Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN PEMULA

Pembuatan Bioplastik Sederhana untuk Meningkatkan Kemampuan


Berpikir Kreatif Mahasiswa Tadris IPA-Biologi pada Mata Kuliah
Biokimia

Oleh:

Laita Nurjannah, M.Si

NIDN 2028018901

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2017
SURAT REKOMENDASI

Judul Penelitian:

Pembuatan Bioplastik Sederhana untuk Meningkatkan Kemampuan


Berpikir Kreatif Mahasiswa Tadris IPA-Biologi pada Mata Kuliah
Biokimia

Jenis Penelitian : Kuantitatif

Kategori : Pemula

Nama Lengkap : Laita Nurjannah, M.Si

Jenis Kelamin : Perempuan

NIDN : 2028018901

Disiplin Ilmu : Biokimia

Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I /III b

Jabatan :Tenaga Pengajar

Fakultas/Prodi : FITK/ Tadris IPA Biologi

Alamat : Blok Ciluwung No. 175 Gempol Cirebon

Email : nurjannahlaita@gmail.com

Lokasi Penelitian : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Waktu Penelitian : Mei-September 2017

Biaya : Rp. 8.000.000,00

Cirebon, 10 Maret 2017

Ketua Jurusan Tadris IPA Biologi Peneliti

Dr. Kartimi, M.Pd Laita Nurjannah, M.Si

NIP 19680514 199301 2 001 NIP 19890128 201503 2 006


Pembuatan Bioplastik Sederhana untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif Mahasiswa Tadris IPA-Biologi pada Mata Kuliah
Biokimia

A. Latar Belakang Masalah

Plastik merupakan bahan polimer kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan
manusia. Hal ini dikarenakan plastik mempunyai beberapa keunggulan seperti ringan tetapi
kuat, transparan, tahan air serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat (Darni 2008). Namun sayangnya pembuatan plastik masih
mengandalkan bahan-bahan kimia yang mahal dan merusak lingkungan. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan bahan-bahan plastik yang bersifat
biodegradabel seperti kolagen, kasein, protein dan lipid yang berasal dari hewan dan
tumbuhan (Utari 2008). Plastik yang bersifat biodegradabel disebut bioplastik.

Bioplastik merupakan plastik yang mudah terdegradasi karena bahan dasar


pembuatannya berasal dari tumbuhan atau hewan, sehingga pemakaian bioplastik akan
mengurangi sampah plastik yang terdapat di lingkungan. Bioplastik ini mudah terurai
sehingga sampahnya tidak akan menumpuk seperti plastik konvensional. Menurut
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), persoalan sampah sudah
meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil
sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok. Hal itu berkaitan dengan data dari KLHK yang
menyebut plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia
(APRINDO) dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah
kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektare kantong plastik atau
sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola (CNN Indonesia, 2016). Oleh karena itu,
pembuatan bioplastik sederhana ini sebagai salah satu cara mengenalkan bioplastik dan
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dalam mata kuliah biokimia.

Berpikir kreatif dalam mata kuliah biokimia memang sangat diperlukan agar proses
belajar menjadi lebih menyenangkan. Pembuatan bioplastik sederhana ini diharapkan
meningkatkan berpikir kreatif mahasiswa sehingga lebih memahami mata kuliah biokimia,
khususnya pada materi aplikasi biokimia sehingga terciptanya kualitas pendidikan yang
lebih baik. Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan
memperbaiki jalannya suatu pembelajaran. Hasil dari suatu pembelajaran adalah

3
berubahnya perilaku dan keterampilan berpikir menjadi semakin baik. Diantara tujuan
pendidikan yang harus dicapai adalah mengembangkan kebiasaan mental individu dan
memahami segala yang berkaitan dengan hidupnya atau kemampuan individu untuk
berperilaku cerdas, hal ini disebut Habits of Mind (Costa dan Kallick, 2000).

Pembelajaran ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan berpikir


kreatif mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah biokimia, tetapi juga merubah
kebiasaaan mereka dalam penggunaan plastik konvensional dalam kehidupan sehari-hari.
Kebiasaan menggunakan bioplastik akan sangat berdampak positif bagi lingkungan. Hal
ini menjadi aset bagi masa depan.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
- Pengetahuan mahasiswa mengenai pembuatan bioplastik masih rendah
- Mahasiwa terkadang merasa jenuh dengan metode pembelajaran ceramah tanpa
eksperimen
2. Pembatasan masalah
Dari identifikasi masalah di atas ternyata permasalahan yang ada masih luas
sehingga perlu diadakan pembatasan sebagai berikut:
a. Subjek penelitian, mahasiswa Tadris IPA-Biologi kelas C dan D semester 4 tahun
pelajaran 2016/2017.
b. Objek penelitian, objek dalam penelitian ini adalah pembuatan bioplastik
sederhana oleh dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
c. Pembuatan bioplastik sederhana dalam mata kuliah biokimia untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif mahasiswa Tadris IPA-Biologi
C. Pertanyaan Penelitian
Adapun masalah yang diteliti dapat dibuat pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana aktivitas mahasiswa dalam pembuatan bioplastik sederhana pada
materi aplikasi biokimia?
b. Seberapa besar peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembuatan
bioplastik sederhana pada materi aplikasi biokimia?
c. Bagaimanakah respon siswa setelah diterapkan pembuatan bioplastik sederhana
pada materi aplikasi biokimia di kelas ?

4
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang:
1. Aktivitas siswa dalam pembuatan bioplastik sederhana pada materi aplikasi
biokimia
2. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembuatan bioplastik
sederhana pada materi aplikasi biokimia
3. Respon siswa setelah pembuatan bioplastik sederhana pada materi aplikasi
biokimia
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam inovasi pembelajaran
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, sebagai acuan untuk pengembangan
model pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Kemudian,
memberikan suasana belajar yang lebih kondusif, meningkatkan kecintaan terhadap ilmu
sains, hasil belajar, dan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dalam mata kuliah
biokimia.
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yaitu terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif
mahasiswa dalam mata kuliah biokimia setelah melakukan pembuatan bioplastik
sederhana pada materi aplikasi biokimia.
G. Penelitian Relevan
Dalam penelitian ini penulis memaparkan penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan yang akan diteliti tentang upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
mahasiswa. Anggraeni dan Mardiyah (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Model
Pembelajaran Biokimia Berbasis Inkuiri Sebagai Wahana Pendidikan Sain Keperawatan”
memliki tujuan untuk memperkenalkan dan mengetahui efektivitas model pembelajaran
berbasis inkuiri biokimia sebagai wahana pendidikan sains yang cocok bagi mahasiswa
Fakultas Ilmu Keperawatan agar meningkatkan konsep biokimia, kemampuan berfikir
kreatif, dan ketrampilan proses sain mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian tersebut meliputi model pembelajaran yang berorientasi permasalahan klinis,
pedoman wawancara, pedoman observasi dan quisioner. Hasil dari penelitian tersebut,
model pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep pada setiap kelompok
kemampuan mahasiswa, mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dengan hasil
tertinggi pada aspek membangun aspek diatas pengetahuan yang telah ada pada diri

5
mahasiswa dan terendah pada aspek memilih hal-hal yang mungkin tidak relevan, serta
keterampilan proses sains.

Kemudian Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Rahmatan et. al (2012) yang
berjudul “ Pengembangan Model Pembelajaran Biokimia Berbasis Komputer untuk
Membekali Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa Calon Guru Biologi” . Hasil
penelitian ini menyebutkan hasil validasi oleh ahli terhadap model pembelajaran sudah
baik demikian juga dengan keterbacaan software pembelajaran. Simpulan penelitian ini
yaitu model pembelajaran biokimia dengan model drill and practice yang dikemas dalam
software sudah dapat digunakan untuk mengukur penguasaan konsep biokimia dan
keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru biologi.

H. Kerangka Teori

Pembuatan Bioplastik Sederhana

Pembuatan bioplastik sederhana mudah dilakukan oleh mahasiswa. Bahan-bahan


yang digunakan pun mudah didapat dan harganya murah. Peralatan yang digunakan pun
sederhana. Alat dan bahan yang digunakan diantaranya gliserin, tepung maizena, asam
cuka, air, kompor, sendok, dan lainnya (Wissinger et.al 2015).

Bioplastik sederhana dapat dibuat dari tepung jagung/tepung maizena. Tepung ini
berfungsi sebagai pembentuk rantai polimer plastik. Asam cuka digunakan untuk memutus
ikatan cabang amilopektin yang terdapat pada pati. Gliserol berfungsi untuk menjebak air
di dalam rantai pati sehingga berkurang struktur kristalnya, akibatnya struktur tidak rapuh
(Wissinger et.al 2015).

Bioplastik ini dibuat dengan mencampur tepung maizena dengan air, kemudian
ditambahkan asam cuka dan gliserol. Setelah itu, lalu dipanaskan dalam suhu yang tidak
terlalu panas, lalu diaduk selama 15 menit. Pewarna makanan juga bisa ditambahkan ke
dalam sampel bioplastik. Kemudian, sampel diratakan di papan atau bisa dicetak sesuai
bentuk yang diinginkan. Kemudian, ditunggu sampai mengering (Wissinger et al. 2015)

Berpikir Kreatif

Berfikir kreatif merupakan bagian dari kreativitas karena kreativitas adalah


proses dari berfikir kreatif, dimana dalam dunia pendidikan kreativitas merupakan
bentuk pemikiran yang kurang mendapatkan perhatian. Berfikir kreatif melibatkan

6
kognitif dan memuat aspek kemampuan kognitif, afektif dan metakognitif.
Kemampuan berfikir kreatif diartikan sebagai kemampuan untuk melihat atau
melakukan sesuatu dengan berbagai cara yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam
konsep, pengertian, dan penemuan. Alvino (Sumarmo, 2010) menyatakan bahwa
berfikir kreatif adalah cara melihat atau melakukan sesuatu.
Menurut (Evans et. al, 2009), menyebutkan indikator berfikir kreatif sebagai
berikut.
a. Fluency (kelancaran) adalah kemampuan membangun banyak ide. Semakin banyak
peluang yang didapat, maka semakin banyak peluang untuk mendapatkan ide-ide
yang bagus.
b. Flexibility (keluwesan) adalah kemampuan membangun ide yang beragam yaitu
kemampuan untuk mencoba berbagai pendekatan dalam memcahkan masalah.
c. Originality (keaslian) adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang luar
biasa yang tidak umum.
d. Problem sensitivity (kepekaan masalah) adalah kemampuan mengenal adanya suatu
masalah atau mengabaikan fakta yang kurang sesuai untuk mengenal masalah yang
sebenarnya.
e. Elaboration (elaborasi) adalah kemampuan untuk memotong, mengembangkan
atau membubuhi ide atau produk.
Pembelajaran
Menurut Rusman (2012) bahwa: “pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pembelajaran
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas
dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang kompleks. Pembelajaran pada hakikatnya
tidak hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi juga merupakan aktivitas profesional
yang menuntut guru dapat menggunakan ketrampilan dasar mengajar secara terpadu
serta menciptakan situasi efisien (Dimyati dan Mudjiono 2006).
Menurut Dunne et. al (1996), pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta,
keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama atau suatu
hasil belajar yang diinginkan.

7
Biokimia

Biokimia merupakan ilmu yang berhubungan dengan berbagai molekul di dalam sel
atau organisme hidup sekaligus dengan reaksi kimianya. Biokimia menjelaskan struktur
biomolekul dan reaksi yang dijalaninya, enzim dan mekanisme biokatalis, elusidasi jalur
metabolisme dan pengendaliannya, serta prinsip dari proses-proses kehidupan yang dapat
dipahami melalui hukum-hukum kimia. Semua sel dari yang paling sederhana sampai
organisme komplek dengan sifat dasar tertentu dapat dilihat pada tingkat biokimia. Oleh
karena itu, untuk memahami peran Biokimia dalam kelompok ilmu pengetahuan alam
(biosains) diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai unsur-unsur kimia penyusun
biomolekul, struktur dan fungsi dari ribuan senyawa biomolekul, serta peran biomolekul
dalam reaksi metabolisme dan mekanisme reaksinya (Nelson dan Michael 2008).

Pembuatan bioplastik sederhana merupakan salat satu aplikasi dari ilmu biokimia.
Bioplastik dapat dibuat dengan menggunakan bahan dasar tanaman pangan atau limbah
hasil pertanian. Pembuatan bioplastik sangat diperlukan saat ini karena terus meningkatnya
sampah plastik konvensional di dunia.

I. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain, yakni satu kelas
sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
diterapkan pembelajaran aplikasi biokimia dengan membuat bioplastik sederhana,
sedangkan kelas kontrol tidak menerapkan pembelajaran aplikasi biokimia dengan
membuat bioplastik sederhana.
2. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di jurusan Tadris IPA Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Waktu penelitian dilakukan dilakukan bulan Mei sampai dengan September 2017.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Tadris IPA Biologi IAIN Syekh
Nurjati Cirebon. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 4 tahun
ajaran 2016/2017.

8
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas mahasiswa selama
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang digunakan adalah skala
rating yang dinilai oleh observer.
b. Tes
Tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) untuk mengukur hasil belajar
mahasiswa. Tes berupa soal pilihan ganda dengan jenjang kognitif C3-C6 yang
merujuk pada beberapa indikator berpikir kreatif diantaranya kelancaran,
keluwesan, keaslian, elaborasi, dan pemaknaan kembali.
c. Angket
Teknik pengambilan data dengan teknik ini dilakukan sebagai alat untuk
mengetahui respon setiap mahasiswa terhadap pembuatan bioplastik sederhana
pada mata kuliah biokimia dengan materi aplikasi biokimia. Teknik angket
dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan dengan empat jawaban yang
sudah tersedia, diberikan kepada mahasiswa sebagai responden. Skala yang
digunakan adalah skala likert, dengan ketentuan skor untuk pernyataan positif
jika jawaban SS (Sangat Setuju) = 4, S (Setuju) = 3, TS (Tidak Setuju) = 2, STS
(Sangat Tidak Setuju) = 1. Dan untuk pernyataan negatif jika jawaban SS
(Sangat Setuju) = 1, S (Setuju) = 2, TS (Tidak Setuju) = 3, STS (Sangat Tidak
Setuju) = 4.
5. Teknik analisis data
a. Analisis aktivitas mahasiswa
Aktivitas belajar mahasiswa terkait dengan proses pembelajaran, lalu diberikan
interpresi penilaian . Kriteria interpretasi skor (Sugiyono, 2014) adalah:
Angka 0%-40%= sangat kurang
Angka 41-54 = kurang
Angka 55-69 = cukup
Angka 70-84 = baik
Angka 85-100 = sangat baik
b. Analisis Instrumen Tes
Analisis instrumen tes meliputi uji validitas tes, uji reabilitas, indeks kesukaran,
dan daya pembeda dilakukan dengan menggunakan software anates.

9
c. Analisis angket
Dalam pengolahan data peneliti menggunakan pengolahan data rumusan
prosentase angket:

P = x 100%

Keterangan:
P = Persentase setiap kemungkinan jawaban
F = Frekuensi setiap kemungkinan jawaban
N = Jumlah responden
100% = Standart hitungan (bilangan tetap)
Krtiteria dari analisis angket sikap siswa adalah :
1 – 20 % = Tidak baik
21 – 40 % = Kurang baik
41 – 60 % = Cukup baik
61 – 80 % = Baik
81 – 100 % = Sangat baik
6. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini diawali dengan studi teoritik dan empirik dalam
rangka mencari berbagai macam sumber model pembelajaran. Langkah
selanjutnya dilakukan penyusunan instrumen penelitian serta validasi ahli.
Kemudian melakukan uji coba instrumen berupa test, lembar observasi, dan angket.
Pretest dilakukan sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, sedangkan
posttest dilakukan setelah melakukan pembelajaran. Pembelajaran kelas kontrol
dan kelas eksperimen dilakukan dengan model yang berbeda. Pada saat
pembelajaran dilakukan observasi aktivitas mahasiswa.
Langkah selanjutnya mengumpulkan data dan melakukan analisis akhir.
Setelah dianalisis lalu dibandingkan perbedaan antara kedua kelas. Data yang
diperoleh dari penelitian ditulis dalam bentuk laporan sebagai produk akhir
penelitian. Prosedur penelitian ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

10
Identifikasi Masalah dan Kajian Pustaka

Penyusunan Instrumen

Validasi Instrumen Sebelum Uji Coba

Uji Coba Instrumen

Validasi Instrumen Setelah Uji Coba

Pengumpulan Data

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretest
Pretest

Observasi Pembuatan Bioplastik Sederhana


Pembelajaran Konvensional

Postetst Posttest

Angket
Analisis Data

Hasil Penelitian

Penyusunan Laporan

Bagan 1. Alur penelitian

11
J. Jadwal Kegiatan

No Urutan Kegiatan Bulan


Mei Juni Juli Agustus September
1 Studi pendahuluan
2 Penelitian
3 Pengumpulan data
4 Analisis data
5 Penyusunan laporan

K. Anggran Biaya

Biaya yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebesar Rp 8.000.000 (Delapan juta rupiah)
dengan rincian sebagai berikut:

No Item Pembayaran V F Harga satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
A Belanja Bahan
ATK 800.000 800.000
Sewa printer 1 150.000 150.000
Tinta printer 3 150.000 450.000
Buku Referensi 8 BH 100.000 800.000
Flashdisk 2 BH 115.000 330.000
Materai 10 BH 7.000 70.000
Fotokopi dan 1 KEG 100.000 100.000
penjilidan proposal
Fotokopi dan 1 KEG 300.000 300.000
penjilidan laporan
kemajuan penelitian
Fotokopi dan 1 KEG 500.000 500.000
penjilidan laporan
akhir
B Transport 4 KEG 100.000 400.000
C Honorarium
Pembantu pengolah 2 OK 300.000 600.000
data
Pembantu lapangan 2 OH 150.000 300.000
Tim validasi instrumen 9 HR 100.000 900.000
(3 HR X 3 ORG)
D Publikasi
Sosialisasi hasil 1 KEG 300.000 300.000
ditingkat jurusan
Seminar nasional 1 KEG 1.000.000 1.000.000
Jurnal 1 KEG 1.000.000 1.000.000
Jumlah 8.000.000

12
L. Daftar Pustaka

Angraeni NI, Mardiyah A. 2014. Model pembelajaran biokimia berbasis inkuiri sebagai
wahana pendidikan sain keperawatan. Seminar Nasiomal MIPA. Yogyakarta, Indonesia.

Costa, A.L. & Kallick, B. 2000. Describing 16 habits of mind. Habits of mind: A
Developmental series. Alexandria, VA. [Tersedia berkala]:
http://www.ccsnh.edu/documents/CCSNH (12 Maret 2017)

CNN INDONESIA, 2016. Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar ke-dua dunia.
[terhubung berkala] http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-
112685/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia/ (6 Maret 2017)

Darni Y, Chici A, Ismiyati D. 2008. Sintesa bioplastik dari pisang dan gelatin dengan
palsticizer gliserol. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II2008.
Lampung: Univeritas Lampung

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dunne, Richard dan Wragg, 1996. Pembelajaran yang Efektif. Jakarta:PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.

Evans et al. 2009. Differentiating classroom climate concepts: academic, management,


and emotional environments.New Zealand Journal of Social Sciences,4,131-146.

Nelson DI, Michael. 2008. Lehninger The Principal of Biochemistry. Amerika


Serikat:W.H Freeman.

Rusman.2012. Model Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persada

Sumarmo, U. 2010. Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan Pembelajaran MIPA


dalam Konteks Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI.

Utari SM, Darni Y, Utami H. 2008. Pemanfaatan agar-agar Gracilarna cornonapifolia dan
kitosan untuk pembuatan bioplastik dengan gliserol sebagai plasticizer. Di dalam:
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008. Lampung: Universitas
Lampung.
Wissinger et.all. 2015. Bioplastic from plant starch. Departemen Kimia, Universitas
Minnesota.
13
M. Biodata dan Kompetensi Peneliti

Peneliti merupakan dosen jurusan Tadris IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Peneliti memiliki latar belakang S1dan S2
Biokimia, IPB. Peneliti sebagai pengampu mata kuliah Biokimia, Biologi Sel, dan
Mikrobiologi.

14

Anda mungkin juga menyukai