIPMI, IAI, dan sebagainya)
dapat berfungsi sebagai sebagai sumber penarikan. Organisasi-organisasi tersebut
mungkin menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penempatan untuk membantu para
professional mendapat pekerjaan.
10. Operasi-operasi Militer
Banyak personalia terlatih berasal dari dinas militer yang telah habis masa tugasnya dan
menjadi veteran. Mereka biasanya mempunyai ketrampilan yang dapat diandalkan
dalam bidang tertentu, seperti misal sebagai mekanik, pilot, atau tentu saja dalam
penjagaan keamanan. Perusahaan yang memerlukan ketrampilan-ketrampilan tersebut
dapat memanfaatkan para veteran.
11. Open House
Suatu teknik penarikan yang relatip baru adalah penyelanggaraan Open House. Orang-
orang disekitar perusahaan diundang untuk mengunjungi dan melihat fasilitas-fasilitas
perusahaan, memperoleh penjelasan-penjelasan dan mungkin menonton pemutaran film
mengenai perusahaan. Dengan cara ini, orang-orang diharapkan tertarik untuk bekerja
di perusahaan. Metode ini terutama berguna untuk menarik para karyawan dengan
ketrampilan yang langka, atau dengan kata lain sumber suplainya terbatas.
Evaluasi penariakn
Tidak semua perusahaan berhasil dalm program-program penarikannya. Oleh
karena itu, sumber-sumber yang digunakan senantiasa harus dievaluasi dan dinilai dengan
derajat sukses dalam perolehan personalia yang cakap dan memenuhi syarat. Secara terinci,
sukses fungsi penarikan dapat dinilai dengan menggunakan sejumlah kriteria. Di antara
criteria-kriteria itu adalah, dengan urutan sesuai derajat pentingnya:
1) Jumlah pelamar
2) Jumlah usul tentang pelamar yang diajukan untuk diterima
3) Jumlah penerima atau pelamar yang diterima
4) Jumlah penempatan karyawan yang berhasil.
Jumlah pelamar, meskipun merupakan petunjuk tentang memikat tidaknya program
penarikan, mempunyai nilai terkecil dalam penentuan efektivitas program; karena pelamar-
pelamar dapat ditarik dengan berbagai metode tetapi mungkin tidak menghasilkan
penerimaan yang berhasil. Jumlah usul yang dianjurkan adalah indicator kualitas para
pelamar yang lebih baik. Jumlah penerimaan merupakan petunjuk yang lebih jelas tentang
jumlah personalia yang qualified, tetapi uji program penarikan yang paling penting adalah
penempatan yang berhasil. Apakah penempatan berhasil? Apakah karyawan keluar karena
kesalahan pengertian tentang sifat pekerjaan dan perusahaan? Apakah personalia yang
diterima mempunyai sikap baik dan produktivitas tinggi? Memang, evaluasi seperti ini juga
akan tercakup dalam penilaian prosedur atau proses seleksi, tetapi kita percaya bahwa
seseorang tidak akan dapat secara tepat mengevaluasi program penarikan tanpa
pertimbangankan hasil akhirnya, yaitu penempatan yang berhasil.
Data Pribadi
Hampir semua blanko lamaran dimulai dengan permintaan akan data pribadi. Nama,
alamat, nomor telepon, dan status perkawinan adalah beberapa pertanyaan yang hampir
universal.pertanyaan-pertanyaan yang bisa menyinggung, seperti kekusuan atau agama.,
sebaiknya tidak digunakan. Atau kata lain, perusahaannya seyogyanya menghindari
pertanyaan-pertanyaan yang berbau diskriminasi. Departemen personalia harus mampu
menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut mempunyai hubungan dengan
pekerjaan. Lamaran bisa mencangkup informasi tentang kesehatan, berat, dan tinggi badan,
cacat yang akan menghambat pelaksanaan pekerjaan, dan sakit bawaan. Dalam hal ini,
perusahaan juga mungkin menghadapi masalah-masalah legal. Selanjuntnya informasi
mengenai jumlah tanggungan dan kepada siapa perusahaan menghubungi dalam keadaan
darurat juga lazim ditanyakan.
Pengalaman Kerja
Pelamaran sering diminta untuk menguraikan pekerjaan-pekerjaan masa lalunya.
Dari informasi ini, perusahaan dapat mengetahui apakah pelamar adalah seorang yang
senang berpindah-pindah pekerjaan atau cendrung menjadi karyawan yang”setia”. Review
terhadap nama, tugas-tugas, tanggung jawab jabatan dan gaji terajhir yang diterima
menunjukan apakah calon merupakan pelamar yang mempunyai kemampuan potensial.
Kadang-kadang pertanyaan tentang pengalaman menyangkut juga pengalaman kerja di
bidang kemiliteran.
Status pekerjaan
Beberapa pertanyaan lamarn berkaitan dengan sasaran pekerjaan dan kesediaan
bekerj palamr.tercakup pada pertanyaan ini adalah posisi jabatan yang dicari,kesediaan
untuk menerima jabatan-jabatan lain,tanggal mulai bekerja yang diinginkan,gaji,atau upah
yang diharapkan dan status penerimaan sebagi part-time,karyawan tetap,honorer atau full-
tikmer.informasi ini membantu departemen personalia untuk memadukan sasaran pelamar
dan kebutuhan organisasi.
Pelamar adalah lebih dari pada sekedar calon karyawan.Meraka juga Wakil
perusahaan dalam masyarakat.untuk jabatan-jabatan manejerial dan professional,kegiatan-
kegiatan “off-the-job” bisa membuat seorang calon lebih disukai disbanding calon-calon
lain.keanggotaan dalam organisasi-organisasi masyarakat,sosial dan professional
menunjukan perhatian pelamar terhadap masyarakat karir.penghargaan-penghargaan yang
diterima menunjukan pengakuan terhadap berbagai prestasinya.sedangkan hobi bisa
memperkuat ketrampilan-ketrampilan pekerjaan dan menunjukan jalan keluar untuk stress
dan frustrasi,atau kesempatan-kesempatan pelayanan selanjutnya terhadap perusahaan.
GAMBAR 4.2.
Contoh Blangko Lamaran
PERUSAHAAN “ABC”
Lamaran Pekerjaan
Data Pribadi:
1. Nama Lengkap :
……………………………………………………………………………………………………………………………
……
2. Alamat : ………………………………………… 3. Nomer telephon :…………………………………………
4. Status perkawinan ………………………………. 5. Jumlah tanggungan:……………………………………….
6. tempat dan tanggal lahir/umur:
……………………………………………………………………………………………….
7. jenis kelamin:
……………………………………………………………………………………………………………….
Pendidikan dan keterampilan:
8. Pendidikan tertinggi:
9. centerakan secara singkat pendidikan saudara (termasuk SD,SLTP,SLTA dan perguruan tinggi)
Tingkat Nama Tahun Gelar
Alamat
Sekolah Sekolah Yang diperoleh
10. Pendidikan Lain/Kursus:
…………………………………………………………………………………………………..
11. Ketrampilan- Ketrampilan Kerja Yang dimiliki:
……………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………..
Pengalaman Kerja :
Mulai dari pekerjaan saudara paling akhir , uraikan pengalaman kerja saudara ( bila ruang yang tersedia tidak mencukupi,
gunakan kertas lain sebagai lanjutan).
12. A. Nama Perusahan………………………………….Lama waktu Kerja……………………………………………….
Alamat Perusahaan…………………………………………………………………………………………………….
Nama Jabatan………………………………………………………………………………………………………….
Tugas-tugas Jabatan……………………………………………………………………………………………………
Gaji pertama ……………………………………..gaji terkahir
B. Nama perusahaan…………………………………Lama waktu kerja………………………………………………..
Alamat perusahaan…………………………………………………………………………………………………….
Nama jabatan………………………………………………………………………………………………………….
Tugas-tugas jabatan…………………………………………………………………………………………………...
Gaji pertama ……………………………………..gaji terkahir………………………………………………………
Status pekerjaan
13. jenis pekerjaan yang dicari………………………..full time…………………………………………………………
Part time……………………………………………tetap……………………………………………………………
Honorer………………………………………………………………………………………………………………
14. jabatan yang
diinginkan………………………………………………………………………………………………
15. tanggal mulai bekerja yang
diinginkan………………………………………………………………………………..
16. apakah saudara menerima pekerjaan lain di samping jabatan yang saudara
inginkan ?................................................
17. gaji/upah yang diinginkan…………………………………………………perbulan.
Keanggotaan organisasi,penghargaan dan hobi :
18. apakah hobi saudara?.............................................................................................................................................
19. perincian organisasi sosial/professional/kemasyarakatan di mana saudara menjadi anggota……………………
20. perincian penghargaan-penghargaan yang pernah saudara
terima…………………………………………………...
referensi :
pada ruangan yang tersedia,sebutkan tiga orang referensi saudara yang bukan merupakan anggota keluarga?
21. a.nama……………………………………..alamat………………………………………………………………
…..
b.nama……………………………………..alamat…………………………………………………………………..
c.nama……………………………………..alamat…………………………………………………………………..
22. sebutkan informasi lainnya yang saudara pikir perlu dipertimbangkan dalam penilaian lamaran saudara?........................
Dengan menandatangani lamaran ini ,saya menyatakan bahwa semua informasi di atas telah benar.
Referensi
Disamping referensi-referensi tradisional dari para karyawan lama atau teman-
teman,pelamar bisa di tanyakan tentang informasi referensi lainnya (atau “referencelike”).
Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup catatan criminal dan latar belakang pelamar,dan
mencari tahu tentang keluarga atau teman-teman pelamar yang bekerja atau pernaha
bekerja di perusahaan.informasi-informasi semacam itu penting untuk jabatan-jabatan
tertentu, seperti kasir.
Tanda tangan
Pelamar pada umumnya di minta untuk menandatangani dan mencantumkan tanggal
lamaran mereka.sebelum tanda-tangan biasanya ada kalimat yang menyatakan otorisasi dan
jaminan pelamar bahwa infomasi yang diberikan dalam klamaran adalah benar,jujur dan
tepat sejauh yang di keyahui.
Bila blangko lamaran telah diisi dan ditandai-tangani,proses penarikan selesai.dalam
praktek,akhir proses penarikan menandai awal proses eleksi,yang akan dibahas dalam bab 5
berikut ini.
BAGIAN 5
PROSES SELEKSI
Proses seleksi dimulai setelah kumpulan para pelamar yang memenuhi syarat
didapatkan memulai penarikan. Proses ini melibatkan serangkaian tahap yang menambah
kompleksitas dan waktu sebelum keputusan pengadaan personalia diambil. Jadi, proses
seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk mamutuskan apakah
pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemaduan kebutuhan-
kebutuhan kerja pelamar dan oganisasi. Dalam banyak departemen personalia, penarikan
dan seleksi digabungkan dan disebut employment function.
Proses seleksi adalah pusat manajemen personalia. Analisa jabatan, perencanaan
sumberdaya manusia, dan penarikan dilakukan terutama untuk membantu seleksi
personalia. Bila seleksi dilaksanakan dengan tidak tepat, upaya-upaya sebelumnya tersebut
akan sia-sia. Oleh karena itu, tidaklah berkelebihan untuk mengatakan bahwa seleksi adalah
kunci sukses manajemen personalia, dan bahkan sukses organisasi.
MASUKAN-MASUKAN SELEKSI
Para manajemen personalia menggunakan proses seleksi untuk mangambil
keputusan penerimaan karyawan baru. Seperti ditunjukkan gambar 5-1, proses seleksi
tergantung pada tiga masukan penting. Informasi analisis jabatan memberikan deskripsi
jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan.
Rencana-rencana sumberdaya manusia memberitahukan kepada manajer personalia bahwa
ada lowongan pekerjaan. Akhirnya, penarikan perlu agar menejer personalia mendapatkan
skelompok orang yang akan dipilih. Ketiga masukan ini sangat menentukan efektivitas
proses seleksi.
Disamping itu, manajer personalia harus menghadapi paling tidak tiga tantangan,
yaitu tantangan-tantangan suplai, ethis dan organisasional. Berbagai tantangan ini juga
sering menjadi kendala proses.
Gambar 5.1.
Ketergantungan kegiatan-kegiatan manejemen personalia pada proses seleksi
Analisis
Jabatan Orientasi latihan
pengembangan
perencanaan karir
evaluasi prestasi
kompensasi perjanjian
Poses seleksi
Rencana-rencana kolektif pengawasan
Sumberdaya personalia
manusia
penarikan
Tantangan-tantangan suplai
Semakin besar jumlah pelamar yang “qualified” maka akan semakin mudah bagi
departemen personalia untuk memilih karyawan baru yang berkualitas. Dalam
kenyataannya, banyak lowongan jabatan, seperti kebutuhan manajer profesional sekarang
ini, sangat sulit dipenuhi. Keterbatasan suplai tersebut menyebabkan organisasi tidak
leluasa memilih calon karyawan terbaik. Keterbatasan suplai ini dapat diukur dengan
ratio( baca rasio) seleksi. Ratio seleksi merupakan hubungan antara jumlah pelamar yang
diteima dan jumlah total pelamar yang tersedia. Ratio seleksi dapat dihitung dengan
rumusan :
Bila ratio seleksi kecil (misal 1 : 2) berarti hanya ada sedikit pelamar yang tersedia untuk
dipilih. Dalam banyak kasus, ratio seleksi kecil juga mencerminkan rendahnya kualitas
penarikan.
Tantangan-tantangan Ethis
Kita telah sering mendengar dan mengenal istilah sistem keluarga (family system)
dalam proses seleksi atau penerimaan karyawan. Masalah ini memang merupakan salah
satu tantangan bagi manajer personaliamaupun para manajer organiasi lainnya dalam
pengadaan sumber daya manusia. Keputusan-keputusan seleksi sangat dipengaruhi oleh
etika mereka. Penerimaan karyawan baru karena hubungan keluarga, pemberian komisi dari
kator penempatan tenaga kerja, atau karena suap, semuanya meupakan tantangan bagi
pengelola organisasi. Bila standar-standar ethis ini dilanggar, karyawan baru mungkin
dipilih secara tidak tepat.
Tantangan-tantangan Organisasional
Proses sleksi bukan merupakan tujan akhir, tetapi prasarana dengan mana organisasi
berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasarannya. Secara alamiah, organisasi
menghadapi keterbatasan-keterbatasan, seperti anggaran dan sumber daa lainnya yang
mungkin akan membatasi proses sleksi. Disamping itu, bebagai strategi, kebijaksanaan dan
taktik organisasi juga merupakan batasan-batasan. Sebagai contoh, kebijaksanaan
organisasi untuk lebih memilih calon karyawan laki-laki dibanding wanita (diskriminasi
jenis kelamin), meskipun tidak tertulis, akan menghambat proses seleksi yang wajar.
1.pendahuluan
pelamar 3.Wawancara 5 evaluasi
seleksi medis
7.keputusan
penemuan
Proses seleksi merupakan jalur dua arah. Organisasi memilih para karyawan dan
para pelamar memilih perusahaan. Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke
kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Bagaimana penerimaan
pertama ditangani telah mulai membentuk pendapat pelamar tentang perusahaan.
Bila pelamar datang sendiri, wawancara pendahuluan dapat dilakukan. Ini akan
sangat membantu dalam upaya menghilangkan kesalahpahaman dan menghindarkan
pencarian informasi dari sumber tidak resmi (“jalan belakang”). Langkah selanjutnya
adalah memeriksa kebenaran informasi lamaran.
Tipe-tipe Wawancara
Wawancara pada umumnya diselenggarakan antara pewawancara dan pelamar, atas
dasar satu dengan satu. Wawancara kelompok kadang-kadang juga digunakan. Berbagai
tipe wawancara kelompok ditunjukkan dalam gambar 5-3.
Wawancara individual atau kelompok dapat dilaksanakan dengan menggunakan
berbagai format wawancara yang berbeda. Masing-masing menggunakan tipe pertanyaan-
pertanyaan yang berbeda. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat terstruktur, tidak terstruktur,
campuran, bersifat pemecahan masalah, atau berupa wawancara stress. Gambar 5-4
menguraikan secara ringkas perbedaan berbagai format wawancara. Meskipun format
campuran paling banyak digunakan dalam praktek, setiap format lainnya mempunyai
peranan tersendiri.
Tipe wawancara Jumlah Jumlah pelamar
pewawancara
Wawancara 1 1
individual
Wawancara 2 atau lebih 1
kelompok 1 2 atau lebih
2 atau lebih 2 atau lebih
Gambar 5.4
Kesalahan-kesalahan Wawancara
Ada berbagai penyebab kesalahan atau perangkap dalam proses wawancara.
Kegagalan untuk mengatasi penyebab-penyebab kesalahan wawancara akan menurunkan
efektivitas wawancara. Bila pelamar dinilai atas dasar halo effect atau personal biases,
hasil-hasil wawancara akan ditafsirkan salah. Para pelamar diterima atau ditolak untuk
alasan-alasan yang tidak ada hubungannya dengan potensi pelaksanaan kerja. Begitu juga,
pertanyaan-pertanyaan yang mengarah (leading question) dan dominasi pewawancara tidak
memungkinkan pewawancara mempelajari potensi pelamar secara benar. Kesalahan-
kesalahan tersebut akan menurunkan realibitas dan validitas wawancara, karena penilaian
terhadap pelamar hanya didasari pada perkiraan dengan sedikit atau tanpa dukungan kuat.
Lebih lanjut, kesalahan-kesalahan wawancara berarti pemborosan sumberdaya-sumberdaya
organisasional dan waktu pelamar. Berbagai bentuk kesalahan wawancara secara terinci
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Halo Effect
Kesalahan ini terjadi bila pewawancara menggunakan informasi terbatas tentang
pelamar untuk berprasangka dalam evaluasi terhadap karakteristik-karakteristik lain
pelamar.
Sebagai contoh :
- Seorang pelamar yang mempunyai senyuman menarik (apalagi kalau cantik
atau ganteng) dan simpatik diperlakukan sebagai calon unggul sebelum wawancara
dimulai.
- Seorang pelamar yang menggunakan blue jeans dalam wawancara ditolak
secara mental.
2. Leading Questions
Kesalahan ini akibat pewawancara mengirimkan “telegram” jawaban yang
diinginkan dengan cara memberi arah pertanyaan-pertanyaan wawancara.
Sebagai contoh :
- “Apakah saudara setuju bahwa laba adalah penting ?”
- “Apakah saudara akan menyenangi pekerjaan ini ?”
3. Personal Biases
Kesalahan ini merupakan hasil prasangka pribadi pewawancara terhadap kelompok-
kelompok tertentu.
Sebagai contoh :
- “Saya lebih menyukai personalia penjualan berbadan tinggi”
- “Ada pekerjaan yang hanya pantas untuk pria dan ada pekerjaan yang hanya
pantas untuk wanita”.
4. Dominasi Pewawancara
Kesalahan ini akibat pewawancara menggunakan waktu wawancara untuk
“membual” kepada pelamar, menyombongkan keberhasilan, atau melakukan
percakapan sosial.
Sebagai contoh :
- Penggunaan waktu wawancara untuk menceritakan rencana-rencana
perusahaan.
- Penggunaan waktu wawancara untuk memberitahukan bagaimana
pentingnya pekerjaan pewawancara.
Hasil akhir proses seleksi adalah orang yang diterima sebagai karyawan baru.bila
masukan-masukan seleksi diperhatikan dengan seksama dan langkah-langkah dalam proses
seleksi diikuti secar benar,maka para karyawan baru akan merupakan sumberdaya manusia
yang produktif.dan karyawan produktip adalah bukti yang paling baik suatu proses seleksi
yang efektip.
Untuk mengevaluasi baik karyawan baru maupun proses seleksi perlukan umpan
balik.umpan balik ini mungkin mencangkup informasi tentang kepuasan
karyawan,perputaran dan absensi,prestasi kerja,kegiatan serikat kerja,atau sikap
penyelia.umpan balik yang konstruktip diperoleh melalui serangkaian pertanyaan tertentu
bagaimana karyawan baru menyesuaikan diri dengan organisasi?bersikap terhadap
pekerjaan ?terhadap karir di mana pekerjaan merupakan salah satu komponen?dan
akhirnya,bagaimana karyawan melaksanakan pekerjaan? Jawaban untuk masing-masing
pertanyaan tersebut memberikan umpan balik tentang karyawan baru dan proses seleksi