Anda di halaman 1dari 1

Sebagai seorang calon pendidik membuat saya merefleksikan diri, siapa saya yang bercita-cita

menjadi guru professional dan apa yang saya miliki. Pertanyaan ini membuat saya melihat
kembali pengalaman-pengalaman dan kontribusi saya di masa lalu yang mungkin dapat
dikatakan mendukung keinginan saya sebagai seorang guru professional. Pada saat di bangku
kuliah, saya meyakini bahwa untuk menjadi seorang guru, saya harus membiasakan diri untuk
bersosialisasi. Mengikuti komunitas-komunitas yang bergerak pada bidang sosial pendidikan
adalah salah satu usaha yang saya lakukan untuk bisa bersosialisasi dan dan mengenal dunia
pendidikan. Belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut, saat ini saya menjadi seseorang yang
memupuk keinginan dan motivasi untuk menjadi seorang guru profesional. Salah satu cara yang
saya lakukan dalam upaya tersebut adalah mengikuti program pendidikan guru profesional.
Dengan kata lain, saat ini saya merupakan seseorang yang masih belajar, akan belajar, dan terus
belajar untuk menjadi guru yang profesional.
Menjadi guru yang profesional merupakan sebuah cita-cita dan tujuan hidup saya. Hal yang
memotivasi saya untuk menjadi seorang guru adalah keinginan untuk berkontribusi dalam
memajukan SDM Indonesia dan juga semangat belajar dari orang lain. Saya percaya bahwa guru
adalah kunci dari terbentuknya kualitasi sumber daya manusia. Selain itu, saya juga suka belajar
dari orang lain, menurut saya bukan hanya siswa yang belajar dari guru tetapi guru pun belajar
dari siswa tentang bagaimana mereka memandang lingkungan sekitarnya. Contoh nyata yang
sudah saya lakukan untuk mendukung motivasi saya ini adalah aktif mengikuti komunitas-
komunitas sosial pendidikan sejak saya kuliah, mengambil pekerjaan sebagai pengajar privat dan
di lembaga pelatihan kerja. Jadi, setiap motivasi harus didukung oleh upaya-upaya yang
membuat motivasi itu terwujud.
Saya pernah membaca bahwa seorang guru harus membangun dan menjalin hubungan
interpersonal yang baik dengan siswa. Dalam hubungan guru dan siswa, tentu ada beberapa
momen yang membuat guru berpihak pada siswanya, misalkan dalam kaitannya dengan
ketertarikan belajar siswa. Untuk menjadi guru yang berpihak pada siswa, saya akan menerapkan
strategi pendekatan pada siswa. Hal ini bermaksud untuk mengetahui kebutuhan dan ketertarikan
siswa dalam pembelajaran. Jika kebutuhan dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran searah
dengan tujuan pembelajaran, maka saya sebagai guru dapat berpihak kepada siswa. Langkah-
langkah yang bisa diambil yaitu dengan melakukan asesmen untuk mengumpulkan informasi
kondisi, kebutuhan, dan minat siswa dalam belajar. Kemudian dari hal tersebut bisa
direncanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Menurut saya, hal
yang paparkan tersebut adalah upaya agar saya sebagai guru nantinya bisa berpihak secara positif
pada siswa saya. Dengan demikian, siswa akan merasa nyaman dan termotivasi dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai