Oleh:
NIDN 2028018901
Judul Penelitian:
Kategori : Pemula
NIDN : 2028018901
Email : nurjannahlaita@gmail.com
Plastik merupakan bahan polimer kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan
manusia. Hal ini dikarenakan plastik mempunyai beberapa keunggulan seperti ringan tetapi
kuat, transparan, tahan air serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat (Darni 2008). Namun sayangnya pembuatan plastik masih
mengandalkan bahan-bahan kimia yang mahal dan merusak lingkungan. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan bahan-bahan plastik yang bersifat
biodegradabel seperti kolagen, kasein, protein dan lipid yang berasal dari hewan dan
tumbuhan (Utari 2008). Plastik yang bersifat biodegradabel disebut bioplastik.
Berpikir kreatif dalam mata kuliah biokimia memang sangat diperlukan agar proses
belajar menjadi lebih menyenangkan. Pembuatan bioplastik sederhana ini diharapkan
meningkatkan berpikir kreatif mahasiswa sehingga lebih memahami mata kuliah biokimia,
khususnya pada materi aplikasi biokimia sehingga terciptanya kualitas pendidikan yang
lebih baik. Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan
memperbaiki jalannya suatu pembelajaran. Hasil dari suatu pembelajaran adalah
3
berubahnya perilaku dan keterampilan berpikir menjadi semakin baik. Diantara tujuan
pendidikan yang harus dicapai adalah mengembangkan kebiasaan mental individu dan
memahami segala yang berkaitan dengan hidupnya atau kemampuan individu untuk
berperilaku cerdas, hal ini disebut Habits of Mind (Costa dan Kallick, 2000).
4
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang:
1. Aktivitas siswa dalam pembuatan bioplastik sederhana pada materi aplikasi
biokimia
2. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembuatan bioplastik
sederhana pada materi aplikasi biokimia
3. Respon siswa setelah pembuatan bioplastik sederhana pada materi aplikasi
biokimia
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam inovasi pembelajaran
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, sebagai acuan untuk pengembangan
model pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Kemudian,
memberikan suasana belajar yang lebih kondusif, meningkatkan kecintaan terhadap ilmu
sains, hasil belajar, dan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dalam mata kuliah
biokimia.
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yaitu terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif
mahasiswa dalam mata kuliah biokimia setelah melakukan pembuatan bioplastik
sederhana pada materi aplikasi biokimia.
G. Penelitian Relevan
Dalam penelitian ini penulis memaparkan penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan yang akan diteliti tentang upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
mahasiswa. Anggraeni dan Mardiyah (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Model
Pembelajaran Biokimia Berbasis Inkuiri Sebagai Wahana Pendidikan Sain Keperawatan”
memliki tujuan untuk memperkenalkan dan mengetahui efektivitas model pembelajaran
berbasis inkuiri biokimia sebagai wahana pendidikan sains yang cocok bagi mahasiswa
Fakultas Ilmu Keperawatan agar meningkatkan konsep biokimia, kemampuan berfikir
kreatif, dan ketrampilan proses sain mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian tersebut meliputi model pembelajaran yang berorientasi permasalahan klinis,
pedoman wawancara, pedoman observasi dan quisioner. Hasil dari penelitian tersebut,
model pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep pada setiap kelompok
kemampuan mahasiswa, mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dengan hasil
tertinggi pada aspek membangun aspek diatas pengetahuan yang telah ada pada diri
5
mahasiswa dan terendah pada aspek memilih hal-hal yang mungkin tidak relevan, serta
keterampilan proses sains.
Kemudian Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Rahmatan et. al (2012) yang
berjudul “ Pengembangan Model Pembelajaran Biokimia Berbasis Komputer untuk
Membekali Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa Calon Guru Biologi” . Hasil
penelitian ini menyebutkan hasil validasi oleh ahli terhadap model pembelajaran sudah
baik demikian juga dengan keterbacaan software pembelajaran. Simpulan penelitian ini
yaitu model pembelajaran biokimia dengan model drill and practice yang dikemas dalam
software sudah dapat digunakan untuk mengukur penguasaan konsep biokimia dan
keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru biologi.
H. Kerangka Teori
Bioplastik sederhana dapat dibuat dari tepung jagung/tepung maizena. Tepung ini
berfungsi sebagai pembentuk rantai polimer plastik. Asam cuka digunakan untuk memutus
ikatan cabang amilopektin yang terdapat pada pati. Gliserol berfungsi untuk menjebak air
di dalam rantai pati sehingga berkurang struktur kristalnya, akibatnya struktur tidak rapuh
(Wissinger et.al 2015).
Bioplastik ini dibuat dengan mencampur tepung maizena dengan air, kemudian
ditambahkan asam cuka dan gliserol. Setelah itu, lalu dipanaskan dalam suhu yang tidak
terlalu panas, lalu diaduk selama 15 menit. Pewarna makanan juga bisa ditambahkan ke
dalam sampel bioplastik. Kemudian, sampel diratakan di papan atau bisa dicetak sesuai
bentuk yang diinginkan. Kemudian, ditunggu sampai mengering (Wissinger et al. 2015)
Berpikir Kreatif
6
kognitif dan memuat aspek kemampuan kognitif, afektif dan metakognitif.
Kemampuan berfikir kreatif diartikan sebagai kemampuan untuk melihat atau
melakukan sesuatu dengan berbagai cara yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam
konsep, pengertian, dan penemuan. Alvino (Sumarmo, 2010) menyatakan bahwa
berfikir kreatif adalah cara melihat atau melakukan sesuatu.
Menurut (Evans et. al, 2009), menyebutkan indikator berfikir kreatif sebagai
berikut.
a. Fluency (kelancaran) adalah kemampuan membangun banyak ide. Semakin banyak
peluang yang didapat, maka semakin banyak peluang untuk mendapatkan ide-ide
yang bagus.
b. Flexibility (keluwesan) adalah kemampuan membangun ide yang beragam yaitu
kemampuan untuk mencoba berbagai pendekatan dalam memcahkan masalah.
c. Originality (keaslian) adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang luar
biasa yang tidak umum.
d. Problem sensitivity (kepekaan masalah) adalah kemampuan mengenal adanya suatu
masalah atau mengabaikan fakta yang kurang sesuai untuk mengenal masalah yang
sebenarnya.
e. Elaboration (elaborasi) adalah kemampuan untuk memotong, mengembangkan
atau membubuhi ide atau produk.
Pembelajaran
Menurut Rusman (2012) bahwa: “pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pembelajaran
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas
dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang kompleks. Pembelajaran pada hakikatnya
tidak hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi juga merupakan aktivitas profesional
yang menuntut guru dapat menggunakan ketrampilan dasar mengajar secara terpadu
serta menciptakan situasi efisien (Dimyati dan Mudjiono 2006).
Menurut Dunne et. al (1996), pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta,
keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama atau suatu
hasil belajar yang diinginkan.
7
Biokimia
Biokimia merupakan ilmu yang berhubungan dengan berbagai molekul di dalam sel
atau organisme hidup sekaligus dengan reaksi kimianya. Biokimia menjelaskan struktur
biomolekul dan reaksi yang dijalaninya, enzim dan mekanisme biokatalis, elusidasi jalur
metabolisme dan pengendaliannya, serta prinsip dari proses-proses kehidupan yang dapat
dipahami melalui hukum-hukum kimia. Semua sel dari yang paling sederhana sampai
organisme komplek dengan sifat dasar tertentu dapat dilihat pada tingkat biokimia. Oleh
karena itu, untuk memahami peran Biokimia dalam kelompok ilmu pengetahuan alam
(biosains) diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai unsur-unsur kimia penyusun
biomolekul, struktur dan fungsi dari ribuan senyawa biomolekul, serta peran biomolekul
dalam reaksi metabolisme dan mekanisme reaksinya (Nelson dan Michael 2008).
Pembuatan bioplastik sederhana merupakan salat satu aplikasi dari ilmu biokimia.
Bioplastik dapat dibuat dengan menggunakan bahan dasar tanaman pangan atau limbah
hasil pertanian. Pembuatan bioplastik sangat diperlukan saat ini karena terus meningkatnya
sampah plastik konvensional di dunia.
I. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain, yakni satu kelas
sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
diterapkan pembelajaran aplikasi biokimia dengan membuat bioplastik sederhana,
sedangkan kelas kontrol tidak menerapkan pembelajaran aplikasi biokimia dengan
membuat bioplastik sederhana.
2. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di jurusan Tadris IPA Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Waktu penelitian dilakukan dilakukan bulan Mei sampai dengan September 2017.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Tadris IPA Biologi IAIN Syekh
Nurjati Cirebon. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 4 tahun
ajaran 2016/2017.
8
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas mahasiswa selama
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang digunakan adalah skala
rating yang dinilai oleh observer.
b. Tes
Tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) untuk mengukur hasil belajar
mahasiswa. Tes berupa soal pilihan ganda dengan jenjang kognitif C3-C6 yang
merujuk pada beberapa indikator berpikir kreatif diantaranya kelancaran,
keluwesan, keaslian, elaborasi, dan pemaknaan kembali.
c. Angket
Teknik pengambilan data dengan teknik ini dilakukan sebagai alat untuk
mengetahui respon setiap mahasiswa terhadap pembuatan bioplastik sederhana
pada mata kuliah biokimia dengan materi aplikasi biokimia. Teknik angket
dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan dengan empat jawaban yang
sudah tersedia, diberikan kepada mahasiswa sebagai responden. Skala yang
digunakan adalah skala likert, dengan ketentuan skor untuk pernyataan positif
jika jawaban SS (Sangat Setuju) = 4, S (Setuju) = 3, TS (Tidak Setuju) = 2, STS
(Sangat Tidak Setuju) = 1. Dan untuk pernyataan negatif jika jawaban SS
(Sangat Setuju) = 1, S (Setuju) = 2, TS (Tidak Setuju) = 3, STS (Sangat Tidak
Setuju) = 4.
5. Teknik analisis data
a. Analisis aktivitas mahasiswa
Aktivitas belajar mahasiswa terkait dengan proses pembelajaran, lalu diberikan
interpresi penilaian . Kriteria interpretasi skor (Sugiyono, 2014) adalah:
Angka 0%-40%= sangat kurang
Angka 41-54 = kurang
Angka 55-69 = cukup
Angka 70-84 = baik
Angka 85-100 = sangat baik
b. Analisis Instrumen Tes
Analisis instrumen tes meliputi uji validitas tes, uji reabilitas, indeks kesukaran,
dan daya pembeda dilakukan dengan menggunakan software anates.
9
c. Analisis angket
Dalam pengolahan data peneliti menggunakan pengolahan data rumusan
prosentase angket:
P = x 100%
Keterangan:
P = Persentase setiap kemungkinan jawaban
F = Frekuensi setiap kemungkinan jawaban
N = Jumlah responden
100% = Standart hitungan (bilangan tetap)
Krtiteria dari analisis angket sikap siswa adalah :
1 – 20 % = Tidak baik
21 – 40 % = Kurang baik
41 – 60 % = Cukup baik
61 – 80 % = Baik
81 – 100 % = Sangat baik
6. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini diawali dengan studi teoritik dan empirik dalam
rangka mencari berbagai macam sumber model pembelajaran. Langkah
selanjutnya dilakukan penyusunan instrumen penelitian serta validasi ahli.
Kemudian melakukan uji coba instrumen berupa test, lembar observasi, dan angket.
Pretest dilakukan sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, sedangkan
posttest dilakukan setelah melakukan pembelajaran. Pembelajaran kelas kontrol
dan kelas eksperimen dilakukan dengan model yang berbeda. Pada saat
pembelajaran dilakukan observasi aktivitas mahasiswa.
Langkah selanjutnya mengumpulkan data dan melakukan analisis akhir.
Setelah dianalisis lalu dibandingkan perbedaan antara kedua kelas. Data yang
diperoleh dari penelitian ditulis dalam bentuk laporan sebagai produk akhir
penelitian. Prosedur penelitian ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
10
Identifikasi Masalah dan Kajian Pustaka
Penyusunan Instrumen
Pengumpulan Data
Pretest
Pretest
Postetst Posttest
Angket
Analisis Data
Hasil Penelitian
Penyusunan Laporan
11
J. Jadwal Kegiatan
K. Anggran Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebesar Rp 8.000.000 (Delapan juta rupiah)
dengan rincian sebagai berikut:
12
L. Daftar Pustaka
Angraeni NI, Mardiyah A. 2014. Model pembelajaran biokimia berbasis inkuiri sebagai
wahana pendidikan sain keperawatan. Seminar Nasiomal MIPA. Yogyakarta, Indonesia.
Costa, A.L. & Kallick, B. 2000. Describing 16 habits of mind. Habits of mind: A
Developmental series. Alexandria, VA. [Tersedia berkala]:
http://www.ccsnh.edu/documents/CCSNH (12 Maret 2017)
CNN INDONESIA, 2016. Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar ke-dua dunia.
[terhubung berkala] http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-
112685/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia/ (6 Maret 2017)
Darni Y, Chici A, Ismiyati D. 2008. Sintesa bioplastik dari pisang dan gelatin dengan
palsticizer gliserol. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II2008.
Lampung: Univeritas Lampung
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dunne, Richard dan Wragg, 1996. Pembelajaran yang Efektif. Jakarta:PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Utari SM, Darni Y, Utami H. 2008. Pemanfaatan agar-agar Gracilarna cornonapifolia dan
kitosan untuk pembuatan bioplastik dengan gliserol sebagai plasticizer. Di dalam:
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008. Lampung: Universitas
Lampung.
Wissinger et.all. 2015. Bioplastic from plant starch. Departemen Kimia, Universitas
Minnesota.
13
M. Biodata dan Kompetensi Peneliti
Peneliti merupakan dosen jurusan Tadris IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Peneliti memiliki latar belakang S1dan S2
Biokimia, IPB. Peneliti sebagai pengampu mata kuliah Biokimia, Biologi Sel, dan
Mikrobiologi.
14